Anda di halaman 1dari 27

IDENTIFIKASI MASALAH

AMDAL
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
UAP TELUK SEPANG
Yemima Noch Bolla // 25000219410002
Lokasi Kegiatan
Kota Bengkulu sendiri memiliki luas wilayah
151,70 km2. Ditinjau dari keadaan geografisnya,
Kota Bengkulu terletak pesisir barat pulau
Sumatera dan berada diantara 3o45’ - 3o59’
Lintang Selatan serta 102o22’ Bujur Timur.
Batas wilayah administratif Kota Bengkulu terdiri
dari:
• Utara berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu
Tengah
• Selatan berbatasan dengan Kabupaten Seluma
• Timur berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu
Tengah
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bengkulu ini • Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia
berlokasi di kawasan Teluk Sepang Kota Bengkulu,
Kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan dan 67
Sumatera Barat.
kelurahan.
Jenis Dokumen

Dokumen yang dikaji dalam tugas ini adalah dokumen AMDAL namun,
tidak diketahui pasti tanggal berapa dokumen AMDAL ini terbit.
Terdapat banyak kejanggalan dokumen AMDAL PLTU Teluk Sepang,
AMDAL yang berlaku dianggap tidak sesuai dengan fakta yang ada
sehingga, banyak pihak yang mempermasalahkan hal ini.
Kejanggalan Dokumen Amdal
(1) Lokasi pembangunan PLTU
Teluk Sepang yang saat ini berada
di Pulau Baai, Kota Bengkulu,
tidak sama dengan isi dokumen
RTRW Provinsi Bengkulu yang
menyatakan area
pembangunannya berada di
Napal Putih, Kabupaten Bengkulu
Utara (Pasal 23 ayat 1d).
Mengacu pada peraturan yang
ada, maka proyek PLTU Batu Bara
Teluk Sepang ini menyalahi
rencana tata ruang wilayah.
Kejanggalan Dokumen Amdal

(2) Dalam rekomendasi RTRW yang diterbitkan Bappeda Provinsi Bengkulu yang
menjadi dasar penyusunan Amdal PLTU disebutkan bahwa pembangkit listrik yang
dibangun untuk memenuhi kebutuhan listrik daerah merupakan pembangkit yang
berasal dari energi terbarukan. Padahal pembangkit yang dibangun di PLTU Batu
Bara Teluk Sepang ini adalah energi fosil atau energi kotor.
Kejanggalan Dokumen Amdal
(3) Dokumen AMDAL hanya
menyebutkan bahwa wilayah
Bengkulu adalah daerah rawan
gempa dan tsunami, tanpa merinci
standar operasional prosedur yang
akan dijalankan perusahaan bila
gempa dan tsunami terjadi. Untuk
diketahui, seperti yang tertulis di
dalam RTRW Kota Bengkulu wilayah
Kelurahan Teluk Sepang, Kecamatan
Kampung Melayu merupakan zona
merah rawan bencana tsunami.
Kejanggalan Dokumen Amdal
(4) Dokumen AMDAL (5) Teluk Sepang sendiri merupakan daerah
upwelling zone of the Sumatra-Java Coast,
menyebutkan akan terjadi Convention on Biological Diversity (CBD)
penurunan kualitas air. Sementara menamai daerah ini sebagai upwelling zone
karena memiliki keanekaragaman hayati
di lapangan tidak hanya terjadi dibandingkan dengan daerah lain. Dalam zona
penurunan kualitas air namun juga ini terdapat banyak sekali biota laut mulai dari
terjadi penurunan kuantitas air ikan, udang, cumi-cumi, dan terdapat banyak
jenis penyu yang dilindungi. Namun, di dalam
akibat penancapan paku bumi dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL PLTU
proyek dan penimbunan empat batu bara Teluk Sepang 2 x 100 Megawatt, tidak
ditemukan penjelasan tentang biota laut yaitu
gorong-gorong saluran air dari penyu pada rona lingkungan hidup. Hal yang
lahan pertanian menuju kolam dibahas dalam dokumen tersebut ditelaah
Pelabuhan Pulau Baai hanya plankton, nekton (ikan dan udang) dan
terumbu karang (Dok. Adendum Andal bab II hal
32-36).
Rona Awal
Lingkungan (2016)
Rona Awal
Lingkungan (2017)
Rona Awal
Lingkungan (2018)
Rona Awal
Lingkungan (2019)
Rona Awal Lingkungan
Potensi kekayaan alam Bengkulu sangat melimpah, terbukti nilai ekspor yang
selalu meningkat dalam beberapa tahun ini. Dimulai dari kekayaan ikan
kerapu, jerihin dan tuna sehingga mampu mengekspor produk olahan ikan ini
ke negara Malaysia dan Singapura. Bengkulu juga mengekspor cangkang sawit
ke negara Thailand. Kekayaan lainnya yang dimiliki oleh kota Bengkulu adalah
sarang burung walet dan rempah-rempah yang berkualitas. Namun, yang
menjadi perhatian adalah Teluk Sepang sendiri merupakan daerah upwelling
zone of the Sumatra-Java Coast, Convention on Biological Diversity (CBD)
menamai daerah ini sebagai upwelling zone karena memiliki keanekaragaman
hayati yang sangat kaya dibandingkan dengan daerah lain. Dalam zona ini
terdapat banyak sekali biota laut mulai dari ikan, udang, cumi-cumi, dan
terdapat banyak jenis penyu yang dilindungi.
Jenis Kegiatan
PLTU Teluk Sepang memproduksi listrik menggunakan bahan bakar batubara. PLTU Teluk Sepang
memiliki kapasitas 2 x 100 MW dan dalam perjanjian jual beli tenaga listrik (Power Purchase
Agreement), pembangkit listrik berbahan bakar batu bara ini akan memasok listrik selama 25
tahun mendatang. Kegiatan-kegiatan yang berlangsung di PLTU Teluk Sepang diantaranya:

1) Pembakaran batu bara, batu bara yang dibutuhkan untuk menghasilkan energi listrik adalah
2.732,4 ton per hari.

2) Pembuangan limbah sisa pembakaran batu bara dan pembuangan air bahang yaitu air laut
yang telah digunakan dalam proses pendinginan mesin PLTU yang dibuang kembali ke laut.
Dampak Lingkungan
(1) Pencemaran Air Laut
Sejak awal Oktober 2019 (hari pertama
PLTU Teluk Sepang beroperasi) telah
ditemukan limbah cair yang dibuang
melalui saluran pembuangan air bahang.
Limbah dalam jumlah besar ini berbau
menyengat dan berbusa dengan warna
kuning kecoklatan. Hal diduga akibat dari
salah satu proses yang harus dilakukan
dalam proses uji coba yaitu Metal
Cleaning Waste Water Treatment Plant
(MCWWTP) dan Neutralization Plant
(NP).
Dampak Lingkungan
(2) Pencemaran Udara
Asap hitam pekat yang kemudian
dilanjutkan oleh asap berwarna
kecoklatan keluar dari cerobong
PLTU. Dicurigai pada asap hitam
pekat adalah asap dari hasil
pembakaran bahan bakar diesel
sebagai pemicu panas untuk
pembakaran batu bara. Sedangkan
asap kecoklatan adalah asap yang
mengandung abu terbang.
Dampak Lingkungan
(3) Biodiversitas lepas pantai Teluk Sepang
rusak
Pada bulan November mulai ditemukan
adanya kematian biota laut seperti ikan, cumi-
cumi dan udang serta penyu sisik padahal,
penyu sisik merupakan Fauna yang dilindungi
berdasarkan lampiran Peraturan Menteri
lingkungan hidup dan kehutanan Nomor
P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018
perubahan kedua atas Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.20/ MENLHK/ SETJEN/ KUM.1/6/2018
tentang jenis tumbuhan dan satwa yang
dilindungi.
KAJIAN LINGKUNGAN
Penilaian Komponen Rona Lingkungan Awal
Rona Lingkungan Awal
Keadaan Nilai
Skala
komponen (Maksimum
Nilai (Keadaan x Presentase kualitas
No lingkungan keadaan x
Komponen lingkungan kepentingan) (Kolom 4/ komponen
(skala)/ Maksimum
lingkungan kolom5) lingkungan
kepentingan kepentingan)
terbobot (A)
(skala) lingkungan
1 2 3 4 5 6 7
I Fisik - Kimia
4
1 Kualitas air (laut) 20 25 80 4
5
4
2 Kuantitas air 20 25 80 4
5
4
3 Kualitas udara 20 25 80 4
5
4
4 Tata ruang 20 25 80 4
5
II Biologi
4
5 Flora 20 25 80 4
5
5
6 Fauna 25 25 100 5
5
III Sosekbudkesmas
4
7 Peluang kerja 12 25 48 3
3
4
8 Pendapatan masyarakat 12 25 48 3
3
Keselamatan dan kesehatan 4
9 12 25 48 3
kerja 3
4
10 Keresahan masyarakat 12 25 48 3
3
4
11 Gangguan nelayan 12 25 48 3
3
Pelingkupan / Scooping

Proyek Masalah Utama Proyek Masalah Kunci Proyek


PLTU Teluk Sepang Aktivitas:Pembakaran batu Cemaran (air bahang, PM
bara, pembuangan limbah 10, PM 2.5)
Lingkungan:Penurunan Kerusakan flora (sawit dan
kuantitas air, penurunan kualitas palawija)
air laut, penurunan kualitas Kerusakan fauna (ikan,
udara, kerusakan flora dan cumi, penyu)
fauna laut.
Identifikasi Dampak Menggunakan Matriks
Komponen Kegiatan Pra Pasca
Konstruksi Operasi
No. Konstruksi Operasi
Komponen Lingkungan Hidup PK1 K1 K2 K3 K4 K5 K6 O1 O2 O3 O4 PO1
I Fisik - Kimia
1 Kualitas air (laut) X X X X X
2 Kuantitas air X X X X
3 Kualitas udara X X X X X X X
4 Tata ruang X X X
II Biologi
5 Flora X X X X X X
6 Fauna X X X X X X
III Sosekbudkesmas
7 Peluang kerja X X X X X X
8 Pendapatan masyarakat X X X X X
9 Keselamatan dan kesehatan kerja X X X X
10 Keresahan masyarakat X X X X X
11 Gangguan nelayan X X X
Keterangan:
PK1 : Sosialisasi O1 : Transportasi bahan baku
K1 : Mobilisasi alat dan bahan O2 : Penimbunan bahan baku
K2 : Pengerahan tenaga kerja O3 : Pengoperasian pabrik dan alat
K3 : Pengurangan tenaga kerja O4 : Pembuangan limbah
K4 : Pematangan lahan proyek PO1 : Perluasan lahan pabrik
K5 : Pekerjaan sipil X : Memiliki dampak negatif
K6 : Pekerjaan mekanik
Prediksi Dampak
Banyaknya Luas Komponen Berbalik Kriteria Lain
Lama Intensitas Lain
Manusia Wilayah / Sesuai Rerata Pembulatan
Parameter Berlangsung Dampak Terkena Tidaknya Perkembangan
Terkena Sebaran Skor Skor
Dampak Dampak Dampak Dampak IPTEK
Fisik - Kimia
Kualitas air (laut) 4 5 5 5 5 5 4 4.71 5
Kuantitas air 4 5 5 5 5 4 4 4.57 5
Kualitas udara 4 4 5 5 5 4 4 4.43 4
Tata ruang 3 3 5 4 4 4 4 3.86 4
Biologi
Flora 4 4 5 5 5 4 5 4.57 5
Fauna 4 4 5 5 5 4 5 4.57 5
Sosekbudkesmas
Peluang kerja 4 3 3 3 3 3 3 3.14 3
Pendapatan masyarakat 4 3 3 3 3 3 3 3.14 3
Keselamatan dan kesehatan kerja 4 3 3 3 3 3 3 3.14 3
Keresahan masyarakat 4 3 2 2 3 3 2 2.71 3
Gangguan nelayan 4 3 2 2 3 3 2 2.71 3

Keterangan: Skor 4: Derajat penting


Skor 1: Derajat tidak penting Skor 5: Derajat sangat penting
Skor 2: Derajat kurang penting
Skor 3: Derajat cukup penting
Evaluasi Dampak
Rona Lingkungan Awal

Keadaan komponen Nilai (Maksimum


Skala kualitas
lingkungan Nilai (Keadaan x keadaan x Presentase
No komponen
Komponen lingkungan (skala)/ kepentingan) Maksimum (Kolom 4/
lingkungan
kepentingan lingkungan kepentingan) kolom5)
terbobot (A)
(skala) lingkungan

1 2 3 4 5 6 7
I Fisik - Kimia
4
1 Kualitas air (laut) 20 25 80 4
5
4
2 Kuantitas air 20 25 80 4
5
4
3 Kualitas udara 20 25 80 4
5
4
4 Tata ruang 20 25 80 4
5
II Biologi
4
5 Flora 20 25 80 4
5
5
6 Fauna 25 25 100 5
5
III Sosekbudkesmas
4
7 Peluang kerja 12 25 48 3
3
4
8 Pendapatan masyarakat 12 25 48 3
3
4
9 Keselamatan dan kesehatan kerja 12 25 48 3
3
4
10 Keresahan masyarakat 12 25 48 3
3
4
11 Gangguan nelayan 12 25 48 3
3
Evaluasi Dampak
Prakiraan Nilai Keadaan Lingkungan dengan Aktivitas

Pasca
Pra
Konstruksi Operasi Operasi
Konstruksi

PK1 K1 K2 K3 K4 K5 K6 O1 O2 O3 O4 PO1

8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

4 3 3 3 2 2 2 1 1 1 1 1
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2
5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 3 3 2 2 2 1 1 1 1 1
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1
4 4 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2

4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2
5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2
3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2
Evaluasi Dampak
Keadaan Kualitas Evaluasi

Jumlah
Nilai Nilai Skala B - Tafsiran Dampak
% Skala B
Seluruh Maksimal Skala A
Aktivitas

20 21 22 23 24 25

Ada dampak negatif dengan penurunan skala 2 (kecil)


100 300 33 2 -2 pada komponen kualitas air laut
Ada dampak negatif dengan penurunan skala 2 (kecil)
111 300 37 2 -2 pada komponen kuantitas air
Ada dampak negatif dengan penurunan skala 1
124 300 41 3 -1 (sangat kecil) pada komponen kualitas udara
Ada dampak negatif dengan penurunan skala 2 (kecil)
100 300 33 2 -2 pada komponen tata ruang

Ada dampak negatif dengan penurunan skala 3


55 300 18 1 -3 (sedang) pada komponen flora
Ada dampak negatif dengan penurunan skala 3
96 300 32 2 -3 (sedang) pada komponen fauna

Ada dampak negatif dengan penurunan skala 1


111 300 37 2 -1 (sangat kecil) pada komponen peluang kerja
Ada dampak negatif dengan penurunan skala 1
102 300 34 2 -1 (sangat kecil) pada komponen pendapatan masyarakat
Ada dampak negatif dengan penurunan skala 1
99 300 33 2 -1 (sangat kecil) pada komponen keselamatan dan
kesehatan
Ada dampakkerja
negatif dengan penurunan skala 1
111 300 37 2 -1 (sangat kecil) pada komponen keresahan masyarakat
Ada dampak negatif dengan penurunan skala 1
83 300 28 2 -1 (sangat kecil) pada komponen gangguan nelayan
Tabel Evaluasi Dampak
Tolak Ukur Kegiatan Pengelolaan
No. Indikator Tujuan Pengelolaan Lokasi Periode Pengawas
Dampak Sumber Dampak Lingkungan
Kenaikan suhu
Pembuangan
air laut
limbah air Selama masa DLHK
(Normalnya 29- Menjaga kualitas air Mengelola air PLTU Teluk
1 Kualitas air (laut) bahang oleh pengoperasian Provinsi
30 derajat celsius laut limbah Sepang
PLTU Teluk pabrik Bengkulu
menjadi 35
Sepang
derajat celcius)
Penancapan
paku bumi Membuka
Menjaga kuantitas air
Tidak adanya air proyek dan saluran gorong- DLHK
supaya tidak Pelabuhan Selama masa
2 Kuantitas air ke saluran lahan penimbunan gorong agar tidak Provinsi
mempengaruhi sektor Pulau Baai konstruksi
pertanian empat gorong- menutupi saluran Bengkulu
lain
gorong saluran air
air
Membuat
Pembakaran teknologi sistem Selama masa DLHK
Terdapat asap Menjaga kualitas PLTU Teluk
3 Kualitas udara bahan bakar pengendalian pengoperasian Provinsi
hitam pekat udara Sepang
diesel pencemaran pabrik Bengkulu
udara
Adanya
Bappeda
ketidaksesuaian
Menjaga tata ruang Provinsi
lokasi PLTU Teluk Pembangunan Pengubahan tata
sehingga tidak ada PLTU Teluk Bengkulu
4 Tata ruang Sepang saat ini proyek PLTU ruang oleh PLTU Pra Konstruksi
komponen lingkungan Sepang dan DLHK
dengan RTRW Teluk Sepang Teluk Sepang
yang menjadi rusak Provinsi
Provinsi
Bengkulu
Bengkulu
Terlihat dari
gambar satelit,
Menanam
awalnya daerah
Tetap menjaga dan kembali pohon
yang saat ini Pembangunan Konstruksi, DLHK
bertanggung jawab sawit di sekitar PLTU Teluk
5 Flora telah menjadi proyek PLTU Operasi, Pasca Provinsi
atas peralihan lahan PLTU Teluk Sepang
PLTU Teluk Teluk Sepang Operasi Bengkulu
yang ada Sepang dan
Sepang, dulunya
menjaganya
adalah hamparan
pepohonan
Membuat sistem
Banyaknya pengelolaan air
kematian pada Pembuangan limbah yang baik
DLHK
penyu, udang, limbah yang Menjaga kualitas air dan selalu PLTU Teluk Selama masa
6 Fauna Provinsi
ikan, cumi di langsung ke laut melakukan Sepang operasi
Bengkulu
lepas pantai dalam air laut pengecekan
Teluk Sepang terhadap air
limbah
Daftar Pustaka
https://www.vivanews.com/bisnis/ekonomi/22142-pltu-ini-bakal-pasok-listrik-bengkulu-selama-25-tahun-
mulai-awal-2020?medium=autonext
https://www.voaindonesia.com/a/pemerintah-diminta-tunda-operasi-pltu-teluk-sepang/5273323.html
https://www.bersihkanindonesia.org/investasi_tiongkok_di_pltu_teluk_sepang_hancurkan_biodiversitas_indo
nesia
https://www.bengkuluinteraktif.com/pemprov-respon-penyimpangan-amdal-pltu-teluk-sepang
https://esa.or.id/misteri-kematian-penyu-dan-ikan-di-pantai-teluk-sepang/
https://esa.or.id/usut-kematian-biota-laut-dekat-pltu-batu-bara-teluk-sepang-bengkulu/
https://www.bengkulutoday.com/dlhk-penyu-mati-bukan-karena-limbah-pltu-batu-bara
https://bengkuluekspress.com/kanopi-kupas-amdal-pltu/
BPS Kota Bengkulu.2019.Kota Bengkulu dalam Angka 2019.Bengkulu
Rizal, Reda.2016.Studi Kelayakan Lingkungan.Jakarta: UPN
RTRW Kota Bengkulu 2012-2023
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai