Penyalahgunaan NAPZA
Oleh
Ns.Siska Damaiyanti, S.Kep.M.Kep
Pengertian..!!
Manajemen kasus merupakan suatu pendekatan
dalam pemberian pelayanan yang ditujukan
untuk menjamin agar klien yang mempunyai
masalah ganda dan kompleks dapat memperoleh
semua pelayanan yang dibutuhkannya secara
tepat. Kasus di sini adalah orang dalam situasi
meminta atau mencari pertolongan dalam
masalah penyalahgunaan NAPZA.
Manajemen kasus (case management) adalah:
Merupakan salah satu keterampilan Pekerja sosial yang
berhubungan dengan ketentuan-ketentuan atau cara-
cara masyarakat, mensuvervisi dan petunjuk-petunjuk
menggunakan sumber-sumber internal dan eksternal
untuk mencapai maksud atau tujuan dari suatu proses
pertolongan.
Tujuan manajemen kasus
Tujuan atau peranan manajemen kasus secara umum
adalah untuk mengupayakan agar pelayanan kepada
individu dan keluarga tetap berlanjut melalui proses
menghubungkan klien kepada sumber pelayanan
yang sesuai selain melakukan koordinasi diantara
pelayanan-pelayanan yang diberikan.
Lanjutan..
Dalam kasus ini klien diberikan pelayanan oleh
lembaga yang menguasai yaitu BNN.
Peranan ini dimulai dari ;
Mengidentifikasi pelayanan apa yang
dibutuhkan oleh klien.
Mencarikan jalan keluar dari setiap
masalah yang dihadapi.
Membela klien dengan menghubungkannya
dengan pihak terkait.
Memberikan pelayanan langsung sampai
dengan memonitor ketercapaian
pelayanan.
Fungsi Manajemen Kasus
Terdapat beberapa fungsi dasar manajemen kasus :
a. Identifikasi klien dan orientasi (Client
Identification and Orientation).
b. Asesmen klien atau pengumpulan informasi
dan perumusan suatu asesmen (Client
Assessment).
c. Rencana Intervensi/Pelayanan. Pekerja sosial
sebagai manajer kasus
d. Koordinasi hubungan dan pelayanan.
e. Tindak lanjut dan Monitoring pelaksanaan
pelayanan.
f. Mendukung klien.
Prinsip-prinsip manajemen kasus
(Gerhart, 1990)
Individualisasi
pelayanan (Individualization of services)
Pelayanan yang komprehensif (comprehensiveness of
services)
Pelayanan yang teratur (parsimonious services)
Kemandirian (fostering autonomy)
Keberlanjutan pelayanan (continuity of care)
Langkah-langkah penerapan manajemen
kasus.
1. Mengakses lembaga yang dibutuhkan
klien ( dalam kasus penyalah gunaan napza ,
lembaga yang di bisa membantu adalah BNN.
2. Tahap awal masuk (intake)
Pada tahap ini, manajer kasus atau pekerja
sosial perlu menggali atau mengeksplorasi
masalah dan kebutuhan klien serta
membantu klien memenuhi persyaratan
(elijibilitas) untuk mendapatkan pelayanan.
Memberikan informasi tentang pelayanan
yang disediakan oleh organisasi.
3. Assesment
Merupakan metode untuk mengetahui hasil dari
tindakan yang telah diberikan oleh lembaga sosial
(BNN) yg bertujuan untuk mengetahui sebaik apa
respon atau hasil dari para penyalahguna napza.
4. Merumuskan tujuan pelayanan.
Tujuan ini sering dirumuskan dalam bentuk tujuan
jangka pendek dan tujuan jangka panjang dan
untuk gejala mental berupa halusinasi yang bisa
berakibat pada gangguan jiwa berat atau
skizofren ) membangun harga diri, dan lain- lain.
5.Merencanakan intervensi dan mengidentifikasi sumber
Langkah ini bersifat ganda sebab merencanakan
intervensi (misalnya: melayani konseling atau terapi
dan perencanaan pelayanan lainnya) berhubungan
dengan mengkaitkan klien dengan sumber-sumber.
Mengidentifikasi sumberdaya dapat dilakukan
melalui telepon atau kontak pribadi dengan
lembaga-lembaga pelayanan yang dituju.
6. Menghubungkan klien
Manajer kasus merancang bagaimana lembaga
sosial (BNN) dapat mengkaitkan klien dengan
sumber pelayanan yang dibutuhkan.
Menangani klien sesuai dengan kebutuhan
untuk menyembuhkan dari penggunaan napza
contonya dengan metode rehabilitasi.
7. Monitor dan reassement
Tujuan tahap ini adalah untuk menentukan
apakah rancangan yang telah dilaksanakan
dapat mengatasi masalah klien atau belum.
Manajer kasus memonitor dan melakukan
pengukuran terhadap perkembangan klien
8. Evaluasi
Evaluasi hasil dilakukan dengan menentukan
tingkat pencapaian tujuan (misal; jaminan
perawatan kesehatan, dapat mengendalikan
untuk tidak menggunakan napza secara
secara mandiri)
Beberapa kaidah dalam manajemen kasus:
Tumbuhkan rasa perhatian terhadap klien
Ciptakan kepecayaan antar team
Tanggung jawab terhadap persoalan yang
dihadapi klien
Terbuka
Focus pada tujuan pemecahan masalah.
Definisi Napza
Pengertian NAPZA merupakan kepanjangan dari
narkotika dan obat berbahaya sering disebut juga
(narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya).
Istilah NAPZA umumnya digunakan oleh
pihak kedokteran yang menitikberatkan pada
upaya penanggulangan dari segi kesehatan fisik,
psikis, dan sosial (Martaatmadja, 2007)
Dampak negatif penyalahgunaan Napza
Ada banyak sekali dampak buruk yang dialami
jika narkoba dikonsumsi, diantaranya:
1. Opioid
Depresi berat
Apatis, gugup dan gelisah
Banyak tidur, rasa lelah berlebihan
Malas bergerak, kejang-kejang, dan denyut jantung
bertambah cepat
Selalu merasa curiga, rasa gembira berlebihan, rasa
harga diri meningkat
Banyak bicara namun cadel, pupil mata mengecil
Tekanan darah meningkat, berkeringat dingin
Mual hingga muntah
luka pada sekat rongga hidung
Kehilangan nafsu makan, turunnya berat badan
Kokain
Denyut jantung bertambah cepat
Gelisah, banyak bicara
Rasa gembira berlebihan, rasa harga diri meningkat
Kejang-kejang, pupil mata melebar
Berkeringat dingin, mual hingga muntah
Mudah berkelahi
Pendarahan pada otak
Penyumbatan pembuluh darah
Pergerakan mata tidak terkendali
Kekakuan otot leher
Ganja
Mata sembab, kantung mata terlihat bengkak, merah, dan
berair
Sering melamun, pendengaran terganggu, selalu tertawa
Terkadang cepat marah
Tidak bergairah, gelisah
Dehidrasi, liver
Tulang gigi keropos
Saraf otak dan saraf mata rusak
Skizofrenia
Ectasy
Enerjik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat,
berkeringat
Sulit tidur
Kerusakan saraf otak
Dehidrasi
Gangguan liver
Tulang dan gigi keropos
Tidak nafsu makan
Saraf mata rusak
Shabu-shabu
Enerjik
Paranoid
Sulit tidur
Sulit berfikir
Kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali
pernafasan hingga merasa sesak nafas
Banyak bicara
Denyut jantung bertambah cepat
Pendarahan otak
Shock pada pembuluh darah jantung yang akan
berujung pada kematian.
Benzodiazepin
Berjalan sempoyongan
Wajah kemerahan
Banyak bicara tapi cadel
Mudah marah
Konsentrasi terganggu
Kerusakan organ-organ tubuh terutama otak
Dampak Positif Penggunaan Napza
1. Opioid
Opioid atau opium digunakan selama berabad-abad sebagai
penghilang rasa sakit dan untuk mencegah batuk dan diare.
2. Kokain
Daun tanaman Erythroxylon coca biasanya dikunyah-kunyah
untuk mendapatkan efek stimulan, seperti untuk
meningkatkan daya tahan dan stamina serta mengurangi
rasa lelah.
3. Ganja (ganja/cimeng)
Orang-orang terdahulu menggunakan tanaman
ganja untuk bahan pembuat kantung karena
serat yang dihasilkannya sangat kuat. Biji ganja
juga digunakan sebagai bahan pembuat minyak.
Terdapat 3 faktor (alasan) yang dapat dikatakan sebagai
“pemicu” seseorang dalam penyalahgunakan narkoba.
1.Faktor Diri
a. Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar
atau brfikir panjang tentang akibatnya di kemudian hari.
b. Keinginan untuk mencoba-coba kerena penasaran.
c. Keinginan untuk bersenang-senang.
d. Keinginan untuk dapat diterima dalam satu kelompok
(komunitas) atau lingkungan tertentu.
e. Workaholic agar terus beraktivitas maka menggunakan
stimulant (perangsang).
f. Lari dari masalah, kebosanan, atau kegetiran hidup.
g. Mengalami kelelahan dan menurunya semangat belajar.
h. Menderita kecemasan dan kegetiran.
i. Kecanduan merokok dan minuman keras.
Dua hal ini merupakan gerbang ke arah
penyalahgunaan narkoba.
j. Karena ingin menghibur diri dan menikmati
hidup sepuas-puasnya.
k. Upaya untuk menurunkan berat badan atau
kegemukan dengan menggunakan obat
penghilang rasa lapar yang berlebihan.
l. Merasa tidak dapat perhatian, tidak diterima
atau tidak disayangi, dalam lingkungan
keluarga atau lingkungan pergaulan.
m. Ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan
lingkungan.
n. Ketidaktahuan tentang dampak dan
bahaya penyalahgunaan narkoba.
o. Pengertian yang salah bahwa mencoba
narkoba sekali-kali tidak akan
menimbulkan masalah.
p. Tidak mampu atau tidak berani
menghadapi tekanan dari lingkungan
atau kelompok pergaulan untuk
menggunakan narkoba.
q. Tidak dapat atau tidak mampu berkata
TIDAK pada narkoba
2.Faktor Lingkungan.
a. Keluarga bermasalah atau broken home.
b. Ayah, ibu atau keduanya atau saudara menjadi pengguna
atau penyalahguna atau bahkan pengedar gelap nrkoba.
c. Lingkungan pergaulan atau komunitas yang salah satu atau
beberapa atau bahkan semua anggotanya menjadi
penyalahguna atau pengedar gelap narkoba.
d. Sering berkunjung ke tempat hiburan (café, diskotik,
karoeke, dll.).
e. Mempunyai banyak waktu luang, putus sekolah atau
menganggur.
f. Lingkungan keluarga yang kurang / tidak harmonis.
g. Lingkungan keluarga di mana tidak ada kasih sayang,
komunikasi, keterbukaan, perhatian, dan saling menghargai
di antara anggotanya.
h. Orang tua yang otoriter,.
i. Orang tua/keluarga yang permisif, tidak acuh, serba
boleh, kurang/tanpa pengawasan.
j. Orang tua/keluarga yang super sibuk mencari uang/di
luar rumah.
k. Lingkungan sosial yang penuh persaingan dan
ketidakpastian.
l. Kehidupan perkotaan yang hiruk pikuk, orang tidak
dikenal secara pribadi, tidak ada hubungan primer,
ketidakacuan, hilangnya pengawasan sosial dari
masyarakat,kemacetan lalu lintas, kekumuhan,
pelayanan public yang buruk, dan tingginya tingkat
kriminalitas.
m.Kemiskinan, pengangguran, putus sekolah, dan
keterlantaran.
3. Faktor Ketersediaan Narkoba.
Narkoba itu sendiri menjadi faktor pendorong
bagi seseorang untuk memakai narkoba karena
:
Narkoba semakin mudah didapat dan dibeli.
Harga narkoba semakin murah dan dijangkau
oleh daya beli masyarakat.
Narkoba semakin beragam dalam jenis, cara
pemakaian, dan bentuk kemasan.
Modus Operandi Tindak pidana narkoba makin
sulit diungkap aparat hukum.
Masih banyak laboratorium gelap narkoba yang
belum terungkap.
Sulit terungkapnya kejahatan computer dan
pencucian uang yang bisa membantu bisnis
perdagangan gelap narkoba.
Semakin mudahnya akses internet yang
memberikan informasi pembuatan narkoba.
Bisnis narkoba menjanjikan keuntugan yang
besar.
Perdagangan narkoba dikendalikan oleh sindikat
yagn kuat dan professional. Bahan dasar narkoba
(prekursor) beredar bebas di masyarakat.
TERIMAKASIH