Anda di halaman 1dari 118

SEMEN

KEDOKTERAN GIGI
KELOMPOK 7 BLOK 8
ISSU 2
PENGERTIAN SEMEN KEDOKTERAN
GIGI

Semen merupakan suatu bahan non


logam yang digunakan untuk restoratif.
Semen juga berfungsi sebagai perekat pada
logam dan juga sebagai luting, basis, liner
dan Varnis (Cralk dalam Kadariani. 2001)

PRESKA
FUNGSI SEMEN KEDOKTERAN GIGI

1. Semen sebagai luting


2. Semen sebagai basis
3. Semen sebagai linear dan vanirs

PRESKA
SEMEN SEBAGAI LUTING
 pada awal abad ke 20,material kedokteran gigi yang

digunakan sebagaia retensi marginal seal pada protesa –

protesa seperti inlays,onlays,crowns dan bridges hanyalah

semen oksida eugenol dan semen seng phosphate

 Pada abad ke 20,material yang dapat digunakan dalam

menempelkan protesa pada gigi hanya semen,oleh karena itu

seng oksida eugenols memperbaiki protesa dengan

menempelkan protesa pada gigi disebut sementasi.

 Namun menjelang akhir abad ke 20,mulai bermunculan

variasi-variasi material kedokteran gigi yang bersifat adhesif.


SIFAT SEMEN SEBAGAI LUTING

 1. Marginal seal
 2. Ketebalan (Film thickness)
 3. Mudah digunakan
 4. Radiopacity
 5. Estetik baik
SEMEN SEBAGAI BASIS

 Basis adalah lapisan semen yang


ditempatkan di bawah restorasi permanen
untuk memacu perbaikan dari pulpa yang
rusak dan melindunginya dari kerusakan.
Kerusakan itu bisa dari thermal shock bila
gigi direstorasi dengan bahan logam dan
kerusakan karena iritasi kimia. Basis
berfungsi menahan tekanan selama proses
kondensasi serta dapat member bentuk yang
structural bagi kavitas (Ricardo. 2004).
SIFAT SEMEN SEBAGAI BASIS
 Tidak mengiritasi pulpa dan dapat
merangsang pembentukan dentin sekunder
 Compresive strenght yang tinggi

 Solubility yang rendah kaavitas atau


ketebalan dentin yang tersisa.
SEMEN SEBAGAI LINER DAN VARNISH

 Liner adalah bahan yang ditempatkan


sebagai lapisan yang tipis dan berfungsi
utamanya adalah untuk memberikan
penghalang bagi iritasi kimia. Liner tidak
berfungsi sebagaii insulator terhadap thermal
shock.
 Varnish adalah rosin alami atau sintetik yang
dilarutkan dalam pelarut seperti etr atau
chloroform yang dioleskan disekeliling
kavitas.
SYARAT SEMEN KG

SARI
SYARAT SEMEN KEDOKTERAN GIGI SECARA UMUM

1. tidak beracun dan tidak mengiritasi pulpa


serta jaringan.
2. Solubility /sifat kelarutannya rendah
3. Aplikasinya harus mudah
4. Dapat melekat baik pada enamel, dentin,
porselen, akrilik, alloy. tetapi tidak
lengket pada alat Kedokteran Gigi
5. Bakteriostatik
6. Tidak mengurangi sensitivitas dentin
7. Sifat rheological
yaitu Kekentalan yang rendah (sesuai deng
an kebutuhan)
  SYARAT SEMEN SEBAGAI LUTING

1. Biocompatibility
2. Bahan anti bakteri
3. Retensi
SYARAT SEMEN SEBAGAI BASIS

1. Tidak mengiritasi pulpa dan dapat


merangsang pembentukan dentin
sekunder.
2. Memiliki Compresive strenght yang tinggi
3. Solubility yang rendah/Kekentalan yang
cukup baik.
KLASIFIKASI SEMEN
KEDOKTERAN GIGI

RUTH
KLASIFIKASI BERDASARKAN BAHAN DASAR
1. Bahan dasar air (Water-Based Cements) :
a. Zinc Phosphate Cements
b. Zinc Polyacrylate/Polycarboxylate Cements
c. Glass Ionomer Cements
d. Resin-Modified Glass Ionomer Cements
2. Bahan dasar resin (Resin-Based Cements) :
a. Composites and Adhesive Resin
b. Compomers
3. Bahan dasar minyak (Oil-Based Cements) :
a. Zinc Oxide-Eugenol
b. Noneugenol-Zinc Oxide
Craig et al
(2006)
MACAM-MACAM SEMEN
1. SEMEN SENG FOSFAT
 Merupakan bahan semen tertua yang masih
digunakan sampai sekarang. Semen seng fosfat
terdiri dari bubuk dan cairan.
 Semen ini sering digunakan sebagai bahan
lutting pada penggunaan material restoratif
metal maupun metal-keramik, selain itu juga
sering digunakan sebagai basis amalgam untuk
melindungi pulpa dari konduksi thermal
amalgam yang cukup besar

(Baum,
1997)
CONTOH PRODUK SEMEN SENG
FOSFAT
2. ZINC OKSIDE EUGENOL

 Semen ini biasanya dikemas dalam bentuk bubuk dan


cairan atau kadang-kadang sebagai dua jenis pasta.
 Tersedia berbagai jenis formula OSE untk restorasi
sementara dan jangka menengah, pelapik kavitas,
basispenahan panas, dan semen perekat sementara
serta permanen. Juga berfungsi sebagai penutup
saluran akar dan dresing periodontal.
 Semen OSE adalah salah satu bahan yang paling
tidak mengiritasi dari semua bahan gigi dan
merupakan penutup yang istimewa terhadap
kebocoran
(Anusavice, 2004)
CONTOH PRODUK ZINC OKSIDA
EUGENOL
3. SEMEN SENG POLIKARBOKSILAT
 Di dalam pencairan bahan semen adhesif yang
dapat mengikat kuat dengan struktur gigi, seng
polikarboksilat adalah system semen pertama
yang memiliki ikatan adhesif dengan struktur gigi.
CONTOH PRODUK SEMEN SENG
POLIKARBOKSILAT
4. SEMEN SILIKAT

 Semen Silikat dibuat dengan mencampur powder


yang terbuat dari alumino Fluoro-Silikat glass
dengan liquid 37% asam fosfat.
 Campuran cairan semen ini sama dengan semen
Seng fosfat, bagaimanapun, penggunaan utama
dalam kedokteran gigi adalah sebagai material
yang sewarna dengan gigi.

(Martin S. 2011)
5. SEMEN SILIKOFOSFAT
 Semen silikofosfat merupakan salah satu semen
yang sanggup melepas ion (Ion Leachenable
Glass), khususnya fluoride yang mampu
mencegah terbentuknya karies sekunder, hal ini
yang membuat semen silikofosfat masih di
pergunakan di kedoteran gigi.
 Semen ini merupakan hybrid, kombinasi dari
bubuk semen zink fosfat dengan semen silikat
dan sering disebut dengan semen silikofosfat

(Baum dalam Hermanto, L.FM. 2007)


6. SEMEN IONOMER KACA (SIK)
 Semen Ionomer Kaca merupakan salah satu
bahan restorasi plastis di bidang kedokteran gigi
yang perkembangannya paling menarik, bahan ini
ditemukan oleh Wilson dan kenk tahun 1972
sebagai bahan pertama yang paling praktis,
sewarna dengan gigi dan beradhesi secara
kimiawi walaupun versi awalnya tidak baik dan
alaur dalam cairan mulut

(Ford dalam Lubis, F.L. 2004)


CONTOH PRODUK (SIK)
7. KALSIUM HIDROKSIDA
 Kalsium hidroksida merupakan basis semen
saluran akar yang diyakini memiliki beberapa
keunggulan dalam hal dapat terjadi efek terapi
yang dapat merangsang terbentuknya jaringan
keras gigi
 Kalsium hidroksida dapat merangsang penutupan
biologis pada daerah apikal sehingga
menghasilkan penutupan apeks yang lebih dapat
meningkatkan keberhasilan perawatan
MACAM-MACAM
TUMPATAN TETAP
DAN SEMENTARA

YANTI
TUMPATAN SEMENTARA
 1. Dipakai pada caries profunda dimana
caries sudah dekat sekali dengan atap
pulpa maka sterilisasi cavity tidak hanya
dilakukan secara mechanis saja. Untuk
ini harus dilakukan sterilisasi chemis
dengan memakai obat-obatan kemudian
cavity atasnya ditutup dengan tumpatan
sementara
 2. Dipakai untuk menutup cavity selama
tumpatan cor-coran belum selesai.
(Anusavice, 2003).
1. Fletcher
 Adalah suatu bahan tumpatan sementara yang
terdiri atas powder dan liquid.
 Powder (Zn Sulfat, Zn Oxyde, Mastix)
 Liquid (Alkohol, Aquades)
2. Guttap
• Adalah suatu bahan tunpatan sementara
yang terbentuk dari karet yang tidak
difulkanisir.
• Memakainya yaitu dengan memanaskan di
atas api (spirtus brander) setelah ujungnya
lunak diletakkan di atas glass plaat dan
dipotong plastic filling instrument
dimasukkan cavity.
• Guttap lebih kuat daripada fletcher
(Anusavice, 2003).
3. Zinc Phosphat Cement
Selain dapat dipakai sebagai tumpatan
sementara, pemakaian yang umum adalah
sebagai basis tumpatan dan juga untuk
melekatkan pekerjaan logam pada gigi
(misalnya inlay).
KOMPOSISI KIMIA

 Powder Liquid
Zn O 90,3 H3PO 38,2
Mg O 8,2 H3PO 4 16,2
Si O2 1,4 Al 2,5
Bi2O3 0,1 Sn 7,1
BaO,Ba SO4 0,1 H2O 36
Ca O 0,1
• Cara mencampur : reaksi antara powder dan
liquid merupakan reaksi yang exothermis
artinya pada saat dicampur akan keluar panas.
• Powder diaduk sedikit demi sedikit tadi agar
panas yang terjadi diisap oleh glass plaat.
Konsistensi yang baik ialah bilamana
campuran tadi disatukan di spatel tidak lagi
mengalir/ bergerak perlahan-lahan tapi juga
tidak terlalu keras. Kemudian semen
dimasukkan ke dalam cavity dengan memakai
plastic filling instrument dan ditekan dengan
semen stopper. Semua alat-alat yang dipakai
harus yang stainless steel (Anusavice, 2003).
 4. Zink Oksida Eugenol
 A. Fungsi : Bahan perekat sementara dan
permanen restorasi, digunakan sebagai
tambalan sementara, sebagai bahan pelapik,
bahan pengisi saluran akar, pembalut
periodontal dan pada perawatan pulpotomi,
restorasi sementara dan menengah
(Anusavice, 2003).
KLASIFIKASI
 Type I : semen sementara
 Type II : semen permanen

 Type III : restorasi sementara dan basis


penahan panas
 Type IV : pelapik kavitas

 (Anusavice, 2003)
Kekurangan dan Kelebihan :
Kekurangan : Mempunyai potensi iritasi terhadap jaringan
Kelebihan :
 daya antibakteri

 kemampuan semen untuk meminimalkan kebocoran


micro
 memberikan perlindungan terhadap pulpa (Anusavice,
2003).
Sifat :
 PH-nya mendekati 7 yang membuatnya menjadi salah
satu semen dental yang paling sedikit mengiritasi.
Kekuatan semen OSE tergantung pada tujuan
kegunaaan dan pada formula yang dirancang untuk
tujuan tertentu (Anusavice, 2003).
BAHAN TUMPATAN TETAP
Glass Ionomer Cement (GIC)
• Glass ionomer cement adalah bahan tambal
sewarna gigi yang komponen utamanya
adalah:
• Liquid yang merupakan gabungan air dengan
polyacid (asam poliakrilat, maleat, itakonat,
tartarat)
• Bubuk yang berupa fluoroaluminosilicate
glass (Anusavice, 2003).
Kelebihan:
 Bahan tambal ini meraih popularitas karena sifatnya yang
dapat melepas fluor yang sangat berperan sebagai
antikaries. Dengan adanya bahan tambal ini, resiko
kemungkinan untuk terjadinya karies sekunder di bawah
tambalan jauh lebih kecil dibanding bila menggunakan bahan
tambal lain
 Biokompatibilitas bahan ini terhadap jaringan sangat baik
(tidak menimbulkan reaksi merugikan terhadap tubuh)
 Material ini melekat dengan baik ke struktur gigi karena
mekanisme perlekatannya adalah secara kimia yaitu dengan
pertukaran ion antara tambalan dan gigi. Oleh karena itu
pula, gigi tidak perlu diasah terlalu banyak seperti halnya bila
menggunakan bahan tambal lain. Pengasahan perlu
dilakukan untuk mendapatkan bentuk kavitas yang dapat
‘memegang’ bahan tambal (Anusavice, 2003).
Kekurangan :
• Kekuatannya lebih rendah bila dibandingkan
bahan tambal lain, sehingga tidak disarankan
untuk digunakan pada gigi yang menerima
beban kunyah besar seperti gigi molar
(geraham)
• Warna tambalan ini lebih opaque, sehingga
dapat dibedakan secara jelas antara tambalan
dan permukaan gigi asli
• Tambalan glass ionomer cement lebih mudah
aus dibanding tambalan lain (Anusavice, 2003).
RESIN KOMPOSIT

 Resin komposit adalah bahan tambal


sewarna gigi, dengan bahan dasar polimer
dan ditambahkan dengan partikel anorganik
sebagai penguat. Bahan tambal ini umumnya
mengalami reaksi pengerasan dengan
bantuan sinar (sinar UV, atau bisa juga
dengan visible light) (Anusavice, 2003).
Kelebihan :
• 1. Estetik Cosmetic dentistry
• 2. Aplikasinya cukup luas. Meski dulu ada
keraguan bahwa bahan tambal resin komposit
tidak cukup kuat untuk digunakan pada gigi
geraham di mana tekanan kunyah di daerah
tersebut paling besar, namun bahan tambal ini
terus menerus mengalami perkembangan
sehingga kini cukup dapat diandalkan untuk
menambal gigi geraham meskipun
kekuatannya masih tetap di bawah amalgam.
Kekurangan

 1. Keterampilan
 2. Suasana mulut kering

 3. Kebocoran tambalan bakteri penetrasi


Karies sekunder
 4. Menyerap zat warna
KOMPOSISI DARI
MACAM-MACAM
SEMEN KG

RIZA
1. semen seng fosfat
Komposisi terdiri dari powder seng oksida
90% dan magnesium 10% dan asam
phorporie, garam logam dan air sebagai
liquid.
2. Semen Silikat
Campuran dari powder Silika (SiO2),
Alumina (Al2O3), senyawa fluorida,
beberapa garam kalsium dengan liquid
phosphoric acid.
5. Semen polikarboksilat
Cairannya adalah larutan air dari asam poliakrilat.
Konsentrasi asam dapat bervariasi di antara satu
semen dengan semen lainnya tetapi biasanya sekitar
40%. Bubuknya mengandung Zink-Oksida dengan
sejumlah Magnesium Oksida.

6. Resin Modified Glass Ionomer


• Powder
- Ion leachable fluoro amino silikat glass partikel
- Initiator for light curing
• Liquid

- Air
- Asam poli akrilikdengan metakrilat
- Monomer hidroksiatil metakrilat
3. zinc oksida eugenol
powder: Liquid:
• Zinc oxide 69,0% Eugenol 85,0%
• White rosin 29,3% Olive oil 15,0%
• Zinc stearate 1,0%
• Zinc acetate 0,7%
• Magnesium oxide

4. Semen Silikofosfat
powder: Liquid:
• Aluminosilicate Glass - Asam fosfat
(phosporic acid)
• Seng okside - Seng dan aluminium salt
• Magnesium okside - Air
7. GIC / SIK
- Terdiri dari kuarsa (SiO2), alumina, aluminium fluorida,
kalsium fluorida, natrium fluorida, kriolit, dan aluminium
fosfat. Untuk memberikan sifat radiopak maka
ditambahkan lantanum oksida dan stronsium oksida.
- Larutan asam poliakrilat
- Mengandung 40-50% larutan 2:1 kopolimer asam
akrilik – asam itakonik atau kopolimer asam maleik/asam
akrilik.

8. Kalsium Hidroxide
 Base pasta CALCIUM TUNGSTATE, TRIBASIC CALCIUM
PHOSPHATE DAN ZINC OXIDE DLM GLYCOL SALICYLATE
 Katalis pasta CALCIUM HYDROXIDE, ZINC OXIDE DAN
ZINC STEARAT DLM ETHYLENE TOLUEN SULFONAMIDE
9. Resin komposit
1. bahan utama / matriks resin
2. filler
3. coupling agent
4. bahan penghambat polimerisasi
5. penyerap ultraviolet (UV)
6. opacifiers
7. pigmen warna
SIFAT-SIFAT DARI
SEMEN
KEDOKTERAN GIGI

RENDRA
KARAKTERISTIK
KETEBALAN DAN KONSISTENSI
Ketebalan semen sangat menentukan
adaptasi restorasi dari gigi. Retensi juga
dapat dipengaruhi oleh ketebalan semen.
Ketebalan maksimum dari semen adalah 25
μm. Semakin tebal konsistensi maka semakin
besar juga ketebalan semen yang
mengakibatkan restorasi kurang sempurna.
KEKENTALAN
Konsistensi dari semen dapat ditentukan
dengan mengukur kekentalan. Peningkatan
akan suhu dan waktu telah menunjukkan
peningkatan kekentalan atau viskositas dari
beberapa jenis semen.
SETTING TIME
Setting time merupakan waktu yang
dibutuhkan mulai dari pengadukan hingga semen
menjadi keras. Sedangkan working time adalah
waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
konsistensi luting atau perekatan. Standar setting
time menurut. ANSI/ADA spesifikasi no 96,
konsistensi perekatan / luting berkisar pada 2,5
menit hingga 8 menit pada suhu tubuh (37 derajat
Celcius) dengan 60-90 detik pertama merupakan
lama waktu yang dibutuhkan untuk pencampuran
semen.
KEKUATAN
ANSI/ADA spesifikasi no 96 menetapkan
bahwa standar konsistensi luting dari semen
kedokteran gigi harus menunjukkan
minimum 24 jam compressive strength
sebesar 70 Mpa.
KELARUTAN
Kelarutan dalam air dan cairan dalam
mulut juga merupakan suatu faktor yang
penting untuk dipertimbangkan dalam
properti semen. Pada umumnya, water based
cement memiliki kelarutan dalam air dan
cairan dalam mulut lebih tinggi dibandingkan
resin atau oil based cements.
ZINK FOSFAT
• Solubility dan Disintegrasi
Semen ini dapat larut dalam cairan mulut
(terutama dalam suasana asam).
• Compressive strenght

Jika semen zink fosfat dimanipulasi dengan


tepat maka akan memiliki compressive
strength sampai dengan 104 MPa dan
diametral telsile strength-nya sekitar 5,5
MPa. Modulus elastisitas zink fosfat semen
sekitar 13,7 MPa.
•Retensi
Setting semen zink fosfat tidak melibatkan
reaksi apapun dengan jaringan keras
sekelilingnya ataupun dengan bahan
restorasi.

•Keasaman
Karena adanya asam fosfor maka keasaman
semen ini cukup tinggi terutama pada saat
pertama kali diletakkan pada gigi.
ZINK OKSIDA EUGENOL
• Solubility
kelarutan semen ini dalam air cukup tinggi,
termasukyang tertinggi diantara semua
bahan semen gigi, hal ini terutama
dikarenakan pelepasan eugenol.
• Compressive strenght

Semen ini memiliki compressive strength


sekitar 5,5-39 MPa, dan kekuatan maksimum
didapatkan pada 12-15 menit.
 Keasaman
PH-nya mendekati 7 yang membuatnya
menjadi salah satu semen dental dianjurkan
untuk dipakai pada cavitas dalam yang dekat
dengan pulpa
  Retensi

semen ini tidak bereaksi terhadap enamel dan


dentin.
SEMEN SILIKOFOSFAT
• Compressive strength tinggi antara 140 – 170
Mpa atau 20.000 – 25.000 psi yang akan
dicapai setelah 24 jam.
• Tensile strength rendah antara 8 – 13 Mpa,
menyebabkan semen ini punya sifat rapuh
• Sifat adhesif silikofosfat tidak
mempunyai perlekatkan atau ikatan dengan en
amel dan dentin tapi merekat antara kekasaran
permukaan kavitas dengan bahan restorasi
• ph semen ini sangat rendah pada awal
pengaplikasian pada kavitas dan setelah 1 jam
ph nya 4-5.
SEMEN SILIKAT
• Warnanya sesuai dengan warna gigi dan cocok
digunakan untuk restorasi gigi anterior
 
• Tensil strenght kurang baik
 
• Daya larut semen di dalam air memang rendah,
namun mudah larut terhadap asam yang
terdapat dalam plak yang melekat di atasnya
 
• Terikat secara kimiawi dengan struktur gigi
karena adanya fluoride (kekuatan ikatan denngan
email akan lebih besar daripada dengan dentin)
SEMEN POLIKARBOKSILAT
• Compressive strength semen polikarboksilat
sekitar 55 MPa, lebih rendah daripada semen
zink fosfat. Namun tensile strength sedikit lebih
tinggi.
• Isolator yang baik sehingga dapat melindungi
dentin
• tindakan pengadukan dan penempatan dengan
getaran akan menurangi kekentalan semen
• waktu pengerasan lebih pendek ketimbang seng
fosfat yaitu sekitar 2,5 menit
• daya larut rendah
• pH cairan sekitar 1,7 tetapi dapat dinetralkan
dengan cepat oleh bubuknya
RESIN MODIFIED GLASS IONOMER
• Compressive dan tensile strength
Secara umum bahan semen ionomer kaca
modifikasi resin memiliki kekuatan
compressive dan tensile strength yang lebih
tinggi daripada semen ionomer kaca
konvensional
• Flexural strength
Flexural strength semen ionomer kaca
modifikasi resin lebih besar dari semen
ionomer kaca konvensional (Van Meerbeek
dkk., 2001).
GLASS IONOMER CEMENT
• Sebagian besar penelitian histologi menunjukkan
bahan GIC relatif biokompatibilitas terhadap rongga
mulut.
• Compressive strenghnya 150 Mpa. Lebih rendah dari
semen silikat. Tensil strengh 6,6 Mpa lebih tinggi dari
silikat. Hardness 49 KHN lebih lunak dari silikat
• Semen ionomer kaca melekat dengan baik ke arah
enamel dan dentin, perlekatan berupa ikatan kimia
antara ion kalsium dari jaringan gigi dan ion COOH
dari semen ionome kaca.
• Sifat yang paling menonjol dari penggunaan semen
ionomer kaca sebagai restorasi adalah kekuatannya
terhadap fraktur daripada komposit.
• Shear bond strength
adalah ukuran untuk mengevaluasi besarnya
ikatan bahan restorasi dengan struktur gigi. Shear
bond strength semen ionomer kaca modifikasi
resin lebih tinggi disebabkan karena semen
ionomer kaca modifikasi resin memiliki cohesive
strength yang lebih unggul
• Pelepasan Fluorida
Pelepasan fluoride dari beberapa bahan semen
ionomer kaca modifikasi resin setidaknya sama
dengan bahan semen ionomer kaca konvensional,
dengan penetrasi ke dalam dentin sekunder
 Biokompatibilitas

Pengujian histopatologi
mengungkapkan bahwa pulpa dapat
menerima dengan baik penempatan
semen ionomer kaca modifikasi resin
KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN DARI
SEMEN KG

PUPUT
Seng Oksida Eugenol
Kekurangan :
• mempunyai potensi iritasi terhadap jaringan

Kelebihan :
• daya antibakteri

• kemampuan semen untuk meminimalkan kebocoran


micro
• memberikan perlindungan terhadap pulpa

Polikarboksilat
Kelebihan :
• Waktu pengerasan lebih cepat dari seng fosfat

Kekurangan :
• tidak sekaku semen fosfat

• modulus elastis kurang dari setengah semen fosfat


Silikat
Kelebihan :
• Warnanya sesuai ngan warna gigi dan cocok
digunakan untuk restorasi gigi anterior
Kekurangan :
• kekuatan tensilnya kurang baik

• mudah larut terhadap asam yang terdapat dalam


plak yang melekat di atasnya

Seng Fosfat
Kelebihan :
• Daya larut relatif rendah di dalam air

Kekurangan :
• Keasamanan  semen cukup tinggi
Ionomer Kaca 
KELEBIHAN :
• Tahan terhadap penyerapan air dan kelarutan dalam air

• Kemampuan berikatan dengan email dan dentin

• Memiliki angka retensi gigi

• Biokompabilitas

• Estetika (penambahan radio opak untuk penyamaan


warna dengan gigi)
• Mempunyai kekuatan kompresi yang tinggi.

• Bersifat adhesi.

• Tidak iritatif.

• Mengandung fluor sehingga mampu melepaskan bahan


fluor untuk mencegah karies lebih lanjut.
• Mempunyai sifat penyebaran panas yang sedikit.

• Daya larut yang rendah.

• Bersifat translusent atau tembus cahaya.


KEKURANGAN :
• Tidak dapat menahan tekanan kunyah yang
besar
• Tidak tahan terhadap keausan

•  Daya lekat pasta lebih kecil terhadap dentin

•  Setelah restorasi butuh proteksi

• Kekerasan kurang baik

• Rapuh dan sensitive terhadap air pada waktu


pengerasan
• Dapat larut dalam asam dan air
INDIKASI DAN
KONTRAINDIKASI
SEMEN KG

CICI
ZINC OKSIDE EUGENOL
INDIKASI
1. Meredakan rasa sakit

2. Basis Insulatif (penghambat)

3. Tambalan sementara

4. Sementasi inlay, crown, dan bridge

5. Karies dentin

KONTRA-INDIKASI
 Kasus pulpa gangren atau mati
 
SEMEN POLIKARBOKSILAT

INDIKASI
1. Sementasi
2. Basis
3. Lapik pelekat

KONTRA-IDIKASI
1. Perawatan pulpa
2. Kasus pulpa gangren atau mati
SEMEN SILOKOFOSFAT
INDIKASI
1. Basis
2. Sementasi untuk mulut yang angka
kariesnya tinggi

KONTRA-INDIKASI
Kasus pulpa gangren atau mati
SEMEN IONOMER KACA
INDIKASI
1. Digunakan pada gigi sulung

2. Kekuatan kunyah tidak besar

3. Pada insidensi karies tinggi

4. Gigi yang belum tumbuh sempurna

5. Area kontaminasi sulit dihindarkan

6. Pasien kurang koperatif

KONTRA-INDIKASI
Tidak dapat digunakan sebagai bahan tumpatan
untuk restorasi Klas I dan Klas IV karena bersifat
rapuh dan tidak kuat untuk menahan tekanan
oklusal.
KALSIUM HIDROKSIDA
INDIKASI
1. Pulpa yang tebuka dalam pulp capping dan
pulpotomy
2. Leakage canal
3. Apexification, merangsang pembentukan apex
4. Membentuk jaringan keras gigi
5. Bahan tambalan sementara untuk infeksi
saluran akar

KONTRA-INDIKASI
1. Peradangan pulpa (pulpitis)
2. Kasus gangren pulpa, seperti: abses.
PENGAPLIKASIAN
SEMEN KEDOKTERAN
GIGI

AMEL
ZINC PHOSPHATE CEMENT
Aplikasi
 Konsistensi kental
digunakan sebagai
thermal/chemical
barier diatas dentin
yang tipis dan
berfungsi sebagai
high strength base
ZINC OXIDE EUGENOL CEMENT
Aplikasi
1. Untuk liner
dibawah tumpatan
amalgam
2. Temprorary luting
cement
3. Temprorary filling
material
4. Permanent
cementation
ZINC POLYCARBOXYLATE
Aplikasi
1. penyemenan
permanen restorasi
logam
2. Basis
3. Penyemenan
orthodontic
brackets pada gigi
HYBRID IONOMER/RESIN MODIFIED
GIC
Aplikasi
1. Tumpatan
2. Self cured hybrid
ionomer untuk
perekat porcelain
fused to metal, gigi
tirun logam, alat
ortodonti
3. liner untuk
amalgam
4. restorasi sandwich
GLASS IONOMER CEMENT
Aplikasi
1. semen permanen
2. basis (high
strength)
3. tumpatan kelas V
4. Pit dan fissure
sealant
5. Penyemenan
orthodontic bands
KALSIUM HIDROKSIDA
Aplikasi
1. Sebagai kaping pulpa langsung dan tidak
langsung
2. Sebagai basis kekuatan rendah dibagian
bawahnya restorasi silikat dan komposit
untuk perlindungan pulpa
3. Untuk prosedur apeksifikasi pada gigi
permanen muda yang pembentukan
akarnya tidak lengkap.
TAHAP REAKSI
PENGERASAN
SEMEN KG
TAHAP REAKSI PENGERASAN PADA
GIC
Secara garis besar terdapat tiga tahap
dalam reaksi pengerasan semen
ionomer kaca, yaitu sebagai berikut.

1. Terdekomposisinya 20-30% partikel


glass dan lepasnya ion-ion dari partikel
glass (kalsium, stronsium, dan
alumunium) akibat dari serangan
polyacid (terbentuk cement sol)
(Baum, 1997)
2. Gelation/hardening
Ion-ion kalsium, stronsium, dan alumunium terikat
pada polianion pada grup polikarboksilat.

 4-10 menit setelah pencampuran terjadi


pembentukan rantai kalsium (fragile & highly
soluble inwater).
 24 jam setelah pencampuran, maka alumunium
akan terikat pada matriks semen dan membetuk
rantai alumnium (strong & insoluble) (Baum, 1997).

3. Hydrationofsalt
Terjadi proses hidrasi yang progresive dari garam
matriks yang akan meningkatkan sifat fisik dari
semen ionomer kaca (Baum, 1997).
STRUKTUR KIMIA
SEMEN
KEDOKTERAN GIGI

IID
Seng Fosfat
Rumus Kimia : (Zn3(PO4)24H2O)

Reaksi pengerasan :
Ketika bubuk dicampur
dengan cairan, asam
fosfor berkontak dengan
bubuk dan mengeluarkan
ion-ion seng. Aluminium
yang membentuk ikatan
dengan asam fosfor
bereaksi dengan seng
Hasil analisis X-Ray Diffractometer (XRD)
dan Scanning Electron Microscope (SEM)
menghasilkan gel seng
alunimofosfat
Oksida Seng Eugenol

ZnO + H2O Zn(OH)2


Zn(OH)2 + 2HE ZnE2 +2H2O
Polikarboksilat

Reaksi pengerasan meliputi pelarutan


permukaan partikel oleh asam
kemudian melepaskan ion seng,
magnesium dan timah yang bereaksi
dengan rantai karboksil dari rantai
poliasam membentuk garam ikatan
silang bketika mengeras.
Semen siliko Fosfat

oksida seng atau kaca aluminium silikat +


asam fosfor

gel seng aliminium silikat fosfat


Semen Silikat

Ketika bubuk dan cairan dicampur,


permukaan partikel bubuk terpajan
asam, dan melepaskan ion Kalsium,
Aluminium dan Fluor. Ion logam
berprespitasi sebagai ion fosfat yang
membentuk matriks dengan garam
fluoride.
Semen Berbahan Dasar Resin

Polimerisasi menggunakan penambahan


peroksida amin atau dengan aktivasi sinar.
Reaksi polimerisasi pengerasan sama
dengan resin
MANIPULASI SEMEN
KEDOKTERAN GIGI

NELIA,
NILTON
MANIPULASI LINER DARI BAHAN IGC

 Ambil serbuk 1 sendok takar peres, letakkan di atas paper pad.


Untukmemperoleh takaran yang akurat, ketuk ringan botol
powder pada telapaktangan. Jangan dikocok atau dibalik.
 Ukur cairan 1 tetes penuh, teteskan di dekat serbuk di atas
paper pad.Pegang botol cairan secara vertical dan tekan
ringan. Segera tuutpkembali botol yang telah digunakan.
 Satu bagian serbuk semen ditarik kea rah cairan. Aduk 1
bagian serbukdengan cairan selama 10 detik. Posisi spatula
sejajar dengan permukaanglass lab. Masukkan 1 bagian serbuk
sisanya ke dalam adukan.
 Aduk keseluruhan bahan dalam waktu 15-20 detik (total
waktupengadukan 30 detik) hingga adonan menjadi kental,
permukaan halusdan mengkilap/glossy.
NELIA
MANIPULASI LINER DARI BAHAN
SEMEN ZINC PHOSPHAT
 Ukur serbuk semen 1 sendok takar peres, kemudian letakkan

di atas plat kaca dandibagi menjadi 3 bagian yang sama.

 Satu bagian sermen di tarik kea rah liquid kemudian di aduk

menggunakan spatulasemen dengan gerakan melingkar

yang luas diatas plat kaca selama 30 detik.

 Konsistensi: semakin kuat adonan semakin kuat hasil

campuran

 Perbandingan: pada umumnya tidak dilakukan penimbangan

puder dan cairan


 Untuk memperpanjang waktu kerja, pengadonan dilakukan pada

glass dingin puder ditambahkan ke cairan sedikit demi sedikit dan

selsai dalam waktu 1 hingga 1,5 menit.

 Cairan disimpan dalam botol yang tertutup rapat: hilangnya air dari

cairan akan menurunkan pH dan memperlambat waktu setting.

 Penyemenan; kenaikan suhu meningkatkan mencepatkan reaksi

semen.

 Komposisi puder serupa dengan bahan semen lainnya (misalnya

semen zinc oksid-eugenol), tetapi setiap puder hendaknya

dipergunakan hanya dengan cairan yang disiapkan untuknya agar

terjamin waktu setting yang tepat dan sifat-sifat lainnya.


MANIPULASI LINER DARI BAHAN SEMEN SENG OKSIDA
EUGENOL

 Semen ini dicampur dengan cara menambakan


sejumlah liquid pada powder,sehingga diperoleh
konsistensi yang kental dengan perbandingan ¼
dan 1/6 (satuanberat). Perbandingan ini akan
mengahasilkan semen dengan sifat sifat
yangdikehendaki. Pencampuran dapat dilakukan
pada glass slab tipis dan menggunakanspatula
logam yang tahan karat
MANIPULASI SEMEN SENG FOSFAT

1.Siapkan 3-6 tetes cairan dan bubuk ke glass


plate dengan perbandingan rasio bubuk
banding cairan 3:1
2.campur bubuk dengan cairan sedikit demi
sedikit untuk konsistensi yang diinginkan aduk
selama 15 detik setelah setiap kali
menambahkan bubuk,penyelesaian waktu
selama 1,5 menit
3.konsistensi sebenarnya bervariasi sesuai
dengan tujuan penggunaan semen
MANIPULASI OKSIDA SENG
EUGENOL
1.bubuk dalam jumlah secukupnya dan
beberapa tetes eugenol diletakkan pada
glass plate
2.bubuk dan larutan eugenol diaduk sampai
mencapai tekstur seperti asta kental
3.pasta yang tercampur akan dapat dipegang
tanpa melekat pada jari
4.kemudian masukkan adonan kedalam
kavitas
Manipulasi : Fletcher

Powder dan liquid kita campur di atas glass plaat


dengan semen spatel menghasilkan suatu
campuran yang berbentuk adonan yang lama
kelamaan akan mengeras. Memasukkannya
dalam cavity dipakai plastis filling instrument
(Anusavice, 2003)
Manipulasi : Zinc Phosphat
Cement

 Perbandingan antara powder


semen dan liquid adalah 1,3 gram
powder dengan 0,5 ml liquid.
 Powder dibagi menjadi beberapa
bagian, pertama kita masukkan
bagian yang kecil ke dalam liquid
diaduk 10 detik. Bila terlalu encer
ditambahkan lagi diaduk 15 detik
dan seterusnya sampai kita
dapatkan konsistensi yang kita
kehendaki, maka campuran tadi
disatukan (dikumpulkan) diaduk
15 detik lagi.
 Jumlah waktu mengaduk ± 1,5
menit. NILTON
 Mengaduknya dengan
semen spatel/ glass plaat
dengan circulair movement.
 Aplikasi semen paling lama
2 menit.
 Untuk menghindari
melekatnya semen pada
alat yang dipakai, alat tadi
sebelumnya dicelup ke
dalam alkohol (jangan
sampai terlalu basah).
 Sebaiknya menggunakan
alas aduk yang dingin agar
dapat memperpanjang
waktu kerja dan pengerasan
(Anusavice, 2003).
Manipulasi : Zink Okside Eugenol

 Semen ini dicampur dengan cara menambakan


sejumlah liquid pada powder, sehingga diperoleh
konsistensi yang kental dengan perbandingan ¼
dan 1/6 (satuan berat).
 Perbandingan ini akan mengahasilkan semen
dengan sifat sifat yang dikehendaki.
Pencampuran dapat dilakukan pada glass slab
tipis dan menggunakan spatula logam yang tahan
karat.
Manipulasi : Semen seng fosfat
 Perbandingan antara powder semen dan liquid adalah
1,3 gram powder dengan 0,5 ml liquid. Powder dibagi
menjadi beberapa bagian, pertama kita masukkan bagian
yang kecil ke dalam liquid diaduk 10 detik. Bila terlalu
encer ditambahkan lagi diaduk 15 detik dan seterusnya
sampai kita dapatkan konsistensi yang kita kehendaki,
maka campuran tadi disatukan (dikumpulkan) diaduk 15
detik lagi.
 Jumlah waktu mengaduk ± 1,5 menit. Mengaduknya
dengan semen spatel/ glass plaat dengan circulair
movement. Aplikasi semen paling lama 2 menit. Untuk
menghindari melekatnya semen pada alat yang dipakai,
alat tadi sebelumnya dicelup ke dalam alkohol (jangan
sampai terlalu basah).
 Sebaiknya menggunakan alas aduk yang dingin agar
dapat memperpanjang waktu kerja dan pengerasan
(Anusavice, 2003).
 MANIPULASI : SEMEN SENG POLIKARBOKSILAT

STRUKTUR GIGI YANG DIREPARASI HARUS DIBERSIHKAN


DENGAN PASTA PUMICE, DIBILAS DAN DIKERINGKAN,
NAMUN JANGAN SAMPAI MENGALAMI DEHIDRASI.
BUBUK DIGABUNGKAN KE CAIRAN YANG DIANJURKAN
DALAM JUMLAH YANG BESAR DAN DIADUK DENGAN
CEPAT SELAMA 30-45 DETIK.
RASIO BUBUK : CAIRAN YANG DIANJURKAN AKAN
BERFARIASI TERGANTUNG MERKNYA, TETAPI UMUNYA
BERKISAR ANTARA 1,25 – 1,5 GRAM/BUBUK PER 1 ML
CAIRAN.
SETELAH SEMEN MENGERAS KELEBIHAN SEMEN DAPAT
DIBUANG DENGAN MENCUNGKIL ATAU MEMATAHKAN
SEMEN MENJAUH DARI TEPI RESTORASI.
 Manipulasi : Semen seng polikarboksilat
 Struktur gigi yang direparasi harus dibersihkan dengan pasta
pumice, dibilas dan dikeringkan, namun jangan sampai
mengalami dehidrasi.
 Bubuk digabungkan ke cairan yang dianjurkan dalam jumlah
yang besar dan diaduk dengan cepat selama 30-45 detik.
 Rasio bubuk : cairan yang dianjurkan akan berfariasi
tergantung merknya, tetapi umunya berkisar antara 1,25 – 1,5
gram/bubuk per 1 ml cairan.
 Setelah semen mengeras kelebihan semen dapat dibuang
dengan mencungkil atau mematahkan semen menjauh dari tepi
restorasi.
Manipulasi : Semen seng silikofosfat
a. Manipulasi manual
1. rasio bubuk dan cairan 2,2 gr : 1 m l
2. tempat pencampuran bubuk dengan cairan menggunakan glass slab yang
tebal dan dingin, juga menggunakan spatula dari bahan plastik atau cobalt
chromium
3. pengadukan dilakukan dengan tehnik memutar (circular) selama 1 menit
4. bubuk dicampurakn kedalam cairan sedikit demi sedikit untuk
mendapatkan konsistensi yang diinginkan dan baik
b. Manipulasi mekanis
1. dengan menggunkan amalgamator
2. bahan yang tersedia dalam bentuk kapsul, bubuk dan cairan dalam satu
wadah yang terpisah dengan sekat
3. sekat ini dapat hancur dengan adanya tekanan dari amalgamator
4. waktu pencampuran dapat disesuaikan dengan keinginan dan juga pada
seng oksida eugenol pencampuran terjadi panas yang mengakibatkan waktu
kerja berkurang
 Manipulasi : Ionomer kaca
 Struktur gigi yang direparasi harus dibersihkan
dengan pasta pumice, dibilas dan dikeringkan,
namun jangan sampai mengalami dehidrasi.
 Bubuk digabungkan ke cairan yang dianjurkan
dalam jumlah yang besar dan diaduk dengan cepat
selama 30-45 detik.
 Rasio bubuk : cairan yang dianjurkan akan
berfariasi tergantung merknya, tetapi umunya
berkisar antara 1,25 – 1,5 gram/bubuk per 1 ml
cairan.
 Setelah semen mengeras kelebihan semen dapat
dibuang dengan mencungkil atau mematahkan
semen menjauh dari tepi restorasi.
MANIPULASI ZINC PHOSPHATE
 Persiapan bahan
Harus dihindari, adonan yang terlalu encer
karena selain mempengaruhi kekuatan
semen juga mempunyai pH rendah serta
lebih mudah larut.
 Pencampuran dimulai dengan mencampur
sedikit bubuk ke dalam cairan dengan
menggunakan alas aduk yang dingin, karena
alas aduk yang dingin akan memperpanjang
waktu kerja dan pengerasan. Powder
ditambahkan ke cairan sedikit demi sedikit
dalam waktu 1 hinggan 1,5 menit.
 Kemudian diaduk dengan gerakan memutar
menggunakan spatel.
 Hasil akhir semen yang telah set adalah
heterogen terdiri dari inti partikel zinc oksida
yang tidak bereaksi dikelilingi oleh lapisan
zinc phosphat.
 Semakin kental adonan semakin kuat hasil
campuran
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
WAKTU KERJA DAN
PENGERASAN

USFA
Waktu kerja dan pengerasan dari sebuah produk
komersial adalah sifat yang dikendalikan oleh
proses pembuatannya.
CARA UNTUK MEMPERPANJANG PENGERASANNYA :

a. Rasio Bubuk : Cairan


Waktu kerja dan pengerasan dapat ditingkatkan
dengan mengurangi rasio bubuk-cairan

b. Kecepatan Penggabungan bubuk


Sejumlah bubuk yang secara bertahap dalam jumlah
kecil dicampur ke dalam cairan akan menambah
waktu kerja dan pengerasan
c. Waktu Pengadukan
Operator yang memperpanjang waktu
pengadukan akan menghancurkan matriks
yang sedang terbentuk.

d. Temperatur Alas Baik


Metode yang paling efektif untuk
mengendalikan waktu kerja dan
pengerasan adalah mengatur temperature
alas aduk.
e. Sifat fisik dan biologi
Dua sifat fisik dari semen yang relevan untuk
retensi protesa cekat adalah sifat mekanis
dan daya kelarutannya

SUMBER :
 - Annusavice, Kenneth J. 2003.Philips: Buku
Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Jakarta:
EGC.

Anda mungkin juga menyukai