Anda di halaman 1dari 12

Akuntansi Manajemen

Kelas 4E
Kelompok 9:

1. Novita Wulandari (201812022)


2. Illyana Agustin (201812083)
3. Novia Ayu Amelia Putri (201812122)
4. Anis Puji Lestari (201812110)
5. Ulil Misbahul A’zam (201812259)
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
A. Pengertian UMKM
Menurut UU No, 20 tahun 2008 Bab 1 Pasal 1, dijelaskan:
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang
memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur
dalam UndangUndang ini.
B. Kriteria UMKM
C. ASAS UMKM DAN PRINSIP UMKM
• Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah berasaskan:
1) Kekeluargaan;
2) Demokrasi ekonomi;
3) Kebersamaan;
4) Efisiensi berkeadilan;
5) Berkelanjutan;
6) Berwawasan lingkungan;
7) Kemandirian;
8) Keseimbangan kemajuan; dan
9) Kesatuan ekonomi nasional.

• Prinsip pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah:


1) Penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan usaha mikro, kecil, dan
menengah untuk berkarya dengan prakarsa sendiri;
2) Perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel, dan berkeadilan;
3) Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai dengan
kompetensi usaha mikro, kecil, dan menengah;
4) Peningkatan daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah; dan
5) Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian secara terpadu.
D. Jenis-jenis UMKM
1. Bidang Kuliner
2. Bidang Fashion dan Kosmetik
3. Bidang Agribisnis
4. Bidang Otomotif
5. Bidang Teknologi
6. Bidang Cendera Mata
E. Pentingnya Pencatatan bagi UMKM
a) Dapat mengetahui jumlah keuntungan dan kerugian.
b) Sebagai perencanaan.
c) Mengetahui posisi keuangan.
d) Sebagai perhitungan pajak usaha.
F. Kondisi Terkini UMKM
Gambaran Singkat SAK EMKM

A. Proses terbentuknya standar


Standar Akuntansi adalah aturan spesifik yang diturunkan
dari prinsip akuntansi untuk memperlakukan transaksi atau
peristiwa tertentu yang dihadapi oleh entitas akuntansi. Standar
Akuntansi dirancang untuk membantu para akuntan dalam
menerapkan prinsip-prinsip yang konsisten dalam perusahaan
yang berbeda.
B. Latar belakang munculnya SAK EMKM
SAK EMKM (IAI,2016) dibuat dan disusun guna mengembangkan kualitas
dan memfasilitasi kebutuhan laporan keuangan uasa mikro kecil dan menengah
(UMKM). SAK EMKM juga disusun sebagai bentuk standar akuntasi yang jauh
lebih sederhana untuk diterapkan dan dipahami oleh UMKM dibandingkan SAK
ETAP, yang merupakan standar akuntansi terdahulu yang digunakan untuk
UMKM.

Didasari oleh ayat 1 pasal 29 Undang-Undang No. 1 Tahun 2013 tentang


Lembaga Keuangan Mikro, maka IAI menyusun SAK EMKM yang bersifat :
1. Bersifat konsisten mengikuti pilar standar akuntansi keuangan lain yang
sudah ada sebelumnya.
2. Sesuai dan mencerminkan keadaan perkembangan mengenai operasi bisnis
dan transaksi terkini yang dilakukan secara umum oleh entitas.
3. Membuat prinsip akuntansi yang seimbang dan sesuai dengan kompleksitas,
ukuran, maupun kebutuhan informasi pengguna laporan keuangan.
4. Didasari oleh prinsip efektivitas biaya.
C. Gambaran Umum SAK EMKM
SAK EMKM adalah kepanjangan dari Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Mikro Kecil Menengah Makro yang dirancang secara khusus sebagai
patokan standar akuntasi keuangan pada UMKM. Standar Keuangan ini
disusun dan disahkan oleh IAI atau Ikatan Akuntasi Indonesia sebagai sebuah
orgnasasi profesi yang menaungi seluruh akuntan di Indonesia.
Indonesia memiliki 5 SAK yang berlaku, yaitu:
1. SAK IFRS
2. SAK-ETAP
3. SAK-Syariah
4. SAP
5. SAK EMKM
D. Perbedaan SAK EMKM dengan SAK Lainnya
Unsur SAK UMUM SAK ETAP SAK EMKM
pembeda
Dasar Berbasisi IFRS Standar Standart lokal Standar lokal
penyusun
Ruang lingkup Entitas dengan Entitas tanpa Entitas dengan
akuntabilitas publik akuntabilitas publik yang akuntabilitas publik yang
yang signifikan. signifikan. Tapi signifikan, serta memenuhi
menerbitkan laporan definisi dan karakteristik
keuangan untuk tujuan sesuai UU No. 20 Tahun
umum. 2008 Tentang UMKM.

Komponen 1. Laporan Posisi 1. Laporan Posisi 1. Laporan Posisi


laporan Keuangan Keuangan Keuangan
Keuangan 2. Laporan Laba Rugi 2. Laporan Laba Rugi 2. Laporan Laba Rugi
dan Penghasilan 3. Laporan Perubahan 3. CALK
Komprehensif lain Ekuitas
3. Laporan 4. Laporan Arus Kas
Perubahan Ekuitas 5. CALK
4. Laporan Arus Kas
5. CALK
TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai