ASP Bab 12
ASP Bab 12
Pada dasarnya, struktur audit pada semua jenis audit adalah sama.
Struktur audit terdiri atas :
1. Tahap – tahap audit;
2. Elemen masing – masing tahap audit;
3. Tujuan umum masing – masing audit; dan
4. Tugas – tugas tertentu yang diperlukan untuk mencapai setiap tujuan.
Berdasarkan kerangka umum struktur audit di atas, dapat dikembangkan struktur audit kinerja yang
terdiri atas :
Auditor harus familiar dengan lingkungan manajemen untuk memahami keterbatasan-keterbatasan yang
dihadapi organisasi.
Perencanaan dan Tujuan
Komponen ini berkaitan dengan review atas proses penetapan rencana dan tujuan organisasi.
Struktur Organisasi
komponen ini berkaitan dengan bagaimana sebuah unit diatur dan sumber daya dialokasikan untuk
mencapai tujuan organisasi .
Kebijakan dan Praktik
Komponen ini mengacu pada kebijakan yang berlaku umum (kebijakan public) yang merupakan
kesepakatan yang dirumuskan oleh masyarakat yang diwakili oleh lembaga legislatif, dan diformalkan
dalam peraturan atau petunjuk administratif yang mengacu pada sejumlah aktivitas yang harus dilaksanakan
Sistem dan Prosedur
Sistem dan prosedur merupakan rangkaian kegiatan atau aktivitas untuk menelaah struktur pengendalian,
efektivitas, ketepatan, logika dan kebutuhan suatu organisasi.
Pengendalian dan Metode Pengendalian
Komponen ini berhubungan dengan pengendalian itern terutama accounting control dan administrative control.
Sumber daya manusia dan lingkungan fisik
Komponen sumber daya manusia dari lingkungan fisik berkaitan dengan sikap karyawan dokumentasi tentang
berbagai aktivitas dan kondisi fisik pekerjaan.
Praktik Penempatan Karyawan Analisi Fiskal
Komponen ini mengacu pada : (1) metode dan prosedur yang digunakan untuk melindungi sumber daya
manusia yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi, (2) metode dan prosedur yang digunakan untuk
mengatur administrasi penggajian, (3) metode dan prosedur yang digunakan untuk menilai kinerja karyawan,
(4) kebijakan dan prosedur pelatihan karyawan, (5) affirmative action plans, yaitu rencana-rencana tindakan
yang disetujui oleh pihak-pihak tertentu.
Analisis Fiskal
diperlukan untuk menganalisis informasi keuangan yang secara langsung atau tidak langsung dapat digunakan
untuk mengindikasikan efisiensi operasi, ekonomis dan efektivitas unit organisasi yng dievaluasi.
Investigasi Khusus
investigasi khusus merupakan usaha untuk mengevaluasi solusi alternatif yang didesain untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi atau peningkatan nili ekonomis sebuah fungsi organisasi.
E. TAHAPAN PELAPORAN
Adanya permintaan yang tinggi atas transparansi pengelolaan sumber daya publik menjadi
alasan yang utama untuk melaporkan keseluruhan pekerjaan audit kepada pihak manajemen,
lembaga legislatif dan masyarakat luas. Penyampaian hasil-hasil pekerjaan audit dapat dilakukan
secara formal dalam bentuk laporan tertulis kepada lembaga legislatif maupun secara informal
melalui diskusi dengan pihak manajemen.
Ada 3 langkah utama yang sangat penting dalam mengembangkan laporan audit
secara tertulis, yaitu :
1. Persiapan
Pada tahap ini auditor mulai mengembangkan temuan-temuan audit, menggabungkan temuan
tersebut menjadi sebuah laporan yang logis serta menyiapkan bukti pendukung dan dokumentasi
yang diperlukan.
2. Penelaahan
Tahap ini adalah menganalisis dengan kritis terhadap laporan tertulis yang dilakukan oleh staf audit,
review dan komentar atas laporan diberikan oleh pihak manajemen.
3. Pengiriman
Tahap ini meliputi persiapan tertulis sebuah laporan yang permanen agar dapat dikirim ke lembaga
yang memberi tugas untuk mengaudit dan kepada auditee.
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENULISAN
LAPORAN AUDIT KINERJA :
Laporan audit untuk audit kinerja mempunyai struktur dan format yang hampir sama dengan
laporan audit pada umumnya. Kekhususan laporan audit untuk audit kinerja terletak pada bagian
pemberian rekomendasi untuk perbaikan.
KEAHLIAN YANG PERLU DIMILIKI OLEH AUDITOR AGAR MAMPU
MENGHASILKAN LAPORAN YANG EFEKTIF :
1. Keahlian teknis
Keahlian yang dibutuhkan untuk mengorganisasikan atau Menyusun informasi audit menjadi
sebuah laporan yang laporan koheren.
2. Keahlian manajerial
Keahlian yang dibutuhkan untuk merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan,
melaksanakan dan mengendalikan masing masing tahap audit untuk memastikan hasil akhir
yang berkualitas dan tepat waktu.
3. Keahlian Interpersonal
Keahlian Interpersonal adalah keahlian untuk menjaga hubungan baik dengan auditee,
kemampuan untuk menyampaikan temuan temuan negative menjadi kesempatan kesempatan
positif sehingga mampu meyakinkan manajemen atas potensi potensi yang ada.
F. TAHAP PENINDAKLANJUTAN
Tahap penindaklanjutan didesain untuk memastikan atau memberikan pendapat apakah rekomendasi
auditor sudah diimplementasikan. Dalam tahap penindaklanjutan akanmelibatkan auditor, auditee,
dan pihak lain yang berkompeten.
Dari sisi auditor, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap penindaklanjutan antara lain :
1) Dasar Pelaksanaan Follow-up
Dasar untuk melakukan follow-up adalah perencanaan yang dilakukan oleh pihak manajemen.
2) Pelaksanaan Review Follow-up
Perencanaan manajemen memberikan dasar untuk review follow-up.
3) Batasan review follow-up
Pelaksanaan follow-up sebaiknya tidak teerbatas pada penilaian pelaksanaan dan dampak
rekomendasi yang diusulkan oleh auditor, namun sebaiknya juga dihindari terjadinya follow-up yang
overload.
4) Implementasi Rekomendasi
Pada audit kinerja, auditor secara formal memberikan rekomendasi-rekomendasi yang didasarkan pada temuan-
temuan slama proses audit. Rekomendasi sangat penting untuk perbaikan kinerja dimasa yang akan datang.
Rekomendasi yang diberikan oleh auditor perlu segera ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang berwenang agar
perbaikan kinerja dapat sesegera mungkin dilaksanakan.
a. Implementasi oleh Unit Kerja
Unit yang diaudit memiliki kesempatan pertama untuk mempelajari temuan dan rekomendasi audit.
b. Implementasi oleh Eksekutif
Diskusi antara auditor dan manajemen sebelum laporan audit dipublukasikan akan memungkinkan dihasilkan
petunjuk administratif yang di desain untuk mengoreksi permasalahan.
c. Peranan Auditor dalam Pengimplementasian Rekomendasi Audit
Auditor berperan sebagai pendukung. Auditor memberikan penjelasan tentang bagaimana dan mengapa sebuah
rekomendasi di berikan.
d. Peran Ledislatif dalam Mengimplementasi Rekomendasi Audit
Lembaga legeslatif merupakan otoritas tingkat akhir yang dapat mengambil tindakan implementasi rekomendasi
secara formal.
Implementasi rekomendasi legislatif dapat berupa :
1. Tindakan legislatif secara formal, mengimplementasikan rekomendasi audit dengan memasukan
rekomendasi tersebut ke dalam kebijakan formal.
2. Tindakan legislatif secara informal, misalnya melalui public hearing terhadap temuan audit.
3. Tindakan legislatif melalui anggaran, implementasi rekomendasi dapat dilakukan melalui
penetapan tujuan dalam anggaran yang akan di biayai.