Anda di halaman 1dari 12

Identifikasi Bahaya da

n Pengendalian Risiko
di Industri Pertambang
an
Yemima Noch Bolla
Pertambangan
Pertambangan adalah suatu kegiatan pengambilan
endapan bahan galian berharga dan bernilai ekono
mis dari dalam kulit bumi, baik secara mekanis mau
pun manual, pada permukaan bumi, di bawah permu
k a a n b u m i d a n d i b a w a h p e r m u k a a n a i r. H a s i l k e g i a t
an ini antara lain, minyak dan gas bumi, batubara, p
asir besi, bijih timah, bijih nikel, bijih bauksit, bijih t
e m b a g a , b i j i h e m as , p e r a k d a n b i j i h m a n g a n .

Usaha pertambangan merupakan kegiatan


dengan risiko tinggi terjadinya suatu
kecelakaan. Industri pertambangan yang pesat
tanpa disertai upaya penanganan efek samping
penerapan teknologi akan menimbulkan
berbagai masalah terutama masalah
keselamatan dan kesehatan kerja.
Kegiatan dalam Indu
stri Pertambangan

Drilling Blasting
• Proses drilling merupakan kegiat
an penggalian lubang bukaan unt
uk diisi dengan bahan peledak de
ngan cara pemboran.

• Proses blasting merupakan kegia


tan peledakan. Blasting merupaka
n proses penting untuk dilakukan
didalam kegiatan pertambangan d
engan tujuan untuk menghancurka
n batuan dari batuan induk (batua
n asalnya).
Proses
Drilling dan Blasting
Tambang PT Adaro Ma
kan Korban Jiwa Jumat, 02 November 2012 – 10:58 WIB

Ribut, selaku pekerja bagian blasting atau petugas peledak lahan tambang, meninggal dunia usai mel
a k u k a n p e l e d a k a n d i k a w a s a n t a m b a n g b e r l o k a s i C S 2 d i K e c a m a t a n M u r u n g P u d a k , Ta b a l o n g p u k u l 1
4.00 Wita. Seperti biasa, proses setelah peledakan terjadi, Ribut beserta beberapa petugas lainnya
melakukan pemeriksaan bekas ledakan. Namun, tak menyangka dirinya terjatuh di lubang bekas leda
kan.

A k i b a t t e r j a t u h , s e k u j u r t u b u h R i b u t m e m a r. P u p i l m a t a t e r l u k a d a n p a d a m u l u t n y a m e n g e l u a r k a n d a r a
h s e g a r. K o n d i s i s e p e r t i i t u , d i a p u n m e n i n g g a l d u n i a d i t e m p a t k e j a d i a n .
Sumber : https://www.jpnn.com/news/tambang-pt-adaro-makan-korban-j
Mengatur Menyiapkan
Cutting
Delay Primer

Charging & Merangkai


Tamping Clearing
Bahan
Area
Peledak

Smoke Tahap
Clear
Blasting Pelaksanaan
Proses Blasting
1. Cutting yaitu membersihkan lubang ledak dari material batuan.

2. Mengatur delay yaitu mengatur sistem tunda ledak agar berurutan selang beberapa det
ik oleh blaster (juru ledak).

3. Menyiapkan primer yaitu penggabungan antara detonator dengan bahan peledak.

4. Charging & tamping yaitu memasukan bahan peledak dan memadatkan bahan pel edak
didalam lubang ledak menggunakan pipa kayu atau loading stick .

5. Merangkai bahan peledak

6. Clearing area yaitu aktifitas yang dilakukan dengan tujuan memastikan bahwa area pel
edakan telah aman dari pekerja dan penggunaan peralatan pertambangan atau properti
perusahaan diikuti dengan mematikan ventilasi tambang.

7. Blasting membunyikan sirine sebanyak 3 kali sebagai pertanda akan dilakukan peledak
an dii kuti dengan melakukan eksekusi peledakan oleh blaster .

8. Smoke clear yaitu inspeksi hasil peledakan.

Setelah ± 30 menit ventilasi kembali dihidupkan untuk proses smoke clear lalu shift boss
dan blaster masuk kembali ke area peledakan untuk memastikan area peledakan benar-be
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Proses Blasting
Upaya Pengendalian
Jenis Bahaya Upaya Pengendalian
Rekayasa teknik: Administrasi: APD:
Terhirup gas beracun / a. Membuat sistem sirkulasi a. Pengukuran kualitas udara a. Gas detector
kekurangan oksigen exhaust dan auxiliary fan b. Respirator atau masker
c. Self rescue
Administrasi: APD:
a. Pendidikan dan pelatihan a. Reflective wear pack
Tertabrak / terjepit alat atau bagi pekerja b. Safety boots
mesin b. Prosedur melakukan prestart
check list sebelum
mengoperasikan alat/mesin

Rekayasa teknik: APD:


a. Melakukan penyemprotan di a. Safety glasses
Terhirup debu / tertimpa batu area tambang bawah tanah b. Respirator
b. Pemberian sistem sirkulasi
exhaust

Administrasi:
Terpeleset / terjatuh a. Melakukan pembenahan usai
bekerja
Upaya Pengendalian
Jenis Bahaya Upaya Pengendalian
Rekayasa teknik:
a. Mengatur jumlah bahan
peledak
Over break b. Mengatur arah ledak
c. Mengatur pola ledak
d. Memasang forepoling

Rekayasa teknik: Administrasi:


a. Pengaturan waktu tunda a. Mengatur jarak aman
Getaran ledak peledakan +- 100 - 150m dari
b. Pengaturan arah ledak area ledakan.

Rekayasa teknik: Administrasi:


a. Mengatur waktu tunda ledak a. Mengatur jarak aman
Flying rock b. Mengatur arah ledak peledakan +- 100 - 150m dari
area peledakan
Upaya Pengendalian
Jenis Bahaya Upaya Pengendalian
Rekayasa teknik:
Misfire a. Re-priming
(peledakan yang mangkir) b. Pembersihan lubang ledak dengan air bertekanan
c. Re-blasting

APD:
Bising a. Ear plug
b. Ear muff
APD:
a. Safety glasses
Kontak ANFO b. Safety gloves
c. Respirator
Substitusi:
Terkena arus listrik a. Mengganti kabel atau sumber listrik yang dapat menimbulkan arus listrik

Administrasi:
Ergonomi a. Memberikan pelatihan kepada pekerja agar bekerja secara ergonomis
Te r i m a K a s i h

Anda mungkin juga menyukai