Terkini
Mariska Widya Wirawan
G4A014125
Latar Belakang
Dengue merupakan penyakit virus yang ditularkan melalui
nyamuk yang paling sering terjadi dunia.
Diperkirakan 50-10 juta kasus demam dengue dan 500.000 kasus demam berdarah dengue dunia, dengan
22.000 kematian (terutama pada anak-anak). Diperkirakan 2,5-3 milyar orang (sekitar 40% dari populasi dunia)
di sekitar 112 negara-negara tropis dan subtropis di seluruh dunia yang berisiko terinfeksi dengue. (WHO, 2011).
Dengue pada anak rata- rata 10- 24 kasus per 100.000 penduduk, angka kematian telah menurun menjadi < 2%.
Kasus DBD terjadi pada anak <15 tahun (terbanyak 4- 10 tahun) , sekitar 5% dari semua kasus dengue yang parah
bayi.Di daerah endemik dengue, kejadian infeksi dengue melebihi 10% pada bayi usia 2-15 bulan. (WHO, 2012).
Definisi
• Demam dengue/DF dan demam berdarah
dengue/DBD (dengue haemorrhagic fever/DHF)
adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot
dan/atau nyeri sendi yang disertai lekopenia, ruam,
limfadenopati, trombositopenia dan diatesis
hemoragik.
• Pada DBD terjadi perembesan plasma
• Sindrom renjatan dengue (dengue shock syndrome)
adalah demam berdarah dengue yang ditandai oleh
renjatan/syok
Etiologi
• Demam dengue dan demam berdarah dengue
disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk
dalam genus Flavivirus, keluarga Flaviviridae.
• Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2,
DEN-3 dan DEN-4
• Vektor terpenting yang dapat menularkan virus
dengue adalah Nyamuk Aedes aegypti dan
Nyamuk Aedes albopictus
Epidemiologi
• Rata- rata 10- 24 kasus per 100.000 penduduk,
angka kematian menurun menjadi < 2%.
• Sebagian besar anak <15 tahun (terbanyak 4- 10
tahun) dan sekitar 5% dari semua kasus dengue
yang parah bayi (peningkatan risiko syok
dengue).
• Di daerah endemik dengue, kejadian infeksi
dengue melebihi 10% pada bayi usia 2-15 bulan.
Kebanyakan bayi memperoleh infeksi primer
(WHO, 2012).
Patogenesis
• Virus dengue masuk
• Organ sasaran dari virus adalah organ RES
• Virus awalnya menginfeksi makrofag dan sel dendritik.
Kemudian, virus bereplikasi di kelenjar getah bening
regional.
• Infeksi virus kemudian diikuti oleh masa inkubasi
selama 4-10 hari menyebar melalui pembuluh darah
dan limfatik, sehingga menyebabkan penyakit sistemik
• Pembentukan cross-reaktif, antibodi non-netralisasi
pada infeksi sekunder dengan serotype yang berbeda
memicu respon inflamasi sistemik yang merugikan
melalui peningkatan pembentukan antibodi.
Perjalanan Penyakit
Penegakan Diagnosis
Penatalaksanaan
Terimakasih