Anda di halaman 1dari 40

Self Assessment,

Peer Assessment,
Self Reflection

Ajeng Hayuning Tiyas, SST, M.Keb


Apakah kita
terbiasa dengan
menilai
diri sendiri?

Apakah masih banyak


menilai diri sendiri
hanya yang baik saja?
Apakah kita
terbiasa
menerima
penilaian Apakah kita terbiasa
orang lain? menerima penilaian orang lain?

Jawabannya kemungkinan
“Iya”,
jika penilaiannya
“baik”.
Apa itu Self Assessment & Peer Assessment
Berdampak terhadap
Perubahan
metode dan aktifitas
paradigma pendidikan dan juga terhadap cara
belajar seperti
dari teacher centre ke penilaian hasil belajar
penerapan Problem Based
arah student centre
Learning (PBL)

Self assessment dan peer assessment merupakan cara


penilaian hasil belajar yang berpusat pada
peserta didik.
Self Assessment

• Self Assessment menurut Boud (1991) adalah keterliba


tan peserta didik dalam mengidentifikasi kriteria ata
u standar untuk diterapkan dalam belajar dan me
mbuat keputusan mengenai pencapaian kriteria dan st
andar tesebut. kata lain Self Assessment
Dengan
adalah sebuah proses dimana peserta
didik memiliki tanggung jawab untuk
menilai
hasil belajarnya sendiri. 
Peer Assessment

• Sedangkan Peer Assessment adalah sebuah proses


dimana seorang peserta didik menilai hasil belajar t
eman lainnya yang berada dalam satu level.
• Maksud dari se-level adalah jika dua orang atau lebi
h berada dalam level kelas yang sama atau subjek
pelajaran yang sama. 
Self Assessment & Peer Assessment

• Self dan peer assessment dapat digunakan untuk m


enilai kemampuan klinik yang meliputi dimensi kogn
itif (clinical management) dan dimensi humani
stic ( psychological)
• Metode penilaian ini dapat diterapkan untuk menilai
kemampuan kognitif maupun kemampuan non
kognitif peserta didik apabila dilihat dari kemampua
n  yang ingin diuji dan dapat sebagai alat penilaian
Self Assessment & Peer Assessment
Self Assessment

Self assessment dapat digunakan untuk membantu


peserta didik dalam mengembangkan kemampuan
menilai dan mengkritisi proses dan hasil belajarnya
sendiri

Biasanya digunakan dalam penilaian


formatif

Penilaian formatif  penilaian yang dilakukan


setelah pembahasan bahan kajian/tatap muka
Lebih berorientasi kepada proses
Peer Assessment

Peer assessment dapat digunakan untuk membantu peserta


didik dalam mengembangkan kemampuan bekerjasama,
mengkritisi proses dan hasil belajar orang lain (penilaian
formatif),

Menerima feedback atau kritik dari orang


lain

Memberikan pengertian yang mendalam kepada peserta


didik tentang kriteria yang digunakan untuk menilai proses
dan hasil belajar dan sebagai persiapan untuk penilaian
sumatif.
Keunggulan Self Assessment & Peer Assessment

Mendorong pelajar untuk 


memiliki rasa tanggung jawab
terhadap proses belajarnya
Melatih keterampilan
mengevaluasi (evaluation
skill) yang berguna untuk life
long learning 

Mendorong deep learning


Proses Self Assessment

Menetapkan item dan kriteria yang akan


dinilai

Mahasiswa menilai secara sendiri

Hasil penilaian ini biasanya dicocokkan


dengan hasil penilaian dosen
Proses Peer Assessment

Mendiskusikan item dan kriteria penilaian oleh


dosen dan para mahasiswa
Masing-masing mahasiswa menilai teman mereka yang
telah ditunjuk dan juga memberikan feedback

Kemudian dosen memberikan feedback terhadap


penilaian mahasiswa tersebut
Apabila selisih nilai penilaian peer kurang dari 10 %
maka penilaian ini dapat diterima
Penerapan Self Assesment & Peer Assesment 
sebagai Penilaian Formatif

Penilaian formatif adalah sebuah


metode untuk menilai sebuah
program yang masih berjalan dan
fokus kepada proses

Penggunaan peer assessment untuk
formatif bertujuan untuk
memberikanfeedback yang berasal
dari peer

Bukti penelitian menunjukkan bahwa peer


assessment mendukung mahasiswa untuk
memberikan feedback kepada mahasiswa lain
dan juga belajar menerima feedback dari
mahasiswa lain
Penerapan Self Assesment & Peer Assesment 
sebagai Penilaian Formatif

Penggunaan self dan peer
assessment dapat dilakukan
secara sendiri-
sendiri ataupun kombinasi

Kombinasi penggunaan self
assessment dan peer
assessment untuk penilaian
formatif akan lebih
meningkatkan efektifitas
penilaian
CONTOH PENERAPAN
SELF DAN PEER
ASSESSMENT
DALAM KEGIATAN
PEMBELAJARAN
KEBIDANAN
Logs Book      Logs Book

Logs Book adalah salah satu bentuk learning


journal yang digunakan dalam proses
pembelajaran, terutama praktikum atau praktik
klinik
Para mahasiswa diminta untuk menggambarkan
kembali tentang pengalaman belajar yang telah
mereka alami berupa kelebihan, kekurangan dan
seberapa jauh hasil yang telah dicapai (target)

Logs book ini dapat mendorong mahasiswa untuk


menyadari dan merefleksikan pengalaman belajar yang
telah mereka jalani atau merupakan self assessment atas
kemajuan proses belajar mahasiswa tersebut  
Logs Book      Logs Book

Dalam akhir program pembelajaran mahasiswa


diminta menggumpulkan logs book mereka kepada
Dosen atau Tutor yang akan memberikan feedback.

Sebelum dikumpul, mahasiswa diminta untuk


melakukan peer assesment untuk saling
mendiskusikan dan memberi feedback  terhadap
isi  logs book yang telah mereka tulis.

Hasil penilaian teman berupa feedback ditulis dalam halaman


yang telah disediakan. Selanjutnya logs book dikumpulkan
kepada dosen. Dosen akan menuliskan feedback pada
halaman yang telah disediakan di dalam logs book. 
Catatan Kuliah Catatan Kuliah

Setiap mahasiswa menulis


sebuah catatan mengenai
kuliah yang baru mereka
dapatkan
Lalu masing-masing mahasiswa saling
menukarkan hasil catatan kuliah mereka
dan saling
memberikan feedback mengenai catatan
kuliah yang telah dibuat

Sebelumnya kriteria penilaian


untuk menilai harus ditentukan
dahulu secara jelas. Contohnya
kesesuaian catatan kuliah yang
dibuat dengan learning objectives. 
CONTOH PENERAPAN
SELF DAN PEER
ASSESSMENT
DALAM KEGIATAN
PEMBELAJARAN
PRAKTIK KEBIDANAN
Self dan Peer Assessment dalam Kegiatan Praktikum

Mahasiswa dan instruktur/dosen mendiskusikan


item-item keterampilan dan kriteria penilaian

Penetapan kriteria penilaian ini harus jelas


sehingga tidak menimbulkan perbedaan penafsiran

Penggunaan skala rating dapat membantu kriteria


penilaian menjadi lebih objektif dan jelas. Misalnya
0=tidak dilakukan, 1=dilakukan tetapi salah,
2=dilakukan tetapi kurang sempurna, 3=dilakukan
dengan sempurna (contoh ; bisa menggunakan daftar
tilik yang sudah dibakukan institusi)
Self dan Peer Assessment dalam Kegiatan Praktikum

Kemudian hasil diskusi ini dibuat dalam bentuk


form penilaian keterampilan klinik. Masing-masing
mahasiswa diberikan lembar penilaian ini.

Mahasiswa akan diberi satu sesi dimana instruktur


akan mendemonstrasikan salah satu keterampilan
klinik secara benar. 

Sebelum waktu latihan mandiri masing-masing


mahasiswa diminta melakukan self
assesment terhadap keterampilan yang telah mereka
pelajari sebelumnya dengan mengisi form
keterampilan klinik.
Self dan Peer Assessment dalam Kegiatan Praktikum

Hasil self assessment ini jangan diberitahukan


dahulu kepada teman yang akan memberikan peer
assessment sebelum peer assessment dilakukan. 

Peer assessment dilakukan oleh peer dengan


mengamati keterampilan yang dilakukan oleh
seorang mahasiswa dan menilainya ke dalam form
yang sama dengan form self assessment
Self dan Peer Assessment dalam Kegiatan Praktikum

Penggunaan double blind  atau anonym tidak


dimungkinkan dalam kegiatan ini. Oleh karena itu
untuk meningkatkan reliabilitas maka penilaian ini
lebih baik dilakukan oleh dua orang peer review.

Setelah hasil peer assessment didapat maka hasil


ini dibandingkan dengan hasil self assessment.

Perbedaan dari kedua hasil ini akan didiskusikan


sehingga peer dapat memberikan feedback yang
dapat digunakan untuk meningkatkan ketrampilan
mahasiswa tersebut. 
Self dan Peer Assessment pada OSCE

Peer assessment ini juga


bisa diterapkan di OSCE, Contoh : OSCE akan
khususnya bertujuan dilakukan pada akhir
sebagai penilaian semester pada mata
formatif agar mahasiswa kuliah KDPK dengan 9
memiliki kesiapan dan prasat 9 station dengan
konfiden untuk waktu tiap station 10
menghadapi OSCEPersiapan dan pelatihan
menit.
sumatif. mengenai tata cara
pelaksanaan self
assessment dan peer
assessment yang akan
diterapkan dilakukan
dua hari sebelum OSCE
formatif.
Self dan Peer Assessment pada OSCE

Penentuan mahasiswa Semua alat/manekin dan


yang akan menjadi standar pasien sudah
dipersiapkan. Sebelum OSCE
observer bagi formatif, para mahasiswa
mahasiswa lain diminta untuk melakukan self
ditentukan pada saat assessment mengenai
ketrampilan yang diujikan
akan OSCE untuk dengan cara mengisi lembar
menghindari checklist ketrampilan yang
subjektifitas. Ketika hari OSCEakan
makadiujikan
mahasiswa yang
ditentukan sebagai
observer diminta
menempati station
yang telah ditetapkan
masing-masing
Self dan Peer Assessment pada OSCE
Kemudian OSCE dimulai,
dan setelah semua Perbedaan dari kedua
selesai, lembar peer hasil ini akan
assessment dikumpulkan, didiskusikan
lalu diserahkan kepada sehingga peer dapat
masing-masing memberikan feedback d
mahasiswa yang dinilai, an dapat digunakan
hasil peer untuk meningkatkan
Manfaat
assessment dibandingkanyang didapat dari
keterampilan
kegiatan ini yaitu melatih
dengan hasil self
ketrampilan self mahasiswa tersebut.
assessment.
assessment dan peer
assessment mahasiswa,
tersedianya feedback yang
berguna untuk meningkatkan
ketrampilan mahasiswa
tersebut dan membuat
mahasiswa lebih percaya diri
dalam menghadapi OSCE
sumatif
Self dan Peer Assessment untuk menilai 
Professional Behaviour

Self dan peer assessment dapat juga digunakan untuk menilai professional behaviour.

Dalam penerapan metode ini diperlukan kriteria atau ukuran-ukuran dari  professional
behavior yang akan dinilai ditentukan secara jelas agar hasil penilaian objektif.

Metode ini dapat diterapkan untuk penilaian professional behavior dalam kontek diskusi tutorial
atau kontek yang lebih luas lagi.

Prinsip anonym dalam peer assessment perlu diterapkan agar objektif dan menghindari


subjektifitas

Penggunaan lembaran penilaian dengan skala penilaian akan lebih meningkatkan reliabilitas dan
objektifitas penilaian
Pro Kontra Penerapan Self dan Peer Assessment dalam
Penilaian Sumatif

Penerapan self & peer assessment sebagai penilaian sumatif banyak menimbulkan perdebatan


mengenai validitas dan reliabilitasnya

Orpen (1982) menemukan bahwa tidak ada perbedaan antara penilaian oleh instruktur dengan
penilaian oleh peer.

Arnold et al. (1981) melaporkan bahwa peer assessment di pendidikan dokter memiliki validitas
dan reliabilitas yang baik.

Boud (1995) melaporkan bahwa dari penelitian – penelitian mengenai peer assessment yang


dianalisa, lebih banyak penelitian melaporkan bahwa mahasiswa menilai lebih tinggi daripada
dosennya
Pro Kontra Penerapan Self dan Peer Assessment dalam
Penilaian Sumatif

Penerapan self & peer assessment sebagai penilaian sumatif belum diterapkan di institusi


pendidikan kebidanan di Indonesia

Ada berbagai hambatan dalam menerapkan metode ini

Sikap peserta didik/mahasiswa yang masih memandang penilaian merupakan tugas dosen

Kepercayaan diri peserta didik/mahasiswa yang masih kurang untuk melakukan  self
assesment  & peer assessment dan ketidakmengertian peserta didik/mahasiswa terhadap kriteria
penilaian.
4 Langkah dalam Perencanaan dan Penerapan  
Self dan Peer assessment Agar Efektif

Penyampaian maksud dan tujuan peer


assessment kepada semua partisipan yang terlibat,
baik mahasiswa yang akan dinilai maupun
mahasiswa yang menjadi penilai.

Peer assessment ini diterapkan secara bertahap,


dengan menggunakan anonym, diterapkan pada low
stake setting seperti untuk penilaian formative dan
buatlah sistem penilaian ini semudah dan
sesederhana mungkin
4 Langkah dalam Perencanaan dan Penerapan  
Self dan Peer assessment Agar Efektif

Kriteria penilaian harus dikembangkan dan disampaikan kepada


partisipan. Kriteria ini meliputi berapa banyak partisipan yang terlibat,
karakteristik partisipan, komponen kompotensi apakah yang akan dinilai,
kapan penilaian akan dilaksanakan, dan juga metode pengambilan data
(checklist, rating form, scoring key).

Pelatihan perlu dilakukan untuk semua partisipan. Pelatihan yang intensif


perlu dilakukan untuk para mahasiswa yang pertama kali menghadapi
sitem penilaian ini dan apabila para mahasiswa telah melewati beberapa
kali sistem penilaian ini maka pelatihan tidak perlu intensif. Pelatihan ini
mencakup pelatihan mengenai penentuan kriteria penilaian (criterion
reference test) dan pelatihan cara memberikan feedback yang efektif.4
Self Reflection

Mengidentifikasi dan membangun


pengetahuan mereka sendiri

Membuat generalisasi dari pengalaman tertentu

Mengaplikasikan hasil generalisasi ke


situasi pembelajaran selanjutnya

Mengintegrasikan pemahaman baru


mereka.
Self Reflection

Mahasiswa
menyadari apa yang
Pembelajaran telah mereka
sepanjang kerjakan atau yang
tidak dikerjakan
hayat selama kegiatan
yang mereka ikuti

Membuat
penyesuaian apa
yang akan dilakukan
sesuai dengan
kebutuhan
berdasarkan hasil
refleksi
Self Reflection

• Upaya efektif yang dapat dilakukan oleh pengajar dalam


mengajarkan refleksi diri adalah dengan cara memberi-
kan contoh nyata sebagai seorang praktisi reflektif,
memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk melaku-
kan praktek refleksi, dan memberikan umpan balik
yang membangun terhadap usaha-usaha refleksi yang
dilakukan mahasiswa.
Self Reflection

• Mahasiswa yang memiliki keterampilan refleksi diri aka


n berkembang menjadi seorang reflective practioners.
• Seorang reflective practioners adalah seorang bidan
yang selalu belajar dari pengalaman, sadar apa yang
diketahui ataupun yang tidak diketahui dan selalu
menerapkan lifelong learning dalam meningkatkan
profesionalisme dalam pelayanan kesehatan
KESIMPULAN
Kesimpulan

Penggunaan self dan peer assessment secara sendiri-sendiri ataupun kombinasi antara keduanya


dapat dilakukan untuk penilaian formatif dan penilaian sumatif.

Penggunaan metode ini untuk penilaian formatif ditujukan untuk memperoleh feedback bagi peserta
didik sehingga dapat meningkatkan proses dan hasil belajar.

Penerapan metode ini untuk penilaian sumatif dalam memutuskan kelulusan seorang peserta didik
terhadap suatu kemampuan masih banyak perdebatan mengenai validitas dan reabilitasnya sehingga
sulit untuk diterapkan.
KESIMPULAN
Kesimpulan

Penerapan self dan peer assessment agar efektif maka perlu dilakukan langkah-langkah


yaitu penyampaian maksud dan tujuan self dan peer assessment secara jelas, penjelasan kriteria
penilaian yang jelas, pelatihan yang intensif dan memonitor proses dan hasil penilaian
dari self dan peer assessment tersebut.

Penerapan self assessment dan peer assessment secara bertahap, dengan menggunakan


anonym, diterapkan pada low stake setting seperti untuk penilaian formative dan sistem
penilaian yang dibuat semudah dan sesederhana mungkin merupakan langkah-langkah
untuk memulai metode penilaian ini agar dapat diterima oleh para pendidik dan peserta didik. 
Referensi

• Boud, D. (1995) . Enhancing Learning through Self Assessment, L


ondon: Kogan Page
• Isaacs , G. (1999). Brief briefing: Peer and self assessment. [Inter
net]. Available from:         < http://
www.tedi.uq.edu.au/conferences/A_conf/papers/Isaacs.html>     
                       
• Bostock, S. (2000). Student peer assessment. [Internet]. Availabl
e from: < http://www.keele.ac.uk/depts/aa/landt/lt/docs/bostoc
k_peer_assessment.html> 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai