Askep Anak Dengan Gangguan Nutrisi
Askep Anak Dengan Gangguan Nutrisi
KESEHATAN NUTRISI
Obesitas
Obesitas adalah akumulasi
jaringan lemak dibawah kulit
yang berlebihan dan
terdapat di seluruh tubuh.
Penyebab yang membuat
seorang anak mengalami
berat berlebih: kebiasaan
makan yang buruk, faktor
keturunan dan tidak aktif
secara fisik
Patofisiologi pada obesitas
Makanan yang adekuat
Intake yang berlebih – out put yang kurang
Non balance intake and out put
Akumulasi lemak pada seluruh jaringan adiposa (subkutan)
c) Tentukan c) Mendoron
tingkat aktivitas g px untuk
dan rencana menyusun
program latihan tujuan
diet lebih nyata
dan sesuai
dg rencana
d) Kolaborasi d) Kalori dan
dengan ahli gizi nurtisi
untuk menentujan terpenuhi
keb kalori dan secara
nutrisi untuk normal
penurunan berat
badan
e) Penurunan
e) Kolaborasi berat
dengan dokter badan
dalam pemberian
obat penekan
nafsu makan
(ex.dietilpropinion
)
Proses keperawatan pada anak
dengan obesitas
Evaluasi
Kebutuhan nutrisi kembali normal
Menyatakan gambaran diri lebih nyata
Mengungkapkan kesadaran adanya perasaan yang
menyebabkan interaksi sosial yang buruk
Mengembalikan pola napas normal
KEP (KURANG ENERGY PROTEIN), MARASMUS
DAN KWARSIOKOR
Kurang energi protein • Gangguan gizi yang disebabkan oleh kekurangan protein
(KEP)/kurang kalori atau kalori serta sering di sertai dengan kekurangan zat gizi
protein lainnya
Etiologi :
Bahan-bahan yang dapat menyebabkan keracunaan adalah :
1. Obat-obatan : Salisilat, asetaminofen, digitalis, aminofili
2. Gas toksin : Karbon monoksida, gas toksin iritan
3. Zat kimia industri : Metil alkohol, asam sianida, kaustik,
hidrokarbon
4. Zat kimia pertanian : Insektisida
5. Makanan : Singkong, Jengkol, Bongkrek
6. Bisa ular atau serangga
Manifestasi klinis
Rasa terbakar di tenggorokan dan lambung.
Pernafasan yang cepat dan dalam, hilang selera makan, anak
terlihat lemah.
Mual, muntah, haus, buang air besar cair.
Sakit kepala, telinga berdenging, sukar mendengar, dan
pandangan kabur.
Bingung.
Koma yang dalam dan kematian karena kegagalan pernafasan.
Reaksi lain yang kadang bisa terjadi ; demam tinggi, haus,
banyak berkeringat, bintik merah kecil di kulit dan membran
mukosa.
Tanda-tanda Penatalaksana
khusus pada an
keracunan
1) B a u 1) Tindakan emergensi
2) Ku l i t
3) suhu tubuh 2) Airway
4) tekanan darah 3) Identifikasi
5) n a di
6) selaput lendir penyebab
7) respirasi keracunan.
8) oedema paru
9) sus. Saraf pusat 4) Eliminasi racun.
10) sal.Pencernaan 5) Pengobatan
Supportif
Proses keperawatan pada anak
dengan keracunan
Pengkajian
Data Subjektif
1) Pengkajian difokuskan pada masalah yang mendesak seperti jalan nafas dan sirkulasi yang
mengancam jiwa, adanya gangguan asam basa, keadaan status jantung dan status
kesadaran
2) 2) Riwayat kesadaran : riwayat keracunan, bahan racun yang digunakan, berapa lama
diketahui setelah keracunan, ada masalah lain sebagai pencetus keracunan dan sindroma
toksis yang ditimbulkan dan kapan terjadinya
Data Obyektif
3) Saluran pencernaan : mual, muntah, nyeri perut, dehidrasi dan perdarahan saluran
pencernaan.
4) Susunan saraf pusat : pernafasan cepat dan dalam tinnitus, disorientasi, delirium,
kejang sampai koma
5) BMR meningkat : tachipnea, tachikardi, panas dan berkeringat
6) Gangguan metabolisme karbohidrat : ekskresi asam organic dalam jumlah besar,
hipoglikemi atau hiperglikemi dan ketosis.
7) Gangguan koagulasi : gangguan aggregasi trombosit dan trombositopenia.
8) Gangguan elektrolit : hiponatremia, hipernatremia, hipokalsemia atau
hipokalsemia
DIAGNOSA KEPERAWATAN