Anda di halaman 1dari 10

Katekisasi merupakan proses pembelajaran tentang

pendalaman Alkitab, gereja, dan hal-hal terkait yang


meningkatkan pengetahuan dan proses pendewasaan
iman. Dapat dikatakan bahwa arti kata Katekhein lebih
ditekankan pada mengajar bukan dalam arti
intelektualistis tetapi lebih kepada arti praktis, yaitu
mengajar atau membimbing seseorang, supaya ia
melakukan apa yang diajarkan kepadanya. Kegiatan
katekisasi ini dilakukan oleh gereja sebagai bentuk
pelayanan kepada warga jemaat. Akhir dari kegiatan
katekisasi ini adalah peneguhan SIDI jemaat sehingga
para katekisan (remaja) diakui dan disahkan menjadi
anggota jemaat.
Fungsi dan Tujuan Katekisasi
 Dari istilah-istilah tersebut dapat disimpulkan, bahwa
katekese adalah suatu pengajaran, pendidikan, dan
pembentukan para anggota jemaat, utamanya kaum
muda, ke dalam perkataan dan perbuatan Allah yang
dinyatakan dalam karya Kristus yang menyelamatkan
di bawah pimpinan Roh Kudus. Itu semua dilakukan
sebagai suatu persiapan/perlengkapan untuk hidup
menurut kehendak-Nya di dunia ini. Jadi, Katekisasi
berfungsi sebagai suatu sarana bagi tumbuh dan
berkembangnya iman warga dan calon warga jemaat
dalam mengikut Kristus sebagai Juruselamat, dengan
tujuan agar mereka dapat mewujudkan iman itu
dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun bahan ajar yang ditetapkan dalam buku ini
dibagi menjadi 6 poin utama, yakni:
1.Firman Allah (Pertanyaan dan jawaban terkait
firman Allah)
Dimana pada bagian pertama ini berisi mengenai
pertanyaan-pertanyaan pendahuluan seputar firman
Allah baik dalam konteks perjanjian lama maupun
perjanjian Baru sebagai media awal untuk
memperkokoh pemahaman dan keyakinan terkait
keberadaan firman. Alkitab menjadi kunci dalam
pemahaman firman Allah dalam proses pendahuluan
tanya jawab ini.
 Perjanjian Lama: Yang menerangkan bagaimana
penciptaan langit dan bumi beserta isinya, mengenai
penciptaan manusia serta permulaan dari dosa,
tuntunan Allah bagi manusia pertama serta bangsa
pilihanya yitu bangsa Israel melalui Titah /taurat dan
PerjanjianNya. Agar bangsa itu menjadi permulaan
dari penyelamatan manusia. Perjanjian lama sendiri
berjumlah sebanyak 39 kita, yang dimulai dari
kejadian sampai Maleakhi.
 Perjanjian Baru : memberitahuan perwujudan janji
Allah, tampak pada semua kerajaanNya yang
kemudian. Yang menjadi sukacita besar bagi semua
disebutlah sebagai “berita sukacita” Perjanjian Baru
(Gal.4 :4-5). Perjanjian bariu terdiri dari 27 kitab, yang
dimulai dari Matius sampai Wahyu.
2.Hukum Taurat
Istilah taurat mengandung pengertian sebagai sebuah
hukum, arahan, pengajaran, instruksi dan didikan.
Pengertian tersebut dapat diketahui dari penggunakan
kata torah dalam perjanjian lama. Hal ini menunjukkan
bahhwa kata taurat lebih difokuskan kepada pengertian
sebagai titah yang berupa hukum yang disampaikan
Tuhan melalui musa kepada bangsa Israel, yaitu sepuluh
hukum taurat. Pada bagian buku parguru
manghatindanghon haporseaon mencoba membahas
hukum taurat yang dijelaskan secara rinci mulai dari
bagian isi taurat satu persatu hingga arti dari kesepuluh
hukum taurat tersebut. Selain itu juga terdapat bagian
tanya jawab terkait hukum taurat mulai dari hukum
taurat yang pertama hingga yang kesepuluh.
3.Doa yang Diajarkan Yesus
Menurut Perjanjian Baru, doa ini diajarkan oleh Yesus
Kristus kepada murid-muridnya sebagai pedoman
berdoa. Doa ini diambil dari kitab Injil Matius (6:9-13),
yang muncul sebagai bagian dari Khotbah di Bukit.
Sebuah doa yang mirip ada pula di kitab Injil Lukas 11:2-
4.Doa umum dipahami memiliki banyak arti, mulai dari
sebuah komunikasi, sebagai bentuk permintaan atas
permohonan, maupun sebagai bentuk puji-pujian dan
rasa syukur1 kepada Tuhan. Berdoa tidak memiliki kata
cukup, namun doa harus dilakukan terus menerus.
Seperti doa yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-
muridnya hendak mengajarkan bagaimana berdoa yang
sebenarnya.
4.Pengakuan Iman Rasuli
Pada bagian ini menjelaskan tentang pengakuan Iman
Rasuli yang menjadi pondasi penting yang harus
dipahami oleh setiap peserta didik. Pengakuan iman
rasuli secara jelas dipenggal menjadi tiga bagian serta
dijelaskan secara rinci makna dari setiap bagian yang
ada. Kemudian pada bagian selanjutnya dipaparkan
sejumlah tanya jawab penegasan terkait pengakuan
iman sesuai dengan setiap bagian yang ada. Adapun isi
dari bagian ini yakni seperti mengenai kepercayaan,
ketritunggalan. Dimana sebuah kepercayaan dijelaskan
sebagai anugrah yang diberikan oleh Tuhan, agar setiap
manusia memiliki kekuatan dalam memiliki iman
percaya.
5.Sakramen Kudus
Sakramen kudus merupakan salah satu bagian dari
sakramen. Dimana sakramen sendiri berasal dari bahasa
latin yakni Sacramentum. Hanya terdapat dua sakramen
yang ditetapkan oleh Tuhan Yesus untuk kita laksanakan
yakni perjamuan kudus dan babtisan kudus. Terdapat
masing-masing dia macam perjamuan kudus yang
ditetapkan oleh Yesus. Dalam perjanjian lama terdiri
dari sunat (1 musa 17:10-14) dan domba Paskah (2 Musa
12:1-28). Sedangkan dalam Perjanjian Baru terdiri dari
Pembabtisan kudus (Matius 28:19-20, Kolose 2:11-13) dan
perjamuan kudus (Matius 26:26-29, Ibrani 9:13).
6.Jemaat
Jemaat merupakan sebuah persekutuan yang percaya akan
Yesus Kristus, yang dipanggil untuk berkumpul, dan
dikuduskan oleh Yesus sendiri melalui Roh Kudus.
Permulaan jemaat di mulai dari Yerusalem yaitu pada hari
Pentakosta atau hari turunnya Roh Kudus. Pada waktu itu
para murid ysus dipenuhi ole Roh Kudus dan mereka
menyampaikan Firman dengan kuasa, yang man sampai
3000 orang menjadi anggota jemaat pada hari itu juga.
Mereka memberitakan berita sukacita dari rumah ke rumah
serta makan bersama. Mereka bersama-sama
mengumpulkan harta mereka dan membagikannya kepada
orang-orang yang kekurangan. Melalui hal itu tampak bahwa
gereja bukan merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh
manusia dengan keinginannya sendiri melainkan Yesus
Kristuslah yang mendirikannya. Oleh sebab itu lah maka
Yesus lah yang menjadi kepala gereja sampai saat ini.
Kesimpulan

Pengajaran katekisasi dilaksanakan di Gereja,


yang mana pengajar itu sendiri adalah pendeta.
Katekisasi sendiri merupakan suatu proses belajar
mengajar mengenai pendalaman alkitab, mengenai
gereja, dan juga mengenai hal hal tentang pendewasaan
iman. Bahan ajar yang dipakai pengajar katekisasi
sendiri terdiri dari, firman Tuhan, hukum taurat,
pengakuan iman rasuli, mengenai doa bapa kami,
sakramen kudus yang didalamnya baptisan kudus dan
perjamuan kudus, dan yang terakhir adalah
mengenai/tentang jemaat yang ada di gereja itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai