Anda di halaman 1dari 11

L APORAN PRAKTIK KERJA INSTANSI

L ABORATORIUM KESEHATAN DAERAH SURABAYA


KIMIA MAKANAN

Nama KELOMPOK :
1. DIAH NUR INDAH SARI ( 314/105.078)
2. MARIA EVERYLINA ( 327/149.078)
3. RIZKY ( 337/152.078)
4. SILFIA ANNISA M.I ( 339/154.078)
SEJARAH BERDIRINYA
LABKESDA
Laboratorium Dinas Kesehatan kota Surabaya adalah organisasi
Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) yang berada di bawah dan
tanggung jawab kepada Dinas Kesehatan Kota Surabaya, dan didirikan
pada tahun 1998
Laboratorium melaksanakan pelayanan pemeriksaan dibidang
mikrobiologi, parasitologi, kimia klinik, hematologi, imunologi, kimia,
fisika atau bidang lain yang berkaitan dan kepentingan kesehatan
masyarakat dan kesehatan lingkungan terutama dalam upaya
pencegahan, diagnosa, pengobatan penyakit serta peningkatan
kesehatan.
Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Surabaya ini
terletak di Jalan Pucang Jajar No. 31 Surabaya dan di jalan nginden
gang bengkok. Jam operasional kerja laboratorium ini mulai pukul
07.30 - 14.30 WIB
VISI
Menjadi pusat laboratorium masyarakat yang mandiri dan
profesional

MISI
1. Menyediakan jasa pelayanan laboratorium kesehatan yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat
2. Menyediakan jasa pelayanan laboratorium yang simpatik,
akurat, dan profesional
STUDI KASUS PADA KIMIA
MAKANAN
Pada tanggal 6 april 2017 ada sebuah pemeriksaan
borak dan formalin pada sampel makanan (makroni
pedas) dan dinyatakan pada hasil pemeriksaan tersebut
negatif, tetapi ada anak siswa SD kelas 4 setelah
memakan makanan tersebut mengalami muntah-
muntah.
SOLUSI STUDI KASUS
 setelah anak (siswa kelas 4 SD) mengalami muntah-muntah
dan seorang guru mengetahui sampel makanan yang tidak
mengandung borak dan formalin dengan kondisi siswa
tersebut, guru akan menanyakan siswa terlebih dahulu
“apakah sudah makan sebelum berangkat sekolah?” seorang
siswa menjawab “belum”, dan seorang guru akan menasehati
siswa jangan makan yang pedas-pedas disaat belum makan
pagi dan harus menjaga kebersihan, misal : mencuci tangan
sebelum makan.
PEMBAHASAN STUDI KASUS
Pada tanggal 6 april 2017 ada siswa kelas 4 SD
yang memakan makroni pedas, ketika anak tersebut
memakan makroni dia mengalami muntah-muntah.
Lalu salah satu petugas Labkesda mengambil
sampel makanan tersebut untuk diperiksa.
Pemeriksaan yang akan diperiksa antara lain
formalin dan borak, dan hasilnya negatif.
 Borak merupakan garam Natrium yang banyak digunakan dalam berbagagai industri non
pangan khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu dan keramik. Contoh : gelas pyrex
(gelas ukur) terkenal dibuat dengan campuran bork.
 Dampak Negatif Borak : Dapat mengakibatkan nafsu makan berkurang , gangguan pencernaan
, kebingungan , radang kulit , muntah , annemia , kejang.
 formalin merupakan cairan tidak berwarna yang digunakan sebagai desinfektan ,
pembasmi serangga , dan pengawet yang digunakan dalam industri . Formalin memiliki
bau yang sangat menyengat dan mudah larut dalam air maupun alkohol .
 Dampak negatif formalin : susah bernafas , batuk , rasa panas pada hidung dan
tenggorokan , iritasi akut saluran pernafasan , mata gatal , memerah , penglihatan
kabur ,konsentrasi tinggi menyebabkan , pada lensa mata .
PENYEBAB DARI KASUS
TERSEBUT
 Siswa SD tersebut dinyatakan makan yang pedas-pedas
(makroni pedas) di pagi hari dengan kondisi belum sarapan,
sehingga dapat menyebabkan gangguan di dalam lambung
sehingga dapat munta-munta.
GAMBAR HASIL
Borak Formalin
TANYA JAWAB
1. Zat apa yang terkadung dalam borak dan formalin?
Jawaban: Zat Aditif
2. Formalin digunakan untuk pengawet apa?
Jawaban: pengawet yang digunakan dalam industri
3. Zat Aditif apa saja yang boleh digunakan?
Jawaban: 1. Na Nitrat
2. Kalsium sorbat
3. Na benzoat
4. Kalium sulfit

Anda mungkin juga menyukai