Anda di halaman 1dari 44

ANTIVIRUS

DEPARTEMEN FARMAKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
Designed by PoweredTemplate
VIRUS
• Merupakan parasit obligat intraselluler
 harus menumpang hidup pada sel lain untuk dapat hidup
dan berkembang biak
• Sel Inang : sel manusia, tumbuhan, hewan atau sel jamur.
• Virus menggunakan perangkat yang ada dalam sel inang
untuk dapat : - bermetabolisme
- bereplikasi ( DNA/RNA)
- bersintesis protein
SIKLUS HIDUP VIRUS & TEMPAT KERJA ANTIVIRUS
STRATEGI PENDEKATAN
TERAPI ANTIVIRAL
• Mencegah penempelan virus pada sel inang
• Memblok proses uncoating virus
• Menghambat sintesis protein virus
• Menghambat enzim spesifik virus
• Menghambat proses perakitan virus
• Menghambat pelepasan virus
• Menstimulasi sistem imun sel inang
• Pada umumnya antiviral hanya menghambat satu
langkah saja dari siklus replikasi
• Antiviral hanya efektif untuk virus yang
berkembang biak bukan yang ‘diam’
• Sel inang harus mempunyai sistem imun yang
baik
I. INHIBITOR UNCOATING
VIRUS
AMANTADIN DAN RIMANTADIN
- Bekerja menghambat uncoating virus
- Efektif untuk virus Influenza A ( tidak untuk influenza
B)
Diberikan 48 jam pertama setelah timbul gejala, atau
sebagai tindakan profilaksis pada saat wabah
- Tidak menghambat respon antibodi terhadap infuenza
AMANTADIN DAN RIMANTADIN
• Efek proteksi hilang setelah 48 jam obat dihentikan
• Efek samping: insomnia, dizziness, ataksia,
nervousness.
Efek CNS Rimantadin << dibanding Amantadin,
Karena Rimantadin tidak melewati sawar darah otak.
FARMAKOKINETIK
Absorpsi
•Amantadin tersedia dalam bentuk oral dan penyerapannya relatif
cepat setelah pemberian oral.
•Absorpsi amantadin tidak dipengaruhi oleh makanan.
Distribusi
•Amantadin memiliki distribusi yang luas di dalam tubuh.
•Dapat menembus jaringan dan organ termasuk otak, hati, ginjal,
paru-paru, dan kelenjar adrenal.
• Amantadin berikatan dengan protein plasma dalam jumlah yang
rendah, sekitar 67-90%.
FARMAKOKINETIK
Metabolisme
•Amantadin mengalami metabolisme yang terbatas di
hati (30%), melibatkan enzim sitokrom P450 (terutama
enzim CYP2C9 dan CYP2D6).
•Beberapa metabolit amantadin yang terbentuk adalah
asam N-acetyl-adamantan-1-amin dan 1-
hydroxyadamantane.
FARMAKOKINETIK
Eliminasi
• Amantadin diekskresikan terutama melalui ginjal.
•Sekitar 75-90% dosis yang diberikan diekskresikan
melalui urin dalam bentuk yang tidak berubah.
•Waktu paruh eliminasi amantadin berkisar 10-31 jam
dan dapat lebih lama pada pasien lanjut usia.
II. INHIBITOR SINTESIS
RNA & DNA VIRUS
ACYCLOVIR, GANCYCLOVIR, FOSCARNET, RIBAVIRIN
- Merupakan analog purin ( Guanin – Adenin)
- atau merupakan analog Pirimidin ( Timin – Citosin)
2.1 ACYCLOVIR
- Analog guanin
- merupakan prototipe antiherpes virus
- Satu group dgn : valacyclovir dan famcyclovir
- Jika di DNA template ada sit maka pada titik tsb
replikasi akan berhenti karena posisi guanin digantikan
oleh acyclovir ( asikloguanosin)
Pengikatan bersifat irreversible  berfungsi sbg DNA
terminator chain
- Resistensi terjadi karena terdapat perubahan pada
thymidine kinase virus
pada kondisis ini disebut acyclovir, pencyclovir resisten
terapi pilihan : Foscarnet
• Indikasi : - Herpes simplex virus tipe I dan II
- Herpes encephalitis
- Herpes simpleks genital (sebaiknya beri
acyclovir oral/iv jangan topikal)
- CMV
- Varicella Zoster virus
- Ebstein Barr virus dan Mononukleosis

• Efek Samping : Nausea, vomitus, headache


FARMAKOKINETIK
Absorpsi
Asiklovir dapat diberikan secara oral, intravena,
dan topikal.
Absorpsi asiklovir setelah pemberian oral sangat
bervariasi, sekitar 15-30% dari dosis yang
diberikan masuk ke dalam aliran darah.
FARMAKOKINETIK
Distribusi
Asiklovir memiliki distribusi yang luas dalam tubuh.
Dapat menembus berbagai jaringan dan organ,
termasuk kulit, otak, hati, paru-paru, dan ginjal.
Konsentrasi asiklovir dalam cairan serebrospinal
(CSF) dan cairan vagina juga cukup signifikan.
Asiklovir berikatan dengan protein plasma dalam
jumlah yang rendah, sekitar 9-33%.
FARMAKOKINETIK
Metabolisme
Asiklovir mengalami metabolisme yang terbatas
di hati menjadi bentuk aktifnya, yaitu asiklovir
trifosfat. Metabolisme ini melibatkan enzim
heksinukleotid dehidrogenase. Sebagian kecil
asiklovir juga diubah menjadi metabolit inaktif
yang diekskresikan melalui urin.
FARMAKOKINETIK
Eliminasi
Asiklovir diekskresikan terutama melalui ginjal dalam bentuk
yang tidak berubah. Sekitar 70-80% dosis yang diberikan
diekskresikan melalui urin dalam 24 jam setelah pemberian.
Waktu paruh eliminasi asiklovir bervariasi tergantung pada
metode pemberian. Pada pemberian oral, waktu paruh berkisar
antara 2-3 jam. Sedangkan pada pemberian intravena, waktu
paruh asiklovir berkisar antara 2,5-3,3 jam.
2.2 GANCYCLOVIR
• Merupakan analog guanosin ( = acyclovir)
• Mekanisme kerja = acyclovir
• Lebih toksisk daripada acyclovir
• Indikasi : Retinitis CMV ( pemberian bersamaan dgn
foscarnet).
• Sediaan : oral/iv/intravitreal
• Efek Samping: depresi sumsum tulang, gangguan SSP
2.3 RIBAVIRIN
• Analog nukleotida purin
• Efektif untuk respiratory syncitial virus, Lassa Fever Virus
dan Influenza
• Sediaan :
- Aerosol : Respiratory syncitial virus
- iv : lassa fever, korean & argentina
hemorragic fever
• Efek samping : bronchospasme ( aerosol), rash,
conjunctivitis
III. MENGHAMBAT DNA
POLIMERASE, RNA POLIKERASE &
REVERSE TRANSKRIPTASE

3.1 FOSCARNET
• Bekerja menghambat DNA polimerase, RNA
polimerase dan reverse transkriptase.
• Indikasi :
Herpes virus, Influenza virus, HIV, Retinitis CMV pada
pasien AIDS, CMV yang resisten thd asiklovir &
gansiklovir
• Farmakologis:
- bioavailabilitas <  iv
- dideposit di tulang karena mengikat Ion Ca dan Mg
• Efek Samping:
- hipokalsemia & hipomagnesia
- renal insuffisiensi:  serum kreatinin
- demam, kejang, gang irama jantung akibat
hipokalsemia
IV. INHIBITOR REVERSE
TRANSKRIPTASE
NUKLEOSIDA
4.1 ZIDOVUDIN
• Analog nukleosida tymidine dgn aktivitas melawan virus HIV
• Bentuk trifosfatnya mempunyai aktivitas inhibisi reverse
transkriptase
• Indikasi: th/AIDS pd beberapa stadium HIV ( digabung dgn
obat lain)
• Efek Samping : Bone Marrow Supression
FARMAKOKINETIK
Absorpsi
•Zidovudin dapat diberikan secara oral atau intravena.
•Setelah pemberian oral, zidovudin dengan cepat diserap
dari saluran pencernaan, tetapi hanya sekitar 60-70% dosis
yang diberikan yang mencapai sirkulasi sistemik.
•Absorpsi zidovudin dipengaruhi oleh makanan. Makanan
dapat memperlambat penyerapan zidovudin sehingga
dapat memperpanjang waktu untuk mencapai konsentrasi
puncak dalam darah.
FARMAKOKINETIK
Distribusi
•Zidovudin didistribusikan secara luas ke berbagai
jaringan dan organ dalam tubuh, termasuk otak,
hati, paru-paru, dan ginjal.
•Zidovudin juga dapat menembus plasenta dan
terdapat dalam air susu ibu.
•Berikatan dengan protein plasma dalam jumlah
yang rendah, sekitar 38-50%.
FARMAKOKINETIK
Metabolisme
•Zidovudin mengalami metabolisme yang
terbatas.
•Hanya sekitar 5-10% dosis yang mengalami
metabolisme menjadi bentuk yang tidak aktif.
• Metabolisme zidovudin terutama terjadi di hati
melalui jalur glikuronidasi, di mana obat ini
diubah menjadi zidovudin glukuronida.
FARMAKOKINETIK
Eliminasi
•Zidovudin diekskresikan terutama melalui ginjal.
• Sekitar 70-80% dosis yang diberikan diekskresikan dalam
bentuk yang tidak berubah melalui urin.
• Waktu paruh eliminasi zidovudin berkisar 0,5-3 jam.
•Pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal, penyesuaian
dosis mungkin diperlukan untuk menghindari penumpukan
zidovudin yang berlebihan.
4.2 Didanosin
• Mekanisme = Zidovudin
• Indikasi: HIV yang resisten zidovudin
• Efek Samping :
- lebih tidak mensumpresi Bone Marrow ~ Zidovudin
- pankreatitis
- neuropati syaraf perifer
4.3 Zalbitabine
• merupakan analog dioxycytidine
• mekanisme = zidovudin
• Kombinasi dgn zidovudin = efek sinergistik
untuk infeksi HIV
• ~ Stavudin, lamivudin
V. PROTEASE INHIBITOR
• Bekerja dengan mencegah terbentuknya virion
• Agen: Saquinavir, ritonavir dan indinavir
• Indikasi : HIV, dgn kombinasi bersama obat
lain.
VI. NON NUKLEOTIDA ANTI REVERSE
TRANSKRIPTASE
• Agen: Nevirapin dan Evapirenz
Nevirapin (single dose: 200mg efektif mencegah transmisi HIV dari ibu ke
bayi new born)
• Mekanisme : berikatan langsung pada reverse transkriptase HIV  blokade
RNA-DNA dependent DNA polimerase.
• Efek Samping :
- Nevirapin : Skin rash~ Steven Johnson Syndrom – toxic epidermal
necrolisys.
- Evapirez: gangguan SSP
VII. BLOKADE
NEURAMINIDASE
• Bekerja sebagai neutraminidase inhibitor  mencegah
pelepasan virus dari sel host.
• Agen ; Zanamivir dan Oseltamivir
• Efektif terhadap Influenza A maupun B.
juga flu burung.
Dapat digunakan sebagai terapi profilaksis
• Efek samping : Nause-vomitus
• Resistensi: belum diketahui secara pasti
FARMAKOKINETIK
Absorpsi
•Oseltamivir tersedia dalam bentuk kapsul oral yang
diekstraksi menjadi bentuk aktifnya (oseltamivir fosfat) di
dalam tubuh.
•Oseltamivir fosfat memiliki tingkat absorpsi yang tinggi,
sekitar 80-90%, setelah pemberian oral.
•Absorpsi oseltamivir tidak dipengaruhi oleh makanan.
FARMAKOKINETIK
Distribusi
•Oseltamivir fosfat diubah menjadi bentuk aktifnya
(oseltamivir karboksilat) di hati.
•Oseltamivir karboksilat memiliki distribusi yang luas di
dalam tubuh dan dapat menembus jaringan dan organ,
termasuk paru-paru, hati, ginjal, otak, dan saluran
pernapasan bagian atas.
•Oseltamivir karboksilat berikatan dengan protein plasma
dalam jumlah yang rendah, sekitar 3-4%.
FARMAKOKINETIK
Metabolisme
•Oseltamivir fosfat diubah menjadi oseltamivir
karboksilat melalui proses hidrolisis di hati dengan
bantuan enzim esterase.
•Oseltamivir karboksilat merupakan bentuk aktif yang
memiliki aktivitas antiviral.
FARMAKOKINETIK
Eliminasi
• Oseltamivir diekskresikan terutama melalui ginjal.
• Oseltamivir fosfat tidak mengalami metabolisme yang
signifikan, sedangkan oseltamivir karboksilat mengalami
metabolisme yang terbatas.
•Sekitar 70-90% dosis yang diberikan diekskresikan dalam bentuk
oseltamivir karboksilat melalui urin yang tidak berubah.
•Waktu paruh eliminasi oseltamivir karboksilat berkisar antara 6-
10 jam.
VIII. ANTIVIRAL LAIN
8.1 5 FLOROURASIL ( 5FU)
• merupakan analog pirimidin
• Digunakan secara topikal
• Indikasi: Warts (kutil), Condiloma Acuminata

8.2 IMUNOGLOBULIN
• Merupakan antibodi spesifik melawan virus
• Digunakan pada Hepatitis B, Hepatitis A
FAVIPIRAVIR

• Efektif untuk virus RNA seperti influenza


• Digunakan juga pada infeksi Covid-19
• Merupakan prodrug yang perlu dirubah menjadi
bentuk aktif favipiravir-ribofuranosil-5'-trifosfat
(favipiravir-RTP),
FAVIPIRAVIR (2)

• favipiravir-RTP memiliki struktur kimia yang mirip basa


purin RNA
• favipiravir-RTP masuk saat virus bereplikasi,
menggantikan basa purin yang normal (adenin-guanin)
• Menghambat RNA polymerase
FAVIPIRAVIR
(3)
• “error catastrophe”:
• Favipiravir dapat menyebabkan penambahan
acak atau penghapusan nukleotida dalam rantai
RNA virus  virus yang bereplikasi menjadi
tidak lengkap atau cacat secara genetik
• Terjadi ketika virus mengalami tingkat mutasi
yang sangat tinggi selama replikasi
FARMAKOKINETIK
FAVIPIRAVIR
Absorpsi
Setelah administrasi oral, favipiravir cepat diserap di saluran
pencernaan. Bioavailabilitas 93%
Distribusi:
Favipiravir memiliki distribusi yang luas di dalam tubuh.
Dapat menembus jaringan dan organ dengan mudah, termasuk
paru-paru, hati, ginjal, dan jaringan yang terinfeksi.
Konsentrasi puncak dalam plasma biasanya tercapai dalam 2-3
jam setelah pemberian.
FARMAKOKINETIK
FAVIPIRAVIR
Metabolisme
Favipiravir mengalami metabolisme yang terbatas
di hati. Mayoritas obat tetap dalam bentuk
aktifnya (favipiravir) dalam tubuh. Proses
metabolisme ini melibatkan enzim oksidasi yang
dikenal sebagai enzim oksigenase flavin-
monooksigenase.
FARMAKOKINETIK
FAVIPIRAVIR
Eliminasi
Favipiravir diekskresikan dari tubuh terutama
melalui urin. Sekitar 54% dosis yang diberikan
diekskresikan sebagai obat yang tidak berubah
dalam urin, sementara sekitar 45% diekskresikan
sebagai metabolit inaktif. Waktu paruh eliminasi
favipiravir berkisar antara 2-6 jam.
8.3 INTERFERON
• Merupakan suatu protein endogen yg bersifat
imunomodulator dan antiproliferasi 
menghambat replikasi virus
• Agen: Interferon alfa  th/ HBC dan HCV
pemberian injeksi lokal  Condiloma
Accuminata

Anda mungkin juga menyukai