0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
41 tayangan9 halaman
Dokumen tersebut membahas strategi pelaksanaan komunikasi tindakan keperawatan yang mencakup 3 fase yaitu fase orientasi untuk membina rasa saling percaya dan mengidentifikasi masalah, fase kerja untuk memberikan kesempatan bertanya dan melakukan kegiatan sesuai rencana, serta fase terminasi untuk mengevaluasi pencapaian tujuan dan membuat kontrak pertemuan berikutnya.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
(kel 4) PENERAPAN STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI TINDAKAN KEPERAWATAN
Dokumen tersebut membahas strategi pelaksanaan komunikasi tindakan keperawatan yang mencakup 3 fase yaitu fase orientasi untuk membina rasa saling percaya dan mengidentifikasi masalah, fase kerja untuk memberikan kesempatan bertanya dan melakukan kegiatan sesuai rencana, serta fase terminasi untuk mengevaluasi pencapaian tujuan dan membuat kontrak pertemuan berikutnya.
Dokumen tersebut membahas strategi pelaksanaan komunikasi tindakan keperawatan yang mencakup 3 fase yaitu fase orientasi untuk membina rasa saling percaya dan mengidentifikasi masalah, fase kerja untuk memberikan kesempatan bertanya dan melakukan kegiatan sesuai rencana, serta fase terminasi untuk mengevaluasi pencapaian tujuan dan membuat kontrak pertemuan berikutnya.
Komunikasi dalam keperawatan 2). Memengaruhi orang lain 3). Mengubah perilaku orang lain Istilah komunikasi berasal 4). Memberikan pendidikan dari bahasa Latin 5). Memahami (ide) orang lain communicare – communicatio dan communicatus yang berarti suatu alat yang berhubungan dengan sistem penyampaian dan penerimaan berita, seperti telepon, telegraf, radio, dan sebagainya. Elemen Komunikasi a. Komunikator (sender) Komunikator adalah orang atau kelompok yang menyampaikan pesan/ide/informasi kepada orang/pihak lain sebagai lawan bicara. b. Informasi/pesan/berita Pesan adalah keseluruhan yang disampaikan oleh komunikator, disadari atau tidak disadari, secara langsung atau tidak langsung. c. Komunikan (reciever) Komunikan adalah orang atau sekelompok orang yang menerima pesan yang disampaikan komunikator. d. Umpan balik Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. e. Atmosfer/konteks Atmosfer adalah lingkungan ketika komunikasi terjadi terdiri atas tiga dimensi, yaitu dimensi fisik, sosial-psikologis, dan temporal yang mempunyai pengaruh terhadap pesan yang disampaikan. BENTUK ATAU JENIS MODEL PROSES KOMUNIKASI KOMUNIKASI
Komunikasi verbal Vecchio (1995) menguraikan
komunikasi verbal adalah bahwa proses komunikasi pertukaran informasi merupakan urutan tahap-tahap menggunakan kata-kata yang komunikasi kompleks meliputi diucapkan secara oral dan kata- idea generation, encoding, kata yang dituliskan. transmitting via various channels, Komunikasi nonverbal receiving, decoding, komunikasi nonverbal adalah understanding, dan responding pertukaran informasi tanpa yang merupakan suatu siklus menggunakan kata-kata. Seperti yang selalu berulang. adalah kontak mata, ekspresi Dalam model ini, dijelaskan wajah, postur atau sikap tubuh, bahwa komunikasi dimulai gaya jalan, gerakan/bahasa isyarat dengan munculnya ide (gagasan) tubuh waktu bicara dari komunikator (sender). FASE ORIENTASI Fase ini dimulai ketika perawat berrtemu dengan klien untuk pertama kalinya.
Tugas perawat dalam tahapan ini adalah :
Membina rasa saling percaya, menunjukkan penerimaan dan komunikasi terbuka. Merumuskan kontrak (waktu, tempat pertemuan, dan topik pembicaraan) bersama-sama dengan klien dan menjelaskan atau mengklarifikasi kembali kontrak yang telah disepakati bersama. Menggali pikiran dan perasaan serta mengidentifikasi masalah klien yang umumnya dilakukan dengan menggunakan teknik komunikasi pertanyaan terbuka. Merumuskan tujuan interaksi dengan klien. FASE KERJA Pada tahap kerja dalam komunikasi, kegiatan yang dilakukan adalah memberi kesempatan pada klien untuk bertanya, menanyakan keluhan utama,memulai kegiatan dengan cara yang baik, melakukan kegiatan sesuai rencana.
Seorang perawat perlu memperhatikan sikap tertentu untuk
melakukan komunikasi antara lain: 1. Berhadapan langsung dengan orang yang diajak komunikasi 2. Mempertahankan kontak mata dengan orang yang diajak komunikasi. 3. Membungkuk ke arah klien 4. Mempertahankan sikap terbuka 5. Tetap rileks FASE TERMINASI Fase ini merupakan fase yang sulit dan penting, karena hubungan saling percaya sudah terbina dan berada pada tingkat optimal. Terminasi dapat terjadi pada saat perawat mengakhiri tugas pada unit tertentu atau saat klien akan pulang.
Terminasi merupakan akhir dari pertemuan perawat, yang dibagi dua
yaitu: a. Terminasi sementara, berarti masih ada pertemuan lanjutan. b. Terminasi akhir, terjadi jika perawat telah menyelesaikan proses keperawatan secara menyeluruh. Tugas perawat pada fase ini yaitu : 1). Mengevaluasi pencapaian tujuan interaksi yang telah dilakukan 2). Melakukan evaluasi subjektif 3). Menyepakati tindak lanjut terhadap interaksi yang telah dilakukan. 4). Membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya, kontrak yang perlu disepakati adalah topik, waktu dan tempat pertemuan. TERIMAKASIH
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik