Anda di halaman 1dari 37

FARMAKOTERAPI KEJANG DEMAM

Program Studi S1 Farmasi


Universitas Muhammad Natsir - Bukittinggi
DEFINISI KEJANG DEMAM

Anak berumur 6 bulan s.d 5 tahun.


KEJANG DEMAM
adalah BANGKITAN KEJANG ●
Anak yang pernah kejang tanpa demam sebelumnya
yang terjadi PADA KENAIKAN ●
Kejang disertai demam pada bayi < 1 bulan
SUHU TUBUH (suhu rektal di
Kejang disebabkan kenaikan suhu tubuh, bukan
atas 380C) yang karena gangguan elektrolit atau metabolik
DISEBABKAN oleh suatu lainnya
PROSES EKSTRAKRANIUM ●
AAP, Provisional Committee on Quality Improvement.

Pediatrics 1996; 97:769-74.

ILAE, Commission on Epidemiology and Prognosis.

Epilepsia 1993; 34;592-8.

Tidak termasuk dalam kejang demam



Ismael S. KPPIK-XI, 1983; Soetomenggolo TS. Buku
Ajar Neurologi Anak 1999

Bila anak berumur < 6 bulan atau > 5 tahun mengalami


kejang didahului demam, mungkin infeksi SSP, atau
epilepsi yang kebetulan terjadi bersama demam.
EPIDEMIOLOGI

70 – 80% KD 20 - 30% KD
sederhana kompleks

 Kejang demam terjadi pada 2-


5% anak berumur 6 bulan – 5
tahun
KEJANG ATAU BUKAN KEJANG
KEADAAN KEJANG BUKAN KEJANG
Onset tiba-tiba gradual
Kesadaran terganggu tidak terganggu
Gerakan ekstremitas sinkron asinkron
Sianosis sering jarang
Gerakan abn mata selalu jarang
Serangan khas sering jarang
Lama detik-menit beberapa menit
Dapat diprovokasi jarang hampir selalu
Ictal EEG abn selalu tidak pernah
KLASIFIKASI KEJANG
KEJANG PARSIAL (FOKAL) KEJANG UMUM
(KONVULSI/ NON KONVULSI)
KEJANG PARSIAL SEDERHANA
KEJANG LENA/ ABSENS

Dengan gejala motorik

Dengan gejala sensorik

Dengan gejala otonomik

Dengan gejala psikis

MIOKLONIK
KEJANG PARSIAL KOMPLEKS (dengan
gangguan kesadaran)
KLONIK

Awalnya parsial sedehana  diikuti gangguan kesadaran

Kejang parsial sederhana, diikuti gangguan kesadaran

Dengan automatisme

Dengan gangguan kesadaran sejak awal kejang

Dengan gangguan kesadaran saja

Dengan automatisme

TONIK-KLONIK
KEJANG PARSIAL YANG MENJADI
UMUM


Kejang parsial sederhana  kejang umum
ATONIK ATAU ASTATIK

Kejang parsial kompleks  kejang umum

Kejang pasrsial sederhana  kejang parsial kompleks  kejang umum
KLASIFIKASI KEJANG DEMAM


●Durasi singkat, < 15 menit, dan umumnya akan berhenti
KEJANG DEMAM sendiri.
●Kejang umum tonik dan atau klonik, tanpa gerakan fokal.

SEDERHANA ●Tidak berulang dalam 24 jam.


●80% di antara seluruh kejang demam.



●Durasi lama > 15 menit
KEJANG DEMAM ●
●Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang
KOMPLEKS umum didahului kejang parsial
●Berulang atau > 1 kali dalam 24 jam

KEJANG DEMAM KOMPLEKS

KEJANG LAMA adalah kejang yang


berlangsung > 15 menit atau kejang
berulang > 2 kali dan di antara bangkitan
kejang anak tidak sadar. Kejang lama KEJANG BERULANG adalah
terjadi pada 8% kejang demam. kejang ≥ 2 kali dalam 1 hari, di
antara 2 bangkitan kejang anak

Nelson KB, Ellenberg JH. Prognosis in Febrile seizure. Pediatr
1978; 61:720-7.
sadar. Kejang berulang terjadi pada

Berg AT, Shinnar S. Complex febrile seizure. Epilepsia 1996; 16% di antara anak yang mengalami
37:126-33.
kejang demam.

KEJANG FOKAL adalah kejang


parsial satu sisi, atau kejang umum
yang didahului kejang parsial.

Shinnar S. Febrile seizures Dalam: Swaiman KS, Ashwal S,
eds. Pediatric Neurology principles and practice. St Lois:

Annegers JF, Hauser W, Shirts SB, Kurland LT. Factors Mosby 1999. h. 676-82.
prognostic of unprovoked seizures after febrile convulsions.
NEJM 1987; 316:493-8.
ETIOLOGI dan MANIFESTASI KLINIS
KEJANG DEMAM

ETIOLOGI MANIFESTASI
Suhu tubuh > 380C
Infeksi saluran pernafasan atas

Kehilangana kesadaran/ pingsan


Infeksi telinga bagian tengah
Tubuh (kaki dan tangan ) kaku

Infeksi paru-paru Kepala menjadi terkulai disertai rasa seperti terkejut

Kulit berubah pucat bahkan menjadi biru


Infeksi saluran pencernaan
Bola mata terbalik ke atas
Infeksi saluran kemih
Bibir terkatup kadang disertai muntah
PATOFISIOLOGI KEJANG DEMAM
Terjadinya
Perubahan
Difusi kalium dan
Peningkatan
Perubahan
Difusi
Terjadinya
kalium
Peningkatan
keseimbangan
Natrium
pelepasan dan
melalui
muatan
suhu
membran
listrik tubuh
keseimbangan
Natrium
pelepasan melalui
muatan
di otak
sel
suhu
membran
listrik tubuh
di otak
sel

M
el
ua
s
ke
sel
ur
uh
tu
bu
h
m
ela
lui
ne
ur
otr
an
sm
itt
er
DETERMINAN KEJANG DEMAM

AGENT

Demam kejang dicetuskan karena kenaikan suhu di atas normal melebihi nilai ambang kejang
FAKTOR HOST


Penyebab demam :

Penyakit infeksi

Gastro enteritis

Otitis media akut

Infeksi saluran kemih

Pneumonia

ENVIRONMENT


Umur :

Angka kejadian lebih banyak di 2 tahun pertama

Usia < 2 tahun : > 2 tahun (3,4 kali >)

Jenis kelamin :


Angka kejadian anak laki-laki > anak perempuan
Riwayat Kejang Keluarga

Lingkungan dengan sanitasi dan higine yang


Punya saudara kandung dengan riwayat kejang demam 3,1 x lebih beresiko
Punya keluarga dengan riwayat kejang demam : 4,5 x lebih beresiko
buruk

Berat badan lahir ●
Pemukiman yang terlalu padat

Resiko meningkat secara konsisten dengan penurunan berat badan lahir

BBL < 2500 gram : 1,5 x

BBL 2500 - 2999 gram : 1,3 kali

BBL 3000 - 3499 gram : 1,2 x

BBL 3500 – 3999 gram : 1 x
KOMPLIKASI KEJANG DEMAM

KEJANG DEMAM BERULANG


EPILEPSI


Kejang demam timbul pada lebih dari 1 episode
demam ●
Adanya kerusakan pada medial lobus temporalis akibat serangan kejang yang
berlangsung lama

Orang tua riwayat epilepsi

Kelainan neurologis/ perkembangan yang jelas sebelum KD pertama

Kejang pertama kejang demam kompleks
KERUSAKAN NEURON OTAK


Kejang lama  apnea  kebutuhan oksigen dan energi untuk kontraksi otot
 hipoksia,  Permeabilitas kapiler ↑ dan edema otak  kerusakan neuron HEMIPARESIS
otak

RETARDASI MENTAL ●
Diawali dengana kelumpuhan yang bersifat
flaksid, setelah 2 minggu timbul spasitas

Akibat kerusakan otak yang parah dan tidak
mendapatkan pengobatan yang adekuat
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan laboratorium

Pungsi lumbal

Elektroensefalografi

Pencitraan
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pemeriksaan
laboratorium
tidak
dikerjakan
secara rutin
Pemeriksaan laboratorium
pada kejang
yang dapat dikerjakan
demam, tetapi
atas indikasi misalnya
dapat
darah perifer, elektrolit,
dikerjakan
dan gula darah
untuk
mengevaluasi
sumber infeksi
penyebab
demam
PUNGSI LUMBAL

Pemeriksaan LCS INDIKASI PUNGSI LUMBAL:


untuk
menegakkan
atau
menyingkirkan
kemungkinan Terdapat tanda dan gejala
rangsang meningeal
meningitis.
Pemeriksaan LP
tidak dilakukan
secara rutin
pada anak Terdapat kecurigaan adanya infeksi SSP
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis
berusia <12
bulan yang
mengalami kejang
demam
sederhana Anak dengan kejang disertai demam yang
sebelumnya telah mendapat antibiotik
dengan keadaan (mengaburkan tanda dan gejala meningitis)
umum baik
ELEKTROENSEFALOGRAFI
bila terdapat indikasi

EEG tidak untuk memprediksi


berulangnya kejang, atau memperkirakan
kejadian epilepsi pada pasien kejang
Pemeriksaan EEG tidak diperlukan demam  tidak direkomendasikan (level
untuk kejang demam, KECUALI II-2, rekomendasi E)
bangkitan bersifat fokal

AAP, The neurodiagnostic evaluation of the child with a first simple febrile
seizures. Pediatr 1996; 97:769-95.

Millichap JG. Management of febrile seizures: current concepts and
recommendations for Phenobarbital and electroencephalogram. Clin
Electroencephalogr 1991; 22:5-10.

Pemeriksaan EEG dapat dilakukan pada


keadaan kejang demam yang tidak khas.
EEG hanya dilakukan pada kejang fokal Misalnya: kejang demam kompleks pada
untuk menentukan adanya fokus anak usia lebih dari 6 tahun, atau kejang
kejang di otak yang membutuhkan demam fokal.
evaluasi lebih lanjut

Kesepakatan Saraf Anak 2005
PENCITRAAN

Pemeriksaan tersebut dilakukan bila


terdapat indikasi, seperti kelainan
neurologis fokal yang menetap,
Pemeriksaan neuroimaging (CT misalnya hemiparesis atau paresis
scan atau MRI kepala) tidak nervus kranialis
rutin dilakukan pada anak
dengan kejang demam
sederhana


Wong V. HK Journal of Pediatr. 2002;7:143-151.

AAP, Subcommitee on Febrile Seizure. Pediatr.
2011;127:389-94.

Kesepakatan UKK Neurologi IDAI. 2016.
PROGNOSIS

Kemungkinan mengalami kecacatan atau


kelainan neurologis

Kemungkinan mengalami kematian


Kecacatan atau kelainan neurologis

Secara umum sangat baik


Suatu studi melaporkan terdapat gangguan recognition memory pada anak yang mengalami kejang lama

 pentingnya terminasi kejang demam yang berpotensi menjadi kejang lama

American Academy of Pediatrics, Subcommitee on Febrile Seizure. Pediatr. 2011;127:389-94.

Ellenberg JH, Nelson KB. Arch Neurol. 1978;35:17-21.

Maytal, Shinnar S. Pediatr. 1990;86:611-7.

Martinos MM, Yoong M, Patil S, Chin RF, Neville BG, Scott RC, dkk. Brain. 2012

Oct;135(Pt 10):3153-64. Epub 2012 Sep 3.

Kejadian kecacatan sebagai komplikasi kejang demam tidak pernah dilaporkan

Perkembangan mental dan neurologis umumnya tetap normal pada pasien yang
sebelumnya normal

Kelainan neurologis dapat terjadi pada kasus kejang lama atau kejang berulang, baik
umum maupun fokal
Kemungkinan mengalami kematian

Kematian langsung karena kejang demam tidak pernah dilaporkan


National Institute of Health. Febrile seizure: Consensus development conference statement summary. Pediatr. 1980;66:1009-12.

Vestergaard M, Pedersen MG, Ostergaard JR, Pedersen CB, Olsen J, Christensen J. Lancet. 2008;372(9637):457-63.

Angka kematian pada kelompok anak yang mengalami kejang demam sederhana
dengan perkembangan normal dilaporkan sama dengan populasi umum
KEMUNGKINAN BERULANGNYA KEJANG DEMAM

Kejang demam akan berulang kembali pada sebagian kasus


Riwayat kejang demam atau epilepsi dalam keluarga

Usia <12 bulan

Suhu tubuh <390 C saat kejang

Interval waktu yang singkat antara awitan demam dengan terjadinya kejang.

Apabila kejang demam pertama  kejang demam kompleks

Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah:


Seluruh faktor ada,  80%

Tidak terdapat faktor  10-15%.

Paling besar pada tahun pertama.

Berg AT, Shinnar S, Darefsky AS, Holford TR, Shapiro ED, Salomon ME, dkk.

Arch Pediatr Adolesc Med. 1997;151:371-8.

Pavlidou E, Tzitiridou M, Kontopoulos E, Panteliadis CP. Brain Dev. 2008;30:7-13.

Knudsen FU. Brain Dev. 1996;18:438-49.

Kemungkinan berulang
FAKTOR RISIKO TERJADINYA EPILEPSI

Terdapat kelainan neurologis atau Masing-masing faktor risiko


perkembangan yang jelas sebelum meningkatkan kemungkinan kejadian
kejang demam pertama epilepsi sampai 4-6%


Nelson KB, Ellenberg JH. N Eng J of Med. 1976;295:1029-33.

Nelson KB, Ellenberg JH. Pediatr. 1978;61:720-7.
Kejang demam kompleks ●


Annegers JF. N Eng J of Med. 1987;316:493-8.
Kesepakatan UKK Neurologi IDAI.2016.

Kombinasi faktor risiko tersebut akan


meningkatkan kemungkinan epilepsi
Riwayat epilepsi pada orangtua atau menjadi 10-49%
saudara kandung

Kemungkinan menjadi epilepsi tidak


Kejang demam sederhana yang berulang dapat dicegah dengan pemberian obat
>4 episode dalam 1 tahun rumatan
PENATALAKSANAAN KEJANG DEMAM
TATALAKSANA SAAT KEJANG
Pada umumnya kejang berlangsung singkat (rerata 4 menit) dan pada waktu
pasien datang, kejang sudah berhenti

Apabila saat pasien datang dalam keadaan kejang, obat yang paling cepat untuk
menghentikan kejang adalah diazepam intravena
Dosis diazepam intravena adalah 0,2-0,5 mg/kg perlahan-lahan dengan kecepatan 2 mg/menit
atau dalam waktu 3-5 menit, dengan dosis maksimal 10 mg

Secara umum, penatalaksanaan kejang akut mengikuti algoritma


kejang pada umumnya

• Appleton R, Macleod S, Martland T. Cochrane Database Syst Rev. 2008.


TATALAKSANA SAAT KEJANG
Bi
DilaRS s etelah
dapat
prak ti diberikan
pemberi an di az epam
Obat yang s dan dapat
rek tal k ejang bel um berhenti, dapat
diazepam
diberi
Bi
diulang
laRS
kan ol ehintravena.
syang
etelah
dengan
orangtua di rum
pemberi az Jika
ah
Di
Obat
(prehos dapat
prak
pital sinteran
val
ti diberikan
) adalah dan diwaktu
dapat
Diazepam
epam 5
kejang
rek
menit.
diazepam
rdiberi
ektal.kan masih
tal k ejang
Jikaol eh
BB
bel um berlanjut,
intravena.
orangtua
<inter
12
berhenti,
kg :di5 rum lihat
dapat
mJika
g ah
atau
diulang
Bi dengan
la s etelah valanwaktu 5
BB algoritme
(prehos 12pital
>epam Kgrek)=2x pemberi
tatalaksana
adalah mg.Diazepam
10 mas Dosi s : 0,5 -
kejang
menit.
diaz
rstatus
0,75
ektal. masih tal berlanjut,
ih tetap lihat
kBi la m
ejang,
g/k
Jikag BB < 12
epileptikus
s etelah
dianjur 2x kan
pemberi kg an
ke RS
: 5 m g atau
algoritme
BB > 12 Kg = tatalaksana
10 mg. Dosi s : 0,5 -
diaz epam rek tal mas ih tetap
0,75 m g/k g
status epileptikus
k ejang, dianjur kan ke RS

Bila
Bila
kej
kej
ang
ang
tela
tela
h
h
ber
ber
hen
hen
ti,
ti,
pe
pe
mb
mb
eria
eria
n
n
oba
oba
tt
sel
sel
anj
anj
utn
utn
ya
ya
terg
terg
ant
ant
ung
ung
dari
dari
indi
indi
kas
kas
ii
ter
ter
api
api
anti
anti
kon
kon
vul
vul
san
san
pro
pro
fila
fila
ksi
ksi
s
s

Knudsen FU. Arch Dis Child. 1979;54:855-7. Dieckman J. An emerg Med 1994;23:216-24.
Knudsen FU. Practical management approaches to simple and complex febrile seizures. Dalam: Baram TZ, Shinnar S, penyunting. San Diego:
Academic Press 2002.h.120 Bassan H, Barzilay M, Shinnar S, Shorer Z, Matoth I, Gross-Tsur V. Epilepsia. 2013 Jun;54(6):1092-8. Epub 2013 Apr 3.
Knudsen FU. Brain and Dev.1996;18(6):438-49. Fukuyama Y, Seki T, Ohtsuka C, Miura H, Hara M. Brain Dev. 1996;18:479-84.
Rekomendas
TERAPI KEJANG DEMAM

PENGOBATAN KETIKA DEMAM


Antipiretik

Paracetamol

Ibuprofen

Hindari Asetosal

Antikonvulsan

Diazepam oral

Diazepam rektal

PENGOBATAN RUMATAN


Asam valproat

Fenobarbital
ANTIPIRETIK

Penggunaan antipiretik mengurangi risiko terjadinya kejang


demam

Rosenbloom E, Finkelstein Y, Adams-Webber T, Kozer E.Eur J Paediatr Neurol. 2013;17:585-8.

Offringa M, Newton R. Cochrane Database Syst Rev. 2012 Apr 18;4:CD003031. doi:10.1002/14651858.CD003031.pub2.

Kesepakatan UKK Neurologi IDAI. 2016.

Meskipun demikian, dokter neurologi anak di Indonesia sepakat


bahwa antipiretik tetap dapat diberikan


Kesepakatan Saraf Anak, 2005

Paracetamol :10-15 mg/kg/x, diberikan tiap 4-6 jam

Ibuprofen : 5-10 mg/kg/x, 3-4x sehari

Asam asetilsalisilat dapat menyebabkan sindrom Reye (terutama


pada anak < 18 bulan)  tidak dianjurkan (level III, rekomendasi E).
ANTIKONVULSAN

Pemberian obat antikonvulsan intermiten (diberikan hanya pada


saat demam)


Kelainan neurologis berat, misalnya palsi serebral

Berulang >4x dalam setahun

Usia <6 bulan

Bila kejang terjadi pada suhu tubuh <39 0C

Apabila pada episode kejang demam sebelumnya, suhu tubuh meningkat dengan cepat

Sugai K. Brain Dev. 2010;32:64-70.

Recommendations for the management of febrile seizures: Ad Hoc Task Force of LICE Guidelines. Epilepsia.2009;50(1):2-6.

Kesepakatan UKK Neurologi IDAI. 2016.

Profilaksis intermiten diberikan pada kejang demam dengan


salah satu faktor risiko di bawah ini:
ANTIKONVULSAN INTERMITEN

DIAZEPAM


Oral 0,3 mg/kg/x, dengan dosis maksimum 7,5 mg/kali.

Rektal 0,5 mg/kg/x (5 mg untuk berat badan <12 kg; 10 mg untuk berat badan >12 kg), sebanyak 3x sehari

Diazepam intermiten diberikan selama 48 jam pertama demam


Kesepakatan UKK Neurologi IDAI. 2016.

Perlu diinformasikan pada orangtua bahwa dosis tersebut cukup


tinggi dan dapat menyebabkan ataksia, iritabilitas, serta sedasi
PENGOBATAN RUMATAN

Kelainan neurologis tidak nyata


(misalnya keterlambatan perkembangan),
Pengobatan rumat hanya diberikan BUKAN merupakan indikasi pengobatan
terhadap kasus selektif dan dalam jangka rumat
pendek

American Academy of Pediatrics. Practice parameter: Long-term treatment
of the child with simple febrile seizures. Pediatrics. 1999;103:1307-9.

Kesepakatan UKK Neurologi IDAI. 2016. Sugai K. Brain Dev. 2010;32:64-
70.

Kejang fokal

Kejang lama >15 menit

Terdapat kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah kejang,

misalnya palsi serebral, hidrosefalus, hemiparesis
American Academy of Pediatrics. Practice parameter: Long-term treatment of the child with simple febrile seizures.
Kejang fokal atau fokal menjadi umum
menunjukkan bahwa anak mempunyai
Pediatrics.1999;103:1307-9.

Kesepakatan UKK Neurologi IDAI. 2016. Sugai K. Brain Dev. 2010;32:64-70.

fokus organik yang bersifat fokal

Pada anak dengan kelainan neurologis


Indikasi pengobatan rumat: berat dapat diberikan profilaksis
intermiten terlebih dahulu, jika tidak
berhasil/orangtua khawatir dapat diberikan
terapi antikonvulsan rumat
ANTIKONVULSAN UNTUK PENGOBATAN
RUMATAN

PILIHAN OBAT


Fenobarbital atau asam valproat setiap hari efektif
dalam menurunkan risiko berulangnya kejang LAMA PENGOBATAN RUMAT

Fenobarbital


Pemakaian setiap hari dapat menimbulkan gangguan perilaku dan
kesulitan belajar pada 40-50% kasus.

Dosis fenobarbital 3-4 mg/kg/hari dalam 1-2 dosis. ●
Pengobatan diberikan selama 1 tahun

Penghentian pengobatan rumat untuk kejang demam
tidak membutuhkan tapering off, namun dilakukan pada
saat anak tidak sedang demam.
Asam valproat. ●
Mamelle C. Neuropediatrics. 1984;15:37-42. Farwell JR. N Engl J Med. 1990;322:364-9.

American Academy of Pediatrics. Committee on Drugs. Pediatr 1995;96:538-40.
American Academy of Pediatrics. Pediatr 1999;103:1307-9.

Knudsen FU. Epilepsia. 2000;41(1):2-9. Knudsen FU. Brain Dev. 1996;18:438-49.
Kesepakatan UKK Neurologi IDAI. 2016.


Pada umur < 2 tahun, dapat menyebabkan gangguan fungsi hati
(sebagian kecil).

Dosis asam valproat adalah 15-40 mg/kg/hari dibagi dalam 2 dosis
EDUKASI
Kepada Orang Tua

KETAKUTAN YANG DIALAMI KURANGI KECEMASAN dengan


ORANG TUA : cara diantaranya:


Meyakinkan orangtua bahwa kejang demam umumya

Kejang merupakan peristiwa yang mempunyai prognosis baik
menakutkan bagi setiap orangtua ●
Memberitahukan cara penanganan kejang

Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang

Pada saat kejang, sebagian besar kembali
orangtua beranggapan bahwa anaknya ●
Pemberian obat profilaksis untuk mencegah berulangnya
kejang memang efektif, tetapi harus diingat adanya efek
akan meninggal samping obat.

American Academy of Pediatrics, Subcommitee on Febrile Seizure. Pediatr. 2011;127:389-94.


YANG DILAKUKAN ORANG TUA KETIKA ANAK
DEMAM KEJANG

Tetap tenang dan tidak panik Tetap bersama anak selama dan sesudah
kejang.

Longgarkan pakaian yang ketat terutama di ●


Kejang berlangsung >5 menit

sekitar leher Suhu tubuh >40 0C



Kejang tidak berhenti dengan diazepam rektal

Kejang fokal

Setelah kejang anak tidak sadar, atau terdapat kelumpuhan

Bila anak tidak sadar, posisikan anak Berikan diazepam rektal bila kejang masih
miring. Bila terdapat muntah, bersihkan berlangsung lebih dari 5 menit. Jangan
muntahan atau lendir di mulut atau hidung berikan bila kejang telah berhenti. Diazepam
rektal hanya boleh diberikan 1x oleh orangtua
Walaupun terdapat kemungkinan (yang
sesungguhnya sangat kecil) lidah tergigit,
jangan memasukkan sesuatu kedalam mulut
Bawa ke dokter atau RS bila:
Ukur suhu, observasi, dan catat bentuk dan
lama kejang
Fukuyama Y. Brain Dev. 1996;18:479-84.
Recommendations for the management of febrile seizures: Ad Hoc Task Force of LICE Guidelines. Epilepsia.2009;50(1):2-6.
VAKSINASI

Sampai saat ini tidak ada kontraindikasi


untuk melakukan vaksinasi pada anak
dengan riwayat kejang demam Angka kejadian kejang demam
pascavaksinasi DPT adalah 6-9 kasus
per 100.000 anak, sedangkan setelah
vaksin MMR adalah 25-34 kasus per
100.000 anak.
Kejang setelah demam karena vaksinasi
sangat jarang


Pada keadaan tersebut, dianjurkan
pemberian diazepam intermiten dan
Suatu studi kohort menunjukkan bahwa risiko parasetamol profilaksis
relatif kejang demam terkait vaksin (vaccine- ●
Fukuyama Y. Brain Dev. 1996;18:479-84.
associated febrile seizure) dibandingkan ●
Taratof SY, Tseng HF, Liu AL, Qian L, Hechter RC, Marcy SM,
dkk. Vaccine. 2014 May 7;32(22):2574-81. doi:
dengan kejang demam tidak terkait vaksin ●
10.1016/j.vaccine.2014.03.044. Epub 2014 Mar 25.
(non vaccine-associated febrile seizure)
adalah 1,6 (IK95% 1,27 sampai 2,11)
KESIMPULAN

Kejang demam adalah kejang pada anak dengan demam yang


tidak disebabkan oleh proses intrakranial


Antipiretik, diazepam oral, diazepam rektal (intermitten)

Asam valproat dan fenobarbital selama 1 tahun (rumatan)

Pengobatan sesuai indikasi

Edukasi bagi orang tua : ukur suhu, cara pemberian obat dan
penanganan kejang
 Kejang terjadi karena kenaikan suhu tubuh, bukan karena
gangguan elektrolit atau metabolik lainnya

 Bila ada riwayat kejang tanpa demam sebelumnya maka


tidak disebut sebagai kejang demam

 Anak berumur antara 1-6 bulan masih dapat mengalami


kejang demam, namun jarang sekali.
› National Institute of Health (1980) menggunakan batasan >3
bulan
› Nelson dan Ellenberg (1978), serta ILAE (1993) menggunakan
batasan >1 bulan
› Bila anak berumur <6 bulan mengalami kejang didahului
demam, pikirkan kemungkinan lain, terutama infeksi SSP

 Bayi berusia <1 bulan tidak termasuk dalam rekomendasi ini


melainkan termasuk dalam kejang neonatus

Nelson KB, Ellenberg JH.


Pediatr.1978;61(5):720-7. National Institute of Health. Febrile seizure: Consensus development conference statement
summary. Pediatr. 1980;66:1009-12. ILAE Guidelines. Commision on Epidemiology and Prognosis, International League
Against
Epilepsy. Guidelines for Epidemiologic Studies

Anda mungkin juga menyukai