Anda di halaman 1dari 22

BAGIAN ILMU ANASTESI DAN TERAPI INTENSIF

REFARAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
AGUSTUS 2023
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MANAJEMEN ANESTESI PADA


TRAUMA MAXILLOFACIAL

Ahmad Al Muhtadi Billah (105501103421)


Pembimbing : dr. Zulfikar Tahir, M.Kes, Sp.An-TI
PENDAHULUAN
ANATOMI PALPEBERA, KONJUNTIVA DAN
KORNEA
ANATOMI APPARATUS LAKRIMAL DAN TEAR
FILM
DEFINISI

Dry eye (sindrom dry eye)  sekelompok gangguan lapisan air mata yang
disebabkan:
berkurangnya produksi air ketidakstabilan lapisan air
mata atau mata

Berhubungan dengan ketidaknyamanan mata dan / atau gejala visual dan


penyakit radang pada permukaan mata.
KLASIFIKASI (DEWS 2007)
FAKTOR RESIKO
Usia Lanjut (> 65 tahun)
Lensa Kontak
Hormonal

Penyakit Sistemik Lingkungan


• artritis rematik, diabetes, kelainan tiroid,
asma, lupus erythematosus, pemphigus,
sindrom Stevens-johnsons

Obat
Kerja Mata
• antidepresan, dekongestan, antihistamin,
antihipertensi, kontrasepsi, oral, diuretik, beta
bloker, antimuskarinik, anestesi umum Riwayat Operasi
LANGKAH DIAGNOSIS

Anamnesis

Pemeriksaan

Diagnosis
ANAMNESIS
 Sensasi beda asing, mata  Iritasi mata
 Bulu mata yang lengket
kering, dan berpasir
(biasanya lebih buruk saat
 Sensasi terbakar atau
bangun tidur)
pedas  Pengeluaran air mata yang

 Gatal berlebihan
 Fotofobia
 Sering berkedip
 Penglihatan kabur
 Hiperemis (mata merah)
 Kelopak mata tebal
 Mucoid discharge  Kelelahan mata
KUESIONER
National Eye Institue Visual Function Questionnaire-25I (NEI VFQ25) Impact of Dry Eye in Everyday Life (IDEEL)

McCarty Symptom Questionnaire


Ocular Surface Disease Index (OSDI)

McMonnies Questionnaire
Standard Patient Evaluation of Eye Dryness Questionnaire (SPEED)

Ocular Comfort Index (OCI)


Canadian Dry Eye Epidemiology Study (CANDEES)
Symptom Assessment in Dry Eye (SANDE)

Dry Eye Screening for Dry Eye Epidemiology Projects (DEEP)


Schein Questionnaire

Dry Eye Questionnaire (DEQ) Texas Eye Research and Technology Center Dry Eye
Questionnaire (TERTC-DEQ)

Contact Lens Dry Eye Questionnaire (CLDEQ) Women’s Health Study Questionnaire
OCULAR SURFACE DISEASE INDEX (OSDI)
TEAR FILM BREAK-UP TIME

Nilai BUT > 8-10 detik dapat dianggap normal


FLUORESCEIN BREAK-UP PATTERN
FLUORESCEIN
PEWARNAAN LISSAMINE GREEN/ROSE BENGAL

pewarnaan konjungtiva pewarnaan dengan rose


dengan lissamine green Bengal
PENILAIAN VOLUME AIR MATA

Tes Schirmer
• Tes Schirmer I
• Tes Schirmer II

Penilaian meniskus
air mata
OSMOLARITAS AIR MATA
TATALAKSANA
Tujuan utama dari penanganan dry
eye:

Menurunkan osmolaritas tear-film

Meningkatkan stabilitas tear-film

Mengembalikan kerusakan
permukaan bola mata
TATALAKSANA

Aqueous deficiency dry eye


• Evaporative dry eye
Air mata artifisial atau lubrikan
• Stimulasi air mata • Hygiene/aplikasi
• Moisture chamber eyewear panas/masase palpebra
• Oklusi punctal atau oklusi cauter • Antibiotik ointment topikal
• Hormon topikal
• Pembedahan
KOMPLIKASI

Ulserasi perforasi
kornea kornea

Kebutaan
EDUKASI
 Kurangi paparan terhadap kondisi yang dapat menyebabkan atau
memperburuk kondisi (termasuk angin, asap, uap kimia, udara
panas dan kering, pengering rambut, dan AC)
 Gunakan humidifier di dalam ruangan

 Berhenti menggunakan lensa kontak jika muncul gejala dry eye

 istirahatlah teratur setelah menghabiskan waktu berjam-jam di


depan layar komputer atau melakukan pekerjaan yang berjarak
pandang dekat
 Stop merokok

 Kompres hangat dengan pijat kelopak mata


KESIMPULAN
 Sindrom dry eye adalah istilah umum yang menggambarkan keadaan
dimana bagian depan mata merespons terhadap kerusakan lapisan air
mata atau tear film
 Berdasarkan etiopatologi, dry eye dikelompokkan menjadi dua, yaitu
aqueous tear deficiency (ATD) dan evaporative tear deficiency (ETD)
 Diagnosis dry eye dapat ditegakkan dengan kombinasi anamnesis dan
pemeriksaan
 Pemberian terapi berdasarkan pendekatan etiopatologi

 prognosis untuk ketajaman visual pada pasien dengan penyakit dry


eye memiliki prognosis yang baik

Anda mungkin juga menyukai