Anda di halaman 1dari 19

KELUHAN PASKA INSERSI GIGI

TIRUAN PENUH

Puan Maharani Mudia Putri


Pendahuluan

• Keluhannya yaitu rasa tidak nyaman, fungsi


gigi tiruan yang kurang dimana kurang spesifik
dan terdapat gejala aneh yang mengawali
frustasi berat untuk pasien.
Gigi Tiruan yang Longgar

• Keluhan yang paling umum terjadi

Penyebab :

• Permasalahan bentuk gigi tiruan, gigi tiruan yang tajam, bentuk


ruang palatal yang luas, bagian tepi bawah yang kurang lebar dan
dalam, bagian perifer yang terlalu dalam dan lebar, permukaan yang
dipoles tidak di daerah netral, posisi interkuspal tidak seimbang
dengan kontak posisi retrusi, adanya kontak prematur, kesalahan
pada bidang oklusal.

• Masalah dengan penggunaan gigi tiruan seperti kontrol yang kurang


dari neuromuscular, dasar yang tidak stabil contoh – ridge yang
atropi lebih rendah, daerah anterior atas yang lunak, perlekatan
frenulum yang tinggi, ridge mylohyoid yang prominen.
Nyeri

• Lebih banyak dikeluhkan untuk gigi tiruan bawah.

Masalah yang berkaitan dengan gigi tiruan:


• Perluasan tepi gigi tiruan berada di dalam undercut (terlalu
luas).
• Bentuk gigi tiruan yang berada di atas tulang tidak baik dan
terjadi atropi mukosa.
• Post dam yang dalam
• Permukaan yang dipoles dan gigi tidak pada daerah netral
bisa menyebabkan adanya pola gigitan pada pipi, bibir, dan
lidah.
• Kontak oklusal yang prematur : nyeri cenderung terlokalisir
pada ridge di regio kontal oklusal yang prematur, tetapi
bisa ditransfer ke sisi sebelahnya. 
• Tidak ada tekanan karena kesalah penyusunan gigi.
• Dimensi vertikal yang terlalu tinggi : nyeri
berhubungan dengan puncak ridge yang terlalu di
bawah dan kecil dengan adanya kemerahan pada
jaringan yang tertekan.
• Dimensi vertikal yang kurang : nyeri tidak terlokalisir
dan mungkin berhubungan dengan disfungsi sendi
temporomandibular.
• Interferens Cusp : gerakan menarik akan terjadi pada
rahang atas dan bawah selama pergerakan protrusif
dan lateral dengan keadaan kontak gigi posterior.
• Xerostomia atau mulut kering : ini terjadi karena degenerasi
kelanjar saliva, radioterapi atau terapi pengobatan, dimana
keadaan ini menyebabkan kelonggaran gigi tiruan dan

• Alergi – alergi terhadap monomer poli-metil metakrilat dan metal


meta akrilat jarang dan test individu bisa dilakukan untuk
menentukan diagnose.

• Penekanan saraf mentalis – ketika terjadi resorpsi ridge mandibula


daerah foramen mentale menjadi bagian daerah pemakaian gigi
tiruan. Penekanan saraf mentalis akibat gigi tiruan menghasilkan
nyeri yang tajam pada dagu atau tepi bawah mandibula.

• Psikologis – pada beberapa kasus nyeri diakibatkan psikologis.


Ketidakpuasan dengan Estetik

• Pemilihan gigi anterior


• Posisi gigi anterior atas
• Tampilan wajah : hidung dan dagu lebih menonjol
untuk kelanjutan resorspi tulang alveolar dan
perubahan ruang pada hubungan gigi tiruan terhadap
tulang secara keseluruhan.
• Ketidakpuasan pada gigi
– Warna
– Bentuk – gigi palsu biasanya lebih lebar dibandingkan gigi
asli untuk ukuran identiknyam kemungkinan penyebabnya
permukaan mesial distal tidak membulat.
– Posisi
Kesulitan Berbicara

• Biasanya pasien dengan indeks neuromuscular


yang rendah kesulitan untuk berbicara dengan
adanya gigi tiruan di dalam mulut.
• Terlalu tipis, terlalu pendek, sayap lingual
mungkin memengaruhi bicara pasien.
Masalah Pengunyahan

• Kesulitan saat pertama kali menggunakan


dengan adanya sisa serat makanan dan ini
karena rendahnya atau tidak adanya cusp gigi
posterior, kurangnya interdigitasi gigi
posterior dan oklusi yang tidak seimbang.
Kesulitan memakan juga terjadi jika tepi gigi
tiruan terlalu luas.
Clicking Gigi

• Gangguan clicking ketika gigi berkontak


selama pergerakan fungsional merupakan
hasil dari
• Jarak oklusal yang tidak cocok
• Kontak cusp dari oklusi yang kurang seimbang
• Arahan insisif yang berlebihan, biasanya
menunjukkan bahwa over jet horizontal tidak
seimbang dengan overlap vertikal.
Bruxism

• Ada tiga faktor utama pada gigi tiruan penuh


yang terlihat mengawali kebiasaan bruxism
atau memicu terjadinya.
– Dimensi vertikal yang terlalu tinggi
– Gigi tiruan kehilangan kestabilan
– Gangguan prematur oklusi
Tersedak

• Tersedak bisa dipicu oleh stimulasi taktil pada


palatum mole, bagian posterior lidah dan
tenggorokan.
Cheilitis pada Sudut Mulut
(Commisural Cheilitis)
• Ini merupakan inflamasi pada sudut mulut.
• Ini umumnya terjadi karena jarak interoklusal
yang tidak tepat.
• Namun penempatan gigi posterior rahang atas
yang terlalu jauh pada arah lateral
menghilangkan barisan bukal.
• Ketika mahkota gigi menyentuh pipi saliva
akan terkumpul di leher gigi dan membuat
hilangnya saliva dari bagian cusp.
Gigi Tiruan yang Patah

• Penyebab patahnya harus diidentifikasi dan


koreksi sebelum gigi tiruan diperbaiki atau
diganti dengan gigi tiruan lain biasanya gigi
tiruan akan patah kembali dengan sebab yang
sama.
 
Stomatitis Gigi Tiruan (Denture
Stomatitis)
• Inflamasi hiperplasia papilla, atropi kandidiasis
kronis adalah nama lain dari stomatitis gigi
tiruan.
• Pada saat ini terjadinya stomatitis gigi tiruan
pada populasi saat ini adalah 50% dari
pemakaian gigi tiruan penuh.
Klasifikasi

• Tipe I – inflamasi sederhana terlokalisasi atau


titik hiperemia.
• Tipe II – eritema atau tipe sederhana
generalized menunjukkan eritema yang lebih
difus meliputi sebagian atau seluruh mukosa
yang menutupi gigi tiruan.
• Tipe III – tipe agranular (inflamasi papilla
hiperplasia) umumnya meliputi bagian tengah
dari palatum durum dan ridge alveolaris.
Sindrom Mulut Terasa Terbakar

• Beberapa pasien mengeluh sensasi terbakar saat


menggunakan gigi tiruan penuh.
• Gejala ini semakin berat karena gigi tiruan tidak
dapat ditoleransi dalam beberapa jam kemudian.
• Pada kelompok lanjut mukosa mulut pasien
sering terinflamasi atau terrespon terhadap
reaksi alergi.
• Pada pasien dengan sindrom mulut terbakar,
mukosa mulut biasanya secara klinis terlihat
sehat.
Masalah Berkaitan dengan Tekanan
Lapisan Mukosa
• Iritasi Hiperplasia Gigi Tiruan
• Etiologi inflamasi mukosa berkaitan dengan gigi
tiruan.
• Umumnya nyeri pada pemakaian gigi tiruan yang
cekat terjadi dari hyperplasia jaringan mukosa
pada kontak dengan tepi gigi tiruan.
• Hiperplasia jaringan pada sekitar tepi gigi tiruan
karena pertumbuhan jaringan fibrosa menjadi
epulis fisuratum. Iritasi kronis dari nyeri akibat
cekatnya gigi tiruan atau gigi tiruan yang terlalu
lebar menghasilkan epulis fisuratum.
KESIMPULAN

• Pasien sebaiknya ditangani dengan perawatan


simpatik, masih di pikiran bahwa keluhan
pasien adalah hal yang penting.
• Gigi tiruan membutuhkan kesabaran pasien
dan kesabaran, keterampilan, dan pengalaman
dari dokter gigi untuk memperbaiki masalah
terkait penggunaan gigi tiruan.
• Kebanyakan kejadian masalah adalah nyata
dan psikosomatik.

Anda mungkin juga menyukai