Anda di halaman 1dari 22

Bab IV Realitas

Kehidupan dalam
Lakon Drama

Bahasa Indonesia Kelas XI

Tahun Ajaran 2019/2020


Peta Konsep
Seluk
beluk
Drama

Demonstra Analisis
si naskah unsur
Drama
Drama
Dram
a

Analisis isi Analisis


dan tokoh
kebahasaan
dalam dalam
Drama Drama
A. Seluk beluk Drama

1. Pengertian Drama

Drama sering disebut sandiwara. Sandiwara berasal dari Bahasa jawa sandi dan wara. Sandi
berarti rahasia, sedangkan warah berarti ajaran. Sandiwara berarti ajaran yang disampaikan
secara rahasia atau tidak terang-terangan.
Drama dalam masyarakat memiliki dua arti :
 Drama dalam arti luas : Drama adalah semua bentuk tontonan mengandung cerita yang
dipertunjukkan di depan banyak orang.
 Drama dalam arti sempit : Drama adalah kisah hidup manusia dalam masyarakat yang
diproyeksikan di atas panggung, disajikan dalam bentuk dialog dan gerak berdasarkan
naskah, didukung tata lampu, tata panggung, tata musik, tata rias, dan tata busana.
2. Ciri – ciri Drama :

A. Seluruh cerita drama berbentuk dialog, baik untuk tokoh maupun narator.
B. Dialog dalam teks drama tidak menggunakan tanda petik (“….”). Dialog dalam teks
drama bukan sebuah kalimat langsung. Oleh karena itu, naskah drama tidak
menggunakan tanda petik.
C. Naskah drama dilengkapi sebuah petunjuk tertentu yang harus dilakukan pada tokoh
pemeran bersangkutan. Petunjuk tersebut ditulis dalam tanda kurung atau dapat
menggunakan jenis huruf yang berbeda dengan jenis huruf pada dialog.
D. Petunjuk dalam naskah drama terletak di atas dialog atau di samping kiri dan kanan
dialog.
3. Jenis Drama
Jenis Drama dibedakan berdasarkan penyajian lakon, sarana, dan keberadaan naskah.

A. Berdasarkan penyajian lakon, drama dibedakan menjadi delampan jenis sebagai berikut.
2. Komedi /Ria: drama
1. Tragedi: drama yang ceritanya penuh
yang ceritanya penuh kelucuan sehingga
dengan kesedihan. membuat penonton
tertawa.

3. Tragikomedi :
perpaduan antara
kisah drama tragedi
dan komedi.
Berdasarkan sarana,  drama dibedakan menjadi
berikut : 

Drama panggung :  drama yang dimainkan oleh para aktor di panggung pertunjukan.

Drama radio :  drama yang tidak bisa disaksikan ,  Tetapi hanya bisa didengarkan oleh
penikmat dari radio.
Drama televisi :  drama yang bisa ditonton dan didengar,  tetapi tidak bisa diraba dan hanya
disiarkan di televisi. 
Drama film :  drama yang hampir sama dengan drama televisi.  bedanya drama film
ditayangkan pada layar bioskop.  
Drama wayang :  Drama yang para tokohnya digambarkan dengan wayang golek dan
dimainkan oleh dalang.
Berdasarkan ada atau tidaknya naskah,  drama dibedakan
sebagai berikut :

drama  tradisional. :  tontonan drama tradisional yang dipentaskan tanpa tuntutan naskah.

drama  modern :  merupakan drama yang dipentaskan berdasarkan naskah atau skenario.
B.   Analisis  unsur Drama 
1. Struktur drama

Struktur Drama

Prolog Dialog Epilog


  Prolog  terdapat pada awal lakon drama.  berperan menyiapkan pikiran penonton agar
dapat mengikuti lakon cerita yang akan disajikan.  prolog sering berisi sinopsis lakon Oma
pengenalan  tokoh -  tokoh  serta berbagai konflik yang akan terjadi di panggung. 
 Dialog merupakan percakapan para pemain.  dialog dalam drama menjadi media
pengungkapan cerita.  dengan demikian,  alur cerita drama diketahui oleh penonton lewat
pemainnya.  terdiri atas tiga bagian  yakni  orientasi, konflik atau komplikasi dan resolusi. 
o orientasi merupakan   tahap perkenalan atau pelukisan awal cerita.  biasanya orientasi berisi 
perkenalan tokoh situasi, latar ataupun peristiwa awal dalam cerita.  Namun,  tidak menutup
kemungkinan orientasi menceritakan konflik yang akan terjadi.
o  konflik atau komplikasi  merupakan bagian tengah cerita.  para pemain drama sudah terlibat
dalam persoalan pokok.  bagian ini memuat berbagai macam permasalahan yang dialami tokoh.
o Resolusi atau  Denoement  merupakan tahap penyelesaian.  konflik yang memuncak akan
mereda.  dalam bagian ini akan terdapat pemecahan masalah.
 Epilog merupakan kata penutup yang mengakhiri pementasan drama. Biasanya epilog berisi
kesimpulan isi cerita drama.
2. Unsur pembangun drama

Drama memiliki unsur-unsur intrinsik.  unsur-unsur intrinsik drama sebagai berikut.


A. Tema :  Gagasan pokok atau ide yang mendasari pembuatan sebuah drama.
B.  Latar : Latar disebut juga setting atau tempat kejadian cerita. latar dalam 
sebuah drama umumnya meliputi tiga dimensi. 
• latar tempat :  tempat terjadinya cerita dalam drama.
• latar waktu :  waktu/  zaman/ periode sejarah terjadinya cerita dalam drama.  latar waktu dalam
drama dapat terjadi pada waktu pagi siang  sore atau malam. latar waktu juga dapat mengacu pada
peristiwa sejarah masa lampau yang  direkonstruksi kembali dalam sebuah naskah drama. 
• latar suasana:  suasana yang mendukung terjadinya cerita.  latar suasana yang dapat dihadirkan
dalam sebuah lakon drama antara lain sedih,  bahagia, mengharukan, dan menegangkan.
c.  Dialog (percakapan)
beberapa unsur yang berkaitan dengan dialog dalam naskah drama sebagai berikut. 

dialog menggunakan kosakata bahasa sehari-hari yang biasa digunakan dalam percakapan lisan.

dialog menggunakan ragam bahasa lisan yang komunikatif,bukan ragam bahasa tulis.

dialog menggunakan pilihan kata yang berhubungan dengan konflik dan plot dalam lakon drama.

dialog menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami.

dialog mewakili watak dan karakter tokoh yang dibawakan.


Dalam pementasan  drama, percakapan atau dialog harus memenuhi dua tuntutan
sebagai berikut.

  dialog harus mampu menunjang gerak laku tokohnya.


  dialog yang diucapkan di atas pentas lebih tajam dan tertib daripada ujaran
sehari-hari.
d. Konflik :  pertentangan antar masalah dalam drama.

konflik dibedakan menjadi dua yaitu konflik internal dan konflik eksternal.
 konflik internal adalah konflik yang terjadi antara tokoh dengan dirinya sendiri . 
 konflik eksternal adalah konflik yang terjadi antara  tokoh dengan sesuatu diluar dirinya. 
konflik dalam drama dikembangkan dalam bentuk dialog atau percakapan antar tokoh. 

e. Alur cerita : tahapan cerita dalam drama.  alur cerita dalam drama diurutkan dari tahapan
pengenalan sampai penyelesaian.  dalam jalinan cerita tersebut terdapat konflik konflik yang semakin
lama semakin memuncak. 
1. Pengenalan di awal cerita  (eksposisi) : dalam tahap ini Perhatikan grafik berikut!
pembaca diperkenalkan tokoh-tokoh drama beserta
perwatakan masing-masing.
2.  Pertikaian awal atau komplikasi : dalam tahap ini
permasalahan yang diceritakan dalam drama mulai
muncul. Akan tetapi, masalah tersebut belum mencapai
puncak atau klimaks. Penyeles
3. Klimaks atau titik puncak cerita : Klimaks dimulai dari Peleraia aian
konflik konflik yang muncul. konflik-konflik tersebut n
Klimaks
semakin berkembang. pada akhirnya  semua konflik akan
bertemu dan memuncak saat itulah Prima kita terjadi.
4. Peleraian :  dalam tahap ini konflik yang memuncak sudah Kompli
mereda atau mereda atau menurun. kasi
5  penyelesaian atau denoument : Pada umumnya drama
drama modern akan berhenti pada klimaks atau resolusi.  Eksp
osisi
f.  Amanat merupakan pesan yang disampaikan oleh pengarang kepada pembaca
melalui karyanya. pesan dalam drama dapat ditemukan  melalui peristiwa-peristiwa
yang terjadi dalam naskah drama.  amanat bersifat kias, subjektif, dan umum.
amanat dalam drama selalu berhubungan dengan tema drama.
C. Analisis tokoh dalam drama 
 1. Mengenal tokoh dalam drama. 
a. Berikut pembagian tokoh drama berdasarkan sifatnya.

tokoh protagonis  :   tokoh antagonis : 


merupakan tokoh utama merupakan penentang
dalam cerita.  Biasanya tokoh utama. watak tokoh
 berwatak baik. antagonis biasanya jahat.

tokoh tritagonis : 
merupakan tokoh
pembantu.  tokoh ini dapat
membantu tokoh protagonis
b. Berikut pembagian tokoh drama berdasarkan perannya dalam lakon
drama.

1. Tokoh sentral : 2. Tokoh utama :


merupakan tokoh – tokoh
merupakan tokoh
penting dalam drama
(penyebab terjadinya
pendukung atau
konflik) penentang tokoh sentral.

3. Tokoh pembantu :
merupakan tokoh-tokoh
yang memegang peran
pelengkap dalam lakon
2. Analisis Tokoh dalam Drama

berikut langkah – langkah menganalisis tokoh dalam sebuah drama :

a. Amati, dengar, atau bacalah tokoh drama dengan seksama.


b. Perhatikan jalinan cerita drama tersebut.
c. Simpulkan watak tokoh berdasarkan dialog dan tingkah lakunya.
d. Simpulkan karakter tokoh yang telah dianalisis.
D. Analisis Isi Drama
1. Menentukan Isi Drama

Isi drama dapat dipahami dengan mengamati jalan ceritanya. Isi tersebut berisi
kejadian – kejadian yang dialami tokoh. Isi suatu drama juga menyangkut tema,
perjalanan tokoh, latar dan amanat dalam drama tersebut.
Langkah – langkah menentukan isi drama sebagai berikut.
a. Baca, amati, atau dengarkan lakon drama dengan seksama.
b. Catatlah pokok – pokok isi dalam lakon drama tersebut.
c. Susunlah pokok – pokok isi lakon drama dalam sebuah sinopsis.
d. Periksa kembali kesesuaian isi drama dengan drama yang dianalisis.
Nilai – nilai yang terkandung dalam lakon drama
sebagai berikut :

a) Nilai religius : Nilai religius menyangkut hubungan manusia dengan Tuhan.


b) Nilai Moral : Nilai moral berkaitan dengan kebaikan.
c) Nilai sosial : Nilai yang berkembang dalam masyarakat.
d) Nilai Budaya : Nilai budaya berkaitan dengan adat istiadat.
e) Nilai Kepahlawanan : Nilai kepahlawanan berkaitan dengan perjuangan
pahlawan.
2. Kebahasaan Drama

a. Menggunakan kata ganti


1. kata ganti orang pertama : Kata ganti orang pertama yang sering digunakan
adalah saya, aku, daku, -ku, ku-,kami, dan kita.
2. kata ganti orang kedua : kata ganti orang kedua yang sering dugunakan
adalah engkau, kamu, Anda, dikau, kau, -mu, kalian, dan Anda sekalian.
3. Kata ganti orang ketiga : kata ganti yang lazim digunakan adalah ia, dia,
beliau, -nya, dan mereka.
b. Menggunakan kosakata sehari – hari
Teks drama menggunakan kosakata sehari – hari. Kosakata sehari – hari memungkinkan penggunaan kata tidak
baku dan dialek daerah.
c. Menggunakan berbagai macam jenis kalimat.
1. Kalimat seruan.
kalimat seruan merupakan kalimat yang mengungkapkan ekspresi seseorang. Contoh kekaguman, kekecewaan, dan
kemarahan.
2. Kalimat perintah .
Kalimat perintah merupakan kalimat yang digunakan untuk memerintah seseorang . Penulisan kalimat perintah
diakhiri dengan tanda seru (!)
3. Kalimat pertanyaan.
kalimat pertanyaan (kalimat introgatif) . Kalimat tanya digunakan untuk menanyakan suatu hal kepada lawan
bicara. Kalimat tanya dapat dibentuk menggunakan kata tanya apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan
bagaimana.
4. Kalimat berita.
kalimat berita ( kalimat deklaratif) . Digunakan untuk memberi informasi kepada orang lain. Penulisan berita
diakhiri dengan tanda titik.

Anda mungkin juga menyukai