لَ َق ْد َج َاءمُك ْ َر ُسو ٌل ِم ْن َأنْ ُف ِسمُك ْ َع ِز ٌيز عَلَ ْي ِه َما َع ِنمُّت ْ َح ِر ٌيص عَلَ ْيمُك ْ اِب لْ ُم ْؤ ِم ِن َني َر ُء ٌوف َر ِح ٌمي
“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat
terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan
keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-
orang mukmin.” ( QS. At-Taubah 128 )
Mencintai dan memuliakan Rasulullah SAW
adalah syarat sahnya iman. Semakin kuat rasa cinta
seorang muslim kepada Rasulullah SAW, niscaya
keimanannya semakin kuat pula dan keimanan
tersebut akan mencapai puncaknya ketika seorang
muslim lebih mencintai Rasulullah SAW daripada
rasa cintanya kepada ayah, ibu, anak, istri, saudara
dan manusia siapapun juga.
Seorang muslim senantiasa mencintai dan
mengagungkan Rasulullah SAW. Diantara wujud
mencintai dan.menganggukan.beliau.adalah:
ون اهَّلل َ فَات َّ ِب ُعويِن حُي ْ ِب ْبمُك ُ اهَّلل ُ َوي َ ْغ ِف ْر لَمُك ْ ُذنُوبَمُك ْ ۗ َواهَّلل ُ غَ ُف ٌور َر ِح ٌمي
َ قُ ْل ْن ُك ْنمُت ْ حُت ِ ُّب
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah,
ِإ
ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni
dosa-dosamu” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS. Ali-Imran 31 )
Mengikuti dan mematuhi Rasulullah SAW, berarti
mengikuti jalan lurus tersebut dengan mematuhi segala
rambu-rambunya. Rambu-rambu jalan tersebut adalah
segala aturan kehidupan yang dibawa oleh Rasulullah
SAW yang terlambangkan dalam Al-quran dan sunnah,
apabila umat manusia berpegang teguh kepada dua
warisan tersebut umat manusia tidak akan tersesat
untuk selamanya.
Ajaran Al-Qur’an dan Sunnah bersifat komprehensif
(mencakup seluruh konsep kehidupan). Secara garis besar
dapat dibagi menjadi aspek aqidah, ibadah, akhlaq dan
mu’amalah. Ada yang bersifat statis da nada yang bersifat
dinamis.
Yang bersifat statis itu adalah aspek aqidah, ibadah, akhlaq
(dalam pengertian nilai baik buruknya tidak berubah, tapi
manifestasinya bisa berubah) dan sebagian kecil aspek
mu’amalah (yaitu tata kehidupan berkeluarga).
Sedangkan yang bersifat dinamis adalah sebagian besar
aspek mu’amalah (politik-ekonomi-sosial-budaya-hankam
dan lain-lain).
3. Mengucapkan Shalawat dan Salam
ون عَىَل النَّيِب ِ ّ ۚ اَي َأهُّي َا اذَّل ِ َين آ َمنُوا َصلُّوا عَلَ ْي ِه َو َس ِل ّ ُموا
َ ُّ ئِ َكتَ ُه يُ َصل َّن اهَّلل َ َو َماَل
ِِإت َ ْسلميًا