Anda di halaman 1dari 18

Wahyu dan al-Qur’an

By : Ali Hamdan, MA., Ph.D


Pengertian Wahyu :
al-Wahyu adalah kata mashdar (infinitif),
memiliki dua pengertian dasar; tersembunyi
dan cepat. Oleh sebab itu dikatakan : “Wahyu
ialah informasi secara tersembunyi dan cepat
yang khusus ditujukan kepada orang tertentu
tanpa diketahui orang lain”.

Terkadang kata al-Wahyu bermaksud al-muha


( isim maf’ul) yang maknanya yang diwahyukan.
Secara Etimologi pengertian wahyu meliputi :
1. Ilham yg menjadi fitrah manusia :
}ِ‫ضعِيه‬ َ َ ‫{وأَوحينا إلَى أُم موسى أ‬
ِ ‫ن أ ْر‬ ْ َ ُ ِّ ِ َْ َ ْ َ
2. Ilham yg berupa naluri pada binatang :
‫ر‬ ‫ج‬ َّ
‫الش‬‫ن‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ا‬
‫وت‬ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫ال‬ ‫ب‬ ‫ج‬ْ ‫ال‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ي‬ ‫ذ‬ ‫خ‬
ِ ‫ات‬ ‫ن‬ َ ‫{ وأَوحى رب َك إل َى النحل أ‬
ِ َ َ ِ َ ً ُُ ِ َ ِ َ ِ ِ َّ ِ ِ ْ َّ ِ ُّ َ َ ْ َ
}‫ن‬
َ ‫شو‬ ُ ِ‫ما يَعْر‬ َّ ‫م‬ ِ َ‫و‬
3. Isyarat yg cepat, seperti isyarat Zakaria :
َ َ َ
ْ
‫حوا بُك َر ًة‬ ُ ِّ ‫حى إِليْهِ ْم أ ْن َسب‬ َ ْ‫اب فَأو‬ ِ ‫ح َر‬ ْ ‫م‬ ِ ْ ‫م َن ال‬ ِ ‫م ِه‬ِ ْ‫خ َر َج عَل َى قَو‬ َ َ‫{ ف‬
}‫شيًّا‬ِ َ‫وَع‬
4. Bisikan setan untuk menghias yg buruk agar tampak indah:
ُْ ‫جادِلُوك‬ َ ‫الشياطين لَيوحون إلَى أ‬
}‫م‬ َ ُ ‫م لِي‬ ْ ِ ‫ه‬ ِ ‫ائ‬ َ ‫ي‬ِ ‫ل‬ْ ‫و‬ ِ َ ُ ُ َ ِ َ َّ ‫ن‬َّ ِ ‫{ وَإ‬
5. apa yg disampaikan Allah kepada malaikat berupa
suatu perintah untuk dikerjakan :
َّ َ
}‫منُوا‬ َ ‫ين آ‬
َ ِ ‫م فثبِّتُوا الذ‬ َ َ ُ
ْ ‫معَك‬ َ ‫مالئِكَةِ أنِّي‬ َ ْ ‫ك إِلَى ال‬
َ ُّ ‫حي َرب‬ ِ ‫{إِذ ْ يُو‬
Dan Wahyu Allah kepada Nabi-NYA
mengandung pengertian “ Kalam Allah yang
diturunkan kepada Nabi-Nya ”.

Perbedaan antara wahyu dengan ilham : “


ilham adalah intuisi yang diyakini oleh jiwa yang
mendorong untuk mengikuti apa yang diminta,
tanpa sadar darimana datangnya. Hal seperti ini
serupa dengan perasaan lapar, haus, sedih dan
senang.
Pengertian al-Qur’an :
Qara’a memilik arti mengumpulkan dan
menghimpun. Qira’ah berarti “ merangkai huruf dan
kata satu dengan lainnya dalam satu ungkapan kata
yang teratur ”.
Al-Qur’an asalnya sama dengan Qira’ah, yaitu akar
kata dari ‫وقرآنا‬ – ‫قراءة‬ – ‫ قرأ – يقرأ‬. Allah
menjelaskan :
} ‫ فإذا قرأنه فاتبع قرآنه‬.‫{ إنا علينا جمعه وقرآنه‬
Sesungguhnya kamilah yang bertanggung jawab
mengumpulkan (dalam dadamu) dan membacakannya (pada
lidahmu) maka apabila kami telah menyempurnakan
bacaannya (kepadamu dengan perantara jibril) maka bacalah
menurut bacaannya itu.
‫‪Nama dan Sifat al-Qur’an :‬‬
‫‪A. Allah menamakan al-Qur’an dengan nama yang banyak,‬‬
‫‪antara lain :‬‬

‫ي‬
‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ه‬ ‫ي‬‫ِ‬ ‫ت‬‫َّ‬ ‫ل‬‫ِ‬ ‫ل‬ ‫ي‬‫ِ‬ ‫د‬‫ال ْ ْ‬
‫ه‬‫آن‬
‫َ‬ ‫ي‬ ‫َ‬ ‫ُر‬
‫ق‬ ‫ْ‬ ‫ن هَذَا‬ ‫‪ " .1‬القرآن"‪ { .‬إ ِ َّ‬
‫م}‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫أقوَ ُ‬
‫م}‬‫ُ‬ ‫ك‬ ‫ر‬ ‫ْ‬ ‫ك‬ ‫ذ‬ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫ا‬ ‫اب‬ ‫ت‬ ‫ك‬ ‫م‬ ‫ُ‬ ‫ك‬ ‫ي‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫ْ‬ ‫ل‬ ‫ز‬ ‫ن‬‫َ‬ ‫أ‬ ‫د‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫الكتاب‬
‫ُ ْ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ً‬ ‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ِ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫{‬ ‫"‪.‬‬ ‫"‬ ‫‪.‬‬ ‫‪2‬‬ ‫‪‬‬
‫ان عَل َى‬ ‫ار َكالَّذِي ن َ َّز َل الْف ُْرقَ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ب‬ ‫َ‬ ‫ت‬ ‫{‬ ‫"‪.‬‬ ‫الفرقان‬ ‫"‬ ‫‪.‬‬ ‫‪3‬‬ ‫‪‬‬
‫يرا}‬‫ً‬ ‫ِ‬ ‫ذ‬ ‫َ‬ ‫ن‬ ‫ين‬
‫َ‬ ‫م‬
‫ِ‬ ‫َ‬ ‫ال‬ ‫َ‬ ‫ع‬‫ْ‬ ‫ل‬‫ِ‬ ‫ل‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫و‬‫ُ‬ ‫عَبْدِهِ لِيَك‬
‫حن ن َ َّزلْناَ الذِّك ْ َر وَإِناَّ ل َ ُه‬ ‫نَ ُ ْ‬ ‫‪ " .4‬الذكر"‪ { .‬إِناَّ‬
‫حافِظُو َ‬
‫ن}‬ ‫لَ َ‬
‫ْ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫‪‬‬
‫‪B. Allah Subhanahu wata’ala melukiskan al-Qur’an dengan‬‬
‫‪banyak sifat, antara lain :‬‬
‫ن‬ ‫م‬ ‫ن‬ ‫ا‬ ‫َ‬ ‫ه‬ ‫ر‬ ‫ب‬ ‫م‬ ‫ُ‬ ‫َك‬ ‫ء‬ ‫ا‬ ‫ج‬ ‫د‬ ‫َ‬ ‫ق‬ ‫س‬ ‫ا‬ ‫الن‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ي‬‫َ‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫نور‬
‫ْ‬ ‫ِ‬ ‫ٌ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ُّ‬ ‫َ‬ ‫{‬ ‫"‪..‬‬ ‫"‬ ‫‪.‬‬ ‫‪1‬‬ ‫‪‬‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫مبِينًا}‬ ‫ُ‬ ‫ورا‬
‫م نُ ً‬ ‫م وَأن ْ َزلنَا إِليْك ْ‬ ‫َربِّك ُ ْ‬
‫‪" .2‬هدى" و"شفاء" و"رحمة" و"موعظة"‪{ .‬يَا‬
‫شفَاءٌ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫م وَ ِ‬ ‫ن َربِّك ْ‬ ‫م ْ‬ ‫ة ِ‬ ‫عظ ٌ‬ ‫مو ْ ِ‬ ‫م َ‬ ‫جاءَتْك ْ‬ ‫س قد ْ َ‬ ‫أيُّهَا النَّا ُ‬
‫ين}‬ ‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ن‬ ‫م‬
‫ِ‬ ‫ْ‬ ‫ؤ‬ ‫م‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ة لِل‬ ‫م ٌ‬ ‫ح َ‬ ‫صدُورِ وَهُدىً وَ َر ْ‬ ‫ما فِي ال ُّ‬ ‫لِ َ‬
‫ٌ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫صدِّقُ‬ ‫م َ‬ ‫ارك ُ‬ ‫مب َ َ‬ ‫ابأن ْ َزلنَاهُ ُ‬ ‫‪" .3‬مبارك"‪{ .‬وَهَذَا كِت َ ٌ‬
‫ن يَدَيْه}‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ي‬‫َ‬ ‫ب‬ ‫ي‬ ‫ِ‬ ‫ذ‬ ‫َّ‬ ‫ال‬
‫ين}‬
‫ٌ‬ ‫ِ‬ ‫ب‬ ‫م‬
‫ُ‬ ‫اب‬
‫ٌ‬ ‫َ‬ ‫ت‬ ‫ِ‬ ‫ك‬ ‫و‬
‫ٌ َ‬ ‫ور‬ ‫ُ‬ ‫ن‬ ‫ِ‬ ‫ه‬ ‫َّ‬ ‫الل‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫م‬
‫ِ‬ ‫م‬
‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َك‬ ‫ء‬ ‫ا‬ ‫ج‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫د‬ ‫َ‬ ‫ق‬‫{‬ ‫"‪.‬‬ ‫مبين‬ ‫"‬ ‫‪.‬‬ ‫‪4‬‬ ‫‪‬‬
‫ش َرى‬ ‫ن يَدَيْهِ وَهُدىً وَب ُ ْ‬ ‫ما بَي ْ َ‬ ‫صدِّقًا ل ِ َ‬ ‫م َ‬ ‫‪" .5‬بشرى"‪ُ { .‬‬
‫لِلْمؤْمنِين}‬
‫ما‬ ‫الَّذِ َينكَف َُروا بِالذِّكْرِ ل ََّ‬ ‫ن‬
‫‪ " .6‬عزيز"‪ { .‬إ ِ َّ‬
‫عَزِي ٌز} ‪.‬‬ ‫اب‬
‫ٌ‬ ‫َ‬ ‫ت‬‫ِ‬ ‫ك‬‫َ‬ ‫ه ل‬
‫م وَإِن َّ ُ‬
‫جاءَهُ ْ‬
‫َ‬
‫جيد ٌ} ‪.‬‬ ‫م ِ‬
‫ن َ‬ ‫ل هُوَ قُ ْرآ ٌ‬ ‫‪" .7‬مجيد"‪ { .‬ب َ ْ‬
‫ت آيَات ُ ُه‬ ‫َ‬
‫‪ " .8‬بشير" و" نذير"‪ { .‬كِت َ ٌاب فُ ِّصل ْ‬
‫يرا}‪.‬‬
‫ً‬ ‫ِ‬ ‫ذ‬‫َ‬ ‫ن‬ ‫و‬
‫ً َ‬ ‫ا‬ ‫ير‬ ‫ش‬
‫ِ‬ ‫ب‬ ‫‪,‬‬‫ن‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫َ‬
‫قُ ْرآنًا عَ َربِيًّا لِقَوْم ٍ يَعْل ُ َ َ‬
Perbedaan antara al-Qur’an dengan
Hadits Nabawi dan Hadits Qudsi :
1. al-Qur’an :
Defenisi al-Qur’an adalah :

‫كالم اهلل املعج ز املنزل عل ى ن بيه حمم د ص لى اهلل علي ه وس لم املتعب د‬


.‫بتالوته املنقول إلينا بالتواتر املبد بسورة الفاحتة املختوم بسورة الناس‬
Kalam Allah SWT yang diturunkan kepada nabi-Nya, Muhammad
SAW yang lafadz-lafadnya mengandung mukjizat, membacanya
mempunyai nilai ibadah, diturunkan secara mutawatir, dan ditulis
pada mushaf mulai dari surat al-Faatihah sampai akhir surat an-
Naas
2. Hadits Nabawi.
 Hadits secara bahasa bermakna “dhiddu al-qadim”. Dan
secara terminologi :
‫ما أضيف إلى النبي ( صلعم) من قول أو فعل أو‬
.‫تقرير أو صفة‬
Apa saja yang disandarkan kepada Nabi SAW berup perkataan,
perbuatan, taqrir (persetujuan nabi terhadap suatu perbuatan atau
ucapan yang datang dari sahabat)

Yang berupa (Qaul) perkataan seperti sabda Nabi SAW :


”..‫ وإنما لكل امرئ ما نوى‬،‫"إنما األعمال بالنيات‬
Sesungguhnya sahnya amal itu apabila disertai dengan niat, dan
setiap perbuatan seseorang itu tergantung pada apa yang
diniatkannya.
Yang berupa fi’il (perbuatan) seperti yang beliau ajarkan
kepada sahabat tentang tata cara shalat dan haji, yang
mashur dalam ucapannya :
‫ "خذوا عني‬:‫ وقد أيضا قال‬.”‫صلِّي‬ ُ ‫" صلُّوا كما رأيتموني أ‬
َ َ
."‫مناسككم‬
Sedangkan yang berupa ( taqrir ) persetujuan, seperti
beliau menyetujui suatu perkara yang dilakukan salah
seorang sahabat baik perkataan maupun perbuatan, seperti :
.”‫ صلى الله عليه وسلم‬,‫"أكل الضب على مائدته‬
‫ صلى الله عليه‬- ‫" وما ُروِي من أن رسول الله‬
‫ وكان يقرأ ألصحابه‬،‫ بعث رجاًل على سرية‬-‫وسلم‬
َ ‫في صالته فيختم بـ { قُ ْلهُوَ الل َّ ُهأ‬
‫ فلما رجعوا‬,}ٌ ‫حد‬
‫ سلوه‬:‫ فقال‬،‫ذكروا ذلك له عليه الصالة والسالم‬
3. Hadits Qudsi :
Kata Qudsi dinisbahkan kepada kata quds (kesucian).
Nisbah yg menunjukkan rasa ta’zhim (hormat). Maka kata
taqdis berarti mensucikan allah, taqdis sama dengan tathhir,
dan tathahara sama dengan taqaddasa (suci,bersih), seperti
kata-kata malaikat kepada allah dalam suatu dialoq yang
dilukiskan al-Qur’an :
} ‫{ ونحن نسبح بحمدك ونقدس لك‬
Hadis Qudsi secara istilah :
.‫ إلى الله تعالى‬-‫صلى الله عليه وسلم‬- ‫ما يضيفه النبي‬
Suatu Hadits yg oleh Nabi SAW disandarkan kepada Allah SWT.
Maksudnya : Nabi meriwayatkannya dalam posisi bahwa
yang disampaikannya adalah kalam Allah. Jadi, “Nabi itu
adalah orang yang meriwayatkan kalam Allah, tetapi redaksi
lafazhnya dari nabi sendiri”.
Contoh-contoh Hadits Qudsi :

‫ عن أبي هريرة رضي الله عنه عن رسول‬:‫المثال األول‬


:‫ فيما يرويه عن ربه عز وجل‬-‫ صلى الله عليه وسلم‬- ‫الله‬
." ... ‫حاء الليل والنهار‬
َّ ‫ س‬،‫"يد الله مألى ال يغيضها نفقة‬
Tangan Allah itu penuh, tidak dikurangi oleh nafkah, baik diwaktu malam
maupun siang hari.
‫ عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول‬:‫ومثال الثاني‬
‫ يقول الله تعالى " أنا عند‬:‫ قال‬-‫ صلى الله عليه وسلم‬- ‫الله‬
‫ فإن ذكرني في نفسه‬،‫ وأنا معه إذا ذكرني‬،‫ظن عبدي بي‬
‫مأل خير‬
ٍ ‫مأل ذكرته في‬ ٍ ‫ وإن ذكرني في‬،‫ذكرته في نفسي‬
." ... ‫منه‬
Aku sesuai dugaan hamba-Ku terhadap-Ku. Aku bersamanya bila ia
menyebut-Ku. Bila ia menyebut dalam dirinya, maka akupun
menyebutnya dalam diri-Ku, dan bila dia menyebutku dikhalayak ramai,
maka akupun menyebutnya dikhalayak orang ramai yang lebih baik dari
itu.
: Perbedaan al-Qur’an dengan Hadits Qudsi
1. al-Quran al-Kariim adalah kalam Allah yang
diwahyukan kepada Rasulullah dengan lafazhnya,
yang dengan orang arab ditantang dan mereka tidak
mempu membuat yang seperti al-Qur’an. Sedang
Hadits Qudsi tidak untuk menantang dan juga
bukan mukjizat.
2. al-Qur’an al-Kariim hanya dinisbahkan kepada
Allah semata. Istilah yang biasa dipakai : “Allah ta’ala
berfirman”. Dan Hadits Qudsi terkadang
diriwayatkan dengan disandarkan kepada Allah dan
terkadang jg diriwayatkan dengan disandarkan
kepada Rasulullah.
3. al-Quran al-Karim dinukil secara mutawatir,
sehingga kepastiannya muthlaq (qat’ius tsubut)
sedang Hadits Qudsi sebagian besar memiliki
darajat khabar ahad sehingga kepastiannya
merupakan zhanni as-tsubut.
4. al-Quran al-Karim lafazh dan maknanya dari
Allah. Hadits Qudsi maknanya saja dari Allah
sedangkan lafazh (redaksinya) dari Rasul SAW.
5. membaca al-Qur’an al-Karim merupakan
ibadah karena itu ia dibaca dalam shalat.
Sedangkan Hadits Qudsi tidak disuruh
membaanya didalam shalat.
: Perbedaan antara Hadits Nabawi dan Hadits Qudsi
Hadits nabawi ada dua macam :
Tauqifi. Yang bersifat tauqifi; kandungannya diterima oleh
Rasul dari wahyu, lalu dijelaskan kepada manusia dengan
kata-kata darinya. Disini, meskipun kandungannya
dinisbahkan kepada Allah, tetapi –dari sisi perkataan- lebih
layak dinisbahkan kepada Rasulullah.
Taufiqi. Yang bersifat taufiqi yaitu; yang disimpulkan oleh
Rasulullah SAW menurut pemahamannya terhadap al-
Qur’an, karena fungsi Rasul menjelaskan, menerangkan al-
Qur’an atau mengambil istinbath dengan perenungan dan
ijtihad.
Dari sini jelas bahwa hadits nabawi dengan kedua bagiannya
yg tauqifi dengan ijtihad yang diakui oleh wahyu itu dapat
dikatakan bersumber dari wahyu.
Hadits Qudsi itu maknanya dari Allah, hadits ini
disampaikan kepada rasul SAW dengan satu cara dari
beberapa model pewahyuan, tetapi lafazhnya dari
Rasulullah.
‫والله أعلم بالصواب‬
‫فما صح فهو من الله سبحانه وتعالى‬
‫وما أخطاء فهو مني ومن الشيطان‬

Anda mungkin juga menyukai