2. Illyana Agustin (201812083) 3. Novia Ayu Amelia Putri (201812122) 4. Anis Puji Lestari (201812110) 5. Ulil Misbahul A’zam (201812259) Usaha Mikro, Kecil dan Menengah A. Pengertian UMKM Menurut UU No, 20 tahun 2008 Bab 1 Pasal 1, dijelaskan: 1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. 2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. 3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam UndangUndang ini. B. Kriteria UMKM C. ASAS UMKM DAN PRINSIP UMKM • Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah berasaskan: 1) Kekeluargaan; 2) Demokrasi ekonomi; 3) Kebersamaan; 4) Efisiensi berkeadilan; 5) Berkelanjutan; 6) Berwawasan lingkungan; 7) Kemandirian; 8) Keseimbangan kemajuan; dan 9) Kesatuan ekonomi nasional.
• Prinsip pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah:
1) Penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan usaha mikro, kecil, dan menengah untuk berkarya dengan prakarsa sendiri; 2) Perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel, dan berkeadilan; 3) Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai dengan kompetensi usaha mikro, kecil, dan menengah; 4) Peningkatan daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah; dan 5) Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian secara terpadu. D. Jenis-jenis UMKM 1. Bidang Kuliner 2. Bidang Fashion dan Kosmetik 3. Bidang Agribisnis 4. Bidang Otomotif 5. Bidang Teknologi 6. Bidang Cendera Mata E. Pentingnya Pencatatan bagi UMKM a) Dapat mengetahui jumlah keuntungan dan kerugian. b) Sebagai perencanaan. c) Mengetahui posisi keuangan. d) Sebagai perhitungan pajak usaha. F. Kondisi Terkini UMKM Gambaran Singkat SAK EMKM
A. Proses terbentuknya standar
Standar Akuntansi adalah aturan spesifik yang diturunkan dari prinsip akuntansi untuk memperlakukan transaksi atau peristiwa tertentu yang dihadapi oleh entitas akuntansi. Standar Akuntansi dirancang untuk membantu para akuntan dalam menerapkan prinsip-prinsip yang konsisten dalam perusahaan yang berbeda. B. Latar belakang munculnya SAK EMKM SAK EMKM (IAI,2016) dibuat dan disusun guna mengembangkan kualitas dan memfasilitasi kebutuhan laporan keuangan uasa mikro kecil dan menengah (UMKM). SAK EMKM juga disusun sebagai bentuk standar akuntasi yang jauh lebih sederhana untuk diterapkan dan dipahami oleh UMKM dibandingkan SAK ETAP, yang merupakan standar akuntansi terdahulu yang digunakan untuk UMKM.
Didasari oleh ayat 1 pasal 29 Undang-Undang No. 1 Tahun 2013 tentang
Lembaga Keuangan Mikro, maka IAI menyusun SAK EMKM yang bersifat : 1. Bersifat konsisten mengikuti pilar standar akuntansi keuangan lain yang sudah ada sebelumnya. 2. Sesuai dan mencerminkan keadaan perkembangan mengenai operasi bisnis dan transaksi terkini yang dilakukan secara umum oleh entitas. 3. Membuat prinsip akuntansi yang seimbang dan sesuai dengan kompleksitas, ukuran, maupun kebutuhan informasi pengguna laporan keuangan. 4. Didasari oleh prinsip efektivitas biaya. C. Gambaran Umum SAK EMKM SAK EMKM adalah kepanjangan dari Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah Makro yang dirancang secara khusus sebagai patokan standar akuntasi keuangan pada UMKM. Standar Keuangan ini disusun dan disahkan oleh IAI atau Ikatan Akuntasi Indonesia sebagai sebuah orgnasasi profesi yang menaungi seluruh akuntan di Indonesia. Indonesia memiliki 5 SAK yang berlaku, yaitu: 1. SAK IFRS 2. SAK-ETAP 3. SAK-Syariah 4. SAP 5. SAK EMKM D. Perbedaan SAK EMKM dengan SAK Lainnya Unsur SAK UMUM SAK ETAP SAK EMKM pembeda Dasar Berbasisi IFRS Standar Standart lokal Standar lokal penyusun Ruang lingkup Entitas dengan Entitas tanpa Entitas dengan akuntabilitas publik akuntabilitas publik yang akuntabilitas publik yang yang signifikan. signifikan. Tapi signifikan, serta memenuhi menerbitkan laporan definisi dan karakteristik keuangan untuk tujuan sesuai UU No. 20 Tahun umum. 2008 Tentang UMKM.
Komponen 1. Laporan Posisi 1. Laporan Posisi 1. Laporan Posisi
laporan Keuangan Keuangan Keuangan Keuangan 2. Laporan Laba Rugi 2. Laporan Laba Rugi 2. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan 3. Laporan Perubahan 3. CALK Komprehensif lain Ekuitas 3. Laporan 4. Laporan Arus Kas Perubahan Ekuitas 5. CALK 4. Laporan Arus Kas 5. CALK TERIMA KASIH.
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro