Case Based Discussion

Obat Antivirus
Aqil Putra Riode
1315091

Pembimbing : dr. Prawindra Irawan, SpKK, M.Kes

Pembagian Obat
Antivirus
 Non retroviral
• Obat anti-herpes
• Obat anti-infulenza
• Obat anti-hepatitis
• Obat anti-RSV (Respiratory syncytial virus)
• Interferon
 Retroviral
• Obat anti HIV/AIDS
 Replikasi Virus DNA

3
Agen Anti Herpes
Virus
• Acyclovir
• Valacyclovir
• Famciclovir
• Penciclovir
• Ganciclovir
• Valganciclovir
• Trifluridine
• Foscarnet
• Cidofovir
 Acyclovir
• Obat oral yang pertama muncul untuk infeksi Herpes Simplex Virus (HSV)
dan Varicella-Zoster Virus (VZV)
• Mekanisme kerja : acyclovir akan di monofosforilasi oleh thymidine kinase
menjadi zat aktif (triphosphate)  triphosphate akan di fosforilasi oleh
cellular kinase  bergabung dengan DNA virus  menghambat DNA
polimerase  terminasi sintesis DNA virus
• Acyclovir memiliki efek minimal untuk DNA host, sehingga obat ini memiliki
margin of safety tinggi
• Acyclovir beberapa ratus kali lebih toksik bagi virus herpes dibandingkan
bagi sel-sel mamalia karena adanya peningkatan afinitas enzim timidin
kinase virus untuk acyclovir
 Farmakokinetik
• Bioavailabilitas oral : 15-30%
• Ekskresi : 85% oleh renal
• Dosis harus diturunkan pada pasien dengan creatinine
clearance <50 mL/menit
 Indikasi
• Terapi infeksi HSV-1 & HSV-2 primer/rekuren, infeksi VZV (secara in vitro asiklovir
dapat menghambat Epstein Barr virus & cytomegalovirus)
• Terapi infeksi HSV pada pasien immunocompromised
• Pencegahan infeksi HSV-1 & HSV-2 perinatal, dan terapi infeksi HSV pada neonatus
• Terapi infeksi ensefalitis HSV-1
• Terapi infeksi VZV untuk menurunkan risiko PHN (post herpetic neuralgia)
• Profilaksis setelah paparan dan terapi infeksi Herpes simplex virus dan
Cytomegalovirus
 Cara Pemberian
• Acyclovir IV  DOC untuk terapi infeksi serius oleh virus herpes
simplex atau virus varicella-zoster
• Acyclovir PO  efektif mengobati infeksi virus herpes simplex
primer, kurang efektif untuk yang rekuren
• Acyclovir topikal (kurang efektif dibandingkan Acyclovir PO)

• Terapi untuk penyakit HSV harus segera. Untuk penyakit rekuren,

terapi dapat mulai diberikan saat stadium prodromal
• Terapi untuk varicella paling efektif dimulai dalam 24 jam pertama
onset munculnya vesikel
9
 Efek Samping
Renal (insidensi 5%) Miscellaneous
• Kristalisasi pada tubulus renalis yang • Phlebitis with intravenous
menyebabkan obstruksi administration
• Nephropathy • Rash
• Interstitial nephritis • Recall dermatitis
• Fixed drug eruption
Central nervous system (insidensi 1%) • Elevated liver function tests
• Lethargy • Neutropenia
• Tremors
• Confusion
• Seizures
 Valacyclovir
• Mekanisme kerja : sama dengan asiklovir
• Farmakokinetik : Valacyclovir merupakan l-valine ester (prodrug) dari
acyclovir, dengan bioavaibilitas oral lebih tinggi dari acyclovir. Absorbsi
sangat cepat. Bioavailabilitas valacyclovir : 55%. Ekskresi : urin (89%),
feses (minimal)
• Indikasi :
- Terapi infeksi primer atau rekuren HSV
- Mensupresi infeksi HSV genital rekuren yang berulang
- Terapi herpes zoster (secara in vitro valasiklovir dapat menghambat
Epstein Barr virus, namun tidak menghambat EBV di darah)
 Efek Samping
• Sama seperti asiklovir
• Pada pasien dengan HIV dan imunodefisiensi yang mendapat
valasiklovir dosis tinggi (8 gram/hari) dapat terjadi
thrombotic thrombocytopenic purpura / hemolytic uremic
syndrome (TTP/HUS).
 Famciclovir &
Penciclovir
• Mekanisme kerja : sama dengan acyclovir
• Farmakokinetik :
- Famciclovir guanine merupakan prodrug dari penciclovir.
- Absorbsi Famciclovir lebih baik dari penciclovir.
- Bioavailabilitas famciclovir oral : 77%
Efek Samping
• Sama seperti acyclovir
• Headache
• Nausea
• Diarrhea
• Dizziness
Penggunaan harus hati-hati pada creatinine clearance <60%.
16
 Trifluridine
• Mekanisme Kerja :
- Trifluridine triphosphate menginhibisi polimerasi DNA virus
dan sel host, meskipun tingkat inhibisi pada sel host lebih
sedikit
- Karena toksisitas ini, trifluridine hanya digunakan pada
aplikasi topikal dalam bentuk cairan optalmikus 1%
• Indikasi :
- Terapi HSV conjunctivitis, HSV keratitis
- Terapi HSV keratitis yang rekuren
18
Efek Samping
• Mild burning
• Palpebral edema
• Punctate keratopathy
• Stromal edema
 Ganciclovir
• Menghambat replikasi virus HSV1&2, cytomegalovirus, EBV, dan VZV
• Secara in vitro, lebih aktif terhadap cytomegalovirus (CMV) dibandingkan
Acyclovir
• Indikasi : untuk retinitis yang disebabkan cytomegalovirus pada individu
yang immunocompromised, termasuk AIDS
• Mekanisme kerja : gancyclovir akan di monofosfoirlasi oleh UL97 kinase
dari CMV menjadi zat aktif  zat aktif tersebut akan di fosforilasi oleh
cellular kinase  bergabung dengan DNA virus  menghambat DNA
polimerase  terminasi sintesis DNA virus
• Valganciclovir merupakan prodrug dari ganciclovir
 Efek Samping
• Iritasi jaringan yang berat
• Granulositopenia dan trombositopenia
• Efek SSP (sakit kepala, psikosis, konvulsi, coma)
• Pansitopenia
• Demam
• Rash
• Nilai enzim hati yang abnormal
 Foscarnet
• Mekanisme kerja : menghambat secara langsung DNA polimerase
virus
• Indikasi :
- Terapi infeksi CMV
- Terapi acyclovir-resistant HSV infections
- Terapi ganciclovir-resistant CMV infections
• Efek Samping :
• Nefrotoksik
• Gejala GIT
• Gejala SSP (nyeri kepala, pusing, paresthesia, kejang karena
gangguan elektrolit)
• Leukopenia dan neutropenia
 Cidofovir
• Mekanisme kerja : menghambat secara langsung DNA polimerase virus
• Indikasi
- CMV retinitis in AIDS
- Terapi infeksi HSV & CMV yg resisten
- Efektif melawan virus pox (variola, monkeypox, molluscum contagiosum)
- Penggunaan sediaan topikal pada lesi infeksi papillomavirus, infeksi HSV
• Efek samping
• Nefrotoksik
THANK YOU