BLOK 12 MODUL 1
OBAT BAHAN ALAM
Tutor :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nya kami selaku kelompok 4 dapat menyelesaikan laporan yang berjudul
“Penyakit Neurologi dan Neoplasma Kulit” tepat pada waktunya. Laporan ini kami
susun dari berbagai sumber ilmiah sebagai hasil dari diskusi kelompok kecil kami.
2. dr. Marwan, M.Kes., Sp. P selaku tutor kelompok 4 yang telah membimbing kami
selama menjalani diskusi kelompok kecil (DKK) I dan II sehingga materi diskusi
dapat mencapai sasaran yang sesuai.
3. Teman - teman kelompok 4 yang telah menyumbang pemikiran dan tenaga sehingga
diskusi kelompok kecil (DKK) I dan II dapat berjalan dengan baik, serta dapat
menyelesaikan laporan diskusi kelompok kecil tepat waktu.
6. Kepada seluruh pihak yang turut membantu menyelesaikan laporan ini, baik saran
dan prasarana kampus yang kami pergunakan.
Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
tercapainya kesempurnaan dari isi laporan hasil diskusi kelompok kecil ini
Hormat Kami,
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................. 3
3
BAB I
PENDAHULUAN
Obat bahan alam adalah bahan obat atau obat jadi yang bahan bakunya
berasal dari bahan alam seperti tumbuhan, hewan, atau mineral. Termasuk
didalamnya jamu, obat tradisional dan fitofarmaka.
Bahan alam Indonesia yang terdiri atas biota darat dan biota laut yang
pernah diteliti belum begitu banyak. Data dari Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) RI menyebutkan jumlah tumbuhan yang digunakan di dalam
obat tradisional tidak kurang dari seribu jenis. Penelitian obat bahan alam
dilakukan oleh pakar farmasi, kimia, farmakologi, biologi dan pertanian, dilakukan
di universitas, institut, intansi penelitian maupun industri obat tradisional. Dalam
hal ini, para pakar farmasi haruslah berada di barisan paling depan dan menjadi
acuan bagi pakar lain, karena pakar farmasi kecuali memang ahli di bidang obat,
juga menguasai kimia dan biologi bahan alam.
1.2 Tujuan
Tujuan adalah agar laporan ini berguna dalam pembelajaran dan sebagai
referensi bagi mahasiswa pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Selain itu tujuan khususnya adalah agar kami dapat mengerti mengenai bagaimana
memilih obat bahan alam yang aman.
1.3 Manfaat
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Skenario
5
2.3 Identifikasi Masalah
6
2.5 Strukturisasi Konsep
2.8 Sintesis
KLASIFIKASI
Berikut poin – poin yang bisa kita gunakan sebagai tolak ukur atau cara cerdas
dalam memilih OBA (Obat Bahan Alam) sebelum mengkonsumsinya :
a. Merk
Sebuah produk herbal harus memilki merk/penamaan. Merk dengan
menggunakan nama bahan baku produk tetap bisa didaftarkan ke BPOM.
Namun akan menjadi masalah ketika merk tersebut akan dipatenkan ke Dirjen
10
Haki, karena pematenan produk tidak boleh menggunakan suatu nama
general, harus membuat nama/kata baru yang berbeda.
b. Ilustrasi
Ilustrasi sebagai pemanis, BPOM umumnya mentolerir penggunaan ilustrasi
seperti gambar tumbuhan dan simbol-simbol yang tidak dilarang (berkaitan
dengan produk herbal). Tetapi tidak bisa ditolerir menggunakan gambar-
gambar seperti bagian tubuh manusia, gambar virus/bakteri.
c. Khasiat
Untuk memudahkan konsumen melihat dan memahami khasia suatu produk
herbal, kadang khasiat dicantumkan di bagian depan kemasan.
d. Nomor Registrasi
Nomor registrasi / pendaftaran untuk jenis obat herbal terdiri dari 9 digit dan
diawali dengan POM TR. Badan POM mengeluarkan 1 nomor registrasi
untuk 1 item produk.
e. Logo obat herbal / jamu
Logo wajib dicantumkan. BPOM membuat aturan logo di bagian kiri atas.
Penggunaan warna logo tidak bisa diubah, standar yang digunakan adalah
warna hijau tua. Obat herbal memiliki 3 tingkatan, pertama adalah Jamu,
kedua Obat Herbal Terstandar, ketiga Fitofarmaka. OHT dan Fitofarmaka
memilki logo yang berbeda dengan jamu. Kedua level ini merupakan level
lanjutan yang mana produk suatu herbal harus memilik kriteria-kriteria
tertentu.
f. Produsen
Produsen obat herbal harus dicantumkan di kemasan produk. Hal ini agar
memudahkan konsumen mengenali suatu perusahaan dalam memproduksi
obat. Untuk perusahaan sendiri hal ini untuk membangun citra perusahaan
dan produknya.
g. Komposisi produk
Obat herbal yang mengandung satu atau beberapa racikan bahan obat. aturan
penulisannya menggunakan nama latin bahan dan mencantumkan jumlah
berat masing-masing bahan.
h. Peringatan / perhatian
Pencatuman peringatan / perhatian hanya perlu dicantukan di beberapa
produk seperti produk tekanan darah, diabetes, dan lain-lain.
i. Netto / isi
Pencantuman netto perlu untuk memberikan informasi yang kaitannya dengan
dosis pemakaian.
j. Khasiat produk (inti)
Khasiat yang dicantumkan harus sama dengan sertifikat yang diberikan oleh
BPOM. Khasiat ini tidak boleh dilebih-lebihkan / dramatis.
11
k. Cara penyimpanan
Obat herbal yang memiliki standar tertentu dalam hal penyimpanan. Hal ini
bertujuan agar kandungan produk tidak mudah kadaluwarsa.
l. Dosis
Dosis unutk pengobatan berbeda dengan pencegahan. Dosis yang berlebihan
akan menimbulkan efek samping.
m. Nomor Produksi dan Expired Date
Pencantuman kode produksi diperlukan untuk produsen maupun konsumen
untuk mempermudah pengecekan tanggal produksi, atau pengajuan complaint
dari konsumen atas ketidakpuasaan isi produk. Tanggal kadaluwarsa harus
dicantumkan tujuanya untuk memudahkan konsumen dalam menentukan
pilihan produk yang akan dikonsumsi
n. Logo halal
Logo halal sangat penting, bagi beberapa konsumen terutamanya orang
Indonesia yang mempunya sikap mementingkan kehalalan suatu produk
menjadikan logo penting untuk dicantumkan.
12
Prosedur Registrasi Obat Tradisional
13
Syarat Registrasi Obat Bahan Alam diatur dalam :
14
Bahan Yang Dilarang Digunakan (Negative List) Sesuai Lamp 14 Perka
BPOM No. HK.00.05.41.1384 dan Lamp. 3 Kepka BPOM No.
HK.00.05.23.3644
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan adalah seluruh mahasiswa fakultas
kedokteran mempelajari modul ini karena obat bahan alam adalah obat tradisonal
yang banyak manfaatnya manfaat dari obat herbal tergantung dari apa jenis
tumbuhannya, karena kandungan tiap jenis tumbuhan berbeda. Salah satu
tumbuhan memiliki kandungan yang mirip tetapi efeknya yang sangat
berbedaadalah manggis. Pada tanaman ini terdapat senyawa yang
bernama mangosteen, dengan sedikit perbedaan struktur dapat memiliki efek
berbeda tergantung jenis senyawa apa yang dominan.
16
DAFTAR PUSTAKA
17