■ Anatomi
■ Histologi
■ Fisiologi
■ Biokimia
■ Farmakologi
Akibat gaya hidup
■ Seorang laki-laki berusia 46 tahun datang ke dokter dengan keluhan perut
kanan atasnya tidak nyaman. Ia juga mengeluh nafsu makan menurun, terasa
mual dan lemas. Ia bekerja di perusahaan swasta dan sering bekerja sampai
larut malam. Ia seneng mengonsumsi daging, makan tinggi lemak, dan
minuman beralkohol 3 kali dalam seminggu, ia jarang makan sayur dan buah.
Hal ini sudah dilakukannya selama kurang lebih 5 tahun. Bila sakit kepala atau
badan terasa nyeri, pasien minum piroksikam 2 tablet sekali minum, terkadang
sampai 5 kali sehari. Pasien selain minum piroksikam kadang juga minum
parasetamol dan obat lain namun pasien tidak ingat. Sehari-hari pasien lebih
sering duduk di kantor. Pasien menanyakan pada dokter, apa yang harus
dilakukan agar dapat memiliki tubuh yang sehat terhindar dari penyakit.
■ Pemeriksaan fisik: berat badan 82 kg, tinggi badan 175 cm, tekanan darah
120/75 mmHg, frekuensi nafas 18 kali per menit, denyut nadi 88 kali per menit,
reguler, isi cukup, suhu 37,6ºC. Dokter menyarakan pemeriksaan fungsi hati,
dan ultrasonografi (USG) Abdomen.
■ Apa yang dapat Anda pelajari dari kasus ini?
Hepatobilier
DILI
Anatomi
Pemeriksaan
Histologi Biokimia
Learning issues 1
LIVER
PANCRE
AS
Sobotta Atlas of Human Anatom
SPLEE
N
a. Sinus Rokistansky
Aschoff: tunika mukosa
yg melipat
b. Jaringan Ikat
Histologi Pankreas
Learning issues 3
Fisiologi Sistem PANKREA
Hepatobilier S
ENDOKRI
EKSOKRIN
N
Sel Pulau
Sel Acini
Duktus Langerha
Menetralka ns
Enzim-
n Asam Glukagon
Enzim NaCHO3
Lambung
Pankreas Insulin
(1-2L/hr)
Enzim
Pankreati Pankreati
Proteoliti
k Amilase k Lipase
k
Tripsinoge Amylase/Amylope
n Trigliserid
ctin
Chymotrypsin
ogen Glukosa,
Procarboxypept Monogliserid
Sukrosa, + FFA
idase
Sekresi Pankreas Sekresi Eksokrin o/ Sistem Hormon
– Darah Vena
■ Sal. Cerna – porta hati – ke hati – vena
hepatika – vena cava inferior
Siklus Enterohepatik =
Setelah selesai abs dg mek. Transportasi
aktif khusus pada ileum terminal v. porta
hepatika hati re-sekresi
Porfirin adalah senyawa siklik yang dibentuk oleh ikatan 4 cincin pirol melalui jebatan metin
(=HC- )
sifat khasnya adalah oembentukkan kompleks dengan ion logam yang berikatan pada atom
nitrogen cincin pirol.
di alam hanya dapat ditemukan 2 jenis porfirin, yaitu porfirin tipe I ( simetris ) dan porfirin tipe
Biokimiabahkan
III ( asimetris ). namun diantara keduanya porfirin III yang lebih sering dijumpai, HarperHeme
Ed.29
menggunakan perkusor protoporfirin IX yang berasal dari porfirin tipe III
sintesis Heme ditunjukkan
dalam beberapa gambar
berikut
Keterangan :
• piridoksal phosphate
berguna untuk
mengaktifkan glisin
• ALA sintase merupakan
katalis sekaligus enzim
penentu kecepatan
biosintesis ( sintesis ALA
terjadi di mitokondria )
• di sitosol 2 molekul ALA
dikondensasi oleh ALA
dehydratase membentuk
profobilinogen
keterangan :
• uroporfirinogen I sintase dissebut juga PBG
deaminase atau HMB sintase
• pada kondisi normal hampir seluruh yang
terbentuk merupaka isomer tipe III
• A = asetat, P = propionat
• setelah terbentuk uroprofirinogen, akan terjadi
dekarboksilasi semua gugus asetat menjadi
metil shg menjadi coproporfirin. rx ini dikatalis
oleh uroporfirinogen dekarboksilase
Biokimia Harper Ed.29
Biokimia Harper Ed.29
Metabolisme
bilirubin
Biokimia Harper
Metabolisme Xenobiotik
Xenobiotic : zat / senyawa yang asing
bagi tubuh , contoh pada obat dan
karsinogenik kimia .
fase :
1. hidroksilasi ( sitokrom P450 ),
reduksi, oksidasi dan reaksi lainnya
seperti deaminasi, dehalogenasi,
ddesulfurasi, epksidasi, dan
peroksigenasi --> menjadi lebih polar
fase ini dapat menyebabkan senyawa
inaktif jadi aktif ( prodrug /
prokarsinogen )
fase ini juga dapat menyebabkan
senyawa aktif menjadi inaktif /
kurang aktif
2. konjugasi dengan : asam glukoronat,
asam sulfat, asam asetat,asam
amino, metilasi, glutation -->
menjadi sangat polar ( larut air )
Mekanisme
• Reaksi yang dapat diprediksi
■ Cedera sel hati berhubungan dengan dosis obat dan terjadi dalam waktu singkat
■ Cedera hati terjadi akibat toksisitas langsung dari obat atau roduk metabolitnya
■ Contoh : toksisitas karena asetaminofen
• Reaksi idiosinkrasi
■ Dibedakan menjadi reaksi hipersensitifitas (immune mediated) dan non immune mediated
■ Reaksi idiosinkrasi tidak tergantung pada dosis obat dan terjadi dalam periode yang lebih lama
■ Berhubungan dengan reaksi hipersentsitivitas memberikan gambaran klinis demam, ruam kulit,
artralgia, eosinofilia atau sindrom Steven Johnson
■ Saran
Pasien diharapkan dapat merubah gaya hidup terutama
mengurangi minum minuman beralkohol, makan
berlemak seperti daging, merokok, dan juga untuk
mengurangi penggunaan obat berlebihan karena dapat
merusak hati pasien tersebut.
Daftar pustaka
■ Gatner, leslie P and James L. Hiatt. Color textbook of histology third edition
phialdelphia elseivier sauder.2007
■ Lauralee Sherwood. 2011. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem ed 6. Jakarta : EGC.
■ Junqueira LC, Carneiro J. Basic histology text and atlas. 13th ed. New York: McGraw-
Hill; 2013.
■ Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, editors. Harper’s biochemistry. 29th
ed. California: Lange.2014
■ Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid I edisi V. Jakarta: Interna Publishing; 2009.