Anda di halaman 1dari 20

Anggaran

Berbasis Kinerja
Pentingnya Anggaran Sektor
Publik
Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat
kebutuhan masyarakat, seperti listrik, air bersih, kualitas kesehatan, pendidikan,
dan sebagainya agar terjamin secara layak .
Merefleksikan perubahan prioritas kebutuhan dan kegiatan masyarakat
Menentukan penerimaan dan pengeluaran departemen-departemen pemerintah,
pemerintah provinsi atau pemerintah daerah. Anggaran sektor publik penting karena
beberapa alasan, yaitu :

Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan


pembangunan ekonomi nasional, menjamin kesinambungan, dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat

Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan kegiatan


masyarakat yang tidak terbatas dan terus berkembang, sedangkan
sumber daya yang ada terbatas. Anggaran diperlukan karena
adanya masalah keterbatasan sumber daya

Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah


bertanggung jawab terhadap rakyat. Dalam hal ini anggaran publik
merupakan instrumen pelaksanaan akuntabilitas publik oleh
lembaga-lembaga publik yang ada
Fungsi Anggaran Sektor Publik
Mardiasmo ( 2009 ) fungsi anggaran dalam manajemen sektor publik sebagai berikut :

Anggaran sebagai Anggaran sebagai Anggaran sebagai Anggaran sebagai


Alat Perencanaan Alat Pengendalian Alat Kebijakan Fiskal Alat Politik
Anggaran merupakan alat Anggaran sebagai Anggaran sebagai Anggaran digunakan
perencanaanmanajemen instrumen pengendalian kebijakan fiskal untuk memutuskan
untuk mencapai tujuan digunakan untuk pemerintah, digunakan prioritas-prioritas
organisasi sehingga menghindari adanya untuk menstabilkan dan kebutuhan
organisasi akan mengetahui pengeluaran yang terlalu ekonomi dan keuangan terhadap
apa yang harus dilakukan besar, terlalu rendah, salah mendorong prioritas tertentu
dan ke arah mana sasaran, atau adanya pertumbuhan ekonomi
kebijakan akan dibuat penggunaan yang tidak
semestinya

Anggaran sebagai Anggaran sebagai Anggaran sebagai Anggaran sebagai Alat


alat Koordinasi dan Alat Penilaian Alat Motivasi untuk Menciptakan
Komunikasi Kinerja Ruang Publik
Kinerja eksekutif dinilai Anggaran dapat digunakan Masyarakat dan elemen
Melalui dokumen anggaran
yang komprehensif, sebuah berdasarkan pencapaian sebagai alat untuk masyarakat lainnya non
bagian atau unit kerja atau target anggaran, memotivasi manajer dan pemerintah, seperti LSM,
departemen yang efektivitas dan efisiensi stafnya agar dapat bekerja Perguruan Tinggi, Organisasi
merupakan sub-organisasi pelaksanaan anggaran secara ekonomis, efektif, Keagamaan, dan Organisasi
dan efisien dalam Masyarakat lainnya harus
dapat mengetahui apa yang
mencapai target dan terlibat dalam proses
harus dilakukan dan apa
tujuan organisasi yang penganggaran publik.
yang akan dilakukan oleh
bagian/unit kerja lainnya ditetapkan Keterlibatan mereka dapat
bersifat langsung dan tidak
langsung
Prinsip – Prinsip dalam Penganggaran Sektor
Publik
Mardiasmo ( 2009 ) Prinsip – Prinsip dalam Penganggaran Sektor Publik :

Otorisasi oleh Komprehensif / Keutuhan anggaran Nondiscretionary


legislatif menyeluruh uppropriation
Anggaran public harus Anggaran harus Semua penerimaan Jumlah yang di
mendapatkan otorisasi menunjukan semua dan mengeluaran setujui oleh dewan
dari legislative sebelum menerimaan dan pemerintah tercakup legislative harus
eksekutif dapat pengeluaran pemerintah. dalam dana umum termanfaatkan
menggunakan anggaran Oleh karena itu, adanya secara ekonomis,
tersebut dana nonbudgetair pada efisiensi, dan
dasarnya menyalahi prinsip efektif
anggaran yang bersifat
komprehensif

Periodik Akurat Jelas Transparan

Anggaran merupakan Estimasi anggaran Anggaran hendaknya Anggaran harus di


suatu proses yang hendaknya tidak sederhana, dapat di informasikan kepada
periodik, dapat bersifat memasukan cadangan yang pahami oleh masyarakat luas
tahunan atau tersembunyi yang dapat masyarakat, dan tidak
multitahunan menyebabkan terjadinya membingungkan
pemborosan dan ketidak
efisienan anggaran, serta
dapat mengakibatkan
munculnya underestimate
pendapatan dan
overestimate pengeluaran.
Siklus Penyusunan Anggaran Sektor
Publik

Tahap Tahap Tahap pelaporan


Tahap
persiapan ratifikasi dan evaluasi
implementasi
anggaran (approval/ (reporting and
(implementation)
(preparation) ratification) evaluation)
Pada tahap ini Tahap ini Tahap Tahap evaluasi
dilakukan taksiran merupakan tahap implementasi ini berkaitan dengan
pengeluaran atas yang melibatkan artinya anggaran aspek akuntabilitas,
dasar taksiran proses politik yang tersebut sudah maka apabila tahap
pendapatan yang cukup rumit dan
disetujui oleh persiapan, ratifikasi
tersedia, jadi cukup berat
legeslatif, yang dan implementasi
sebelum menyetujui
kemudian akan berjalan dengan
taksiran pengeluaran
dilaksanakan oleh benar maka pada
terlebih dulu
hendaknya eksekutif. Agar tahap pelaporan dan
dilakukan taksiran anggaran tersebut evaluasi tidak akan
pendapatan secara diimplementasikan terjadi masalah
lebih akurat. dengan benar,
dibutuhkan sistem
pengendalian
intern yang kuat
agar tidak terjadi
penyimpangan

5
Perkembangan Anggaran Sektor Publik
Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi
instrumen kebijakan multifungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai
tujuan organisasi.
Sistem perencanaan anggaran publik berkembang dan berubah sesuai dengan
dinamika perkembangan manajemen sektor publik dan perkembangan tuntutan
yang muncul di masyarakat. Secara garis besar terdapat dua pendekatan utama yang
memiliki perbedaan mendasar. Kedua pendekatan tersebut adalah:

Anggaran Tradisional
Sistem anggaran tradisional (Traditional budgeting system) adalah
suatu cara menyusun anggaran yang tidak didasarkan atas pemikiran
dan analisa rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Penyusunannya lebih didasarkan pada
kebutuhan untuk belanja/pengeluaran

New Public Management 


New Public Management berfokus pada manajemen sektor publik yang
berorientasi pada kinerja, bukan berorientasi kebijakan. Penggunaan
paradigma New Public Management tersebut menimbulkan beberapa
konsekuensi bagi pemerintah di antaranya adalah tuntutan untuk
melakukan efisiensi, pemangkasan biaya (cost cutting), dan kompetisi
tender.
Pendekatan Anggaran Tradisional
Ciri – Ciri Pendekatan Anggaran
Tradisional

Cara penyusunan anggaran berdasarkan pendekatan incrementalism, yakni:


1. Penekanan & tujuan utama pendekatan tradisional adalah pada pengawasan
dan pertanggungjawaban yg terpusat.
2. Bersifat incrementalism.
3. Masalah utama anggaran tradisional adalah tidak memperhatikan konsep
value for money (ekonomi, efisiensi dan efektivitas).
4. Kinerja dinilai berdasarkan habis tidaknya anggaran yang diajukan

Struktur dan susunan anggaran yg bersifat line-item,yakni:


1. Struktur anggaran bersifat line-item didasarkan atas sifat (nature) dari
penerimaan dan pengeluaran.
2. Penilaian kinerja tidak akurat, karena tolok ukur yg digunakan hanya pada
ketaatan dalam menggunakan dana yg diusulkan.
3. Cenderung sentralistis
4. Bersifat spesifikasi;
5. Tahunan; dan Menggunakan prinsip anggaran bruto
Kelebihan Anggaran Kelemahan Anggaran
Traditional Traditional
1. Sederhana dan mudah dioperasikan 1. Hubungan yg tak rnemadai (terputus)
karena tidak memerlukan analisis yang antara anggaran tahunan dengan
rumit. rencana pembangunan jangka panjang.
2. Backward oriented dapat menjamin 2. Pendekatan incremental menyebabkan
kepastian dibandingkan dengan forward sejumlah besar pengeluaran tak pernah
oriented karena keadaan di masa depan diteliti secara menyeluruh
sulit untuk diprediksi. efektivitasnya.
3. Lebih mudah dalam melakukan 3. Lebih berorientasi pada input daripada
pengawasan output, sehingga tidak dapat sebagai
alat utk membuat kebijakan dan pilihan
sumber daya, atau memonitor kinerja.
Kinerja dievaluasi dlm bentuk apakah 
dana telah habis dibelanjakan, bukan
apakah tujuan tercapai.
4. Sekat antar departemen yg kaku
membuat tujuan nasional secara
keseluruhan sulit dicapai dan
berpeluang menimbulkan
konflik, overlapping, kesenjangan, &
persaingan antar departemen
5. Proses anggaran terpisah untuk
pengeluaran rutin dan pengeluaran
modal/investasi.

8
Pendekatan New Public Management

Pendekatan New Public Management cenderung memiliki karakteristik


umum sebagai berikut:
1. Komprehensif/komparatif
2. Terintegrasi dan lintas departemen
3. Proses pengambilan keputusan yang rasional
4. Berjangka panjang
5. Spesifikasi tujuan dan perangkingan prioritas
6. Analisis total cost dan benefit (termasuk opportunity cost)
7. Berorientasi input, output, dan outcome, bukan sekedar input.
8. Adanya pengawasan kinerja.
Perbandingan Anggaran Tradisional dan New
Public Management

Anggaran Tradisional New Public Management

1. Desentralisasi & devolved
1. Sentralistis
management

2. Berorientasi pada input, output &


2. Berorientasi pada input
outcome (value for money)

3. Tak terkait dengan perencanaan 3. Utuh & komprehensif dengan


jangka Panjang perencanaan jangka panjang

4. Line-item & incremental 4. Berdasarkan sasaran kinerja

5. Prinsip anggaran bruto 5. Sistematik & rasional

6. Bersifat tahunan 6. Bottom-up budgeting

10
Pengertian Anggaran
Berbasis Kinerja
Anggaran Berbasis Kinerja adalah penyusunan
penganggaran yang didasarkan atas perencanaan kinerja,
yang terdiri dari program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan dan indikator kinerja yang ingin dicapai
oleh suatu entitas anggaran (Indrawati, 2007), Secara
singkat dapat dinyatakan bahwa anggaran publik
merupakan suatu rencana finansial yang menyatakan:
a. Berapa biaya atas rencana-rencana yang dibuat
(pengeluaran/belanja)
b. Berapa banyak dan bagaimana caranya memperoleh
uang untuk mendanai rencana tersebut (pendapatan)
Karakteristik Anggaran
Berbasis Kinerja
Menurut Deddi Nordiawan (2007;58) adalah sebagai
berikut :
1. Mengklasifikasikan akun-akun dalam anggaran
berdasarkan fungsi dan aktivitas dan juga berdasarkan
unit organisasi dan rincian belanja
2. Menyelidiki dan mengukur aktivitas guna mendapatkan
efisiensi maksimum dan untuk mendapatkan standar
biaya
3. Mendasarkan anggaran untuk periode yang akan datang
pada biaya perunit standar dikalikan dengan jumlah
unit aktivitas yang diperkirakan harus dilakukan pada
periode tertentu
Kelebihan Anggaran Kelemahan Anggaran
Berbasis Kinerja Berbasis Kinerja
1. Penekanan pada dimasukkannya
deskripsi secara negatif dari setiap 1. Hanya sedikit pemerintah pusat dan
aktivitas di setiap anggaran yang daerah yang memiliki staf anggaran
diajukan atau akuntansi yang memiliki
2. Anggaran disusun berdasarkan aktivitas kemampuan memadai untuk
yang didukung estimasi biaya dan mengidentifikasi unit pengukuran dan
pencapaian yang diukur secara melaksanakan analisis biaya
kuantitatif 2. Banyak jasa dan aktivitas pemerintah
3. Penekanannya pada kebutuhan untuk telah secara khusus dibuat dengan
mengukur output dan input dasar anggaran yang dikeluarkan (cash
4. Anggaran kinerja memasyarakatkan basis)
adanya data-data kinerja 3. Kadang kala,aktivitas diukur biaya
memungkinkan legislatif untuk secara detail dan dilakukan pengukuran
menambah atau mengurangi dari secara detail lainnya tanpa adanya
jumlah yang diminta dalam fungsi dan pertimbangan memadai yang diperlukan
aktivitas tertentu pada perlu tidaknya aktivitas itu sendiri
5. Menyediakan pada eksekutif
pengendalian yang lebih terhadap
bawahannya
6. Anggaran kinerja menekankan aktivitas
yangmemakai anggaran daripada berapa
jumlah anggaran yang terpakai

13
Proses Penyusunan Anggaran Sektor
Publik
Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik Menurut Deddi Nordiawan :

Penetapan strategi
Pembuatan Tujuan
organisasi (visi dan misi)
sesuatu yang akan dicapai
visi dan misi harus dapat
dalam kurun waktu satu tahun
mencerminkan apa yang ingin
atau yang sering diistilahkan
dicapai, memberikan arah dan
dengan tujuan operasional
fokus strategi yang jelas dan
karena tujuan operasional
memiliki orientasi masa depan
merupakan turunan dari visi
dan misi suatu organisasi

Evaluasi dan
pengambilan keputusan Penetapan Aktifitas
Proses ini dapat dilakukan penetapan aktifitas dipilih
dengan standar baku yang berdasarkan strategi organisasi
ditetapkan oleh organisasi dan tujuan operasional yang
ataupun dengan memberikan telah ditetapkan
kebebasan pada masing-masing
unit untuk membuat kriteria
dalam menentukan peringkat
Zero Base Budgeting (ZBB)
Definisi Zero Base Budgeting (ZBB) secara umum adalah suatu proses
penganggaran di mana anggaran diasumsikan mulai dari nol (zero based),
sehingga seolah-olah proses anggaran dimulai dari hal yang baru sama sekali.
ZBB atau istilahnya Penganggaran Dasar Nol (PDN) timbul dari upaya untuk
mengetatkan gabungan antara pembenaran (justification) dan pengalokasian

ZBB merupakan suatu penganggaran komprehensif, ia juga


memperlihatkan bahwa metode tersebut sangat menuntut analisis dan
pembuktian kebutuhan dana. ZBB merupakan suatu bentuk
pengambilan keputusan eksekutif di pemerintah, dikaitkan dengan
cara yang dipakai oleh perwakilan untuk menyiapkan anggaran guna
dilakukan peninjauan dengan ciri – ciri sebagai berikut :
1. Mengembangkan paket keputusan, meliputi analisis dan uraian
setiap kegiatan yang berlainan, baik yang sudah ada maupun yang
baru, menjadi satu atau beberapa paket keputusan.
2. Perangkingan paket keputusan, meliputi penilaian dan
perangkingan paket-paket yang telah dikembangkan dalam urutan
prioritas, memakai analisis biaya-manfa atau penilaian subjektif
Karakteristik Zero Base Budgeting
(ZBB)
1. Anggaran diasumsikan mulai dari nol. Proses penganggaran
benar-benar dimulai dari awal.
2. Tidak berpatokan pada anggaran tahun lalu.
3. Penentuan anggaran didasarkan pada kebutuhan saat ini.
4. Menghilangkan item anggaran yang tidak relevan dan
memungkinkan item anggaran yang baru dalam struktur
anggaran.
5. Berbasis pada pusat pertanggungjawaban sebagai dasar
perencanaan dan pengendalian anggaran.
6. Mengatasi kelemahan anggaran tradisional (incremental dan
line item).
Kelebihan Zero Base Kelemahan Zero Base
Budgeting (ZBB) Budgeting (ZBB)
1. Time consuming, terlalu teoritis dan tak
1. Jika ZBB dilaksanakan dengan baik praktis, membutuhkan biaya
maka dapat menghasilkan alokasi besar, dan hasilkan kertas kerja yang
sumber daya secara lebih efisien menumpuk karena pembuatan paket
2. ZBB berfokus pada value for money keputusan
3. Memudahkan identifikasi terjadinya 2. ZBB cenderung menekankan manfaat
inefisiensi dan ketidakefektivan biaya jika pendek
4. Meningkatkan 3. Implementasi ZBB membutuhkan
pengetahuan dan motivasi teknologi maju
staf dan manajer 4. Masalah terbesar ZBB adalah proses
5. Meningkatkan partisipasi manajemen meranking dan mereview paket
level bawah dalam proses keputusan yang merupakanpekerjaan
penyusunan anggaran melelahkan dan membosankan
6. Merupakan cara yang sistematik sehingga dapat mempengaruhi keputusan
untuk menggeser status 5. Peranking paket keputusan
quo dan mendorong organisasi untuk membutuhkan staf yang
selalu menguji alternatif mempunyai keahlian yang tak mungkin
aktivitas dan pola perilaku biaya dimiliki organisasi. Dalam perankingan
serta tingkat pengeluaran seringkali muncul pertimbangan subyektif
dan tekanan politik
6. Memungkinkan munculnya kesan yang
keliru bahwa semua paket keputusan
harus masuk dalam anggaran

17
Planning, Programming, and Budgeting System
(PPBS)
PPBS merupakan teknik penganggaran yang didasarkan pada teori
sistem yang berorientasi pada output dan tujuan dengan penekanan
utamanya adalah alokasi sumberdaya berdasarkan analisis ekonomi.
Sistem anggaran PPBS tidak mendasarkan pada struktur organisasi
tradisional yang terdiri dari divisi-divisi, namun berdasarkan program,
yaitu pengelompokkan aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu

Karakteristik PPBS :
1. Berfokus pada tujuan dan aktivitas (program) untuk mencapai tujuan.
2. Secara eksplisit menjelaskan implikasi terhadap tahun anggaran yang
akan datang, karena PPBS berorientasi pada masa depan.
3. Mempertimbangkan semua biaya yang terjadi.
4. Dilakukan analisis secara sistematis atas berbagai alternatif program,
yang meliputi: (a) identifikasi tujuan, (b) identifikasi secara sistematik
alternatif program untuk mencapai tujuan, (c) estimasi biaya total dari
masing-masing alternatif program, (d) estimasi manfaat (hasil) yang ingin
diperoleh dari masing-masing alternatif program
Kelebihan PPBS Kelemahan PPBS

1. Menggambarkan tujuan organisasi 1. PPBS membutuhkan sistem informasi


yang lebih nyata dan membantu yang canggih, ketersediaan data, adanya
pimpinan di dalam membuat sistem pengukuran dan staf yang
keputusan yang menyangkut usaha memiliki kapabilitas tinggi.
pencapaian 2. Implementasi PPBS membutuhkan biaya
2. Menghindarkan adanya pertentangan yang besar, karena PPBS membutuhkan
dan overlaping program dan teknologi yang canggih.
mewujudkan sinkronisasi dan 3. PPBS hanya bagus secara teori, namun
integrasi antar aparat organisasi peng implementasian nya cukup sulit.
dalam proses perencanaan. 4. PPBS mengabaikan realitas politik dan
3. Alokasi sumberdaya yang lebih efisien realitas organisasi sebagai kumpulan
dan efektif berdasarkan analisis manusia yang kompleks.
manfaat dan biaya untuk mencapai 5. Memerlukan pengelola yang ahli dan
tujuan, karena PPBS menggunakan memiliki kualitas tinggi.
teori marginal utility. 6. Pengaplikasian PPBS menghadapi
4. Dalam jangka panjang dapat masalah teknis. Hal ini terkait dengan
mengurangi beban kerja. sifat program atau kegiatan yang lintas
5. Lintas departemen, sehingga dapat departemen, sehingga menyulitkan di
meningkatkan komunikasi, dalam mengalokasikan biaya. Sementara
koordinasi dan tentunya adalah kerja itu, sistem akuntansi dibuat berdasarkan
sama yang baik antara departemen departemen, bukan program

19
Kendala utama penggunaan ZBB dan PPBS:
1. Bounded rationality
2. Kurangnya data untuk membandingkan semua alternative,
terutama untuk mengukur output
3. Masalah ketidakpastian sumber daya, pola kebutuhan di masa
depan, perubahan politik, dan ekonomi
4. Pelaksanaan teknik tersebut menimbulkan beban pekerjaan yang
sangat berat
5. Kesulitan dalam menentukan tujuan dan perankingan program
terutama ketika terdapat pertentangan kepentingan (conflict of
interest)
6. Seringkali tidak memungkinkan untuk melakukan perubahan
program secara cepat dan tepat
7. Terdapat hambatan birokrasi dan perlawanan politik yang besar
untuk berubah (resistence to change)
8. Pelaksanaan teknik tersebut tidak sesuai dengan proses
pengambilan keputusan politik
9. Pada akhirnya, pemerintah beroperasi dalam dunia yang tidak
rasional

Anda mungkin juga menyukai