Anda di halaman 1dari 18

ASKEP KLIEN AMPUTASI

Pengertian Amputasi :

• Amputasi adalah pengangkatan atau


pemotongan sebagian anggota tubuh atau
anggota gerak yang disebabkan oleh adanya
trauma, gangguan peredaran darah,
osteomielitis dan kanker
• Amputasi adalah pengangkatan melalui bedah
/traumatik pada tungkai (Doenges,2000).
Dalam kamus kedokteran Dorland, amputasi
adalah memotong atau memangkas,
pembuangan suatu anggota badan.
PENYEBAB / PRESDISPOSISI

Tindakan amputasi dapat dilakukan pada kondisi


1. Fraktur multiple organ tubuh yang tidak mungkin
dapat diperbaiki
2. Kehancuran jaringan kulit yang tidak mungkin
diperbaiki
3. Gangguan vaskuler/sirkulasi pada ekstremitas yang
berati
4. Infeksi yang berat atau beresiko tinggi menyebar ke
anggota tubuh lainnya.
5. Adanya tumor pada organ yang tidak mungkin diterapi
secara konservatif.
6. Deformitas organ.
 Etiologi
Indikasi utama bedah amputasi adalah :
• Iskemia. Karena penyakit vaskularisasi perifer
(sering terjadi sebagai gejala sisa diabetes
militus), gangrene, tumor ganas, infeksi dan
arterosklerosis. Penyakit vaskularisasi perifer
merupakan penyebab tertinggi amputasi
ekstremitas bawah (Smeltzer,2002).
• Trauma. Dapat diakibatkan karena perang,
kecelakaan thermal injury seperti luka bakar,
cedera remuk dsb.
JENIS AMPUTASI
Berdasarkan pelaksanaan amputasi, dibedakan menjadi :
1. Amputasi selektif/terencana : 
Amputasi jenis ini dilakukan pada penyakit yang terdiagnosis dan
mendapat penanganan yang baik serta terpantau secara terus-
menerus. Amputasi dilakukan sebagai salah satu tindakan alternatif
terakhir.
2. Amputasi akibat trauma 
Merupakan amputasi yang terjadi sebagai akibat trauma dan tidak
direncanakan. Kegiatan tim kesehatan adalah memperbaiki kondisi
lokasi amputasi serta memperbaiki kondisi umum klien.
3. Amputasi darurat 
Kegiatan amputasi dilakukan secara darurat oleh tim kesehatan.
Biasanya merupakan tindakan yang memerlukan kerja yang cepat
seperti pada trauma dengan patah tulang multiple dan
kerusakan/kehilangan kulit yang luas.
Jenis Amputasi yang dikenal antara lain:

1. Amputasi Terbuka 
Amputasi terbuka dilakukan pada kondisi
infeksi yang berat dimana pemotongan pada
tulang dan otot pada tingkat yang sama.
2. Amputasi Tertutup 
Amputasi tertutup dilakukan dalam kondisi
yang lebih memungkinkan dimana dibuat
skaif kulit untuk menutup luka yang dibuat
dengan memotong kurang lebih 5 sentimeter
dibawah potongan otot dan tulang.
tingkatan amputasi :
Ekstremitas atas
• Amputasi pada ekstremitas atas dapat mengenai
tangan kanan/kiri. Untuk itu kehilangan ekstermitas
atas akan menimbulkan masalah yang spesifik hal ini
berkaitan dengan aktifitas sehari-hari, seperti
makan,minum, mandi dan sebagainya yang melibatkan
tangan.
Ekstremitas bawah
• Amputasi pada ekstremitas ini dapat mengenai semua
atau sebagian dari jari-jari kaki yang dapat
mempengaruhi keseimbangan menekan pada waktu
berjalan.Karena itu makin besar tingkat amputasi
makin besar energi yang dibutuhkan untuk ambulasi.
Amputasi yang sering terjadi pada ekstremitas ini
dibagi menjadi 2 letak yaitu :
1)     Amputasi dibawah lutut (below knee amputation)
Ada dua metode pada amputasi jenis ini yaitu
amputasi pada nonischemic limb dan ischemic limb.
2)     Amputasi diatas lutut
Amputasi ini memegang angka penyembuhan
tertinggi pada pasien dengan penyakit vaskuler perifer.
3.     Nekrosis.
Pada keadaan nekrosis biasanya dilakukan dulu
terapi konservatif, bila tidak berhasil dilakukan
reamputasi dengan level yang lebih tinggi
4. Kontraktur.
  Kontraktur sendi dapat dicegah dengan mengatur letak
stump amputasi serta melakukan latihan sedini
mungkin. Terjadinya kontraktur sendi karena sendi
terlalu lama diistirahatkan atau tidak di gerakkan
5.  Neuroma.
Terjadi pada ujung-ujung saraf yang dipotong terlalu
rendah sehingga melengket dengan kulit ujung stump.
Hal ini dapat dicegah dengan memotong saraf lebih
proximal dari stump sehingga tertanam di dalam otot.
6. Phantom sensation.
Hampir selalu terjadi dimana penderita merasakan
masih utuhnya ekstremitas tersebut disertai rasa nyeri.
Hal ini dapat diatasi dengan obat-obatan, stimulasi
terhadap saraf dan juga dengan cara kombinasi.
Komplikasi Amputasi :
• Komplikasi amputasi meliputi perdarahan,
infeksi dan kerusakan kulit.
• Perdarahan dapat terjadi akibat pemotongan
pembuluh darah besar dan dapat menjadi
masif.
• Infeksi dapat terjadi pada semua pembedahan
dengan peredaran darah yang buruk atau
adanya kontaminasi serta dapat terjadi
kerusakan kulit akibat penyembuhan luka
yang buruk dan iritasi penggunaan protesis.
Pemeriksaan diagnostic :
1. Foto rontgen untuk mengidentifikasi abnormalitas
tulang
2. CT Scan untuk mengidentifikasi lesi neoplastik,
osteomielitis, dan pembentukan hematoma.
3. Aniografi dan pemeriksaan aliran untuk mengevaluasi
perubahan sirkulasi/perfusi jaringan dan membantu
memperkirakan potensi penyembuhan jaringan
setelah amputasi.
4. Ultrasound Doppler, flowmetri Doppler dilakukan
untuk mengkaji dan mengukur aliran darah
5. Tekanan O2 transkutaneus untuk member peta pada
area perfusi paling besar dan paling kecil dalam
ketrelibatan ekstremitas.
1. Termografi untuk mengukur perbedaan suhu pada
tungkai iskemik di dua sisi dari jaringan kutaneus
ketengah tulang. Perbedaan yang rendah antara dua
pembacaan, makin besar untuk sembuh.
2. Plestimografi untuk mengukur TD segmental bawah
terhadap ekstremitas bawah mengevaluasi aliran
darah arterial.
3. LED, peningkatan mengidentifikasikan respon
inflamasi.
4. Kultur luka untuk mengidentifikasi adanya infeksi dan
organisme penyebab.
5. Biopsi, menginformasi diagnosis massa/benigna.
6. Hitung darah lengkap/diferensial, peninggian dan
pergeseran ke kiri diduga proses infeksi.
PERAWATAN POST AMPUTASI :

1. perawatan luka operasi


2. mencegah terjadinya infeksi
3. menjaga kekuatan otot
4. mencegah kontraktur
5. mempertahankan intaks jaringan
6. persiapan untuk penggunaan protese
( mungkin ).
Diagnosa keperawatan :

1. Nyeri  (akut) b/d  cidera fisik/ jaringan dan


trauma saraf
2. Gangguan harga diri( citra Tubuh) b/d
kehilangan bagian tubuh
3. Kerusakan mobilitas fisik b/d  kehilangan
ekstrimitas
4. Resiko Tinggi infeksi  b/d Proses
Pembedahan, perawatan luka post op

Anda mungkin juga menyukai