Anda di halaman 1dari 96

AKUNTABILITAS

LATSAR CPNS GOLONGAN III KAB. KAUR


PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU
TANGGAL 19 MARET 2020

TEMMY AHMAD ALI, SE.MSi


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA
PROPINSI BENGKULU
BIODATA

DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Temmy Ahmad Ali, SE, M.Si
NIP : 19631024 199203 1002
Tempat/Tgl. Lahir : Manna/24 Oktober 1963
Pangkat PNS/Gol. : Pembina Tingkat I/IV B
Jabatan Saat ini :Widyaiswara Badan Diklat Provinsi
Bengkulu
Unit Kerja/Instansi : BPSDM Provinsi Bengkulu
Alamat Kantor/Telp : Jl Raya Padang Kemiling
Telp. 0736-51805
Alamat Rumah/Telp: Jl. KS. Tubun Blok J No. 18
Gading Cempaka
Bengkulu, Telpon ; 25151
 
DATA PEKERJAAN/JABATAN
 Latar Belakang Pendidikan
1. Strata 1 / Jurusan : Universitas Bengkulu-Jurusan
` Ekonomi Pembangunan
DASAR HUKUM PELATIHAN

U
tt No
UU PP No 11/2017
5/2014
ttg Aparatur ttg Peraturan
Sipil Manajemen LAN
Negar PNS
a

PerLA
N
No 12/2018
Pasal 63- Pas 33-
ttg
65 al 37
Pelatihan
Dasar CPNS
CPNS wajib menjalani masa percobaan selama 1
(satu) tahun melalui proses DIKLAT terintegrasi
untuk membangun integritas S moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan
LATAR BELAKANG
kebangsaan, karakter Kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat
professionalisme serta kompetensi bidang.
CPNS yang dinyatakan tidak lulus pendidikan
pelatihan akan diberhentikan sebagai calon PNS
dan
(Pasal 63, 64, dan 65 UU ASN)

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Fungsi ASN:
DASAR 1. Pelaksana Kebijakan Publik
PENGEMBANGAN
KOMPETENSI 2. Pelayan Publik, dan
3. Perekat dan Pemersatu Bangsa

(Pasal 10 UU ASN)

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


TUJUAN & SASARAN

TUJUAN : membentuk PNS profesional yang dibentuk oleh:


1. sikap dan perilaku Bela Negara,
2. nilai- nilai dasar PNS,
3. kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, dan
4. menguasai kompetensi teknis bidang tugas
sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
profesional sebagai pelayan masyarakat.

SASARAN : terwujudnya PNS profesional sebagai pelayan


masyarakat.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


“kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang
profesional”, yang diindikasikan dengan kemampuan:

1. Menunjukkan sikap perilaku Bela Negara;


KOMPETENSI
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam
YANG DIBANGUN pelaksanaan tugas jabatannya;
3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam
kerangka NKRI; dan
4. Menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang
dibutuhkan sesuai bidang tugas.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


STRUKTUR KURIKULUM

Kuri Pembentukan
Kurikulum Kurikulum Penguatan
Kara
Karakter PNS Bidang Tugas

AGENDA
AGENDA
1. Sikap Perilaku Bela
1. Kompetensi Teknis
Negara
Umum/ Administrasi
2. Nilai–Nilai Dasar PNS
3. Kedudukan dan Peran 2. Kompetensi Teknis
Substansi
PNS dalam NKRI
4. Habituasi
AGENDA PELATIHAN
Sikap Perilaku Bela Negara
01
a. Wawasan Kebangsaan & Nilai-nilai Bela Negara
b. Analisis Isu-isu Kontemporer
c. Kesiapsiagaan Bela Negara

Nilai-nilai Dasar PNS


02
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
Anti Korupsi

03 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI

Manajemen ASN, Pelayanan Publik, Whole of Government

04 Habituasi
Aktualisasi melalui pembiasaan diri thd kompetensi yg tlh
diperoleh mll berbagai Mata Pelatihan yang tlh dipelajari
 PERUBAHAN SIKAP
 PERUBAHAN
PERILAKU
 PERUBAHAN PERAN

PERUBAHAN
PARADIGMA
“era kompetisi”
ANDA MEMILIH
UNTUK MENJADI SEORANG
PEGAWAI NEGERI SIPIL !!!!?

Apa Motivasi Anda


KOMPETENSI ?
17
Kemampuan Sikap

Pengalaman Keunggulan

Keahlian Kualitas

Keterampilan Wawasan

Pengetahuan Dst.
PP 101 Tahun 2000
Kompetensi adalah kemampuan dan
karakteristik yang dimiliki oleh seorang PNS,
berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap
perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan
tugas jabatannya.
Kompetensi

Tugas yang HIGH


Aparatur efektif & PRODUCTIVITY
efisien
Pengertian Pegawai Negeri
Sipil (PNS)
(UU NO. 43 Tahun 1999)
Adalah warga negara RI yang telah
memenuhi syarat yang ditentukan,
diangkat oleh pejabat yang
berwenang dan diserahi tugas
negara lainnya, dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku (pasal 1
ayat 1 UU No. 43 Tahun 1999).
PENGERTIAN ASN
Aparatur Sipil Negara yang
selanjutnya disingkat ASN adalah
“Profesi” bagi pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah (UU Nomor 5
Tahun 2014)
Pegawai Aparatur Sipil
Negara
(Pegawai ASN)
Adalah pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas
Negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
PRINSIP ASN sebagai
PROFESI berlandaskan ;
a. nilai dasar; …… (ANEKA)
b. kode etik dan kode perilaku;
c. komitmen, integritas moral, dan tanggung
jawab pada pelayanan publik;
d. kompetensi yang diperlukan sesuai dengan
bidang tugas;
e. kualifikasi akademik;
f. jaminan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas; dan
g. profesionalitas jabatan.
Nilai Dasar ASN
a. memegang teguh ideologi Pancasila;
b. setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah;
c. mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
d. menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
e. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
f. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
g. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
h. mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
i. memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
j. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
k. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
l. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
m.mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
n. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
o. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karier
Kode Etik dan Kode Perilaku
ASN
Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan
ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
a.melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
b.melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c.melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d.melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
e.melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f.menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g.menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
h.menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
i.memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan
informasi terkait kepentingan kedinasan;
j.tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk
mndapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k.memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai ASN
Jenis, Status, Dan
Kedudukan
Pegawai ASN terdiri atas PNS dan PPPK.
Status PNS merupakan Pegawai ASN yang
diangkat sebagai pegawai tetap oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian dan memiliki nomor
induk pegawai secara nasional. Status PPPK
merupakan Pegawai ASN yang diangkat
sebagai pegawai dengan perjanjian kerja oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
kebutuhan Instansi Pemerintah dan ketentuan
Undang-Undang. Sedangkan Pegawai ASN
berkedudukan sebagai unsur aparatur negara.
Pegawai ASN melaksanakan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan Instansi Pemerintah;
AKUNTABILITAS
PEGAWAI NEGERI
SIPIL

Oleh :
TEMMY AHMAD ALI, SE.MSi
Widyaiswara Ahli Madya
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Bengkulu
Deskripsi
Singkat :

Mata Pelatihan ini membahas


tentang
konsep akuntabilitas,
mekanisme
akuntabilitas,Akuntabilitas
dalam konteks dan Menjadi
Pegawai Negeri Sipil yang
akuntabel.
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Memahami nilai-nilai dasar dan konsep
akuntabilitas serta mengaktualisasikannya;
 Mempunyai pilihan yang tepat dan benar ketika
terjadi konflik kepentingan dalam masyarakat;
 Memahami tugas yang harus dilaksanakan dan
sadar akan pentingnya kinerja untuk organisasi;
 Melayani masyarakat secara adil dan merata;
 Menunjukkan sikap netralitas PNS dari
kepentingan tertentu;
 Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten;
 Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar akuntabilitas
KOMPETENSI YANG INGIN
DICAPAI
Kemampuan memahami akuntabilitas dari
sisi konseptual teoritis sebagai landasan
untuk mempraktekkan perilaku akuntabel.
Kemampuan memahami mekanisme logika,
dan operasionalisasi dan akuntabilitas guna
membangun terciptanya sistem dan
lingkungan organisasi yang akuntabel.
Pemahaman atas ranah dan kasus umum
yang terkait dengan penerapan akuntabilitas
secara menyeluruh dalam organisasi.
Kemampuan berperilaku secara akuntabel
dalam ranah dan kasus umum yang terkait
dengan penegakan akuntabilitas.
PETA KOMPETENTI DASAR PESERTA
“AKUNTABILITAS PNS”

7.Mengaktualisas
ikan Nilai-Nilai
Dasar

4.Mampu melayani &


5. Menunjukan
memberikan 6. Menunjukkan
Netralitas sbg
informasi pd Masy sikap & Perilaku
PNS dari konflik
secara transparan & yg konsisten
kepentingan
akuntabel

2. Memahami pilihan 3. Paham thdp


yg tepat & benar saat tugas yg harus
terjadi konflik dipenuhi & sadar
kepentingan di penting kinerja utk
masyarakat org
1. Internalisasi Nilai
Dasar &
Konsep akuntabilitas &
Publik
33

KENAPA
AKU
BEGINI
1. KONSEP AKUNTABILITAS
 Apa yang dimaksud dengan
akuntabilitas ?
 Aspek-aspek akuntabilitas.

 Pentingnya akuntabilitas.

 Bagaimana tingkatan dalam

akuntabilitas?
Apa yang dimaksudkan dengan
“Akuntabilitas”?
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya seorang PNS untuk
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik; yaitu
memiliki pemahaman dan kesadaran untuk
menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam
politik praktis, memperlakukan warga negara secara
sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan
dan pelayanan publik serta menunjukkan sikap dan
perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
PENGERTIAN
AKUNTABILITAS
 RESPONSIBILITAS, kewajiban untuk
bertanggung jawab; sedangkan
 AKUNTABILITAS, kewajiban

pertanggungjawaban yang harus dicapai.


 Akuntabilitas merujuk pada kewajiban

setiap individu, kelompok atau institusi


untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya.
 Amanah seorang PNS adalah menjamin

“terwujudnya nilai-nilai
publik”.
“ NILAI-NILAI PUBLIK ”
1.Mampu mengambil pilihan yang tepat
dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan.
2.Memiliki pemahaman dan kesadaran
untuk menghindar dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis.
3.Memperlakukan warga negara secara
sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
4.Menunjukkan sikap dan perilaku yang
konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
ASPEK-ASPEK
AKUNTABILITAS
Akuntabilitas
 Hubungan dua pihak antara
individu/ kelompok/ institusi dengan
adalah negara dan masyarakat,
sebuah  Hubungan yang terjadi adalah
hubungan hubungan yang bertanggung jawab
antara kedua belah pihak.
 Pemberi kewenangan bertanggung
jawab memberikan arahan yang
memadai, bimbingan, dan
mengalokasikan sumberdaya sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
 Individu/ kelompok/ institusi
bertanggung jawab utk memenuhi
semua kewajibannya.
Lanjutan ASPEK .......

AKUNTABILI
 Hasil yang diharapkan adalah
TAS perilaku aparat pemerintah yang
BERORIENT bertanggungjawab, adil, dan
ASI PADA inovatif.
HASIL  Individu/ kelompok/ institusi
dituntut untuk bertanggungjawab
dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya.
 Selalu bertindak dan berupaya
untuk memberikan kontribusi
untuk mencapai hasil yang
maksimal.
Lanjutan ASPEK .....

AKUNTABILI
 Laporan Kinerja adalah perwujudan
TAS dari akuntabilitas.
MEMBUTUH  Mampu menjelaskan terhadap
KAN tindakan dan hasil yang telah
ADANYA dicapai.
LAPORAN.  Mampu memberikan bukti nyata
dari hasil dan proses yang telah
dilakukan.
 Bentuk akuntabilitas setiap individu
berwujud suatu laporan yang
didasarkan pada kontrak kerja.
 Sedangkan untuk institusi adalah
LAKIP.
Lanjutan ASPEK ......

AKUNTABILI  Akuntabilitas adalah


TAS kewajiban.
MEMERLUK
AN
 Kewajiban menunjukkan
KONSEKUE tanggungjawab.
NSI  Tanggungjawab
menghasilkan konsekuensi.
 Konsekuensi dapat berupa
penghargaan atau sangsi.
Lanjutan ASPEK ....

 Tujuan utama akuntabilitas adalah


AKUNTABILI
untuk memperbaiki kinerja PNS
TAS
dalam memberikan pelayanan kepada
MEMPERBAI
masyarakat.
KI KINERJA.
 Bersifat proaktif.
 Hubungan dan proses yang
direncanakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sejak awal.
 Penempatan sumber daya yang tepat.
 Evaluasi kinerja.
 Proses setiap individu/ kelompok/
institusi akan diminta
pertanggungjawaban.
Inti dari Aspek-Aspek Akuntabilitas,
dimaknai sebagai sebuah hubungan dan
proses yang direncanakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sejak awal, penempatan sumber daya
yang tepat, dan evaluasi kinerja.

Tujuan yg
Hubungan Proses telah
ditetapkan

Evaluasi Penempatan
kinerja SDM yg tepat
PENTINGNYA
AKUNTABILITAS
 Kewajiban jabatan dalam memberikan
pertanggungjawaban laporan kegiatan
kepada atasannya.
 Perilaku PNS yang menjadi kebiasaan
dapat mempengaruhi perilaku anggota
organisasi, bahkan mempengaruhi
aturan formal yang berlaku.
 PNS perlu merubah citranya dengan
mengedepankan kepentingan publik
dan berintegritas.
N Y A
T IN G S
PEN BI LI TA
NT A
AKU AKUNTABILITAS PUBLIK, memiliki
tiga fungsi utama (Bovens, 2007),
yaitu ...
1. Untuk menyediakan kontrol
demokratis
(Peran Demokrasi)
2..Untuk mencegah KORUPSI dan
penyalahgunaan kekuasaan
(Peran Konstititusional)
3..Untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas
(Peran Belajar)
Akuntabilitas Akuntabilitas HORIZONTAL
VERTIKAL
Pertanggung jawaban atas Pertanggung jawaban kepada masyarakat
pengelolaan dana kepada luas.
otoritas yang lebih tinggi.  Akuntabilitas ini membutuhkan
 contohnya PEJABAT pemerintah untuk
melaporkan
 Pertanggung jawaban
(ke samping) kepada para pejabat
unit- unit kerja (dinas) lainnya dan lembaga negara.
kepada pemerintah daerah
contohnya :
 Pemerintah daerah
 Lembaga Pemilihan Umum yang
kepada pemerintah pusat
Independen
 Pemerintah pusat  Komisi pemberatasan korupsi,
kepada MPR dan
46  Komisi investigasi legislatif
Kontrak antara
pemerintah dengan
AKUNTABILI
TAS aparat birokrasi,
serta antara
pemerintah yang
diwakili oleh PNS
dengan masyarakat;
TINGKATAN DALAM
AKUNTABILITAS

AKUNTABILITAS
STAKEHOLDER

AKUNTABILITAS
ORGANISASI

AKUNTABILITAS
KELOMPOK

AKUNTABILITAS
INDIVIDU

AKUNTABILITAS
PERSONAL
AKUNTABILITA
S
PERSONAL
• KESESUAIAN ANTARA HATI, UCAPAN,
TINDAKAN DAN PERBUATAN

• KEMAMPUAN UNTUK SENANTIASA


MEMEGANG TEGUH PRINSIP-PRINSIP
MORAL SECARA KONSISTEN
• Mematuhi Peraturan 51

dan Etika Organisasi


• Jujur
• Memegang Teguh
Komitmen
• Bertanggung Jawab
• Konsisten Antara
Pikiran, Ucapan dan
Tindakan
• Kearifan Dalam
Membedakan Yg
Benar dan Salah
Menjalankan Integritas
52
dalam pekerjaan
Integritas diukur dari kejujuran,
kepatuhan terhadap ketentuan
peraturan perundang-undangan,
kemampuan bekerja sama, dan
pengabdian kepada masyarakat,
bangsa dan negara.
Moralitas diukur dari penerapan
dan pengamalan nilai etika
agama, budaya, dan sosial
kemasyarakatan.
AKUNTABILITA
S
INDIVIDU

AKUNTABILITA
S
KELOMPOK
AKUNTABILITA
S
ORGANISASI

Tanggung jawab organisasi


AKUNTABILITA pemerintah untuk
S mewujudkan pelayanan dan
kinerja yang adil responsif
STAKEHOLDER dan bermartabat
2. MEKANISME
AKUNTABILITAS
1.MEKANISME
AKUNTABILITAS BIROKRASI
INDONESIA
2.MENCIPTAKAN
LINGKUNGAN KERJA YANG
AKUNTABEL
3.LANGKAH-LANGKAH YANG
HARUS DILAKUKAN DALAM
MENCIPTAKAN
FRAMEWORK
AKUNTABILITAS
DIMENSI DALAM
MEKANISME
AKUNTABILITAS

1. AKUNTABILITAS KEJUJURAN
DAN HUKUM.
2. AKUNTABILITAS PROSES.
3. AKUNTABILITAS PROGRAM.
4. AKUNTABILITAS KEBIJAKAN.
MEKANISME AKUNTABILITAS
BIROKRASI INDONESIA

 PERENCANAAN STRATEGIS.
 KONTRAK KINERJA.

 LAPORAN KINERJA.
ALAT / PIRANTI
MEKANISM CARA KERJA SUATU
ORGANISASI
E

AKUNTABILITAS tidak mungkin TERWUJUD,


tanpa ada ….
KONTRAK
PERENCANAAN KINERJA,
STRATEGIS, berupa…
seperti…  PNS mulai 1 LAPORAN
 Rencana
Januari 2014 KINERJA, berupa
Pembangunan ( menerapkan …
Jangka Panjang adanya kontrak
(RPJMP); Menengah kerja pegawai.  LAKIP
(RPJM); Tahunan  Impelemtasi PP ( Laporan
RENSTRA Nomor 46 Tahun Akuntabilitas Kinerja
SKPD 2011 Instansi Pemerintah )
SKP (tentang Penilaian
9
TAHAPAN
MENCIPTAKAN
lingkungan kerja yg
AKUNTABEL …
1.Kepemimpinan
2.Transparansi
3.Integritas
4.Tanggung Jawab
(Responsibilitas)
5. Keadilan
6. Kepercayaan
7. Keseimbangan
8. Kejelasan
9. Konsistensi
MENCIPTAKAN LINGKUNGAN
KERJA YANG AKUNTABEL
 Memberi contoh kepada
KEPEMIMPINAN

lingkungan/ orang lain.


 Komitmen yang tinggi
dalam pekerjaannya.
 Penilaian yang adil dan
bijaksana:
Pihak lain akan berkomitmen.

 Terhindar dari aspek yang dapat

menggagalkan.
 Terhindar dari hambatan politis

dan keterbatasan sumber daya.


Lanjutan lingkungan
kerja .........
Tujuan :
TRANSPARANSI

 Mendorong komunikasi

yang lebih besar dan


kerjasama.
 Memberikan perlindungan

terhadap pengaruh yang


tidak seharusnya.
 Meningkatkan akuntabilitas

dalam keputusan.
 Meningkatkan kepercayaan

dan keyakinan.
Lanjutan lingkungan
kerja .........
 Kewajiban untuk menjunjung
INTEGRITAS
tinggi dan mematuhi ;
 Semua hukum yang berlaku.
 Undang-undang,
 Kontrak.
 Kebijakan.
 Peraturan yang berlaku.
 Integritas dapat memberikan
kepercayaan dan keyakinan
kepada publik dan/ atau
stakeholders.
Lanjutan lingkungan
kerja .........
RESPONSIBILITAS PERSEORANGAN.
JAWAB
TANGGUNG 

 Adanya pengakuan terhadap tindakan yang


diputuskan dan dilakukan.
 Adanya pengakuan terhadap etika
pengambilan keputusan.
 Adanya keterlibatan konstituen yang tepat
dalam keputusan.
 RESPONSIBILITAS INSTITUSI.
 Adanya perlindungan terhadap publik dan
sumber daya.
 Adanya pertimbangan kebaikan yang lebih
besar dalam pengambilan keputusan.
 Adanya penempatan PNS dan individu yang
lebih baik sesuai dengan kompetensinya.
 Adanya kepastian kebijakan dan prosedur
yang ditetapkan dan fungsinya untuk
melindungi sumber daya organisasi.
Lanjutan lingkungan
kerja .........
 Keadilan adalah
KEADILAN

landasan utama dari


akuntabilitas.
 Keadilan harus dipelihara

dan dipromosikan.
 Ketidakadilan harus

dihindari; karena akan


menghancurkan
kredibilitas organisasi
Lanjutan lingkungan
kerja .........
 Rasa keadilan akan
KEPERCAYAAN

membawa kepercayaan.
 Kepercayaan akan

melahirkan akuntabilitas.
 Lingkungan akuntabilitas

tidak akan lahir dari hal-hal


yang tidak dapat dipercaya.
Lanjutan lingkungan
kerja .........
 Adanya keseimbangan antara
KESEIMBANGA
akuntabilitas dan kewenangan.
 Keseimbangan antara harapan
dan kapasitas.
 Menggunakan kewenangan
untuk meningkatkan kinerja.
N

 Peningkatan kinerja
memerlukan perubahan
kewenangan sesuai kebutuhan.
 Peningkatan kinerja perlu
disertai keseimbangan kapasits
sumber daya dan keahlian yang
dimiliki.
Lanjutan lingkungan
kerja .........
 Individu atau kelompok dalam
melaksanakan kewenangan dan
KEJELASAN

tanggungjawab harus memiliki


kejelasan tentang tujuan dan
hasil yang diharapkan
 Foluks utama kejelasan adalah
mengetahui kewenangan,
peran dan tanggungjawab serta
visi misi yang diharapkan
organisasi
Lanjutan lingkungan
kerja .........
 Konsistensi menjamin
KONSISTENSI

stabilitas.
 Ketidak konsistenan akan

mengakibatkan ;
 Lingkungan kerja yang tidak
akuntabel.
 Melemahnya komitmen

anggota organisasi,
 Melemahnya kredibilitas

anggota organisasi.
LANGKAH-LANGKAH yang harus dilakukan
dalam MENCIPTAKAN FRAMEWORK
AKUNTABILITAS
Tentukan tujuan dan
tanggung jawab yang
harus dilakukan

Rencanakan apa yang


Berikan evaluasi dan akan dilakukan untuk
masukan perbaikan mencapai tujuan

Lakukan implementasi
Berikan laporan hasil dan
Secara lengkap dan monitoring kemajuan
tepat waktu yang sudah dicapai
1. MENENTUKAN TUJUAN DAN
TANGGUNG JAWAB
 Penentuan  Mengidentifika
tujuan dari si peran setiap
rencana strategis
organisasi.
individu dalam
 Mengembangkan
organisasi.
indikator kinerja.  Mengidentifika

 Mengembangkan si tanggung
ukuran kinerja. jawab setiap
 Mengembangkan
individu dalam
tujuan kinerja. organisasi.
2. RENCANAKAN APA YANG AKAN
DILAKUKAN UNTUK MENCAPAI
TUJUAN
Identifikasi program atau kebijakan.
 Siapa yang bertanggung jawab,

 Kapan akan dilaksanakan,

 Biaya yang dibutuhkan,

 Identifikasi terhadap sumber daya.

 Konsekuensi kegagalan,

 Konsekuensi keberhasilan.
AKUNTABILITAS
DALAM KONTEKS
TRANSPARANSI DAN
AKSES INFORMASI
 Keterbukaan Informasi Publik, untuk
mengukur legitimasi sebuah
pemerintahan.
 Bersandar pada beberapa prinsip ;
 Semua informasi bersifat terbuka dan bisa
diakses masyarakat.
 Permintaan tidak perlu disertai alasan.

 Mekanisme yang sederhana, murah, dan

cepat.
 Informasi harus utuh dan benar.

 Informasi proaktif.
 Perlindungan pejabat yang beritikad baik.
Prinsip universal

6
Ketersediaan informasi
berdasarkan pada …
1.Prinsip MALE
2.Prinsip permintaan tidak perlu
disertai alasan
3.Mekanisme yang sederhana,
murah, dan cepat
4.Informasi harus utuh dan benar
5.Informasi proaktif
6.Perlindungan pejabat yang
beritikad baik
PRAKTEK KECURANGAN
DAN PERILAKU KORUP

PENYALAH GUNAAN WEWENANG AKAN


BERDAMPAK PADA PRAKTEK
KECURANGAN.
KECURANGAN TINDAK PIDANA KORUPSI.
KECURANGAN PENGGELAPAN ASSET.
KECURANGAN DALAM LAPORAN
KEUANGAN.
3 Cabang utama fraud
tree

1. Kecurangan tindak pidana


korupsi
2. Kecurangan penggelapan asset
3. Kecurangan dalam laporan
keuanagn
LAPORAN MASYARAKAT
BERDASARKAN SUBSTANSI LAPORAN

SUBSTANSI LAPORAN JML %

PENYALAH GUNAAN WEWENANG 64 32,29

PENUNDAAN BERLARUT 60 30,59

TIDAK MEMBERIKAN PELAYANAN 19 9,92

PERMINTAAN UANG, BARANG, DAN JASA 16 8,50

PENYIMPANGAN PROSEDUR 13 7,08

BERPIHAK 10 5,10

DISKRIMINASI 8 4,25

TIDAK PATUT 2 1,13

KONFLIK KEPENTINGAN 1 0,57

TIDAK KOMPETEN 1 0,57


Tiga cabang utama dari fraud
free

1. Kecurangan tindak pidana


korupsi
2. Kecurangan penggelapan asset
3. Kecurangan dalam laporan
keuangan
PRAKTEK KECURANGAN TERJADI
KARENA TIGA HAL YANG DAPAT
TERJADI SECARA BERSAMAAN

INSENTIF ATAU TEKANAN UNTUK


MELAKUKAN PRAKTEK
KECURANGAN.
SIKAP ATAU RASIONALISASI UNTUK
MEMBENARKAN TINDAKAN
PRAKTEK KECURANGAN.
ADANYA PELUANG UNTUK
MELAKUKAN PRAKTEK
KECURANGAN.
PENGGUNAAN SUMBER DAYA
MILIK NEGARA
 Penggunaannya diatur sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
 Penggunaannya dilakukan secara

bertanggungjawab dan efisien.


 Pemeliharaan fasilitas secara

benar dan bertanggung jawab.


PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN
DATA DAN INFORMASI PEMERINTAH
 RELEVANT INFORMATION.
 Data dan informasi yang disediakan dapat digunakan
untuk mengevaluasi kondisi sebelumnya, saat ini, dan
yang akan datang.
 RELIABLE INFORMATION.
 Informasi tersebut tidak bias atau dapat dipercaya.
 UNDERSTANDARABLE.
 Informasi yang disajikan dengan cara yang mudah
dipahami pengguna atau orang awam sekalipun.
 COMPARABLE INFORMASTION.
 Informasi yang diberikan dapat digunakan oleh
pengguna untuk dibandingkan dengan institusi lain
yang sejenis.
KONFLIK KEPENTINGAN
KEUANGAN NON KEUANGAN
 Penggunaan sumber daya  Penggunaan posisi atau
lembaga untuk wewenang untuk membantu
keuntungan pribadi. diri sendiri dan/ atau orang
 Menggunakan peralatan lain.
institusi untuk  Berpartisipasi sebagai
memproduksi barang yang anggota panel seleksi tanpa
akan digunakan atau dijual menggunakan koneksi,
secara pribadi. asosiasi, atau keterlibatan
 Menerima hadiah atau dengan calon.
pembayaran mencapai  Menyediakan layanan atau
sesuatu yang diinginkan sumber daya untuk klub,
 Menerima dana untuk kelompok asosiasi atau
penyediaan informasi dan organisasi keagamaan tanpa
atau catatan untuk suatu biaya.
kepentingan.  Penggunaan posisi yang tidak
 Menerima hadiah pemasok tepat untuk memasarkan
atau materi promosi tanpa atau mempromosikan nilai-
otoritas yang tepat. nilai keyakinan pribadi.
KETERLIBATAN DALAM
KONFLIK KEPENTINGAN
 PROPORSIONALITAS,
 Keterlibatan dalam keputusan tampak adil

dan wajar dalam semua keadaan.


 PRESENCE OF MIND,

 Konsekuensi jika mengabaikan konflik

kepentingan,
 Tanggapan publik terhadap keterlibatan.

 JANJI,

 Janji atau komitmen dalam kaitannya

dengan permasalahan.
KONSEKUENSI
 Hilangnya/ berkurangnya
kepercayaan pegawai dan
stakeholders.
 Memburuknya reputasi pribadi atau
reputasi institusi.
 Tindakan in-disipliner.
 Pemutusan hubungan kerja.

 Dapat dihukum baik perdata atau

pidana.
MENJADI PEGAWAI
NEGERI SIPIL YANG
AKUNTABEL
Asas Penyelenggaraan
Kebijakan dan Manajemen
ASN
 Profesionalitas
 Proporsionalitas
 Keterpaduan
 Delegasi
 Netralitas
 Akuntabtabilitas
 Efektif dan efisien
 Keterbukaan
 Nondiskriminatif
 Persatuan dan kesatuan
 Keadilan dan kesetaraan, dan
 kesejahteraan
Apa yang diharapkan
seorang PNS?
Perilaku Individu (Personal Behaviour)
 PNS bertindak sesuai dengan persyaratan
legislatif, kebijakan lembaga dan kode etik
yang berlaku untuk mereka
 PNS tidak mengganggu, menindas, atau
deskriminasi terhadap rekan atau anggota
masyarakat
 Kebiasaan kerja PNS, perilaku dan tempat
kerja pribadi dan profesional hubungan
berkontribusi harmonis, lingkungan kerja
yang aman dan produktif
Lanjutan
 PNS memperlakukan anggota masyarakat
dan kolega dengan hormat, penuh
kesopanan, kejujuran dan keadilan, dan
memperhatikan tepat untuk kepentingan
mereka, hak-hak, keamanan dan
kesejahteraan
 PNS membuat keputusan adil, tidak
memihak dan segera, memberikan
pertimbangan untuk semua informasi yang
tersedia, undang-undang dan kebijakan dan
prosedur institusi tersebut;
 PNS melayani pemerintah setiap hari
dengan tepat waktu, memberikan masukan
informasi dan kebijakan
Perilaku Berkaitan dengan
Transparansi dan Akses
Informasi
 PNS tidak akan mengungkapkan informasi
resmi atau dokumen yang diperoleh selain
seperti yang dipersyaratkan oleh hukum
atau otorisas yang diberikan oleh institusi
 PNS tidak akan menyalahgunakan informasi
resmi untuk keuntungan pribadi atau
komersial untuk diri mereka sendiri atau
yang lain.
 PNS akan mematuhi persyaratan legislatif,
kebijakan setiap instansi dan arahan yang
sah lainnya mengenai komunikasi dengan
menteri, staf menteri, anggota media dan
masyarakat pada umumnya
Menghindari Perilaku yang
curang dan koruptif
 PNS dilarang untuk melakukan penipuan
yang menyebabkan kerugian keuangan
aktual atau potensial untuk setiap orang
atau institusinya
 PNS dilarang berbuat curang dalam
menggunakan posisi dan kewenangan
mereka untuk keuntungan pribadinya
 PNS akan melaporkan setiap perilaku
curang atau korup
 PNS akan melaporkan setiap
pelanggaran kode etik badan mereka
 PNS akan memahami dan menerapkan
kerangka akuntabilitas yang berlaku di
sektor publik
Perilaku Terhadap
Penggunaan Sumber Daya
Negara
 PNS bertanggung jawab untuk pengeluaran
yang resmi
 PNS menggunakan sumber daya yang didanai
publik secara teliti dan efisien
 PNS hanya menggunakan pengeluaran yang
berhubungan dengan pekerjaan
 PNS tidak menggunakan waktu kantor atau
sumber daya untuk pekerjaan partai politik
 PNS mematuhi kebijakan dan pedoman dalam
penggunaan setiap instansi komputasi
 PNS berhati-hati untuk memastikan bahwa
setiap perjalanan dinas yang dilakukan untuk
tujuan resmi
 PNS menggunakan kekayaan dan barang milik
negara secara bertanggung jawab, efekti dan
efisien
Perilaku berkaitan dengan
Penyimpanan dan Penggunaan Data
serta Informasi Pemerintah
 PNS bertindak dan mengambil keputusan
secara transparan
 PNS menjamin penyimpanan informasi
yang bersifat rahasia
 PNS mematuhi perencanaan yang telah
ditetapkan
 PNS diperbolehkan berbagi informasi
untuk mendorong efisiensi dan kreativitas
 PNS menjaga kerahasiaan yang
menyangkut kebijakan negara
 PNS memberikan informasi secara benar
dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan
Perilaku Kepentingan
dengan Konflik
Kepentingan
 PNS harus dapat memastikan kepentingan
pribadi atau keuangan tidak bertentangan
dengan kemampuan mereka untuk
melakukan tugas-tugas resmi mereka
dengan tidak memihak
 Ketika konflik kepentingan yang timbul
antara kinerja tugas publik dan
kepentingan pribadi atau personal
 Jika konflik muncul, PNS dapat melaporkan
kepada pimpinan secara tertulis, untuk
mendapatkan bimbingan mengenai cara
terbaik dalam mengelola situasi secara
tepat
 PNS dapat menjaga agar tidak terjadi
konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya
Bagaimana Mengambil
Keputusan yang Akuntabel
bagi PNS?
 Memastikan tindakan dan keputusan
yang berimbang dan tidak bias
 Bertindak adil dan mematuhi prinsip-
prinsip due process
 Akuntabel dan transparan
 Melakukan pekerjaan secara penuh,
efektif dan efisien
 Berperilaku sesuai dengan standar
sektor publik, kode sektor publik etika
sesuai dengan organisasinya
 Mendeklarasikan secara terbuka bila
terjadi adanya potensi konflik
kepentingan
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai