Anda di halaman 1dari 25

PT.

ARSINESIA
Disusun Oleh :
1. Bahrianto Prakoso (07)
2. Dewi Meira Rosa (09)
3. Dian Fatmayanti (10)
4. Naufal Ariq Hariesta Putra (29)
5. Siti Rizqina (34)
6. Winnia Desy Riyani (35)
XII MIPA 6
PT ARSINESIA

Perusahaan Konsultan Arsitektur


Alamat : Jalan Nusantara 10 Pekalongan
Telp : 0285 0285 0285
Website : www.arsinesia.com
PENGERTIAN
 Konsultan adalah suatu badan yang memiliki kemampuan dalam
berbagai disiplin ilmu dalam bidangnya masing-masing yang bertindak
baik sebagai penasehat dan atau perencana (dalam hal ini bidang
struktur dan konstruksi). yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
pemilik sekaligus dapat bertindak sebagai pengawas dalam
pelaksanaanya.
 Arsitektur adalah sebuah rancangan skema atau rencana.
 "Arsitek" berasal dari Latin architectus, dan dari bahasa Yunani:
architekton (master pembangun), arkhi (ketua) + tekton (pembangun,
tukang kayu).
 Arsitek adalah seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang
bangun atau lingkungan binaan.
 Dalam penerapan profesi, arsitek berperan sebagai pendamping, atau
wakil dari pemberi tugas (pemilik bangunan).
TUGAS UMUM ARSITEK
 Menata letak bangunan-bangunan yang memiliki keterikatan fungsi
dalam sebuah site dan mendesain site tersebut.
 Mengolah tata ruang sebuah bangunan.
 Menentukan konsep desain interior sebuah bangunan (termasuk
perletakan furniturenya, dll).
 Mengolah bentuk luar dan tampak sebuah bangunan.
 Menentukan jenis dan letak sistem struktur pada bangunan.
 Menentukan jenis dan letak instalasi listrik pada bangunan.
 Menentukan jenis dan letak instalasi pipa air dan jalur penghawaan
udara.
 Menentukan jenis dan letak alat-alat transportasi dalam bangunan
(lift, dsb).
 Menghitung biaya konstruksi sebuah bangunan.
STRUKTUR ORGANISASI
Pemegang Saham
(Dian Fatmayanti)
Dewan Komisaris
(Siti Rizqina)
Direktur Utama
(Bahrianto Prakoso)
Sekretaris Perusahaan
(Winnia Dessy R.)

Direktur Operasi Direktur Keuangan


(Dewi Meira Rosa) (Naufal Ariq H.)

Biro Usaha Biro Biro Wilayah Biro Biro


Pengembangan Satuan
Khusus Pemasaran Divisi S/1 Personali Keuangan
, Penelitian, Pengawas
(Melyta & Sumber (Tata a dan dan
dan an Umum
Sanita) Daya Yunita) Umum Akuntansi
Pengendalian (Alifta
(Sanita (Melly (Qiqi
(Koko salsabila)
Joko) Ardiani) Asruli)
Muhammad)

Bag, Adm, Akun, Bagian Bagian


Keuangan Pemasaran Pengendalian
(Lili Clala) (Tata Uus) Proyek dan Cabang (Bahri Anto)
(Yuyun Bobo)
1. Pemegang Saham

Kewenangan Pemegang Saham :

1. Bertanggung jawab atas biaya yang di butuhkan oleh


perusahaan.
2. Membuat dan mengubah keputusan/strategi sesuai
kesepakatan.
3. Berwenang menerima laporan mengenai keadaan perusahan.
4. Menikmati keuntungan operasional.
5. Mengevaluasi prestasi kerja bawahanya.
2. Dewan Komisaris

Tugas dan kewenangan Dewan Komisaris :

1. Melakukan pengawasan atas jalannya usaha PT dan


memberikan nasihat kepada Direktur.
2. Melakukan tugas, dewan direksi berdasarkan kepada
kepentingan PT dansesuai dengan maksud dan tujuan PT.
3. Kewenangan khusus dewan komisaris, bahwa dewan komisaris
dapat diamanatkandalam anggaran dasar untuk melaksanakan
tugas-tugas tertentu direktur, apabiladirektur berhalangan atau
dalam keadaan tertentu.
4. Membuat risalah rapat dewan komisaris dan
menyimpan salinan rapat.

5. Melaporkan kepada PT mengenai kepemilikan saham


dan/atau keluarga atas sahamPT dan saham di PT
lainnya.

6. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang


telah dilakukan.

7. Mengawasi direktur utama.


3. Direktur Utama

Tugas dan Wewenang Direktur Utama :

1. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan


perusahaan.
2. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan
kepala bagian (manajer)
3. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan.
4. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja
perusahaan.
5. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan
peralatan perlengkapan.
6. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.
7. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya
bekerjasama dengan MD atau CEO).
8. Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan
pelaksanaan tata-tertib;keadilan dan kesempatan bagi semua
untuk berkontribusi secara tepat; menyesuaikanalokasi waktu per
item masalah; menentukan urutan agenda; mengarahkan diskusi
kearah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan
kebijakan.
9. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya
dengan dunia luar.
10. Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari
board dan sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan dan
efektivitas.
11. Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh BOD
atau pada situasitertentu yang dianggap perlu, yang
diputuskan, dalam meeting-meeting BOD.

12. Menjalankan tanggung jawab sebagai direktur perusahaan


sesuai dengan standar etika dan hukum.

13. Mengawasi kerja dari para direktur operasi dan direktur


keuangan.
4. Direktur Keuangan

Tugas dari Direktur Keuangan :

1. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta


pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
2. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang
administrasikeuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.
3. Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan, dan pengeluaran
perusahan.
4. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan direktur utama.
5. Membuat laporan keuangan perusahan setiap bulannya.
6. Memberikan gaji karyawan.
5. Direktur Operasi

Tugas dari Direktur Operasi :

1. Memberikan laporan secara berkala kepada Direktur Utama.


2. Membuat strategi dan Kebijakan yang terkait dengan operasional.
3. Menghubungi supplier yang menyediakan barang-barang yang
dibutuhkan perusahan.
4. Mengatur dan mengawasi kerja dari bawahan.
5. Mengatur jam kerja bawahan dan mengawasi kehadiran dari
bawahan.
6. Sekertaris Perusahan
Tugas dan Wewenang Sekertaris Perusahan :
1. Membangun jaringan kerjasama dengan berbagai pihak
Stakeholder.
2. Mengupayakan kelancaran pelaksanaan agenda Direksi.
3. Mengkomunikasikan kebijakan perusahaan kepada pihak internal
dan eksternal.
4. Melaksanakan kegiatan kesekretariatan perusahaan.
5. Mengelola dan mengembangkan sistem informasi perusahaan.
6. Menyiapkan laporan perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku.
7. Mengkoordinasikan bahan-bahan laporan untuk Rapat Komisaris
dan RUPS.
8. Melakukan pembinaan kepada pegawai sesuai kewenangan dan
ketentuan.
7. Biro Pemasaran
Memimpin fungsi strategis dalam aspek operasi dan pengembangan pasar melalui
riset, perumusan strategi dan penetapan harga, promosi penjualan, distribusi serta
penagihan.

8. Biro Pengendalian Operasi dan Mutu


Memimpin strategis dalam perumusan, penerapan, pengendalian, evaluasi
dan peningkatan menejemen mutu dan operasi secara menyeluruh dan terpadu.

9. Biro Pengembangan Bisnis


Memimpin strategis dalam penelitian, pengembangan baik produk maupun
teknologi produksi untuk mengantisipasi kebutuhan pasar.

10. Biro Keuangan


Memimpin fungsi strategis dalam penyusunan anggaran pengusahaan dana,
pengelolaan pajak, pembinaan dan pengembangan sistem informasi akuntasi,
koordinasi dalam perumusaan rencana strategis dan tahunan serta evaluasi hasil usaha
perusahaan.
DASAR HUKUM PERAN ARSITEK DAN
PRAKTIK ARSITEKTUR DI INDONESIA
 UU No.18/1999 tentang Jasa Konstruksi.
 PP No. 28, 29 dan 30/2000 tentang Jasa Konstruksi.
 UU No. 28/2002 tentang Bangunan Gedung.
 PP No. 36/2005 tentang Bangunan Gedung.
 Keppres 18/2000 tentang Pengadaan Barang & Jasa
 Perubahan Keppres 18/2000 tahun 2002.
 Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara - Kep
Menkimpraswil nomor 332/KPTS/M/2002.
 Surat Edaran Bersama Deputi Ketua Bidang Pembiayaan dan
Pengendalian Pelaksanaan Bappenas dan Dirjen Anggaran Departemen
Keuangan No. 604/D.VI/02/1998 dan No. SE-35/A/21/0298.
KODE ETIK ARSITEK
SURAT KEPUTUSAN MAJELIS ARSITEK IAI
Nomor : 03/MJS-IAI/SK/VIII/1991
Tentang
KODE ETIK ARSITEK
 Pasal 1
Dalam menunaikan tugas profesional yang dipercayakan kepadanya, seorang arsitek bertanggung
kepada diri sendiri dan mitra kerja, profesi dan ilmu pengetahuan, masyarakat dan umat manusia
serta bangsa dan negara, sebagai pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 Pasal 2
Dalam menunaikan tugas, seorang arsitek membaktikan seluruh kemampuan, ketrampilan,
pengetahuan dan perasaan yang dimilikinya di dalam proses pembangunan demi kesejahteraan
umat manusia lahir dan batin, dengan tetap menjaga kemandirian berpikir dan kebebasan
bersikap.
 Pasal 3
Seorang arsitek harus menempatkan diri, menata pikiran dan hasil karyanya, bukan sebagai
tujuan melainkan sarana yang digunakan secara maksimal dalam mencapai tujuan kemanusiaan
dengan berupaya hemat sumber daya serta menghindar dampak negatif.
 Pasal 4
Atas dasar kepercayaan atas keutuhan integritas, keahlian, kujujuran, kearifan
dan rasa sosial yang dilimpahkan kepadanya, maka seorang arsitek
mendahulukan tanggung jawab dan kewajiban dari pada hak dan kepentingan
diri sendiri.
 Pasal 5
Tanpa mengurangi hak dan kepentingan pemberi tugas, seorang arsitek
berusaha memahami dan memperjuangkan kepentingan umat manusia dan
masyarakat pemakai, sekalipun pihak ini bukan pemberi imbalan jasa secara
langsung.
 Pasal 6
Arsitek sebagai budayawan harus berupaya mengangkat nilai-nilai sosial
budaya melalui karyanya dan tidak semata-mata menggunakan pendekatan
teknis.
 Pasal 7
Pada tahap manapun dalam proses pembangunan, arsitek harus menunaikan
tugasnya secara bijak dan konsisten.
MEKANISME MENDESAIN BANGUNAN

3.    Pembuatan
1.    Bertemu 2.    Pembuatan
Gambar Desain
dengan Arsitek kesepakatan kerja
Arsitektur ( Pra
dan survey lokasi.
Rencana)

5.    Penyusunan 4.    Pembuatan


Rencana Anggaran Gambar Kerja atau
Biaya (RAB) shop drawing
1.    Bertemu dengan Arsitek

 Klien menyampaikan data pribadi yang jelas, list


kebutuhan ruang, denah ruang/denah rumah atau
denah tanah, ketersediaan dana, konsep yang
diinginkan. Akan lebih membantu lagi, bila Anda
sebagai klien juga memberikan referensi yang
sesuai dengan keinginan Anda sehingga arsitek
lebih mudah mengetahui dan mewujudkan impian
Anda ke dalam desainnya.
2.    Pembuatan kesepakatan kerja dan
survey lokasi.
 Ketika Anda dan arsitek menyepakati pekerjaan yang akan
diberikan kepada arsitek, maka biasanya antara arsitek dan
klien akan membuat komitmen kerja yang dituangkan dalam
kontrak kerja. Kontrak berisi kesepakatan soal pembayaran
dan daftar gambar yang menjadi kewajiban arsitek. Di dalam
kontrak itu disebutkan hak Anda sebagai klien selama
pelaksaanan pekerjaan sampai serah terima. Namun, demi
menghindari kesalahan, bacalah kontrak lebih teliti.
 Sebelum mendesain rumah, arsitek perlu melakukan survei

lokasi. Hal ini berguna untuk memberikan gambaran


deskriptif untuk rancangannya nanti. Survei tidak cukup
hanya sekali, sehingga proses ini bisa berjalan lebih lama.
3.    Pembuatan Gambar Desain
Arsitektur ( Pra Rencana)
 Di tahap yang paling awal inilah semua ide dan gagasan
dituangkan untuk mendapatkan sebuah gambar desain. Di
tahap ini, komunikasi yang intens antara konsultan arsitek dan
klien sangat penting. Arsitek akan membuat gambar skematik
yang disesuaikan dengan tema desain, bentuk bangunan /
bentuk lahan, serta studi fasade, di mana arsitek akan
menyajikan berbagai alternatif desain dalam bentuk gambar,
yang akan dipresentasikan sejelas-jelasnya kepada pemberi
tugas (klien). Dalam merancang bangunan, seorang arsitek
perlu mengetahui ide / gagasan klien, kebutuhan dan selera
klien. Hasil akhir pada tahap prarencana biasanya berupa
gambar denah layout, tampak bangunan, serta potongan
bangunan. 
4.    Pembuatan Gambar Kerja atau shop drawing

 Setelah gambar design arsitektur selesai, akan dibuat lagi gambar yang lebih
detail disebut gambar kerja. Gambar kerja lengkap dengan ukuran yang sudah
fixed, jenis bahan serta keterangan lain yang sejelas-jelasnya karena gambar
ini yang menjadi acuan saat pelaksanaan renovasi fisik arsitektur rumah atau
pembangunan.

 Gambar design arsitektur harus sudah disepakati dari awal dan tidak
mengalami perubahan-perubahan lagi di tengah jalan. Karena perubahan
sekecil apapun pada design arsitektur akan mempengaruhi gambar kerja.
Proses ini akan memakan waktu dan tenaga lagi.

Dalam tahap ini, hasil gambar yang diberikan oleh konsultan arsitek
mencakup banyak detail, termasuk gambar instalasi listrik, air, rencana
plafon, rencana atap, rencana penempatan kusen, pintu dan jendela, detail
fondasi, detail arsitektur ( kamat mandi, tangga, dsb) dan gambar-gambar
arsitektur yang berkaitan dengan struktur lainnya.
5.    Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB)

 Tahapan ini baru dapat dilakukan setelah design arsitektur


bangunan tergambar dengan lengkap, karena dalam menghitung
biaya, spesifikasi, dan volume meterial yang digunakan akan
menjadi salah satu acuan. Dalam anggaran biaya, tercakup
jumlah material yang digunakan serta biaya pembelian material.
Biaya jasa kontraktor dan ongkos pekerja juga termasuk disini.

Sering orang meremehkan penghitungan RAB ini dan hanya


mengira-ngira dengan menghitung luasan bangunan. Padahal
dengan perhitungan yang mendetail, kemungkinan sisa bahan
dapat dikurangi. Pembelian bahan pun dapat diatur dengan
efisien waktunya. Sehingga pembengkakan biaya dapat
dihindari. 

Anda mungkin juga menyukai