Anda di halaman 1dari 12

Gangguan Makan Pada

Atlet
Pendahuluan

 Gangguan makan sering ditemui pada atlet karena mereka terlalu


mementingkan berat badan dan berkeinginan sangat keras untuk
menang sehingga menjadi obsesi.
 Biasanya hal ini ditemui pada atlet yang menginginkan
penampilan tampak ramping tetapi berlatih sering dan berat
sehingga menjadi kurus sekali namun tetap ingin
mempertahankan berat badan itu. Cara yang sering digunakan
termasuk merangsang muntah, berpuasa, menggunakan diuretika
atau obat pencahar.
Terjadinya Anorexia Nervosa

Gejala fisik:
• Penurunan Berat Badan
• Amenorrhea ( siklus menstruasi tidak teratur)
• Metabolisme Rendah
• Perubahan kulit
• Konstipasi
• Pola tidur yang tidak teratur atau Insomnia
Lanjutan...
Gejala Psikologis :
• Bermasalah dengan bentuk tubuh
• Adanya tekanan Emosional
• Mengutamakan kesempurnaan
• Kurang Percaya diri dan Takut untuk berkembang
• Kurangnya kontrol atau pengendalian diri
Gejala Perilaku :
• Adanya penolakan saat makan
• Mengkonsumsi makanan rendah kalori
• Melakukan ritual – ritual khusus
Terjadinya Bulimia
Gejala Fisik :
• Penurunan berat badan yang berarti
• Penampilan saat bertanding yang buruk
• Masalah tenggorokan dan gigi
Gejala psikologis :
• Adanya perubahan Mood
Gejala Perilaku :
• Makan yang banyak lalu dimuntahkan
• Lebih agresif saat latihan
Efek dari gangguan makan terhadap eksistensi
penampilan atlet
Penipisan glikogen
Akibat dari anorexia nervosa dan bulimia berpengaruh
pada ketersediaan glikogen dalam otot. Sehingga,
kemampuan atlet untuk menghasilkan kekuatan otot
akan terganggu karena serat otot kehabisan glikogen,
berpengaruh juga pada gerakan – gerakan kontrol.
Mengakibatkan terjadinya cedera pada atlet.
Lanjutan…
Gangguan metabolik dan kematian mendadak
Muntah dan penyalahgunaan pencahar atau diuretika
juga dapat menyebabkan gangguan elektrolit yang berat
dan mengakibatkan detak jantung tidak teratur juga
gangguan metanolisme dalam tubuh.
Dengan demikian, baik anoreksia dan bulimia berisiko
terjadinya kematian mendadak akibat serangan jantung
di lapangan.
Lanjutan…
Luka pada tenggorokan dan infeksi saluran pencernaan
akibat terlalu sering memuntahkan makanan
Kehilangan selera makan, hingga tidak mau
mengkonsumsi makanan apapun
Gangguan Menstruasi
Penurunan berat badan
Pencegahan dan pengobatan gangguan
makan pad atlet
Memberikan bimbingan gizi
dapat membantu atlet merencanakan diet gizi yang
memadai. Proses ini menekankan pentingnya nutrisi
yang baik untuk penampilan dan kesehatan atlet
jangka panjang.
Memantau berat badan
Atlet dilarang untuk berlatih keras atau bersaing
ketika berat badan kurang dari target, ini efektif dalam
mencegah gangguan makan.
Lanjutan…
 Menekankan pengelolaan energy dan peningkatan
kinerja bukan hanya berat badan
 Menggunakan teknik komposisi tubuh untuk
menekan adanya lemak dalam tubuh daripada
hilangnya berat badan
 Memonitor perilaku atlet serta penurunan berat
badan mereka. Jika ada satu dari tanda gejala
anorexia atau bulimia, anda harus menghadapi atlet
tersebut.
Treatment
 Treatment khusus dilakukan dengan tiga tahap
1. Tahap pertama : Mengembalikan berat badan dalam keadaan
seimbang dan normal
2. Tahap kedua : Cara pandang terhadap diri sendiri (seperti
meningkatkan rasa penghargaan diri dan kepercayaan diri)
3. Tahap ketiga : Menghilangkan kebiasaan dan pikiran-pikiran
yang dapat menimbulkan gangguan makan kembali.
 Penggunaan jenis obat anti depressant seperti 
fluoxetine (Prozac) dianggap efektif dalam menghambat
perilaku kompulsif makan dan akan menekan dorongan
makan yang ada pasien bulimia yang mengalami
gangguan kecemasan atau depresi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai