Hydrant
Hydrant
HIDRAN KEBAKARAN
INSTALASI HIDRAN KEBAKARAN
A. PENGERTIAN :
a. Hidran Klas I
Hidran yang dilengkapi dengan slang berdiameter 2,5” yang
penggunaannya diperuntukan secara khusus bagi petugas
Pemadam Kebakaran atau orang yang telah terlatih.
a. Hidran Klas II
Hidran yang dilengkapi dengan slang berdiameter 1,5” yang
penggunaannya diperuntukan bagi penghuni gedung atau para
petugas yang belum terlatih.
1. Persediaan Air
a. Sumber air untuk memasok kebutuhan sistem hidran kebakaran
dapat berasal dari PAM, sumur dalam (artesis) atau kedua-
duanya.
1. Pompa Jockey
1. Pompa Cadangan
Berfungsi sebagai penggerak cadangan dari sistem hidran,
yang titik start bekerjanya setelah Pompa Utama. Pompa ini
meskipun berfungsi sebagai cadangan, namun tetap dalam
kondisi “siaga operasi”. Dalam kondisi seperti ini Pompa
Cadangan akan bekerja secara otomatis pada saat
kapasitas maksimal pompa utama terlampaui, mengalami
kerusakan atau pada saat sumber daya utama (PLN)
padam
Sama halnya dengan Pompa Utama, operasi kerja pompa
cadangan didisain untuk hidup (start) secara otomatis dan
berhenti bekerja (stop) secara manual
SKEMATIK
SKEMATIK DIAGRAM
DIAGRAM POMPA
POMPA
1. Pemipaan dan Komponen
a. Pemipaan
Rangkaian jaringan pemipaan pada sistem hidran terdiri
atas pipa Hisap, Penyalur, Header, Pipa Tegak (riser) dan
Pipa Cabang.
Pipa Cabang
Katup-katup (valve)
Saklar Tekanan (pressure switch)
Tangki Tekanan (pressure tank)
Tangki Pemancing (priming tnk)
Manometer
Kotak hidran isi 1 set Slang dan pipa pemancar (nozzle)
Katup petugas Pemadam (landing valve)
Sambungan Dinas Pemadam (siamese connection)
1. Sistim Pipa Tegak
Tekanan Minimal 4,4 kg / cm2 (65 psi) 4,4 kg / cm2 (65 psi)