P Mikro Pewarnaan Bakteri
P Mikro Pewarnaan Bakteri
Bakteri 1804010075
Farmasi 2C
Pewarnaan Bakteri
Sebelum dilakukan pewarnaan maka sel-sel bakteri harus terlebih dahulu difiksasi pada
gelas objek. Jika sel-sel tidak difiksasi pada gelas objek maka lapisan sel yang akan diwarnai
dapat tercuci selama prosedur pewarnaan. Yang dimaksud dengan fiksasi adalah
membunuh bakteri dan membuat sel-sel bakteri tersebut melekat pada gelas objek. Untuk
tujuan ini, biasanya digunakan panas. Prosedur yang sering dilakukan terdiri dari
penyebaran kultur mikroba pada gelas objek sehingga terbentuk lapisan sel yang tipis,
pengeringan di udara terbuka, dan fiksasi secara singkat di atas nyala api.
Jika kultur diambil dari medium cair maka penyebaran dapat langsung dilakukan di atas
gelas objek yang bersih menggunakan loop. Tetapi, jika kultur diambil dari agar padat maka
sebelumnya di atas gelas objek harus diberi setetes air, kemudian kultur diambil sedikit
dengan ujung loop yang telah dipijarkan, dan diratakan di atas gelas objek sehingga
terbentuk lapisan tipis.
Macam-Macam Pewarnaan
Pewarnaa
n
Sederhan
Bakteri Gram positif a
Pewarnaa
n
Diferensia
l
Bakteri Gram negatif
Pewarnaa
n Khusus
Pewarnaan endospora
Bakteri Tahan
Asam
A. Pewarnaan Sederhana
Zat warna yang dipakai hanya terdiri dari satu zat yang
dilarutkan dalam bahan pelarut. Pewarnaan Sederhana
merupakan satu cara yang cepat untuk melihat
morfologi bakteri secara umum. Beberapa contoh zat
warna yang banyak digunakan adalah biru metilen (30-
60 detik), ungu kristal (10 detik) dan fukhsin-karbol (5
detik).
B. Pewarnaan Diferensial
Pewarnaan bakteri yang menggunakan lebih dari satu zat warna seperti pewarnaan gram
dan pewarnaan tahan asam.
1. Pewarnaan Gram
Dalam pewarnaan gram diperlukan empat reagen yaitu :
• Zat warna utama (violet kristal)
• Mordan (larutan Iodin) yaitu senyawa yang digunakan untuk mengintensifkan warna
utama.
• Pencuci / peluntur zat warna (alcohol / aseton) yaitu solven organic yang digunakan uantuk
melunturkan zat warna utama.
• Zat warna kedua / cat penutup (safranin) digunakan untuk mewarnai kembali sel-sel yang
telah kehilangan cat utama setelah perlakuan denga alcohol.
B. Pewarnaan Diferensial
2. Pewarnaan Flagel
Pewarnaan flagel dengan memberi suspense koloid garam asam tanat
yang tidak stabil, sehingga terbentuk presipitat tebal pada dinding sel dan
flagel.
3. Pewarnaan Kapsul
Pewarnaan ini menggunakan larutan Kristal violet panas, lalu larutan
tembaga sulfat sebagai pembilasan menghasilkan warna biru pucat pada
kapsul, karena jika pembilasan dengan air dapat melarutkan kapsul. Garam
tembaga juga memberi warna pada latar belakang. Yang berwana biru gelap.