BLOK 12 MODUL 2
HERBAL UNTUK LAYANAN KESEHATAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
Tutor :
Dr. dr. Siti Khotimah, M.Kes
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2021
KATA PENGANTAR
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami selaku kelompok 7 telah
menyelesaikan laporan hasil diskusi kelompok kecil pada modul 2 blok XII mengenai Obat
Bahan Alam. Fokus pokok pembelajaran dalam modul ini adalah pembahasan mengenai
layanan kesehatan tradisional terintegrasi, bentuk dan produk OMAI dan menjelaskan Obat
Bahan Alam untuk asam urat hingga pembahasan – pembahasan lain yang mendukung
pemahaman kita terhadap modul kali ini.
Dalam proses penyusunan laporan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. dr. Siti Khotimah, M.Kes selaku tutor kelompok 7 yang telah
membimbing kami selama menjalani diskusi kelompok kecil sehingga materi
diskusi dapat mencapai sasaran pembelajaran yang sesuai.
2. Dosen-dosen yang telah memberikan materi pendukung pada pembahasan,
baik saat perkuliahan maupun praktikum sehingga semakin membantu
pemahaman kami terhadap materi pada modul ini.
3. Kepada seluruh pihak yang turut membantu penyelesaian laporan ini. Baik
sarana dan prasarana kampus yang kami pergunakan.
Dan tentunya kami sebagai penyusun mengharapkan agar laporan ini dapat berguna
baik bagi penyusun maupun bagi para pembaca di kemudian hari.
Kelompok 7
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1 Skenario
Dalam suatu wawancara antara mahasiswa kedokteran tahun kedua dengan seorang dokter
yang bekerja di Yankestrad Integrasi yang ada di Fakultas.
Mahasiswa: Selamat pagi dok, selamat pagi dok, saya mau konsultasi permasalahan ibu saya
menderita asam urat, bolehkah dok??
Mahasiswa: Tidak ada dok, hanya asam uratnya selalu tinggi setahun ini padahal sudah
dihindari makanan yang dapat meningkatkan asam urat. Hasil general cek up kemarin semua
bagus, hanya hasil laboratorium asam uratnya 10 mg/dl. Hasil asam urat ini berkisar 10 sd 11
mg/dl, selalu tinggi dalam tiga kali pemeriksaan rutin setiap bulan, tapi ibu saya tidak mau
konsumsi obat, hanya mau herbal saja. Herbal apa yang bisa dikonsumsi ?
Dokter : Sebenarnya pasien nya harus diwawancara mendalam dan dilakukan pemeriksaan
fisik, tetapi karena anda mahasiswa kedokteran sudah tahun kedua pertengahan, mungkin
sudah dilakukan wawancara dan pemeriksaan fsik pada ibu dan pengecekan hasil general
check up semua dalam batas normal selain asam urat yang tinggi.
Mahasiswa: Ia dok semua kondisinya bagus saja tidak ada keluhan juga.
Dokter : Apakah mau sediaan godokan atau bentuk modern dalam bentuk kapsul yang sudah
jadi atau mau membuat sendiri herbalnya?
Mahasiswa: Kalau saya mau buat sendiri herbalnya, apa nama herbalnya dok?
Dokter : Sidaguri atau anting-anting, dosisnya bisa anda lihat di Formularium Obat Herbal
Asli Indonesia Tahun 2016.
Dokter : Ada dalam bentuk ramuan saintifikasi jamu asam urat dalam bentuk godokan atau
kapsul yang ada dalam informatorium OMAI.
Mahasiswa: Terimakasih dok, nanti saya tanyakan dulu ke Ibu, nanti saya konsultasi lagi ya
dok sambil membawa ibu saya ke klinik ini, beliau pasti senang sekali karena bias diobati
dengan herbal.
Dokter : Ok, dibaca dulu ya referensinya sambil belajar, semoga anda tercerahkan juga untuk
pengobatan secara herbal disamping obat konvensional.
1. Godokan: sediaan cair yang dibuat dengan mengekstrasi bahan kering, sediaan yang
paling sederhana. Contoh: perasan daun sirih. Bahan baku berupa bahan kering lalu
bahan tsb direbus. dibuat dgn cara mengekstraksikan simplisia dengan air ada suhu
90 drjt selama 15 mnit.
2. OMAI: obat modern asli Indonesia, terdiri dari OHT dan Fitofarmaka; OMAI adalah
obat modern dengan bahan baku seluruhnya asli dari kekayaan alam Indonesia
3. Sidaguri: tanaman perdu obat penawar asam urat, manis, kadungan utama: tanin
4. Sediaan kapsul: bentuknya padat, terlapisi oleh cangkak lunak ataupun kasar
5. General check up: pemeriksaan lengkap untuk mengetahui penyakit dini, terdiri dari
beberapa pemeriksaan; cek yang umum pada asam urat, dilakukan vital sign
6. Obat konvensional: obat atau bahan obat yang biasa diresepkan pada pasien dan
bentuknya bermacam macam; ada yang generic dan paten ada yang sirup, puyer
ataupun tablet
1. Mengapa ibu si anak tidak menyukai obat konvensional dan lebih menyukai obat
herbal?
2. Apakah terdapat perbedaan khasiat pada sediaan godokan dan tablet?
3. Apa saja jenis jenis obat konvensional dan non konvensional?
4. Bagaimana cara membuat obat yang sidaguri yang godokan?
1. Lebih murah daripada obat konvensional, kepercayaan pada obat tradisional dan
tradisi yang turun temurun; terlalu banyak efek samping; efek alopurinol dapat
menyebabkan diare, nyeri sendi dll, sedangkan herbal minim efek samping; lebih
simple dibuatnya, kalo obat konvensional harus konsultasi ke dokter, herbal lebih
mudah untuk didapatkan dan dapat dibuat secara mandiri
2. Efek samping Obat itu diliat dari konsentrasinya apakah dia bebas atau tidak, godokan
lebih cair dan tablet lebih padat jadi konsentrasinya lebih focus ke dalam, lebih
nyaman dikonsumsi yang godokan karna cair
3. Konvensional: tablet, puyer, cair, generic dan paten, kebalikan dari tradisional, sering
di resepkan. Non: jamu, herbal, obat tradisional, fitofarmaka. Pengobatan non
konvensional: akupuntur
4. Sediakan daunnya, dicuci, direbus lalu airnya di minum; dimasukkan 1 bungkus,
ditunggu 15 menit, pas udah hangat baru diminum 3x satu gelas, gaboleh untuk ibu
hamil atau menyusui (blm diketahui aman atau tidak)
Pada step ini masing-masing anggota diskusi melakukan proses belajar mandiri
sehubungan dengan tujuan belajar yang telah dirumuskan pada learning objective untuk
mengetahui lebih dalam terhadap materi yang akan dibahas pada diskusi kelompok kecil
(DKK) 2.
2.8 Sintesis
PASAL 1
OMAI : Obat bahan alam yang disetujui dan digunakan dalam bentuk produk
obat herbal terstandar (OHT) dan Fitofarmaka (FF).
Produk Fitofarmaka
Tanaman penyusun ramuan jamu saintifik hiperurisemia terdiri atas kepel, secang,
tempuyung, dan ditambah dengan temulawak, kunyit, meniran.
a. Kepel (Stelechocarpus burahol )
Daun kepel dimanfaatkan secara empiris untuk mengatasi asam urat
dan menurunkan kadar kolesterol. Buahnya mempunyai kandungan vitamin C
yang tinggi sehingga berkhasiat sebagai antioksidan dan daunnya sekarang
dipercaya untuk mengatasi penyakit diabet.Kandungan kimia kepel antara lain
flavonoid, tanin dan steroid.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Obat bahan alam di Indonesia terdiri dari tiga macam utama yaitu jamu, obat herbal
terstandar, dan fitofarmaka. Ketiganya memiliki perbedaan tersendiri dan yang pasti tiap
tumbuhan memiliki khasiatnya sendiri.
Obat bahan alam tersebut, tiap jenisnya memiliki karakteristiknya sendiri, misalnya
jamu terbukti hanya terbatas empiris, OHT sudah melewati uji praklinik, dan fitofarmaka
sudah melewati uji klinik. Ketiganya sama-sama memiliki peran masing-masing dalam
dunia pengobatan di Indonesia.
3.2 Saran
Setelah mempelajari tentang herbal untuk layanan kesehatan, diharapkan mahasiswa
menjadi lebih mengerti apa itu obat herbal, bagaimana cara pembuatannya, dan apa saja
uji yang dilakukan. Selain itu, diharapkan mahasiswa bisa lebih mengerti cara analisa
obat herbal yang ada di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. (2019). Bunga Rampai Uji Klinik. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan
Kemenkes RI. (2017). Jamu Saintifik Suatu Lompatan Ilmiah Pengembangan Jamu. Balai
Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional
Kusumastuti Lukito, Penny. 2020. Infomatorium Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) di
Masa Pandemi COVID-19. Jakarta. Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Peraturan BPOM No. 32 tahun 2019 tanggal 23 Oktober 2019 tentang Persyaratan keamanan
dan mutu obat tradisional.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2017 tentang Pelayanan
Kesehatan Tradisional Integrasi