Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 7

Nama Kelompok:
•Mutiara Bening Larasati(111527954)
•Irmawati(211527695)
•Monica Pratiwi (111628864)
•Ayom Ihya Nusantara (311629460)
PERUSAHAAN DAN
PEMANGKU KEPENTINGAN
Tujuan instruksional:
• Makna pemangku kepentingan dan bebergai komponen
• Kekuatan / pengaruh yang di miliki oleh pemaku kepentingan
• Hubungan bisnis / perusahaan dgn para pemangku kepentingan
Pemangku Kepentingan (Stakeholders)

Pemangku kepentingan (Wikipedia) adalah orang/ kelompok yang


memengaruhi dan di pengaruhi oleh keputusan2 yang di buat
organisasi, kebijakan-kebijakan yang di ambil, atau kegiatan yang
lain
Pemangku Kepentingan (Stakeholders)

• Pemangku Kepentingan Primer


• Pemangku Kepentingan Sekunder
Pemangku Kepentingan Primer

• Karyawan yg memberikan pengetahuan, ketrampilan, kemampuan teknis dan


nonteknis dan pengalaman menjalankan pekerjaan kepada organisasi
• Pengelola atau manajemen yang berkontribusi pada pelaksaan bebergai fungsi
manajerial organisasi
• Pemegang saham terutama pemegang saham mayoritas dgn meyediakan sumber
permodalan saham
• Kreditur sebagai pihak ketiga yang menyediakan dana untuk pelaksanaan aktivitas
• Distributor yang menyalurkan produk/ jasa yang dihasilkan organisasi/perusahaan
bisnis
• Pemasok menyediakaan kebutuhan bahan operasional, juga berperan sebagai agen
informasi bagi produsen
Pemangku Kepentingan Sekunder

Berperan penting namun tidak mempengaruhi atau di


pengaruhi oleh kegiatan perusahaan secara langsung
Kelompok Pemangku Kepentingan Sekunder:

• Media
• Kelompok Pemerhati

Contoh: kelompok pemerhati masalah transportasi public


menyuarakan pendapatnya apabila ada gangguan dalam
penyediaan layanan publik yang disebabkan pembangunan
pabrik
Dalam kontek yang luas pemangku kepentingan
sekunder ini mencakup:

• Pemerintah pusat dan daerah  sebagai regulator


• Lembaga penunjang bisnis (ex: lembaga penilitian, kajian
khusus)
• Pemerintah negara lain yang berkepentingan atas
investasi perusahaan
Kekuatan dan Koalisi Pemangku
Kepentingan

• Kekuatan Para Pemangku Kepentingan


• Koalisi Pemangku Kepentingan
Kekuatan Para Pemangku Kepentingan

• Voting Power  pemegang saham memiliki kekuatan utk memilih direksi


dan dewan komisaris
• Economic Power  pelanggan dan pemasok memiliki kekuatan ekonomi
untuk mempengaruhi kinerja perusahaan melalui kekuatan pembelian dan
pemberian barang
• Politic Power  buruh mogok dapat menjadi alat penekan perusahaan
untuk memenuhi sebagian /semua tuntutan buruh
• Legal Power  masyarakat bisa menggugat sebuah perusahaan ke
pengadilan
Koalisi Pemangku Kepentingan
Adanya koalisi pemangku kepentingan dapat menjadikan isu-isu bisnis, ini
menjadi faktor utama yang dapat memperlancar atau menghambat realisasi
bisnis.
Bersifat dinamis
Contoh: perusahaan yang dulu aktif membentuk koalisi pada akhirnya
memisahkan diri setelah merasa kepentingan yang disuarakan melalui koalisi
telah tercapai atau tidak tercapai sama sekali, sementara ada kelompok lain
yang pada awalnya menolak untuk bergabung ke dalam koalisi, dengan
berjalannya waktu memutuskan untuk bergabung di dalamnya. Dengan
demikian, dalam koalisi ini ada pihak yang datang dan pergi setiap saat.
Hubungan bisnis dengan pemangku
kepentingan

• Inactive company
• Reactive companies
• Interactive company
• Enganged company
Inactive Company

Sebuah perusahaan dapat mengabaikan kepentingan para pemangku


kepentingan karena perusahaan itu merasa bahwa kebijakan yang di
ambil tidak banyak berpengaruh kepada banyak pihak termasuk
kepada pemangku kepentingan
Ex: perusahaan berskala kecil tidak sering mengolah kembali limbah
hasil produknya karena di anggap limbah itu tdk terlalu berbahaya
bagi lingkungan. Namun bila perusahaan melakukan tindakan yang
sama terhadap limbahnya maka lingkungan akan menjadi tercemar
dan tindakan korektif utk memulihkan lingkungan akan menjadi sulit
Reactive Companies

Ketika dihadapkan pada gugatan pengadilan banyak perusahaan bersikap


reaktif dan hanya mematuhi ketentuan jika di paksa oleh keadan atau
keputusan pengadilan setempat.
Ex: kasus Lapindo Brantas menimbulkan bencana lumpur panas di lokasi
pengeboran Lapindo Brantas karena semburan lumpur panas terjadi terus
menerus menyebabkan tergenangnya kawasan pemukiman, pertanian dan
perindustiran lebih dari 3 kecamatan dan memperngaruhi aktivitas
perekonomian jawa timur. Akhirnya PT.Lapindo melalui PT.Minarak
Lapindo Jaya mengeluarkan uang Rp 6 triliun untuk mengganti tanah
masyarakat dan membuat tanggul penahan lumpur panas
Proactive company

Sebuah perusahaan dianggap proaktif apabila perusahaan


tersebut terus berupaya untuk menanggapi perubahan
keinginan pemangku kepentingan.
Ciri Perusahaan Proactive

Memilih departemen yang menangani hubungan dengan masyarakat,


konsumen, dan pemerintah. Perusahaan tersebut tidak seolah-olah
mencari keuntungan tapi juga untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat di sekitar perusahaan sehingga dalam kondisi krisis yang
besar perusahaan tetap aman.
Interactive Company

• Perusahaan yang mau membuka jalan dialog dengan para


pemangku kepentingan. Perusahaan ini sadar dengan saling
menghormati, terbuka dan percaya kepada para pemangku
kepentingan perusahaan akan memperoleh keunggulan kompetitif
dalam jangka panjang
Enganged company

Istilah lain dari perusahaan interaktif yaitu perusahaan yang terlibat


penuh dalam sebuah proses yang menunjukkan pembangunan
hubungan jangka panjang antara bisnis atau perusahaan dengan
pemangku kepentingannya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai