Kestabilan atmosferik
C
(u j C ) 0,
t x y
Model Dispersi Buoyant Netral
Kecepatan udara (5-2) : uj uj u 'j
‹uj› = kecepatan rata-rata
rata, maka :
<uj> = 0 dan <C> = 0
Model Dispersi Buoyant Netral
Subtitusi persamaan 5-2 dan 5-3 pada pers. 5-1
(5-5) :
C
( uj C ) (u ' j C ') 0,
t x y x y
Persamaan tambahan untuk menjelaskan fluks
turbulen, dengan pendekatan mendefinisikan
difusivitas eddy Kj (luas permukaan/waktu) (5-6) :
C
u ' j C ' K j
x j
Model Dispersi Buoyant Netral
Subtitusi persamaan 5-6 dengan 5-5 (5-7) :
C C
t
x j
uj C
x y
K j
x j
Dimana, udara tak kompresibel
uj
0
x j
Persamaan menjadi (5-9):
C C C
uj K j
t x j x y x j
Persamaan 5-9 menjadi basis fundamental pemodelan dispersi.
Persamaan ini akan diselesaikan sesuai variasi kasus.
Model Dispersi Buoyant Netral
Kasus 1 Pelepasan dalam Keadaan Steady Kontinyu tanpa Angin
Kondisi :
1.Laju pelepasan massa konstan ( Qm = konstan)
2.Tidak ada angin (<uj> = 0)
3.Keadaan steady ( C / t 0)
4.Difusitas eddy konstan (Kj = K* pada semua arah)
2 2 2
Untuk kasus ini Pers 5-9 menjadi (5.10) : C C C 0
2 2 2
x y z
Qm * 1 x2 y 2
z 2
C x, y , z , t exp
8(t ) 3 / 2 Kx KyKz 4t K x Ky K z
Model Dispersi Buoyant Netral
Kasus 6 : Pelepasan pada Keadaan Steady dengan Adanya Angin
dan Difusitas Eddy sebagai Fungsi Arah
Kondisi :
1. Pelepasan kontinyu (Qm = konstan)
2. Keadaan tunak ( C / t 0)
3. Angin bertiup pada arah x saja (<uj> = <ux> = u = konstan)
4. Setiap arah koordinat mempunyai difusitas eddy tetap tapi nilainya berbeda
(Kx,Ky, dan Kz)
5. Perkiraan slender plume
Untuk kasus ini Pers 5-9 menjadi : C 2 C 2 C 2 C
u Kx Ky Kz
x x 2 y 2 z 2
Qm u y2 z 2
Solusinya : C x, y , z exp
4x K x K y
4 x K y K z
Kondisi :
Persamaannya (5-33) :
Qm * 1 ( x ut ) 2 y 2 z 2
C x, y , z , t exp
8(t )3 / 2 Kx K yKz
4t K x K y K z
Model Dispersi Buoyant Netral
Kasus 8 : Puff tanpa ada Angin dan Sumber di Permukaan Tanah
Sama seperti kasus 5 tetapi sumbernya di permukaan tanah.
Solusinya :
Qm * 1 x2 y 2
z 2
C x, y , z , t exp
4(t ) 3 / 2 Kx K yKz 4t K x
Ky Kz
Solusinya :
uy 2
C x, y , z
Qm
exp
4K x
exp u z H r 2
exp
u
z H r
2
4x K x K y y 4K z x 4 K z x
Model Dispersi Buoyant Netral
Pasquill-Gifford Model
Kasus 1-10 bergantung pada spesifikasi nilai Difusitas Eddy (Kj) dimana berubah
terhadap posisi, waktu, kecepatan angin dan kondisi cuaca. Meskipun
pendekatan ini sangat berguna secara teori tapi sangat merepotkan pada
prakteknya. Sutton memecahkan kesulitan ini dengan menggunakan definisi dari
koefisien dispersi berikut :
1 untuk
berlaku
x 2 juga C ut 2 n
2 σy dan σz
Koefisien2 dispersi menyatakan standar dispersi konsentrasi pada arah
downwind, crosswind dan vertikal (x,y,z) dan merupakan fungsi kondisi atmosferik
(Tabel 5-1) dan jarak downwind dari pelepasan.
Koefisien dispersi σy dan σz untuk sumber kontinyu terdapat pada gambar 5-
10 dan 5-11 dan korelasi pada tabel 5-2. sedangkan untuk puff terdapat pada
gambar5-12 dan persamaannya pada tabel 5-3
Persaman dengan korelasi untuk koefisien dispersi dikenak sebagai model
Pasquill-Gifford
Model Dispersi Buoyant Netral
Model Dispersi Buoyant Netral
Model Dispersi Buoyant Netral
Model Dispersi Buoyant Netral
Model Dispersi Buoyant Netral
Model Dispersi Buoyant Netral
Model Dispersi Buoyant Netral
Kasus 11 : Puff dengan titik sumber secara instan pada Permukaan
Tanah, Koordinat Tetap pada Titik Pelepasan, Arah Angin Konstan pada
arah x dengan Laju Konstan u
Kasus ini identik dengan kasus 7. Solusinya :
1
2
Qm * x ut y2 z2
C x, y , z , t exp
2 3tanah
/2
x, yz=z 0 : 2 2y z2
Konsentrasi di permukaan x
1 y2
2
Qm * x ut
C xpermukaan
Konsentrasi , y,0, t tanah sepanjang y =z
expx, = 0
2
2 3 / 2 x y z 2 x
y
Qm *
C ut ,0,0, t
2 3 / 2 x y z
Model Dispersi Buoyant Netral
Dosis total yang diterima individu pada koordinat tertentu (x,y,z)
merupakan integral konsentrasi terhadap waktu :
Dtid x, y, z C x, y , z , t dt
0
Q * 1 y
2
1 Hr
2
C x, y,0, t m
exp
2 y z z
3/ 2
2 y 2 z
Qm* 1 H 2
C x, y,0, t exp
r
2 y z z 2 z
3/ 2
Dtid x, y,0 m
exp r
y z u 2 y 2 z
Model Dispersi Buoyant Netral
Kasus 15 : Puff dengan Sumber Instan pada ketinggian Hr, diatas
permukaan Tanah dan Sistem Koordinat Tetap pada Titik
Pelepasan di Tanah
g0 g 0 a / a
g0 = faktor initial bouyancy (panjang/waktu)
g = percepatan gravitasi (panjang/waktu2)
0 = densitas awal material yang terlepaskan
a = densitas udara ambient (mass/volume)
Dispersi Gas Berat
1/ 2
Untuk pelepasan kontinu : q0
Dc
u
Dc = karakteristik dimensi sumber (panjang)
q0 = fluks volume plume awal (Vol/waktu)
u = kecepatan angin (panjang/waktu)
kriteria : g q 1/ 3
3
0 0
0.15
u Dc
Di V0
1/ 3
Untuk pelepasan seketika :
us d 3 Ts Ta
H 1.5 2.68 10 Pd
u Ts