Anda di halaman 1dari 13

Perkembangan

plasenta
Disusun oleh: peni mardeliza
Kebidanan tingkat satu
Tumbuh kembamg plasenta
Plasenta merupakan organ penting bagi janin, karena sebagai
alat pertukaran zat antara ibu dan bayi atau sebaliknya.
Pertumbuhan plasenta makin lama makin lebar dan luas,
umumnya mencapai pembentukan lengkapan pada usia
kehamilan sekitar 16 minggu. Jiwa anak tergantung plasenta.
Plasenta merupakan organ sementara yang menghubungkan ibu
dengan janin. Plasenta memproduksi beberapa hormone penting
dalam kehamilanya itu Human Chorionic Gonatropin (HCG)
Dan Human Plasenta Lactagen(PHL).
Perkembangan trofoblas berlangsung cepat pada hari ke 8-9,
dari selapis sel tumbuh menjadi berlapis-lapis. Terbentuk
rongga-rongga vakuola yang banyak pada lapisan
sinsitiotrofoblas (sinsitium) yang akhirnya saling berhubungan.
Stadium ini disebut stadium berongga (lacunar stage).
Pertumbuhan sinsitium ke dalam stroma endometrium makin
dalam kemudian terjadi perusakan endotel kapiler di
sekitarnya, sehingga rongga-rongga sinsitium (sistem lakuna)
tersebut dialiri masuk oleh darah ibu, membentuk sinusoid-
sinusoid. Peristiwa ini menjadi awal terbentuknya system
sirkulasi uteroplasenta /sistem sirkulasi feto-maternal
Bagian yang berbatasan dengan selaput Heuser dan menutupi
bakal disebut mesoderm ekstra embrional splanknopleural.
Menjelang akhir minggu kedua (hari 13-14), seluruh lingkaran
blastokista telah terbenam dalam uterus dan diliputi
pertumbuhan trofoblas yang telah dialiri darah ibu. Meski
demikian, hanya sistem trofoblas di daerah dekat embrioblas
saja yang berkembang lebih aktif dibandingkan daerah lainnya.
Pada awal minggu ketiga, mesoderm ekstra embrional
somatopleural yang terdapat di bawah jonjot-jonjot primer
(bagian dari selaput korion di daerah kutub embrional), ikut
menginvasi ke dalam jonjot sehingga membentuk jonjot
sekunder (secondary stem villi) yang terdiri dari inti
mesoderm dilapisi selapis sel sitotrofoblas dan
sinsitiotrofoblas.
Menjelang akhir minggu ketiga, dengan karakteristik
angiogenik yang dimilikinya, mesoderm dalam jonjot
tersebut berdiferensiasi menjadi sel darah dan pembuluh
kapiler, sehingga jonjot yang tadinya hanya selular kemudian
menjadi suatu jaringan vaskular (disebut jonjot tersier).
Setelah infiltrasi pembuluh darah trofoblas ke dalam sirkulasi
uterus, seiring dengan perkembangan trofoblas menjadi
plasenta dewasa, terbentuklah komponen sirkulasi utero-
plasenta. Melalui pembuluh darah tali pusat, sirkulasi utero-
plasenta dihubungkan dengan sirkulasi janin. Meskipun
demikian, darah ibu dan darah janin tetap tidak bercampur
menjadi satu (disebut sistem hemochorial), tetap terpisah oleh
dinding pembuluh darah janin dan lapisan korion.
Umumnya plasenta terbentuk lengkap dan kehamilan kurang lebih 16
minggu dengan ruang amnion telah mengisi seluruh kavum uteri.
Pertumbuhan plasenta makin lama makin besar dan luas, umunya
mencapai pembentukan lengkap pada usia kehamilan sekitar 16 minggu.
Plasenta “dewasa”/ lengkap yang normal :
1. Bentuk bundar/oval.
2. Diameter 15-25 cm, tebal 3-5 cm.
3. Berat rata-rata 500-600 gram.
4. Inseri tali pusat (tempat berhubungan dengan plasenta )dapat
ditengah/ setralis, disamping/lateralis, atau diujung tepi/marginalis.
5. Disisi ibu, tampak derah-daerah yang agak menonjol (kotiledon)
yang diliputi selaput tipis desiduabasalis.
6. Disisi janin, tampak sejumlah arteri dan vena besar (pembuluh
korion) menuju tali pusat. Korion diliputi oleh amnion.
7. Sirkulasi darah ibu di plasenta 300 cc/menit (20 minggu) meningkat
sampai 600-700 cc/menit (aterm).

d. Letak plasenta dalam rahim


Tali pusat secara normal terletak dibagian sentral kedalam permukaan
fetal plasenta. Letak plasenta umumnya di depan atau di belakang
dinding uterus, agak keatas kearah fundus uteri. Hal ini adalah fisiologi
karena permukan bagian atas korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak
tempat untuk berimplementasi.

e. Bagian-bagian Plasenta
Bagian – bagian plasenta antara lain :
1. Bagian janin(fetal portion), terdiri dari :
a. Korionfrondosum
b. Vili
Vili plasenta terdiri dari :
- Vilikorialis
- Ruang-ruangin terviler. Darah ibu yang berada di ruang
interviler berasal dari arteri spiralis yang berada di
Desiduabasalis. Pada systole, dipompa dengan kekuatan 70-80
mmHg kedalam ruang interviler, sampai pada lempeng
korionik(chorionic plate) pangkal dari kotiledon-kotiledon. Darah
tersebut membanjiri vilik oriales dan kembali perlahan-lahan
kepembuluh balik(vena) di desidua dengan tekanan 8 mmHg.
- Pada bagian permukaan janin plasenta diliputi amnion
yang kelihatan licin. Di bawah lapisan amnion ini berjalan
cabang-cabang pembuluh darah tali pusat. Tali pusat akan
berinsersi pada uri bagian permukaan janin.
. Bagian maternal/ ibu (maternal portion)s
Terdiri atas desidua kompakta yang terbentuk dari beberapa lobus
dan kotiledon (15-20 buah). Desi dua basalis pada plasenta
matang disebut lempeng korionik (basal), dimana sirkulasi utero
plasenta berjalan keruang-ruang intervili melalui tali pusat. Jadi,
sebenarnya peredaran darah ibu dan janin terpisah.
3. Talipusat
Mesoderm connecting stalk yang juga memiliki kemampuan
angiogenik, kemudian akan berkembang menjadi pembuluh
darah dan connecting stalk tersebut akan menjadi talipusat.
. Faal Plasenta
Supaya janin dapat tumbuh dengan sempurna, dibutuhkan
penyaluran darah yang membawa zat asam, asam amino, vitamin,
dan mineral dari ibu kepada janin, begitu pula pembuangan karbon
dioksida dan limbah metabolism janin kesirkulasi ibu.
Faal plasenta antara lain :
1. Nutrisi : Memberikan bahan makanan pada janin.
2. Ekskresi : Mengalirkan keluar sisa metabolisme janin.
3. Respirasi : Memberikan O2 dan mengeluarkan CO2 janin.
4. Endokrin : Menghasilkan Hormon-hormon (Hcg, HPL,
Estrogen progesterone,da lainnya).
5. Imunologi : Menyalurkan berbagai komponen antibody
kejanin
6 Proteksi : Barrier terhadap infeksi bakteri dan virus, zat-zat toksik
g. Struktur Plasenta
Plasenta terletak di depan atau di belakang dinding uterus, agak ke atas
kearah fundus uteri, dikarenakan alasan fisiologis, permukaan bagian atas
korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak tempat untuk
berimplementasi. Plasenta berasal dari sebagian besar dari bagian janin,
yaitu villi koriales atau jonjot chorion dan sebagian kecil dari bagian ibu
yang berasal dari desidua basalis.
Plasenta mempunyai dua permukaan, yaitu permukaan fetal dan
maternal.
a) Permukaan fetal adalah permukaan yang menghadap ke janin, warnanya
keputih-putihan dan licin. Hal ini disebabkan karena permukaan fetal tertutup
oleh amnion, di bawah nampak pembuluh-pembuluh darah.
b) Permukaan maternal adalah permukaan yang menghadap dinding rahim,
berwarna merah dan terbagi oleh celah-celah yang berasal dari jaringan ibu.
Jumlah celah pada plasenta dibagi menjadi 16-20 kotiledon.
c) Penampang plasenta terbagi menjadi dua bagian yang terbentuk
oleh jaringan anak dan jaringan ibu. Bagian yang terdiri dari jaringan
anak disebut membrana chorii, yang dibentuk oleh amnion,
pembuluh darah janin, korion dan villi. Bagian dari jaringan ibu
disebut piring desidua atau piring basal yang terdiri dari desidua
compacta dan desidua spongiosa.
h. Tipe-Tipe Plasenta
Menurut bentuknya, plasenta terbagi menjadi :
- Plasenta normal.
- Plasenta membranasea (tipis).
- Plasenta suksenturiati (satu lobus terpisah).
- Plasenta spuria.
- Plasenta bilobus (2 lobus).
- Plasenta trilobus (3 lobus).
. Sirkulasi Darah Plasenta
Darah ibu yang berada di ruang interviller berasal dari spiral arteries yang berada di
desidua basalis. Pada sistosel darah disemprotkan dengan tekanan 70-80 mmHg seperti air
mancur ke dalam ruang interviler sampai mencapai chorionic plate, pangkal kotiledon-
kotiledon janin. Darah tersebut membasahi semua villi koriales dan kembali perlahan-
lahan dengan tekanan 80 mmHg menuju ke vena-vena di desidua.
Darah ibu yang mengalir di seluruh plasenta diperkirakan naik dari 300 ml tiap menit
pada kehamilan 20 minggu sampai 600 ml tiap menit pada kehamilan 40 minggu. Seluruh
ruang interviller tanpa villi koriales mempunyai volume lebih kurang 150-250 ml.
Permukaan semua villi koriales diperkirakan seluas lebih kurang 11 m2. Dengan demikian
pertukaran zat-zat makanan terjamin benar.
Pada kehamilan 36 minggu sebagian besar sel-sel sitotrofoblas tak ada lagi, akan tetapi
antara sirkulasi ibu dan janin selalu ada lapisan trofoblas. Terjadi klasifikasi pembuluh-
pembuluh darah dalam jonjot dan pembentukan fibrin di permukaan beberapa jonjot.
Kedua hal terakhir ini mengakibatkan pertukaran zat-zat makanan, zat asam, dan
sebagainya antara ibu dan janin mulai terganggu.
Deposit fibrin ini dapat terjadi sepanjang masa kehamilan sedangkan banyaknya juga
berbeda-beda. Jika banyak, maka deposit ini dapat menutup villi dan villi itu kehilangan
hubungan dengan darah ibu lalu berdegenerasi, timbullah infark.

Anda mungkin juga menyukai