Anda di halaman 1dari 23

REFLEKSI KASUS

URTIKARIA KRONIS

Oleh :
Sultan abubakar ali WK
18710125

Pembimbing :
dr. Rosmarini E., M.Sc., Sp.KK

LAB/KSM ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


RSD dr. SOEBANDI JEMBER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2020
PENDAHULUAN

Urtikaria Kronik

Bintik merah pada kulit, Bengkak dan


gatal, terjadi secara rentan waktu
tertentu tetapi berulang atau setiap hari
selama 6 minggu
DEFINISI
 Urtikaria ( Biduran ) adalah reaksi vaskular di kulit
yang umum terjadi, ditandai :
- edema setempat yang cepat timbul dan menghilang
perlahan-lahan,
- berwarna pucat atau kemerahan, umumnya dikelilingi
oleh halo kemerahan (flare) disertai rasa gatal yang
berat, rasa tesengat atau tertusuk.

 Urtikaria Kronis muncul lebih dari > 6 Minggu


EPIDEMILOGI

 Prevalensi secara international bahwa


Urtikaria akut dan kronis 15 – 25%

 PrevalensiUrtikaria kronis lebih kecil


dibanding akut :
 Dewasa : 1,8%
 Anak-anak : 0,1 – 0,3%
ETIOLOGI

 Faktor Resiko
 Obat-obatan / Bahan kimia
 Makanan
 Gigitan Serangga
 Trauma fisik
 Inhalan
KLASIFIKASI
GEJALA KLINIS
 Keluhan subyektif biasanya gatal, rasa terbakar atau
tertusuk. Lesi urtikaria bisa tampak dibagian tubuh
manapun( termasuk
wajah,bibir,lidah,tenggorakn,telinga)

 Pada urtikaria kronis gatal adalah gejala paling umum.


Lesi dengan individu yang mengalami urtikaria kronis
dengan wheals berlangsung edematous, papula
eritematosa atau plak dengan pusat pucat ( wheal )
dan eritema sekitarnya ( flare ), lesi pucat
( hipopigmentasi ) sampai merah ( tergantung latar
belakang warna kulit ), dengan distribusi lesi
terlokalisasi dan lesi sembuh tanpa perubahan pigmen
BENTUK KLINIS

Angiodema : Urtikaria besar-


besar disertai edema yg lebih
dalam misalnya geniatalia,bibir

Urtikaria Solar : Timbul


Urtikaria demografik : timbul
beberapa menit setlah
akibat tekanan / garukan/goresan
terkena sinar matahri

Urtikaria Urtikaria dingin : Urtikaria Kolinergik :


Alergik : biasanya Timbul beberapa menit Urtikaria berbentuk
dari makanan atau / jam setelah terpapar kecil tersebar dan
obat hawa dingin sangat gatal
DIAGNOSIS
 Anamnesis
 Pemeriksaan Fisik – Status Dermatologis
 Pemeriksaan Penunjang

- Lab
- Tes Alergi
- Tes Tusuk Kulit
- Tes fisik
DIAGNOSIS BANDING
 Purpura anafilaktoid : terjadi pada saat
pembuluh darah mengalami
peradangan (vaskulitis) sehingga
menimbulkan perdarahan di dalam kulit
yang tampak seperti ruam merah atau
ungu, serta di usus dan ginjal.
 Pitiriasis Rosea : Peradangan kulit
disertai sisik berwarna kemerahan
DIAGNOSIS BANDING
 Urtikaria Pigmentosa : timbulnya bentol
bentol kemerahan disertai rasa gatal
pada kulit, dapat juga berupa bercak
kecoklatan.

 Dermatisis Kontak alergi :


Tatalaksana
Terapi lini pertama: edukasi,( menghilangkan
penyebab / mengurangi berkontak langsung dg
penyebab ) & antihistamin

Terapi lini kedua: antihistamin, kortikosteroid,

Obat – Obatan lain yang digunakan sebagai alternatif


Urtikaria Kronis :
- Cochine 0,6mg/hari selama seminggu, lalu 2x sehari
- Dapson 25-100mg/hari
- Sulfasazine 500mg/hari ditingkatkan mingguan
hingga 2000mg/hari
REFLEKSI KASUS
 Identitas Pasien
 Nama: Nn. M
 Jenis kelamin : perempuan
 Umur : 22 tahun
 Suku : Jawa
 Agama : Islam
 Status : belum menikah
 Pekerjaan : pelajar
 Alamat : Patrang
ANAMNESIS
 Keluhan Utama :
Kulit bentol kemerahan dan gatal diseluruh tubuh

 Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien 22 tahun, datang ke poli kulit dan kelamin
RSD dengan keluhan utama Kulit bentol
kemerahan dan gatal diseluruh tubuh sejak 8
bulan yang lalu. Pasien mengeluh sering kambuh
1-2 minggu, walaupun sudah mendapat
pengobatan, saat ini bentol-bentol merah disertai
gatal dilengan, paha, dada dan perut. Gatal dapat
dirasakan bisa sepanjang hari, pasien juga
mengeluhkan bengkak pada kedua kelopak mata.
ANAMNESIS
 Riwayat Penyakit Dahulu :
 - Kambuh tidak dirasakan dengan adanya
perubahan lingkungan ( panas/dingin)
 - Kontak dengan binatang (-) gigitan serangga (-)
 - Alergi obat dan makanan (-)
 - Asma (-) DM (-) alcohol (-)

 Riwayat penyakit keluarga


- Tidak ada yang mengeluh seperti penderita

 Riwayat Pengobatan :
- Dexamethasone tab
PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan umum : Baik


 Kesadaran : CM
 Nadi : 80 x/menit
 Tensi : 110/80 mmHg
 RR : 20x/menit
 Temperatur axila : 36,70 C
 Status Generalis :
 k/l : a/i/c/d : -/-/-/-
 Thorax :

Cor : S1S2 tunggal, e/g/m : -/-/-


Pulmo : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
 Abdomen : Flat, BU (+) normal, tympani,
 Ekstremitas : dbn
STATUS DERMATOLOGIS

 Lokasi : regio anthebrachi,i dextra et


sinistra, regio thorax posterior , regio
femoralis dextra et sinistra
 Efloresensi : urtika eritematous , multiple
berbatas tegas bentuk bulat hingga
planar ukuran 2-5cm
DIAGNOSA BANDING

Dermatitis kontak alergi

Urtikaria Kronis
DIAGNOSA KERJA

Urtikaria Kronis
Penatalaksanaan

 Antihistamin oral
- Cetrizine 10 mg tab 2x1
 Kortokisteroid oral

- Methilprednisolone 16mg tab 1x1


setelah makan
 Topikal

- Bedak (bor talk) dan cream mentol 1 %


Edukasi
1. Menjelaskan kepada pasien mengenai
perjalanan penyakit urtikaria yang tidak
mengancam jiwa, namun belum ditemukan
terapi yang adekuat dan fakta jika penyebab
urtikaria terkadang tidak dapat ditemukan.
2. Menghindari faktor-faktor yang
memperberat dan agen-agen yang dicurigai
menimbulkan reaksi urtikaria.
3. Edukasi kepada pasien, meskipun gatal,
tidak boleh digaruk berlebihan agar tidak
timbul luka dan menjadi infeksi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai