Anda di halaman 1dari 8

OBAT DIURETIKA

1. Pengertian
Diuretik adalah obat yang dapat menambah kecepatan
pembentukan urin.
Istilah diuresis mempunyai pengertian :
Pertama, menunjukkan adanya penambahan volume urin
yang diproduksi.
Kedua, menunjukkan jumlah pengeluaran (kehilangan) zat-
zat terlarut dalam air.
Fungsi utama diuretik adalah untuk memobilisasi
cairan udem, yang berarti mengubah keseimbangan cairan
sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstrasel kembali
menjadi normal.
2. Penggolongan
Tda 2 golongan :
- Diuretik osmotik
- Penghambat mekanisme transport elektrolit di dalam
tubuli ginjal.
3. Diuretik Osmotik
Istilah diuretik osmotik biasanya dipakai untuk zat
bukan elektrolit yang mudah dan cepat diekskresi oleh
ginjal. Suatu zat dapat bertindak sebagai diuretik osmotik
apabila memenuhi 4 syarat :
- difiltrasi secara bebas oleh glomerulus
- tidak atau hanya sedikit direabsorpsi sel tubuli ginjal
- Secara farmakologis merupakan zat inert
- umumnya resisten terhadap perubahan-perubahan
metabolit
3.1 Manitol
- Indikasi : profilaksis gagal ginjal akut, menurunkan
tekanan maupun volume cairan intraokuler atau cairan
serebrospinal.
- ES : pemberian manitol hipertonis yang berlebihan
akan meningkatkan osmolaritas cairan ekstrasel,
sehingga secara tidak diharapkan akan terjadi
penambahan jumlah cairan ekstrasel.
- Sediaan : IV larutan 5 – 25% volume 50 – 1000 ml
-Dosis :
● untuk diuresis 50 -200 g infus 24 jam (30- 50
ml/jam)
● penderita dengan oliguria hebat diberi dosis percobaan
200 mg/kgBB melalui infus 3-5 menit, bila 1-2 x
dosis percobaan masih kurang dari 30 ml/jam
dalam 2- 3 jam, pasien dievakuasi
● untuk mencegah gagal ginjal akut pada tindakan
operasi atau mengatasi oliguria DW 50 – 100 g.
● untuk menurunkan tekanan intrakranial yang
meninggi, menurunkan tekanan intraokuler sebelum
operasi mata 1,5 – 2 g/kgBB sebagai larutan 15-20%
diberikan melalui infus selama 30 – 60 menit.
- KI : penyakit ginjal dengan anuria, udem paru
berat,dehidrasi hebat dan pendarahan intrakranial.
3.2 Urea
- Sediaan : IV mengandung urea sampai 30% dalam
dextrose 5%.
- ES : sakit kepala, mual muntah, bersifat iritatif terhadap
jaringan, dapat menimbulkan trombosis atau nyeri bila
terjadi ekstravasasi
- Dosis : pada tindakan bedah syaraf, diberikan IV 1 – 1,5
g/kgBB.
3.3 Gliserin
- ES : sakit kepala, mual muntah,hiperglikemia dan
glukosuria
- Dosis oral DW 1 – 1,5 g / kgBB dalam larutan 50 atau
75%.
3.4 Isosorbid
- Indikasi : oral, sama dengan gliserin
- Dosis : 1 -3 g/kgBB 2 – 4 x sehari
4. Obat yang menghambat transport elektrolit di dalam tubuli ginjal.
4.1 Penghambat karbonik anhidrase (Asetazolamid)
- Mekanisme kerja : karbonik anhidrase adalah enzim yang
mengkatalisis reaksi CO2 + H2O H2CO3. Asetazolamid
menghambat enzim tersebut sehingga bila pembentukkan H+ dan
HCO3- berkurang dalam tubuli sehingga pertukaran Na+ oleh H+
terhambat, shg mengakibatkan ekskresi bikarbonat,Na, K melalui
urin. Meningkatnya ekskresi elektrolit menyebabkan bertambahnya
ekskresi air.
- Indikasi : menurunkan tekanan intraokuler pada penyakit
glaukoma
- Sediaan : tablet oral 125 dan 250 mg
- Dosis : 250 – 500 mg perkali dosis untuk chronic simple glaucoma
yaitu 250 – 1000 mg/hari. DW untuk acute mountain sickness yaitu
2x sehari 250 mg, dimulai 3-4 hari sebelum mencapai ketinggian
3000 m atau lebih.
4.2 Benzotiadiazid (Tiazid)
- Mekanisme kerja : meningkatkan ekskresi Na,Cl,dan
sejumlah air.
- Indikasi : pengobatan udem akibat payah jantung
ringan sampai sedang, hipertensi.
- ES : kelainan kulit,purpura,dermatitis,
- Sediaan dan dosis (mg/hari)
klorotiazid tablet 250 & 500 mg, DW 500 – 2000
Hidroklortiazid tablet 25 & 50 , DW 25 – 100
4.3 Diuretik hemat kalium (spironolakton)
- Indikasi : hipertensi
- ES : hiperkalemia, ginekomastia
- Sediaan :tablet 25,50 dan 100 mg.
- DW : 25 – 200 mg, dosis tunggal 100 mg
4.4 Diuretik kuat (Furosemid)
- Indikasi : pengobatan udem akibat ggn jantung, hati
atau ginjal
- ES : reaksi toksik berupa ggn keseimbangan cairan
dan elektrolit, ggn sal cerna, depresi elemen darah, rash
kulit, parestesia dan disfungsi hati.
- KI : gagal ginjal disertai anuria.
- Sediaan : tablet 20, 40, 80 mg dan injeksi.
- Dosis : DW 600 mg/hari, Anak 2 – 6 mg/kgBB.

Anda mungkin juga menyukai