Anda di halaman 1dari 8

TOKSIKOKINETIK

Disusun Oleh:
Nada Danilah H
22018026
Definisi Toksikokinetik

Studi tentang absorbsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi sering disebut dengan
akronim ADME; dalam bidang farmasi, pelepasan obat dari sediaan farmasi juga
disertakan, sehingga menjadi LADME. Istilah disposisi dapat digunakan untuk
merujuk pada berbagai proses yang terjadi setelah pemberian, atau pemaparan
senyawa tertentu. Istilah farmakokinetik (untuk obat-obatan) dan toksikokinetik
(untuk bahan toksik) digunakan untuk menggambarkan tingkat di mana berbagai
proses ini terjadi, walaupun istilah farmakokinetik lebih disukai .
Secara umum kerja toksik

dapat digambarkan dalam rantai kerja yang terdiri dari: fase eksposisi, toksokinetik
dan fase toksodinamik
FASE EKSPOSISI
Fase eksposisi terjadi ketika ada kotak antara xenobiotika dengan organisme atau dengan kata lain,
terjadi paparan xenobiotika pada organisme. Paparan ini dapat terjadi melalui
1. Kulit : Eksposisi (pemejanan) yang paling mudah dan paling lazim terhadap manusia atau
hewan dengan segala xenobiotika, seperti misalnya kosmetik, produk rumah tangga, obat
topikal, cemaran lingkungan, atau cemaran industri di tempat kerja, ialah pemejanan sengaja
atau tidak sengaja pada kulit. Pejanan kulit terhadap xenobiotik sering mengakibatkan berbagai
lesi (luka), namun tidak jarang xenobiotik dapat juga terabsorpsi dari permukaan kulit menuju
sistem sistemik
2. saluran pernafasan (inhalasi) : Pemejanan xenobiotika yang berada di udara dapat terjadi
melalui penghirupan xenobiotika tersebut. Xenobiotik yang terdapat di udara berada dalam
bentuk gas, uap, butiran cair, dan partikel padat dengan ukuran yang berbeda-beda.
3. atau penyampaian xenobiotika langsung ke dalam tubuh organisme (injeksi): Pemejanan
xenobiotik melalui saluran cerna dapat terjadi bersama makanan, minuman, atau secara
sendiri baik sebagai obat maupun zat kimia murni. Pada jalur ini mungkin xenobiotik terserap
dari rongga mulut (sub lingual), dari lambung sampai usus halus, atau eksposisi xenobiotik
dengan sengaja melalui jalur rektal. Kecuali zat yang bersifat basa atau asam kuat, atau zat
yang dapat merangsang mukosa, pada umumnya tidak akan memberikan efek toksik kalau tidak
diserap.
FASE TOKSOKINETIK

Efek toksik timbul jika xenobiotik terabsorpsi kemudian ditransfer bersama sistem
peredaran darah menuju reseptor, hasil interaksi xenobiotik dengan reseptor akan
menimbulkan efek. Untuk mengakhiri efek yang timbul, oleh tubuh xenobiotik akan
dimetabolisme dan dieliminasi dari dalam tubuh. Proses absorpsi, distribusi,
metabolisme dan eliminasi (ADME) terangkum dalam fase toksokinetik.
Proses fase toksokinetik
1. Absorpsi (Proses Invasi)
Proses invasi disebut juga dengan absorpsi, yang ditandai oleh masuknya
xenobiotika dari tempat kontak (paparan) menuju sirkulasi sistemik tubuh. Laju
absorpsi xenobiotika ditentukan oleh sifat membran biologis dan aliran kapiler
darah tempat kontak serta sifat fisiko kimia dari xenobiotika itu sendiri.
2. Distribusi
Setelah xenobiotik mencapai sistem peredahan darah, bersama darah akan
terdistribusi ke seluruh tubuh. membagi distribusi ke dalam konveksi (transpor
xenobiotik bersama peredaran darah) dan difusi (difusi xenobiotik di dalam sel atau
jaringan).
3. Eliminasi
Metabolisme dan ekskresi dapat dirangkum ke dalam eliminasi, yaitu
proses hilangnya xenobiotika dari dalam tubuh organisme. Eliminasi
suatu xenobiotika dapat melalui reaksi biotransformasi (metabolisme)
atau ekskresi xenobiotika melalui ginjal, empedu, saluran pencernaan,
dan jalur eksresi lainnya (kelenjar keringat, kelenjar mamae, kelenjar
ludah, dan paru-paru). Jalur eliminasi yang paling penting adalah
eliminasi melalui hati (reaksi metabolisme) dan eksresi melalui ginjal

Anda mungkin juga menyukai