Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEPERAWATAN

IBU DENGAN GANGGUAN REPRODUKSI


(GANGGUAN MENSTRUASI)
A
Menorrhagia Konsep Dasar
Masalah
B Gynecology
Oligomenorrhagi
C
Menometrorhagia
D
Dismenorrhoe
MENSTRUASI NORMAL
 Berlangsung antara 25-35 hari atau 21-31 hari
 Estrogen dihasilkan oleh follikel & korpus luteum
 Peningkatan Estrogen pada midsiklus → lonjakan LH
→ ovulasi
 P dihasilkan hanya oleh korpus luteum
 Korpus luteum ada hanya jika terjadi ovulasi
 Umur korpus luteum ± 10-14 hr
 Fase luteal/F.sekresi ± 14 hr (hampir selalu tetap)
 Fase folikulogenesis/F.proliferasi variasi antara 7-21hr
Batasan Perdarahan Uterus Abnormal  
BATASAN POLA ABNORMALITAS PERDARAHAN
Oligomenorea Perdarahan uterus yang terjadi dengan interval > 35 hari dan disebabkan oleh fase
folikuler yang memanjang.
Polimenorea Perdarahan uterus yang terjadi dengan interval < 21 hari dan disebabkan oleh defek
fase luteal.
Menoragia Perdarahan uterus yang terjadi dengan interval normal    ( 21 – 35 hari) namun jumlah
darah haid > 80 ml atau   > 7 hari.
Menometroragia Perdarahan uterus yang tidak teratur, interval non-siklik dan dengan darah yang
berlebihan (>80 ml) dan atau dengan durasi yang panjang ( > 7 hari).
Amenorea Tidak terjadi haid selama 6 bulan berturut-turut pada wanita yang belum masuk usia
menopause.
Metroragia atau perdarahan antara Perdarahan uterus yang tidak teratur diantara siklus ovulatoir dengan penyebab a.l
haid penyakit servik, AKDR, endometritis, polip, mioma submukosa, hiperplasia
endometrium, dan keganasan.
Bercak intermenstrual Bercak perdarahan yang terjadi sesaat sebelum ovulasi yang umumnya disebabkan
oleh penurunan kadar estrogen.
Perdarahan pasca menopause Perdarahan uterus yang terjadi pada wanita menopause yang sekurang-kurangnya
sudah tidak mendapatkan haid selama 12 bulan.
Perdarahan uterus abnormal akut Perdarahan uterus yang ditandai dengan hilangnya darah yang sangat banyak dan
menyebabkan gangguan hemostasisis (hipotensi , takikardia atau renjatan).
Perdarahan uterus disfungsi Perdarahan uterus yang bersifat ovulatoir atau anovulatoir yang tidak berkaitan
dengan kehamilan, pengobatan, penyebab iatrogenik, patologi traktus genitalis yang
nyata dan atau gangguan kondisi sistemik.
KLASIFIKASI GANGGUAN MENSTRUASI
 Kelainan panjang siklus (N=21-35hr)
 Polimenore (sering) jika haid terjadi kurang 21 hari
 Oligomenore (jarang) jika haid terjadi lebih dari 35 hari
 Amenore (tidak haid) → jika haid tidak terjadi selama 3 bln berturut - turut
 Kelainan banyaknya haid (Normalnya darah haid = ±80ml)
 Hipermenore (banyak) jika darah haid lebih 80ml
 Hipomenore (sedikit) jika darah haid kurang dari 80ml
 Kelainan lama haid (Normalnya lama haid  3 – 7 hari)
 Menoragi (memanjang) jika lama haid lebih 7 hari
 Brakimenore (memendek) jika lama haid kurang dari 3 hari
 Metroragi (jika haid terjadi diluar siklus normal)
 Perdarahan bercak
 Premenstrual spotting
 Postmenstrual spotting
 Perdarahan uterus disfungsional
 Gangguan lain berhubungan dengan haid
 Metroragi (haid diluar siklus)
 Dismenore (nyeri bila haid)
 Premenstrual tension (ketegangan haid)
Klasifikasi Perdarahan Disfungsional
 Perdarahan ovulatoar
± 10 % dari perdarahan disfungsional dengan siklus
pendek (polimenore) atau panjang (oligomenore)
 Perdarahan anovulatoar
Perdarahan yang bersifat siklik atau kadang-
kadang tidak

Menegakkan diagnosa, perlu dilakukan


kerokan pada masa mendekati haid
LOGO

Menorrhagia

www.themegallery.com
LOGO DEFINISI
Pengeluaran darah yang
terlalu banyak biasanya
disertai bekuan darah
sewaktu menstruasi pada
siklus haid yang teratur
(Ginekologi, FK UNPAD)

www.themegallery.com
LOGO Etiologi
Abortion Intrauterine device
(IUD)
Ectopic
Hormonal
pregnancy contraceptives
Hormonal Fibroids
disorders Polyps
(hypothyroidism) Bleeding disorders
Endometriosis (leukaemia, Von
Infection (PID) Willebrand’s disease, ITP)
Medications Cancer

www.themegallery.com
LOGO
Diagnosis
Methods
General examination
Medical history
Menstrual history
Physical examination
Pap smear
Blood tests
Vaginal ultrasound
Endometrial biopsy
www.themegallery.com
LOGO
Pertimbangan
Terapi
Usia pasien
Keinginan untuk memiliki
anak, ukuran uterus
keseluruhan
Ada tidaknya fibroid atau polip

www.themegallery.com
LOGO Penatalaksanaan
Manejemen medis
Kontrasepsi-kontrasepsi oral
Intrauterine device (IUD)
Terapi hormon
Endometrial ablation
Thermal balloon ablation, cryoablation, dan,
radiofrequency ablation
Operasi invasif
Endomiometrial resection (EMR)
Polipektomi
Miomektomi
histerektomi (refrakter)
NSAID
www.themegallery.com
Oligomenorr
hagi
DEFINISI
Siklus menstruasi Panjang siklus
yang memanjang menstruasi >35 hari
dari panjang siklus (normal 21-35 hari)
menstruasi normal, dan <3 bulan,
>35 hari per siklus, keadaan
volume perdarahan oligomenore
umumnya lebih umumnya adalah
sedikit dari volume siklus ovulator
perdarahan sehingga fertilitas
menstruasi biasa tidak terganggu
Etiologi
Anovulasi
Kelainan endokrin (kehamilan, gangguan hipofise-
hipotalamus, dan menopouse)
Sistemik (kehilangan berat badan berlebih)
Sindrom ovarium polikistik (androgen ↑)
Stress fisik dan emosional
Penyakit kronis
Tumor yang mensekresikan estrogen
Nutrisi buruk
Ketidakseimbangan hormonal (awal pubertas)
Gejala
Periode menstruasi > 35 hari
(didapatkan 4-9 periode dalam
1 tahun)

Kausa
Fase folikuler memanjang
Fase sekresi memanjang
Komplikasi
Terganggunya fertilitas
Stress emosional

PROGNOSA
Buruk bila oligomenorrhea mengarah
pada infertilitas atau tanda dari
keganasan
Penanganan
Tidak diberikan pengobatan jika tipe perdarahan
teratur
Indukasi ovulasi diberikan jika tipe perdarahan
memanjang
Tergantung dengan penyebab
Anovulatoir, remaja, wanita yang mendekati
menopouse tidak memerlukan terapi
Perbaikan status gizi pada penderita dengan
gangguan nutrisi
Pil KB (memperbaiki ketidakseimbangan
hormonal)
Sindrom ovarium polikistik (terapi dengan
hormonal)
Tumor (operasi)
Menometrorrha
gia
Definisi
Menometrorrhagia
Perdarahan uterus berlebihan yang terjadi pada dan
diantara siklus haid (perdarahan disfungsional)

Menorrhagia Metrorrhagia
Pengeluaran Perdarahan yang
darah yang terlalu tidak teratur yang
tidak ada
banyak yang hubungannya
terjadi sesuai dengan haid
dengan siklus
haid
Etiologi
Organis
Perdarahan dari uterus, tuba, dan ovarium:
Serviks uteri (polip serviks, erosion persionis uteri, ulkus
pada porsio, dan CA serviks)
Korpus uteri (polip endometrium, abortus imminens, mola
hidatidosa, koriokarsinoma, hyperplasia endometrium,
sarcoma uteri, mioma uteri)
Tuba fallopii (KET, radang tuba, tumor tuba)
Ovarium (radang ovarium, tumor ovarium, dan lain- lain)

Fungsional
Perdarahan uterus yang tidak ada hubungannya dengan
sebab- sebab organik
Terjadi pada setiap umur antara menarche dan menopause
(metropathia haemorrhagica cystica) atau folikel persisten
Dismenorrhe
a
Ns. Wiwik Pudji P,
S.Kep
DEFINISI
(GREEK)
(GREEK) DYSDYS
Sulit,
Sulit,nyeri,
nyeri,abnormal
abnormal Dawood
Dawood(1985),
(1985),terminologi
terminologi
dismenorea
dismenoreaberasal
berasaldari
dari
kata
kataYunani
Yunani
MENO
MENO 

Bulan
Bulan Aliran
Aliranmenstruasi
menstruasiyang
yangsulit
sulit
(difficult
(difficultmenstrual
menstrualflow)
flow)
atau
ataumenstruasi
menstruasiyang
yangnyeri
nyeri
RRHEA
RRHEA (painful
(painfulmenstruation).
menstruation).
Aliran
Aliranatau
atauarus
arus

Nyeri sebelum, saat, atau sesudah,


menstruasi
Insiden Dysmenorrhea
Indonesia dysmenorrhea tipe primer (54,89%), sisanya
adalah penderita dengan tipe sekunder
Amerika Serikat dysmenorrhea (90%) dan dysmenorrhea
berat (10-15%)
Amerika Serikat, prevalensi dismenorea (45-90), sebanyak
13-51% wanita telah absen sedikitnya sekali, dan 5-14%
berulangkali absen (Laurel D Edmundson, 2006)
Survei terhadap 113 pasien di family practice setting
menunjukkan prevalensi dismenorea 29-44% (Sobczyk,
1978)
Prevalensi dan derajat keparahan (severity) dismenorea
secara signifikan lebih rendah pada wanita yang telah
melahirkan sedikitnya satu bayi lahir hidup atau
diistilahkan dengan parous women (Andersch, 1982)
Tidak ada perbedaan prevalensi yang signifikan antara
wanita yang tidak pernah hamil atau mengandung
(nulligravid women) dan pada wanita hamil yang berakhir
dengan aborsi, baik spontaneous atau induced abortion
Insiden Dysmenorrhea
(con’t ...)
Kerugian ekonomi di AS tiap tahun dari kasus dismenorea
diperkirakan sekitar 600 juta jam kerja dan 2 miliar dolar
(Dawood, 1984)
Amerika Serikat, puncak insiden dismenorea primer terjadi
pada akhir masa remaja (adolescence) dan di awal usia 20-an
(Fraser, 1992)
Insiden dismenorea pada remaja (adolescents) dilaporkan
sekitar 92% (Andersch, 1982). Insiden ini menurun seiring
dengan bertambahnya usia dan meningkatnya kelahiran
(parity).
Studi epidemiologi pada populasi remaja (berusia 12-17
tahun) di Amerika Serikat, Klein dan Litt melaporkan
prevalensi dismenorea 59,7%
Dari mereka yang mengeluh nyeri, 12% berat, 37% sedang,
dan 49% ringan. Studi ini juga melaporkan bahwa dismenorea
menyebabkan 14% remaja sering tidak masuk sekolah.
Swedia (studi longitudinal) dismenorea pada 90% wanita <19
tahun dan 67% wanita yang berusia 24 tahun (French, 2005)
Keluhan Nyeri
Muntah dan mual
Rasa capek/letih
Sakit daerah bawah pinggang
Perasaan cemas dan tegang
Pusing kepala dan bingung
Diare
Klasifikasi
Dismenorea Primer Dismenorea Sekunder

Usia saat menstruasi Endometriosis


pertama <12 tahun Adenomyosis
Nulliparity (belum pernah Leiomyomata (fibroid)
melahirkan anak) Intrauterine device (IUD)
Haid memanjang (heavy Pelvic inflammatory
or prolonged menstrual disease
flow) Kanker endometrium
Merokok (endometrial carcinoma)
Riwayat keluarga positif Kista ovarium (ovarian
Kegemukan cysts)
Congenital pelvic
malformations
Cervical stenosis
Dismenorrhea primer
(Idiopatik, Esensial, Intrinsik,
Spasmodic)
Mulai terasa sejak menarche dan tidak ditemukan kelainan dari
alat kandungan atau organ lainnya
90% wanita, biasanya terasa setelah menarche dan berlanjut
hingga usia pertengahan 20-an/memiliki anak
10% penderita dismenorrhea primer tidak dapat mengikuti
kegiatan sehari-hari
Gejalanya mulai terasa pada 1 atau 2 hari sebelum haid dan
berakhir setelah haid dimulai
Nyeri berakhir setelah diberi kompres panas atau oleh pemberian
analgesik
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Hiperaktivitas uterus
Endotelin
Prostaglandin
Vasopressin
Kerusakan saraf perifer
Klasifikasi

Primary
(no organic cause)

Caroline M. Colin
dan Secondary
Asher Shushan (pathologic cause)
(2007)

Membranous
(cast of endometrial cavity shed as a single entity)
Etiologi Dismenore Primer
Factor kejiwaan
Emosi yang belum stabil
Factor konstitusi
Faktor ini erat hubungannya dengan faktor kejiwaan yang
dapat juga menurunkan ketahanan terhadap nyeri (anemia,
penyakit menahun)
Factor obstruksi kanalis servikalis
Stenosis kanalis servikalis, mioma submukosum bertangkai
atau polip endometrium
Factor endokrin
Prostaglandin F2 alfa
Faktor alergi
Asosiasi antara dysmenorrhea primer dengan urtikaria, migren
atau asma bronkiale
Karakteristik Dismenorea Primer
Ali Badziad (2003)
Laurel D Edmundson (2006)
Onset dalam 6-12 bulan Sering ditemukan pada usia
setelah menarche (haid muda
pertama) Nyeri sering timbul segera
Nyeri pelvis atau perut bawah setelah mulai timbul haid
(lower abdominal/pelvic pain) teratur
dimulai dengan onset haid Nyeri sering terasa sebagai
dan berakhir selama 8-72 jam kejang uterus yang spastik dan
Low back pain sering disertai mual, muntah,
Nyeri paha di medial atau diare, kelelahan, dan nyeri
anterior kepala
Headache (sakit kepala) Nyeri haid timbul mendahului
Diarrhea (diare) haid dan meningkat pada hari
Nausea (mual) atau vomiting pertama atau kedua haid
(muntah)
Jarang ditemukan kelainan
genitalia pada pemeriksaan
ginekologis
Cepat memberikan respon
terhadap pengobatan
medikamentosa
Dismenorrhea sekunder
(Ekstrinsik, Diperoleh, Acquired,
Congestive)
Terjadi kemudian setelah menarche (disebabkan hal lain)
Nyeri bersifat regular
Berlangsung lebih lama dan bisa berlangsung selama
siklus
Dapat juga disebabkan:
Endometriosis Tumor vesika urinaria
Fibroid Polip uteri
PID Inflmatory bowel
IUD desease
Skar/perlengketan
Tumor pada tuba fallopi
Adenomiosis
Tumor usus
Karakteristik Dismenorea Sekunder
Laurel
LaurelDDEdmundson
Edmundson(2006)
(2006)
Onset
Onsetpadapadausia
usia20-an
20-anatau
atau30-an,
30-an,setelah
setelahsiklus
siklushaid
haidyang
yangrelatif
relatiftidak
tidak
nyeri di masa lalu
nyeri di masa lalu
Infertilitas
Infertilitas
Darah
Darahhaidhaidyang
yangbanyak
banyak(heavy
(heavymenstrual
menstrualflow)
flow)atau
atauperdarahan
perdarahanyang yang
tidak teratur
tidak teratur
Dyspareunia
Dyspareunia(sensasi
(sensasinyeri
nyerisaat
saatberhubungan
berhubunganseks) seks)
Vaginal discharge
Vaginal discharge
Nyeri
Nyeriperut
perutbawah
bawahatau
ataupelvis
pelvisselama
selamawaktu
waktuselain
selainhaid
haid
Nyeri
Nyeri yang tidak berkurang dengan terapi nonsteroidalanti-
yang tidak berkurang dengan terapi nonsteroidal anti-
inflammatory drugs (NSAIDs)
inflammatory drugs (NSAIDs)

AliAliBadziad
Badziad(2003)
(2003)
Lebih
Lebihsering
seringditemukan
ditemukanpada
padausia usiatua
tuadan
dansetelah
setelahdua
duatahun
tahun
mengalami siklus haid teratur
mengalami siklus haid teratur
Nyeri
Nyeridimulai
dimulaisaat
saathaid
haiddan
danmeningkat
meningkatbersamaan
bersamaandengan
dengankeluarnya
keluarnya
darah haid
darah haid
Sering
Seringditemukan
ditemukankelainan
kelainanginekologis
ginekologis
Pengobatannya
Pengobatannya seringkali memerlukantindakan
seringkali memerlukan tindakanoperatif
operatif
Penatalaksanaan
Penanganan dismenorea yang
optimal tergantung dari
pemahaman terhadap faktor yang
mendasarinya (underlying cause)
Terapi
Kontrasepsi oral
Pengobatan yang sering dipakai
adalah golongan NSAID yaitu :
aspirin, naproksen, ibuprofen,
indometasin, dan asam mefenamat
Mengatasi Rasa Nyeri
Istirahat

Terapi panas (botol dan handuk hangat)

Kenakan pakaian yang longgar

Olah raga

Massase

Analgesik

Tehnik relaksasi

Pemberian Magnesium atau vitamin B1


Pemeriksaan Laboratorium
Tidak ada tes spesifik untuk diagnosis dismenorea
primer (clinical findings)
Menyingkirkan penyebab organik dismenorea
Cervical culture ( STD)
Hitung leukosit (infeksi)
Kadar human chorionic gonadotropin (kehamilan
ektopik)
Sedimentation rate
Cancer antigen 125 (CA-125)

Anda mungkin juga menyukai