Muhammadiyah Sebagai

Gerakan Politik

Kelompok 9 :
Virania N.P Dotulong (201710230311069)
Ardhianita Iftitah Rizqy (201710230311071)
A. Pendahuluan
 Muhammadiyah sebagai gerakan politik (political
movement)
 Bentuk keterlibatan politik muhammadiyah pada saat
ini
B. Pengertian Politik
 Politik dalam bahasa Arab “siasah” dan dalam bahasa
Inggris yaitu “politics”.
 Menurut David Easton seorang ilmuwan politik yang sangat
terkenal menyatakan “politik” tidak lain daripada bagaimana
mengalokasikan sejumlah nilai secara otoritatif bagi sebuah
masyarakat.
 Seorang ahli ilmu politik lainnya Karl W. Deutsch
mengelompokkan nilai nilai tersebut dalam tujuh kategori
yaitu kekuasaan, kekayaan, kehormatan, kesehatan,
kesejahteraan (enlightment), kebebasan, dan keamanan.
C. Pergumulan Muhammadiyah dalam
berpolitik
 Muhammadiyah bukanlah partai politik meskipun pendirinya
adalah Ahmad Dahlan (1868-1923)
 Pada september 1937, telah berdiri lembaga
permusyawaratan Islam Indonesia bernama Majelis A’la
Islam Indonesia (MIAI)
 Perjuangan politik bagi Muhammadiyah didasarkan pada dua
prinsip. Yaitu, Muhammadiyah memerlukan saluran aspirasi
politik dan penyaluran aspirasi politik melalui partai Islam
harus dilakukan dengan tujuan kemenangan Islam.
D. Perkembangan Politik
Muhammadiyah
Secara historis, politik yang melekat pada Muhammadiyah
adalah politik kebangsaan yang sering disebut dengan politik
“amar ma’ruf nahi munkar” (mengajak ke kebaikan dan
mencegah kemungkaran). Bahkan para pemimpin terdahulu di
Muhammadiyah sangat aktif berpolitik seperti KH. Ahmad
Dahlan di Budi Utomo atau KH. Mas Mansur dalam BPUPKI.
Artinya Muhammadiyah itu tidak segan-segan menjadi
pengeritik yang paling depan jika pemerintah bertindak salah,
tapi Muhammadiyah juga akan menjadi pendukung terdepan
jika pemerintah memang benar.
E. Landasan Operasional Politik
Muhammadiyah
 Kebebasan beraspirasi politik dalampolitik praktis
 Metamorfose sikap politik Muhammadiyah
 Moral politik Muhammadiyah
F. High Politics dan Low Politics
 High Politics yaitu politik yang luhur
 Low Politics yaitu politik yang terlalu praktis