Anda di halaman 1dari 20

KONSEP DASAR

PATIENT SAFETY
DALAM
KEPERAWATAN

Muhammad Taufik Page


Issu yang terjadi di kalangan konsumen kesehatan
terhadap pelayanan di RS

– Jangan sakit dong.........., soalnya mahal banget


– Amit-amit..... Jangan sampai saya dirawat di Rumah Sakit X, sebab...?
1. Dokter jarang di tempat
2. Petugas administrasi lamban
3. Ruangannya kotor
4. Perawatnya cuek, judes, dan ampun deh........?
Upaya yang dilakukan RS

– Banyak upaya yang telah dilakukan oleh Rumah Sakit untuk


meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien tetapi
hasilnya?

Masih banyak yang komplain..........


Lanjutan....

– Rumah Sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan modern ad/ suatu organisasi yang
sangat kompleks.
– RS dengan segala risiko sehingga tdk mengejutkan bila kejadian tidak diinginkan sering
terjadi dan berakibat pada terjadinya injury atau kematian pada pasien
– Pada proses pelayanan kesehatan dapat terjadi kesalahan berupa kesalahan diagnosis,
pengobatan, pencegahan, serta kesalahan sistem lainnya
– Organisasi kesehatan dunia (WHO) juga telah menegaskan pentingnya keselamatan
dalam pelayanan kepada pasien sehubungan dengan data KTD di Rumah Sakit di
berbagai negara menunjukan angka yang tidak kecil berkisar 3 - 16%.
Patient Safety

– Merupakan tanggung jawab bersama seluruh profesi yang ada di RS:


1. Dokter
2. Perawat
3. Administrasi
4. Laboratorium
5. Gizi
6. Farmasi, dsb
Manajemen
Safety untuk siapa?

– Pasien
– Pekerja kesehatan, termasuk perawat
– Tatanan bisnis
– Lingkungan
– Fasilitas yang ada
Program pengembangan Keselamatan Pasien
di Rumah Sakit

– Membangun budaya keselamatan pasien


– Membangun sistem pelaporan secara tertulis
– Uji coba pelaksanaan keselamatan pasien
– Mengembangkan pelayanan primer
– Identifikasi/ mapping manajemen risiko
Tujuan Program Keselamatan Pasien
Rumah Sakit
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat
3. Menurunnya KTD di rumah sakit
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak
terjadi pengulangan KTD
Canadian Nurses Association (CNA,
2002) Patient Safety:
– Bukan hanya issue yang dibiarkan berkembang
– Bukan hanya bagian: “apa yang akan saya lakukan”
– Tetapi komitmen perawat terhadap kode etik untuk menjaga
keselamatan pasien, kompeten, dan etika dalam keperawatan
– Merupakan fundamental untuk melaksanakan asuhan
keperawatan dan tidak hanya tergantung di mana ia bekerja misal
RS, Puskesmas, perawatan rumah, dll
Jenis Kesalahan Berdasarkan
Kontribusi Manusia
– Kesalahan aktif (active errors), terjadi pada level petugas
kesehatan atau staf RS yang bekerja didepan dan efeknya terjadi
hampir secara tiba-tiba
– Kesalahan tersembunyi (letent errors), terjadi dalam level
manajemen seperti design yang kurang baik, instalansi yang tidak
tepat, pemeliharaan yang gagal, keputusan manajemen yang
buruk, dan struktur organisasi yang kurang baik. Kesalahan
tersembunyi sulit untuk dicatat sehingga sering kesalahan seperti
ini tidak dapat dikenal
WHO memulai Program Patient Safety  pada tahun 2004 :
– “Safety is a fundamental principle of patient  care and  a critical
component of  quality management.” (World Alliance for Patient 
Safety, Forward Programme  WHO,2004)  
.......Keselamatan adalah
Definisi Patient Safety

– Suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman,
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
– Sistem tersebut meliputi pengenalan resiko, identifikasi dan pengelolaan hal
yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi
untuk meminimalkan risiko.
Tujuan Patient Safety

Tujuan yang ingin dicapai oleh masyarakat global terhadap penerapan


keselamatan pasien adalah:
1. Melakukan identifikasi pasien secara benar
2. Tingkatkan komunikasi yang efektif
3. Tingkatkan keamanan pada pengobatan
4. Pisahkan kesalahan tempat, Kesalahan pasien, dan kesalahan prosedur
operasi
5. Kurangi risiko infeksi
6. Kurangi risiko gangguan pada pasien karena terjatuh
Perspektif Keperawatan pada
Keselamatan Pasien
– Patient safety pada keperawatan merupakan upaya pencegahan injury pada
pasien yang disebabkan langsung oleh pemberi pelayanan kesehatan itu
sendiri
– Dari semua kategori tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit, tenaga
perawatan merupakan tenaga yang paling banyak dan mempunyai banyak
waktu kontak dengan pasien
– Tenaga perawatan mempunyai peranan penting dalam menentukan baik
buruknya mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit
Elemen Patient Safety

– Ketidakcocokan obat/ kesalahan pengobatan


– Kendali penggunaan
– Infeksi nosokomial
– Kecelakaan operasi
– Tekanan ulkus
– Keamanan produk darah/ administrasi
– Resistensi antimikroba
– Terjatuh
– Perawatan kateter pembuluh darah
– Pelaporan pasien/ pengunjung laporan kejadian
Akar Penyebab Kesalahan yang Paling Umum:
a.       Communication problems (masalah komunikasi)
b.      Inadequate information flow (arus informasi yang tidak memadai)
c.       Human problems (masalah manusia)
d.      Patient-related issues (isu berkenaan dengan pasien)
e.       Organizational transfer of knowledge (transfer pengetahuan dlm organisasi)
f.       Staffing patterns/work flow (pola staf/alur kerja)
g.      Technical failures (kesalahan teknis)
h.      Inadequate policies and procedures (kebijakan dan prosedur yang tidak
memadai) [AHRQ (Agency for Healthcare Research and Quality) Publication, 2003]
Apa yang dilakukan perawat?

– Standar tenaga
– Standar etik
– Lingkup dan standar praktek
– Standar pendidikan
– Kebijakan
– Standar pelayanan/ Asuhan keperawatan
– Standar kompetensi lulusan
Kewajiban perawat secara umum

– Mencegah malpraktek dan kelalaian dengan mematuhi standar


– Melakukan pelayanan keperawatan berdasarkan kompetensi
– Menjalin hubungan empati dengan pasien
– Mendokumentasikan secara lengkap
– Teliti, objektif dalam setiap kegiatan
– Memperbaharui data
– Mengikuti peraturan dan kebijakan institusi
– Peka terhadap terjadinya cedera (Kelalaian dalam pemberian obat, darah, dekubitus,
penggunaan restrain
Pasal 15, Kepmenkes 1239/ 2001

– Dalam melaksanakan askep harus sesuai standar profesi,


praktek, kode etik keperawatan Indonesia yang
ditetapkan oleh organisasi profesi
– Pelayanan tindakan medis hanya dapat dilakukan
berdasarkan permintaan tertulis dari dokter
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai