Farmakoterapi Kejang Demam
Farmakoterapi Kejang Demam
70 – 80% KD 20 - 30% KD
sederhana kompleks
MIOKLONIK
KEJANG PARSIAL KOMPLEKS (dengan
gangguan kesadaran)
KLONIK
●
Awalnya parsial sedehana diikuti gangguan kesadaran
●
Kejang parsial sederhana, diikuti gangguan kesadaran
●
Dengan automatisme
●
Dengan gangguan kesadaran sejak awal kejang
●
Dengan gangguan kesadaran saja
●
Dengan automatisme
TONIK-KLONIK
KEJANG PARSIAL YANG MENJADI
UMUM
●
Kejang parsial sederhana kejang umum
ATONIK ATAU ASTATIK
●
Kejang parsial kompleks kejang umum
●
Kejang pasrsial sederhana kejang parsial kompleks kejang umum
KLASIFIKASI KEJANG DEMAM
●
●Durasi singkat, < 15 menit, dan umumnya akan berhenti
KEJANG DEMAM sendiri.
●Kejang umum tonik dan atau klonik, tanpa gerakan fokal.
●
●
●Durasi lama > 15 menit
KEJANG DEMAM ●
●Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang
KOMPLEKS umum didahului kejang parsial
●Berulang atau > 1 kali dalam 24 jam
●
KEJANG DEMAM KOMPLEKS
ETIOLOGI MANIFESTASI
Suhu tubuh > 380C
Infeksi saluran pernafasan atas
M
el
ua
s
ke
sel
ur
uh
tu
bu
h
m
ela
lui
ne
ur
otr
an
sm
itt
er
DETERMINAN KEJANG DEMAM
AGENT
Demam kejang dicetuskan karena kenaikan suhu di atas normal melebihi nilai ambang kejang
FAKTOR HOST
●
●
Penyebab demam :
●
Penyakit infeksi
●
Gastro enteritis
●
Otitis media akut
●
Infeksi saluran kemih
●
Pneumonia
ENVIRONMENT
●
Umur :
●
Angka kejadian lebih banyak di 2 tahun pertama
●
Usia < 2 tahun : > 2 tahun (3,4 kali >)
●
Jenis kelamin :
●
●
Angka kejadian anak laki-laki > anak perempuan
Riwayat Kejang Keluarga
●
Lingkungan dengan sanitasi dan higine yang
●
●
Punya saudara kandung dengan riwayat kejang demam 3,1 x lebih beresiko
Punya keluarga dengan riwayat kejang demam : 4,5 x lebih beresiko
buruk
●
Berat badan lahir ●
Pemukiman yang terlalu padat
●
Resiko meningkat secara konsisten dengan penurunan berat badan lahir
●
BBL < 2500 gram : 1,5 x
●
BBL 2500 - 2999 gram : 1,3 kali
●
BBL 3000 - 3499 gram : 1,2 x
●
BBL 3500 – 3999 gram : 1 x
KOMPLIKASI KEJANG DEMAM
●
Kejang demam timbul pada lebih dari 1 episode
demam ●
Adanya kerusakan pada medial lobus temporalis akibat serangan kejang yang
berlangsung lama
●
Orang tua riwayat epilepsi
●
Kelainan neurologis/ perkembangan yang jelas sebelum KD pertama
●
Kejang pertama kejang demam kompleks
KERUSAKAN NEURON OTAK
●
Kejang lama apnea kebutuhan oksigen dan energi untuk kontraksi otot
hipoksia, Permeabilitas kapiler ↑ dan edema otak kerusakan neuron HEMIPARESIS
otak
RETARDASI MENTAL ●
Diawali dengana kelumpuhan yang bersifat
flaksid, setelah 2 minggu timbul spasitas
●
Akibat kerusakan otak yang parah dan tidak
mendapatkan pengobatan yang adekuat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
Pungsi lumbal
Elektroensefalografi
Pencitraan
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan
laboratorium
tidak
dikerjakan
secara rutin
Pemeriksaan laboratorium
pada kejang
yang dapat dikerjakan
demam, tetapi
atas indikasi misalnya
dapat
darah perifer, elektrolit,
dikerjakan
dan gula darah
untuk
mengevaluasi
sumber infeksi
penyebab
demam
PUNGSI LUMBAL
●
Wong V. HK Journal of Pediatr. 2002;7:143-151.
●
AAP, Subcommitee on Febrile Seizure. Pediatr.
2011;127:389-94.
●
Kesepakatan UKK Neurologi IDAI. 2016.
PROGNOSIS
●
Suatu studi melaporkan terdapat gangguan recognition memory pada anak yang mengalami kejang lama
●
pentingnya terminasi kejang demam yang berpotensi menjadi kejang lama
●
American Academy of Pediatrics, Subcommitee on Febrile Seizure. Pediatr. 2011;127:389-94.
●
Ellenberg JH, Nelson KB. Arch Neurol. 1978;35:17-21.
●
Maytal, Shinnar S. Pediatr. 1990;86:611-7.
●
Martinos MM, Yoong M, Patil S, Chin RF, Neville BG, Scott RC, dkk. Brain. 2012
●
Oct;135(Pt 10):3153-64. Epub 2012 Sep 3.
Perkembangan mental dan neurologis umumnya tetap normal pada pasien yang
sebelumnya normal
Kelainan neurologis dapat terjadi pada kasus kejang lama atau kejang berulang, baik
umum maupun fokal
Kemungkinan mengalami kematian
●
National Institute of Health. Febrile seizure: Consensus development conference statement summary. Pediatr. 1980;66:1009-12.
●
Vestergaard M, Pedersen MG, Ostergaard JR, Pedersen CB, Olsen J, Christensen J. Lancet. 2008;372(9637):457-63.
Angka kematian pada kelompok anak yang mengalami kejang demam sederhana
dengan perkembangan normal dilaporkan sama dengan populasi umum
KEMUNGKINAN BERULANGNYA KEJANG DEMAM
●
Riwayat kejang demam atau epilepsi dalam keluarga
●
Usia <12 bulan
●
Suhu tubuh <390 C saat kejang
●
Interval waktu yang singkat antara awitan demam dengan terjadinya kejang.
●
Apabila kejang demam pertama kejang demam kompleks
●
Seluruh faktor ada, 80%
●
Tidak terdapat faktor 10-15%.
●
Paling besar pada tahun pertama.
●
Berg AT, Shinnar S, Darefsky AS, Holford TR, Shapiro ED, Salomon ME, dkk.
●
Arch Pediatr Adolesc Med. 1997;151:371-8.
●
Pavlidou E, Tzitiridou M, Kontopoulos E, Panteliadis CP. Brain Dev. 2008;30:7-13.
●
Knudsen FU. Brain Dev. 1996;18:438-49.
Kemungkinan berulang
FAKTOR RISIKO TERJADINYA EPILEPSI
●
Nelson KB, Ellenberg JH. N Eng J of Med. 1976;295:1029-33.
●
Nelson KB, Ellenberg JH. Pediatr. 1978;61:720-7.
Kejang demam kompleks ●
●
Annegers JF. N Eng J of Med. 1987;316:493-8.
Kesepakatan UKK Neurologi IDAI.2016.
Apabila saat pasien datang dalam keadaan kejang, obat yang paling cepat untuk
menghentikan kejang adalah diazepam intravena
Dosis diazepam intravena adalah 0,2-0,5 mg/kg perlahan-lahan dengan kecepatan 2 mg/menit
atau dalam waktu 3-5 menit, dengan dosis maksimal 10 mg
Bila
Bila
kej
kej
ang
ang
tela
tela
h
h
ber
ber
hen
hen
ti,
ti,
pe
pe
mb
mb
eria
eria
n
n
oba
oba
tt
sel
sel
anj
anj
utn
utn
ya
ya
terg
terg
ant
ant
ung
ung
dari
dari
indi
indi
kas
kas
ii
ter
ter
api
api
anti
anti
kon
kon
vul
vul
san
san
pro
pro
fila
fila
ksi
ksi
s
s
Knudsen FU. Arch Dis Child. 1979;54:855-7. Dieckman J. An emerg Med 1994;23:216-24.
Knudsen FU. Practical management approaches to simple and complex febrile seizures. Dalam: Baram TZ, Shinnar S, penyunting. San Diego:
Academic Press 2002.h.120 Bassan H, Barzilay M, Shinnar S, Shorer Z, Matoth I, Gross-Tsur V. Epilepsia. 2013 Jun;54(6):1092-8. Epub 2013 Apr 3.
Knudsen FU. Brain and Dev.1996;18(6):438-49. Fukuyama Y, Seki T, Ohtsuka C, Miura H, Hara M. Brain Dev. 1996;18:479-84.
Rekomendas
TERAPI KEJANG DEMAM
●
Antipiretik
●
Paracetamol
●
Ibuprofen
●
Hindari Asetosal
●
Antikonvulsan
●
Diazepam oral
●
Diazepam rektal
PENGOBATAN RUMATAN
●
Asam valproat
●
Fenobarbital
ANTIPIRETIK
●
Kesepakatan Saraf Anak, 2005
●
Kelainan neurologis berat, misalnya palsi serebral
●
Berulang >4x dalam setahun
●
Usia <6 bulan
●
Bila kejang terjadi pada suhu tubuh <39 0C
●
Apabila pada episode kejang demam sebelumnya, suhu tubuh meningkat dengan cepat
●
Sugai K. Brain Dev. 2010;32:64-70.
●
Recommendations for the management of febrile seizures: Ad Hoc Task Force of LICE Guidelines. Epilepsia.2009;50(1):2-6.
●
Kesepakatan UKK Neurologi IDAI. 2016.
DIAZEPAM
●
Oral 0,3 mg/kg/x, dengan dosis maksimum 7,5 mg/kali.
●
Rektal 0,5 mg/kg/x (5 mg untuk berat badan <12 kg; 10 mg untuk berat badan >12 kg), sebanyak 3x sehari
●
Kesepakatan UKK Neurologi IDAI. 2016.
PILIHAN OBAT
●
Fenobarbital atau asam valproat setiap hari efektif
dalam menurunkan risiko berulangnya kejang LAMA PENGOBATAN RUMAT
Fenobarbital
●
Pemakaian setiap hari dapat menimbulkan gangguan perilaku dan
kesulitan belajar pada 40-50% kasus.
●
Dosis fenobarbital 3-4 mg/kg/hari dalam 1-2 dosis. ●
Pengobatan diberikan selama 1 tahun
●
Penghentian pengobatan rumat untuk kejang demam
tidak membutuhkan tapering off, namun dilakukan pada
saat anak tidak sedang demam.
Asam valproat. ●
Mamelle C. Neuropediatrics. 1984;15:37-42. Farwell JR. N Engl J Med. 1990;322:364-9.
●
American Academy of Pediatrics. Committee on Drugs. Pediatr 1995;96:538-40.
American Academy of Pediatrics. Pediatr 1999;103:1307-9.
●
Knudsen FU. Epilepsia. 2000;41(1):2-9. Knudsen FU. Brain Dev. 1996;18:438-49.
Kesepakatan UKK Neurologi IDAI. 2016.
●
Pada umur < 2 tahun, dapat menyebabkan gangguan fungsi hati
(sebagian kecil).
●
Dosis asam valproat adalah 15-40 mg/kg/hari dibagi dalam 2 dosis
EDUKASI
Kepada Orang Tua
●
Meyakinkan orangtua bahwa kejang demam umumya
●
Kejang merupakan peristiwa yang mempunyai prognosis baik
menakutkan bagi setiap orangtua ●
Memberitahukan cara penanganan kejang
●
Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang
●
Pada saat kejang, sebagian besar kembali
orangtua beranggapan bahwa anaknya ●
Pemberian obat profilaksis untuk mencegah berulangnya
kejang memang efektif, tetapi harus diingat adanya efek
akan meninggal samping obat.
Tetap tenang dan tidak panik Tetap bersama anak selama dan sesudah
kejang.
●
Kejang tidak berhenti dengan diazepam rektal
●
Kejang fokal
●
Setelah kejang anak tidak sadar, atau terdapat kelumpuhan
Bila anak tidak sadar, posisikan anak Berikan diazepam rektal bila kejang masih
miring. Bila terdapat muntah, bersihkan berlangsung lebih dari 5 menit. Jangan
muntahan atau lendir di mulut atau hidung berikan bila kejang telah berhenti. Diazepam
rektal hanya boleh diberikan 1x oleh orangtua
Walaupun terdapat kemungkinan (yang
sesungguhnya sangat kecil) lidah tergigit,
jangan memasukkan sesuatu kedalam mulut
Bawa ke dokter atau RS bila:
Ukur suhu, observasi, dan catat bentuk dan
lama kejang
Fukuyama Y. Brain Dev. 1996;18:479-84.
Recommendations for the management of febrile seizures: Ad Hoc Task Force of LICE Guidelines. Epilepsia.2009;50(1):2-6.
VAKSINASI
●
Pada keadaan tersebut, dianjurkan
pemberian diazepam intermiten dan
Suatu studi kohort menunjukkan bahwa risiko parasetamol profilaksis
relatif kejang demam terkait vaksin (vaccine- ●
Fukuyama Y. Brain Dev. 1996;18:479-84.
associated febrile seizure) dibandingkan ●
Taratof SY, Tseng HF, Liu AL, Qian L, Hechter RC, Marcy SM,
dkk. Vaccine. 2014 May 7;32(22):2574-81. doi:
dengan kejang demam tidak terkait vaksin ●
10.1016/j.vaccine.2014.03.044. Epub 2014 Mar 25.
(non vaccine-associated febrile seizure)
adalah 1,6 (IK95% 1,27 sampai 2,11)
KESIMPULAN
●
Antipiretik, diazepam oral, diazepam rektal (intermitten)
●
Asam valproat dan fenobarbital selama 1 tahun (rumatan)
Edukasi bagi orang tua : ukur suhu, cara pemberian obat dan
penanganan kejang
Kejang terjadi karena kenaikan suhu tubuh, bukan karena
gangguan elektrolit atau metabolik lainnya