Anda di halaman 1dari 19

PENERAPAN CARING

MANAJEMEN DALAM
PELAYANAN HOMECARE

Dewi Anggraini, S.ST., M.K.M.


Jenis Kasus Yang Dapat Dilayani Pada
Program Home Care
Kasus umum yang merupakan pasca perawatan di RS adalah :
 Klien dengan penyakit gagal jantung

 Klien dengan gangguan oksigenasi

 Klien dengan mengalami perlukaan kronis

 Klien dengan diabetes

 Klien dengan gangguan fungsi perkemihan

 Klien dengan kondisi pemulihan kesehatan (rehabilitasi)

 Klien dengan terapi cairan infus di rumah

 Klien dengan gangguan fungsi persyarafan

 Klien dengan AIDS

(Rice R , 2001.,Allender &Spradley, 2001)


Sedangkan kasus dengan kondisi khusus, meliputi :
 Klien dengan post partum

 Klien dengan gangguan kesehatan mental

 Klien dengan kondisi Usia Lanjut

 Klien dengan kondisi terminal ( Hospice and

Palliative care)
(Rice R , 2001.,Allender &Spradley, 2001)
Factor-Faktor Yang Mempengaruhi
Home Care
 Kesiapan tenaga dan partisipasi masyarakat
 Upaya promotif atau preventif
 SDM perawat
 Kebutuhan pasien
 Kependudukan
 Dana
Prinsip Home Care
 Pengelolaan home care dilaksanakan oleh perawat
 Pelaksana Home Care adalah terdiri dari profesi kesehatan yang ada (dokter,
bidan, perawat,ahli gizi, apoteker, sanitarian dan tenaga profesi yang lain).
 Mengaplikasikan konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam praktik.
 Mengumpulkan data secara sistematis, akurat dan komrehensif.
 Menggunakan data hasil pengkajian dan hasil pemeriksaan dalam menetapkan
diagnosa.
 Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada kebutuhan.
 Memberi pelayanan paripurna yang terdiri dari prepentif, kuratif, promotif dan
rehabilitaif.
 Mengevaluasi respon pasien dan keluarganya dalam intervensi keperawatan, medik
dan lainnya.
 Bertanggung jawab terhadap pelayanan yang bermutu melalui manajemen.
 Memelihara dan menjamin hubungan baik diantara anggota tim.
 Mengembankan kemampuan profesional.
 Berpartisipasi pada kegiatan riset untuk pengembangan home care.
 Menggunakan kode etik profesi dalam melaksanakan pelayanan di home care.
Lingkup Keperawatan Di Rumah
 Asuhan keperawatan perinatal
 Asuhan keperawatan neonantal
 Asuhan keperawatan anak
 Asuhan keperawatan dewasa
 Dan asuhan keperawatan maternitas
 Asuhan keperawatan jiwa dilaksanakan sesuai
dengan lingkup wewenang dan tanggung
jawabnya.
Asuhan Keperawatan Dapat Dilakukan dengan
Cara
 Melakukan keperawatan langsung (direct care) yang meliputi pengkajian bio- psiko- sosio-
spiritual dengan pemeriksaan fisik secara langsung, melakukan observasi, dan wawancara
langsung, menentukan masalah keperawatan, membuat perencanaan, dan melaksanakan
tindakan keperawatan yang memerlukan ketrampilan tertentu untuk memenuhi kebutuhan
dasar manusia yang menyimpang, baik tindakan-tindakan keperawatan atau tindakan-
tindakan pelimpahan wewenang (terapi medis), memberikan penyuluhan dan konseling
kesehatan dan melakukan evaluasi.
 Mendokumentasikan setiap tindakan pelayanan yang di berikan kepada klien, dokumentasi ini
diperlukan sebagai pertanggung jawaban dan tanggung gugat untuk perkara hukum dan
sebagai bukti untuk jasa pelayanan kepertawatan yang diberikan.
 Melakukan koordinasi dengan tim yang lain kalau praktik dilakukan secara berkelompok.
 Sebagai pembela/pendukung(advokat) klien dalam memenuhi kebutuhan asuhan
keperawatan klien dirumah dan bila diperlukan untuk tindak lanjut kerumah sakit dan
memastikan terapi yang klien dapatkan sesuai dengan standart dan pembiayaan terhadap
klien sesuai dengan pelayanan /asuhan yang diterima oleh klien.
 Menentukan frekwensi dan lamanya keperawatan kesehatan di rumah dilakukan, mencangkup
berapa sering dan berapa lama kunjungan harus di lakukan.
Jenis Pelayanan Keperawatan Di
Rumah
1. Keperawatan klien yang sakit di rumah merupakan jenis yang
paling banyak dilaksanakan. Individu yang sakit memerlukan
asuhan keperawatan untuk meningkatkan kesehatannya dan
mencegah tingkat keparahan sehingga tidak perlu di rawat di
rumah sakit.
2. Pelayanan atau asuhan kesehatan masyarakat yang fokusnya
pada promosi dan prevensi. Pelayanannya mencakup
mempersiapkan seorang ibu bagaimana merawat bayinya setelah
melahirkan, pemeriksaan berkala tumbuh kembang anak,
mengajarkan lansia beradaptasi terhadap proses menua, serta
tentag diet mereka.
3. Pelayanan atau asuhan spesialistik yang mencakup pelayanan
pada penyakit-penyakit terminal misalnya kanker, penyakit-
penyakit kronis seperti diabetes, stroke, hpertensi, masalah-
masalah kejiwaan dan asuhan pada anak.
Peran dan Fungi Perawat Home Care

Manajer kasus : mengelola dan


mengkolaborasikan pelayanan, dengan fungsi:
 Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga
 Menyusun rencana pelayanan
 Mengkoordinir akifitas tim
 Memantau kualitas pelayanan
Pelaksana : memberi pelayanan langsung dan
mengevaluasi pelayanan dengan fungsi:
 Melakukan pengkajian komprehensif
 Menyusun rencana keperawatan
 Melakukan tindakan keperawatan
 Melakukan observasi terhadap kondisi pasien
 Membantu pasien dalam mengembangkan perilaku koping
yang efektif
 Melibatkan keluarga dalam pelayanan
 Membimbing semua anggota keluarga dalam
pemeliharaan kesehatan
 Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan
 Mendikumentasikan asuhan keperawatan.
Pro dan Kontra Home Care di
Indonesia
Pro home care berpendapat :
 Home care memberikan perasaan aman karena berada dilingkungan yang
dikenal oleh klien dan keluarga, sedangkan bila di rumah sakit klien akan
merasa asing dan perlu adaptasi.
 Home care merupakan satu cara dimana perawatan 24 jam dapat diberikan
secara focus pada satu klien, sedangkan dirumah sakit perawatan terbagi pada
beberapa pasien.
 Home care memberi keyakinan akan mutu pelayanan keperawatan bagi klien,
dimana pelayanan keperawatan dapat diberikan secara komprehensif
(biopsikososiospiritual).
 Home care menjaga privacy klien dan keluarga, dimana semua tindakan yang
berikan hanya keluarga dan tim kesehatan yang tahu.
 Home care memberikan pelayanan keperawatan dengan biaya relatif lebih
rendah daripada biaya pelayanan kesehatan dirumah sakit.
 Home care memberikan kemudahan kepada keluarga dan care
giver dalam memonitor kebiasaan klien seperti makan, minum, dan
pola tidur dimana berguna memahami perubahan pola dan
perawatan klien.
 Home care memberikan perasaan tenang dalam pikiran, dimana
keluarga dapat sambil melakukan kegiatan lain dengan tidak
meninggalkan klien.
 Home care memberikan pelayanan yang lebih efisien dibandingkan
dengan pelayanan dirumah sakit, dimana pasien dengan komplikasi
dapat diberikan pelayanan sekaligus dalam home care.
 Pelayanan home care lebih memastikan keberhasilan pendidikan
kesehatan yang diberikan, perawat dapat memberi penguatan atau
perbaikan dalam pelaksanaan perawatan yang dilakukan
keluarga.
Kontra home care berpendapat :
 Home care tidak termanaged dengan baik, contohnya
jika menggunakan agency yang belum ada
hubungannya dengan tim kesehatan lain seperti :
 Dokter spesialis.

 Petugas laboratorium.

 Petugas ahli gizi.

 Petugas fisioterapi.

 Psikolog dan lain-lain.

 Home care membutuhkan dana yang tidak sedikit jika


dibandingkan dengan menggunakan tenaga kesehatan
secara individu.
 Klien home care membutuhkan waktu yang relatif
lebih banyak untuk mencapai unit-unit yang
terdapat dirumah sakit, misalnya :
 Unit diagnostik rontgen

 Unit diagnostik CT scan.

 Unit diagnostik MRI.

 Laboratorium dan lain-lain.


 Pelayanan home care tidak dapat diberikan pada
klien dengan tingkat ketergantungan total, misalnya:
klien dengan koma.
 Tingkat keterlibatan anggota keluarga rendah dalam
kegiatan perawatan, dimana keluarga merasa bahwa
semua kebutuhan klien sudah dapat terlayani dengan
adanya home care.
 Pelayanan home care memiliki keterbatasan fasilitas
emergency, misalnya :
 Fasilitas resusitasi

 Fasilitas defibrilator

 Jika tidak berhasil, pelayanan home care berdampak


tingginya tingkat ketergantungan klien dan keluarga
pada perawat
Faktor Penghambat Dalam
Pelayanan Home Care
 Adanya rasa kurang atau belum percayanya masyarakat atau keluarga terhadap pelayanan
Home Care.
 Situasi dan keadaan lingkungan atau wilayah serta kurangnya akses transportasi.
 Jarak wilayah yang terlalu jauh sehingga kurang mendapat pelayanan Home Care dari pihak
rumah sakit serta keadaan yang kurang mendukung, misalnya pada lingkungan rumah susun yang
berkaitan dengan ketenangan, kebersihan, kerapian yang kurang mendukung untk proses
penyembuhan dalam pelayanan home care. Hal ini menyebabkan persepsi masyarakat kurang baik
terhadap keberadaan home care.
 Tenaga kesehatan yang kurang kompeten dalam melaksanakan pelayanan home care
 Banyak masyarakat yang belum tahu tentang pelayanan home care.
 Terbatasnya tenaga kesehatan
 Adanya panggilan kunjungan yang tidak diperlukan, hal ini akan membuang waktu, tenaga dan
biaya,
 Hambatan yang datang dari pasien dan keluarga
 Ketergantungan penderita dan atau keluarga,
 Untuk kolaborasi dengan tim profesional lain membutuhkan waktu yang cukup lama,
 Letak geografis yang jauh dapat mempengaruhi efektivitas pelayanan dan cost yang diperlukan.
KEUNTUNGAN HOME VISIT
 Convenience/ kenyamanan  Klien akan lebih merasa nyaman jika dirawat
di rumah karena lingkungan yang familiar, dan klien tidak perlu repot
menunggu antrian
 Acces  Klien yang mengalami keterbatasan fisik tidak perlu repot untuk
menjangkau fasilitas kesehatan, dan dapat meningkatkan temuan kasus
baru
 Information  Perawat dapat memperoleh informasi yang lebih
komprehensif, serta dapat melihat efek dari faktor fisik, psikologis, dan
lingkungan sosial terhadap status kesehatan seseorang
 Relationship  Meningkatkan kemandirian klien, Privasi terjamin dan lebih
akrab dan Frekuensi kunjungan dapat mempengaruhi kedekatan perawat
dan klien
 Cost  Biaya lebih murah karena klien tidak perlu membayar biaya
“kamar”
 outcomes  Penyembuhan klien lebih cepat
Kekurangan Pelayanan Home Care

 Penanganan masa kritis kurang cepat dan kurang


efektif
 Kurang perhatian atau pengawasan dari tenaga
medis
 Letak geografis yang berjauhan, sehingga sulit
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai