Sistem ekonomi adalah: strategi suatu negara mengatur
kehidupan dalam rangka mencapai kemakmuran.
Tiga persoalan Pokok Ekonomi: (1) apa. Jenis dan jumlah barang dan jasa yang harus diproduksi (2) bagaimana. Cara sistem ekonomi menghasilkan barang. (3)untuk siapa . Cara distribusi barang dan jasa. 3 Sistem Ekonomi Utama
• Sistem ekonomi Pasar adalah: pengaturan kehidupan
• Usaha jasa ( service business) yaitu ; usaha yang
menghasilkan jasa bukan menghasilkan produk, jasa keamanan, jasa pengiriman, II. Indikator Perkembangan Ekonomi indonesia. • Profesor Amri Amir. GB FE Univ. Jambi menyatakan: bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu yang sangat penting dalam menilai kinerja pembangunan perekonomian terutama untuk melakukan analisis tentang hasil pembangunan yang telah dii lakukan oleh negara atau daerah. Di indonesia mengacu pada trilogi pembangunan yaitu: (i)Stabilitas Ekonomi. (ii) pertumbuhan Ekonomi (iii) Pemerataan hasil Pembangunan. • Lincolin Arsyad menjabarkan dlm Ekonomi pembangunan. Dua indikator moneter Pendapatan perkapita dan indikator kesejahteran dan nonmoneter.mencakup. Sosial dan indeks kualitas hidup serta indeks pembangunan manusia Perbedaan pola produksi primitif dan modern • Pola produksi yang primitif • Kepemilikan bersifat Individual • Produksi bersifat individual • Penjualan bersifat individual. • Pembagian keuntungan bersifat individual. • Kepemilikan bersifat individual. • Pola produksi yang Modern. • Kepemilikan bersifat individu • Produksi bersifat Kolektif • Penjualan bersifat kolektif • Pembagian keuntungan bersifat Individual • The law of capital acummulations; Menurut Max persaingan bebas perusahaan yang besar akan senantiasa ‘memakan” perusahaan yang kecil. Jumlah majikann semakin sedikit dan buruh semakin banyak. Maka akan terjadi hukum berlaku upah besi (the iron wages law) hukum ini menyebabkan nasib buruh semakin tertindas dan para kapitalis makin ganas dan serakah. • TRANSFORMASI STRUKTUR PEREKONOMI INDONESIA: pembangunan ekonomi jangka panjang memiliki 4 dimensi pokok (i) pertumbuhan (ii) penanggulangan kemiskinan (iii)perubahan (transformasi Ekonomi) (iv) keberlanjutan pembangunan masyarakat agraris menjadi masyarakat Industri. Teori Arthur Lewis • Perekonomian suatu negara terbagi menjadi 2; (1) perekonomian tradisional pedesan sektor pertanian dan peternakan dipedesaan pertumbuhan penduduk tinggi sehingga kelebihan tenaga kerja sehingga upah menjadi rendah. • (2) dan perekonomian Modern di perkotaan dengan industri sebagai sektor utama ,diperkotaan sektor Industri mengalami kekuarangan tenaga kerja, hal ini menarik para tenaga kerja pindah kesektor industri. Sehingga terjadi migrasi atau urbanisasi Teori Holins Chenery • Teori ini fokus pada Struktur dalam proses perubahan ekonomi disuatu negara yang mengalami trasformasi dari pertanian tradisional sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi; • Faktor-faktor penyebab transisi ekonomi sebagai berikut: • Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri misalnya awal pembangunan ekonomi sudah memiliki industri-industri yang relatif kuat akanmengalami proses industri yang semakin pesat. • Besarnya pasar dalam negeri merupakan salah satu faktor insentif bagi pertumbuhan kegiatan ekonomi termasuk Industri karena menjadi adanya skala ekonomis dan efisiensi proses produksi • Pola distribusi pendapatan . • Karakter Industrialisasi mencakup cara pelaksanaan atau strategi pembangunan Industri yang diterapkan, jenis industri yang diunggulkan, pola pembangunan industri dan insentif yang diberikan. • Kebijakan perdagangan luar negeri, negara yang mengalami kebijakan tertutup ( inward looking policy ) , pola hasil industrialisasinya akan berkembang tidak efisien dibanding negara-negara yang menerapkan outward looking policy. Proses transformasi perekonomian di Indonesia • Ada 4 Klasifikasi dilkukan oleh pemerintahan Orde Baru (1) menciptakan iklim yang baik untuk meningkatkan pertumbuhan Ekonomi yang cepat untuk memberi kesempatan bagi Investasi Asing dan Domistik. booming harga minyak Bumi 1973-1981, pemerintah membangun industri besar seperti Penyulingan minyak, gas alam, pupuk, petrokimia dan semen. • Fase ke (2) 1981-1985 harga minyak dunia terus menurun sehingga pemerintah harus mengkaji kebijakan industri. Fase ke (3) kebijakan pemerintah yang memacu industri yang kemudian membawa indonesia pada pembayaran Internasional tahun 1985. fase (4) pemerintah mengubah Investasi pemerintah, campur tangan pemerintah dan industri Substitusi impor menjadi Invetasi swasta yang berorientasi pasar dan bersifat promosi impor Tujuan pembangunan pertanian • Meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani melalui pengembangan sistem agrobisnis dan usaha agro bisnis. • Mengembangkan aktivitas ekonomi pedesaan melalui pengembangan sistem agrobisnis dan perusahaan- perusahaan agrobisnis yang berdaya saing, berkerakyatan, dan terdesantralisasi; • Mewujudkan sistem ketahanan pangan yang berbasis pada keragaman sumber daya bahan pangan, kelembagaan, dan budaya pangan lokal disetiap daerah; • Meningkatkan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha secara adil melalui pengembangan sistem argobisnis; Tuntutan pembangunan pertanian pedesaan • Menurut RANIS contoh keseimbangan ideal, yaitu taiwan dan NICs (newly Industrial Countrys) Asia Timur sepanjang rangkaian pembangunan mereka pasca tahun 1945 melakukan dua sisi, (i) sisi pertumbuhan keseimbangan produksi padat tenaga kerja yang dipicu oleh pertumbuahan infrastruktur didaerah pedesaan dan (ii) sisi lain penyebaran teknologi padat tenaga kerja yang cepat untuk memproduksi output yang berorientasi pada pasar eksternal. • RANIS menyimpulkan dalam pembagunan pertanian (a) Investasi dapat dilakukan dalam proyek-proyek padat karya di daerah pedesaan pada awal pembangunan (b) Investasi tidak terbatas pada sektor pertanian, tetapi juga melingkupi sektor Industri skala Pedesaan. Implikasi kebijakan dalam mengatasi ketimpangan ekonomi yang terjadi karena transformasi struktural
• (i) Upaya mengatasi penumpukan tenaga kerja
disektor pertanian yang pada umumnya beada di daerah pedesaan dapat dilakukan melalui pengembangan industri berbasis pedesaan (ii) pengembangan teknologi pertanian, terutama didaerah yang kelebihan tenaga kerja. (iii) perlu restrukturisasi industri di indonesia yang mengarah pada kesesuaian dengan kualitas dan kualifikasi tenaga kerja yang ada sekarang. 3.Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal • Monetary Policy adalah: suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar berjalan sesuai dengan yang di inginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Usaha tersebut agar terjadi kestabilan harga dan inflasi serta terjadinya output kesimbangan . • Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :(1) kebijakan moneter ekspansif suatu kebijakan dalam rangka menambah mata uang yang beredar (2) kebijakan moneter kontraktif yaitu suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar disebut uang ketat. Instrumen Kebijakan moneter • Operasi Pasar terbuka (open Market operasion) adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government sekurities). Jika ingin menambah jumlah uang yang beredar pemerintah membeli surat harga pemerintah, surat harga pemerintah antara lain (SBI) sertifikat Bank Indonesia SBPU (surat Berharga Pasar Uang) • Fasilitas diskonto (discount rate) adalah: pengaturan jumlah uang yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral atau bank umum terkadang mengalami kekuarangan uang sehingga harus meminjam ke Bank sentral. untuk membuat jumlah uang bertambah pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral. Dan sebaliknya • Ratio cadangan wajib adalah: mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. • Imbauan Moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang yang beredar dengan jalan memberi imbuan kepada pelaku ekonomi, contohnya;mengimbau perbankan agar pemberian kredit agar berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dan mengimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang yang beredar dalam perekonomian, • Kebijakan Fiskal adalah; kebijakan ekonomi untuk mengarahkan kondisi perekonomian agar menjadi lebih baik dengan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah, kebijakan fiscal lebih menekankan pada pengaturan pendapatan dan pengeluaran Kebijakan politik Anggaran 1. Anggaran Devisit(defisit budget) kebijakan fiskal Ekspansif adalah: kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian, sangat baik digunakan jika keadaan ekonomi sedang resesif 2. Anggaran surplus (surplus budget) kebijakan fiskal kontraktif adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar dari pada pengeluarannya. 3. Anggaran berimbang (balanced budget) terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran sama besar dengan pemasukan. UU BI menetapkan dan melaksanakan kebijakan Moneter • Pasal 10 • Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter • a. menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan laju inflasi yang di tetapkan • b. melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang termasuk tetapi tidak terbatas pada • 1), operasi pasar terbuka dipasar uang baik rupiah atau valuta asing • 2). Penetapkan tingkat disconto • 3). Penetapan cadangan wajib minimum • 4). Pengaturan kredit dan pembayaran • Pasal 11 • (1). Bank Indonesia dapat memberikan kredit atau Pembiayaan berdasarkan prinsip syaiah untuk jangka waktu paling lama 90 hari pada bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka pendek bank yang bersangkutan. • (2). pelaksanaan pemberian kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah sebagaimana dimaksud ayat (1), wajib dijamin oleh bank penerima sebagai agunan yang berkualitas tinggi dan mudah dicairkan yang nilainya sebesar jumlah kredit atau pembiayaan yangg diterima • (3). pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan peraturan pemerintah • Pasal 12 • Bank Indonesia melaksanakan kebijakan nilai tugas berdasarkan berdasarkan sistem nilai tukar yang telah di tetapkan • Pasal 13 • (1) Bank Indonesia mengelola cadangan devisa • (2) dalam pengelolaan cadangan devisa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bank Indonesia melaksanakan berbagai melaksanakan berbagai transaksi devisa • (3) Dalam rangka pengelolaan cadangan devisa sebagaimana dimaksud pada ayat(1) Bank Indonesia Bank Indonesia dapat menerima Pinjaman luar negeri • Pasal 13 • (1) Bank Indonesia mengelola Cadangan Devisa • (2) Dalam pengelolaan cadangan Devisa sebagaimana dimaksud ayat (1), Bank Indonesia melaksanakan berbagai jenis transaksi devisa • (3) dalam rangka pengelolaan cadangan devisa sebagaimana dimaksud ayat (1) bank Indonesia dapat menerima Pinjaman Luar negeri • Pasal 14 • (2) pelaksanaan Survei sebagaimana dimaksud dalam ayat(1) dapat dilakukan oleh pihak-pihak lain berdasarkan dari bank Indonesia • (3) dalam penyelenggaraan Survei sebagaimana dimaksud dalam ayat(1) setiap badan wajib memberikan keterangan dan data yang diperlukan oleh bank Indonesia • (4) Bank Indonesia atau pihak lain sebagaimana dimaksud ayat (2) wajib merahasiakan sumber dan data individu sebagaimana dimaksud ayat (3) kecuali yang secara tegas dinyatakan lain dalam Undang-Undang • (5)pelaksanan ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Bank Indonesia • Kenaikan BBM menyebabkan inflasi • Masalah meningkatnya harga minyak dunia • Menguatnya mata uang dolar Amerika • Tujuan investasi memaksimalkan kemakmuran melalalui maksimasi keuntungan, • investor selalu berusaha menanamkan dana investasi portopolio yang efisien dan relatif aman. • Turunnya daya beli masyarakat mengakibatkan tidak terserapnya hasil produksi perusahaan sehingga secara keseluruhan akan menurunkan penjualan pada akhirnya akan menurunkan laba perusahaan. • Kenaikan harga BBM berpotensi menambah dan memperpanjang penderitaan rakyat, • Kenaikan suku bunga pinjaman membuat dunia usaha semakin kalang kabut, kenaikan suku bunga dapat diredam asalkan pergerakan nilai tuka rupiah bisa fleksibel. Hal ini karena sangat sulit mencapai target suku bunga rendah dan rupiah kuat bersamaan. Dampak kenaikan BBM pada masyarakat kecil • Kenaikan harga barang kebutuhan pokok masyarakat terjadi ketika issu kenaikan harga BBM seperti premium, solar, minyak tanah dan juga gas mulai terdengar. Efek menjalar (contagion effect) akibatnya biaya produksi dan operasional seluruh jenis barang yang menggunakan BBM sebagai penggeraknya. • Efeknya beban biaya produksi dialihkan keharga produk yang dihasilkannya, begitupula pada tingkat distribusi pedagang besar dan pedagang eceran, Peran kebijakan moneter dan perbankan mengatasi krisis • Ada 4 kebijakan umum yang diambil selama priode sebelum krisis yaitu; • (i)Menerapkan kebijakan fiskal/anggaran berimbang untuk menghindari pengguna utang domestik dalam pembiayaan pengeluaran pemerintah.(ii) Menerapkan kebijakan moneter yang berhati-hati dan menjaga agar pertumbuhan likuiditas sesuai dengan pertumbuhan permintaan Real.(iii) menjaga agar nilai tukar rupiah berada pada posisi yang realistis.(iv)mempertahankan lalulintas modal(devisa)sejak tahun 1971. Lima Faktor yang mengakibatkan kondisi makro perbankan nasional menjadi rentan terhadap gejolak ekonomi • (i) Adanya jaminan (implicit guarantee) dari bank sentral atas kelangsungan hidup suatu bank untuk mencegah kegagalan sistemik dalam industri perbankan.jaminan yang ada praktis menggeser risiko terhadap perbankan ke bank sentral. (ii) sistem pengawasan oleh bank sentral kurang efektif karena belum sepenuhnya mengimbangi pesat dan kompleksnya kegiatan operasional perbankan.(iii) besarnya pemberian kredit dan jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada individu/kelompok usaha yang terkait dengan bank.telah mendorong tingginya risiko kemacetan kredit yang dihadapi bank • (iv) relatif lemahnya kemampuan manajerial bank mengakibatkan penurunan kualitas aset produktif dan peningkatan risiko yang dihadapi bank. lemahnya pengawasan dan sistem infomasi internal dalam memantau, mendeteksi, dan menyelesaikan kredit bermasalah dan posisi risiko yang berlebihan.(v) kurang transparan informasi mengenai kondisi perbankan telah mengakibatkan kesulitan dalam melakukan analisis secara akurat tentang kondisi keuangan suatu bank. Ada dua hal yang mendorong Investasi berlebihn • Dinamisme perekonomian Indonesia yang semakin telah menimbulkan keyakinan yang berlebihan pada diri investor Asing sehingga mengurangi kehati-hatian mereka dalam memberi pinjaman kepda dunia usaha di Indonesia. • Dunia usaha dalam negeri memanfaatkan perbedaan suku bunga dalam dan luar negeri yang cukup besar sehingga arus modal masuk dari luar negeri, terutama dalam bentuk pinjaman swasta jangka pendek terus mengalir, saat bersamaan nilai tukar rupiah relatif stabil Langkah-langkah kebijakan untuk mengatasi krisis Ekonomi • A. Dibidang moneter, ditempuh kebijakan moneter ketat untuk mengurangi laju inflasi dan penurunanatau depresiasi nilai mata uang lokal secara berlebihan • B. dibidang fiskal, ditempuh kebijakan yang lebih terfokus pada upaya relokasi pengeluaran untuk kegiatan-kegiatan tidak produktif pada kegiatan-kegiatan yang diharapkan dapat mengurangi sosial cost yang ditimbulkan oleh krisis Ekonomi. Salah satunya dengan jaring pengaman sosial. • C. dibidang pengelolaan (governance), ditempuh kebijakan untuk memperbaiki kemampuan pengelolaan, baik sektor publik maupun swasta, termasuk mengurangi intervensi pemerintah, monopoli dan kegiatan-kegiatan yang kurang produktif • (D) dibidang perbankan ditempuh kebijakan yang akan memperbaiki kelemahan-kelemahan sistem perbankan berupa program restrukturisasi perbankan yang bertujuan mencapai 2 hal yaitu mengatasi; dampak krisis, dan menghindari krisis serupa pada masa mendatang. Upaya pemberdayaan perbankan dapat dikelompokan kedalam 4 aspek. • a. Rekapitalisasi Bank-Bank Pemerintah dan BPD(Bank Pembangunan Daerah) • b. Restrukturisasi kredit diprakarsai oleh Bank Indonesia, aspek ini sangat menentukan keberhasilan program Rekapitalisasi perbankan dan program penyehatan ekonomi secara keseluruhan. • c. Pengembangan Infrastkuktur Perbankan untuk meningkatkan daya tahan Bank-Bank dalam menghadapi berbagai gejolak. Dibentuknya LPS (lembaga Penjamin Simpanan januari 2000) • d. fungsi pengawasan, yaitu lebih mengutamakan penegakan hukum dengan meningkatkan frekwansi pemeriksaan bank yang difokuskan pada risiko yang dihadapi oleh setiap bank • Restrukturisasi sisi operasional perbankan dan perbaikan ekonomi makro secara umum ada 5 Syarat; • 1. kondisi ekonomi makro yang stabil • 2. dukungan dari program Restukturisasi dunia usaha. • 3.pembaharuan sistem Hukum • 4.penciptaan pasar yang efisien • 5. tenaga-tenaga terlatih 4. Perdagangan luar Negeri
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro