Anda di halaman 1dari 18

HAKIKAT

AGAMA
Anggota :
1. Adlina Aipa (2011312054)
2. Regy Aprilianty Sutrisna (2011311020)
3. Wahyuni (2011311023)
4. Yopi Sahendra (2011312039)
Definisi Agama
■ Definisi Umum Agama
Pengertian agama adalah tata cara yang mengatur peribadahan manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta tata
cara yang mengatur hubungan manusia dengan manusia yang lain serta manusia dengan lingkungannya, yang
merupakan bagian dari makhluk ciptaan Tuhan.
■ Definisi Agama yang Lain
Dari berbagai macam keyakinan yang diyakini oleh mereka mengenai sifat manusia dan perihal kosmos, seseorang
akan mendapatkan etika, moralitas, berikut hukum tentang agama berkaitan dengan gaya hidup yang dijalaninya
■ KBBI
agama merupakan suatu sistem yang mampu mengatur tata keimanan dan kepercayaan serta ibadah pada Tuhan
Yang Maha Kuasa disertai dengan tata kaidah yang berkaitan langsung dengan ciri pergaulan manusia dengan
manusia lainnya ataupun manusia dengan lingkungan sekitarnya.
■ Etimologi
Istilah agama merujuk dari bahasa Sanskreta yang bermakna suatu tradisi atau tidak kacau karena berasal dari kata
a dan gama.Agama juga dapat diartikan sebagai sebuah kumpulan aturan yang dapat mengarahkan manusia dalam
arah dan tujuan tertentu yang baik dan benar.
Tujuan Agama
■ Menjadi tatanan kehidupan (aturan) yang berasal dari Tuhan
Hal ini nantinya mampu membimbing manusia menjadi seseorang yang
berakal dan berusaha mencari kebahagiaan hidup baik itu di dunia ataupun di
akhirat sebagai bekal dalam kehidupan di tahap yang selanjutnya di alam fana

■ Memberikan pengajaran kepada para penganutnya agar dapat mengatur


hidupnya sedemikian rupa guna memperoleh kebahagiaan untuk dirinya
sendiri ataupun untuk masyarakat sekitar

■ Agama dapat menjadi sebuah pembuka jalan untuk bertemu dengan Sang
Pencipta Mansuia yaitu Tuhan Yang Maha Esa ketika manusia mati kelak.
Fungsi Agama
■ Mampu memberikan pandangan dunia kepada manusia dan berpengaruh pada
kebudayaan manusia.

■ Mampu menjawab berbagai macam pertanyaan yang mungkin tidak mampu dijawab
oleh sesama manusia lain.

■ Mampu memberikan rasa kekitaan yang nantinya akan dipunyai dan diyakini oleh
sekumpulan manusia.

■ Mampu berperan dalam sebuah peranan sosial karena mengandung garis kode etika bagi
setiap penganutnya.

■ Mampu dijadikan sebagai sumber pedoman dalam berkehidupan.


■ Mampu dijadikan aturan dalam berhubungan antara manusia dengan Tuhannya, antar
sesama makhluk hidup, dan hubungan lainnya dalam kehidupan.

■ Menentukan suatu tuntunan mengenai prinsip yang salah dan yang benar.

■ Menjadikan pedoman untuk dapat mengungkap suatu kebersamaan.

■ Dijadikan pedoman dalam membentuk sebuah keyakinan dan membentuk nilai nilai
dalam kehidupan.

■ Mengungkapkan bentuk dari keindahan dan sebagai pedoman dalam berekreasi atau
hiburan, serta

■ Berfungsi untuk memberi suatu identitas pada umat manusia karena telah menjadi
bagian dari sebuah agama.
Unsur Agama
■ Manusia

Manusia adalah makhluk yang dapat bernalar, berpikir dan mencoba memuaskan kebutuhannya. Dalam hal ini, manusia
adalah orang atau penganut suatu agama yang berpikir dan percaya bahwa ada sesuatu di luar dirinya yang memiliki
kekuatan yang tidak dapat dijelaskan oleh hukum alam.

■ Penghambaan

Dalam konteks agama, penghambaan bukan berarti perbudakan. Tetapi lebih untuk kebutuhan manusia akan
kedudukannya di hadapan Sang Pencipta. Dalam hal ini, penghambaan manusia kepada Tuhan akan melibatkan banyak
hal, seperti: simbol agama, praktik keagamaan, dan pengalaman religius manusia.

■ Tuhan

Pada dasarnya, tidak ada kesepakatan tentang konsep Tuhan, sehingga ada banyak konsep tentang Tuhan seperti teisme,
deisme, panteisme dan lainnya. Namun, secara umum, Tuhan dipahami sebagai roh yang maha kuasa dan prinsip
kepercayaan. Dalam ajaran teisme, Tuhan adalah pencipta dan pengatur semua peristiwa di alam semesta
Menurut seorang ahli bernama Calhoun, Keller, and Leight, agama terdiri dari beberapa
elemen pokok, diantaranya adalah

■ Adanya suatu unsur berupa kepercayaan terhadap agama yang menjadi prinsip dan
mengandung suatu kebenaran yang tidak dapat diragukan lagi.

■ Adanya simbol dari sebuah agama yang menjadi identitas.

■ Adanya praktik dalam keagamaan yang menjadi suatu bentuk konkret adanya hubungan
antara manusia dengan Tuhannya dan hubungan antar umat beragama.

■ Adanya pengalaman keagamaan baik itu berbentuk pengalaman yang diyakini


penganutnya ataupun secara pribadi.

■ Adanya umat yang beragama yaitu masing masing penganut agama yang bersangkutan.
Klasifikasi Agama

a. Agama Samawi atau agama wahyu (revealed religion)


Yaitu agama yang dipercayai diwahyukan Tuhan melalui malaikat-Nya kepada utusan-Nya
yang dipilih dari manusia. Agama samawi mempunyai ciri-ciri:
■ Agama wahyu dapat dipastikan kelahirannya
■ Disampaikan melalui utusan atau Rasul Allah yang bertugas menyampaikan dan
menjelaskan lebih lanjut wahyu yang diterimanya dengan berbagai cara dan dan upaya
■ Memiliki kitab suci yang keotentikannya bertahan tetap
■ Ajaran nya serba tetap,tetapi tafsiran dan pandangannya dapat berubah dengan
perubahan akal.
■ Konsep ketuhanannya monoteisme mutlak
■ Sistem nilai ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaraskan dengan ukuran dan hakekat
kemanusiaan.
■ Melalui agama wahyu Allah memberi petunjuk, pedoman, tuntunan dan peringatan
kepada manusia dalam pembentukan insan kamil (sempurna) yang bersih dari dosa.
b. Agama budaya (cultural religion)/ non wahyu  
disebut juga dengan agama bumi yang artinya bersandar semata-mata kepada ajaran seorang manusia
yang dianggap memiliki pengetahuan tentang kehidupan dalam berbagai aspeknya secara mendalam.Ciri-
cirinya adalah:
■1)  Agama budaya  tidak dapat dipastikan kelahirannya 
■2) Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan (Rasul)
■3) Umumnya tidak memiliki kitab suci
■4) Ajarannya dapat berubah-ubah, sesuai dengan perubahan akal pikiran penganutnya.
■5) Konsep ketuhanannya: dinamisme, animisme, politheisme, dan paling tinggi
adalahonotheisme nisbif.
■6) Nilai agama ditentukan oleh manusia sesuai dengan cita-cita, pengalaman dan
penghayatan masyarakat penganutnya
■7) Pembentukan manusia disandarkan pada pengalaman dan penghayatan masyarakat
penganutnya yang belum tentu diakui oleh masyarakat lain.(Muhammad Baud Ali, 1997:72)
Sementara itu, dalam kajian keilmuan (scientific aproach), para ilmuwan membedakan agama
menjadi dua kelompok besar yaitu Spiritualisme dan Materialisme.

1) Spiritualisme

Adalah agama penyembah sesuatu (zat) yang gaib yang tidak tampak secara lahiriah, sesuatu yang
tidak dapat dilihat dan tidak berbentuk. Spiritualisme ini terbagi dalam beberapa kelompok yaitu :
■ Agama ketuhanan (theistic religion)
yaitu agama yang para penganutnya menyembah Tuhan (theos). Agama ini mempunyai keyakinan
bahwa Tuhan adalah tempat manusia menaruh kepercayaan, dan kecintaan kepada-Nya merupakan
kebahagiaan.
■ Agama penyembah ruh
yaitu kepercayaan orang primitif kepada roh nenek moyang, roh pemimpin, atau roh para
pahlawan yang telah meninggal.
2)      Agama Materialisme

Agama materialisme adalah agama yang mendasarkan kepercayaannya terhadap adanya Tuhan
yang dilambangkan dalam wujud benda-benda material, seperti patung-patung manusia, binatang
dan berhala-berhala atau sesuatu yang dibangun dan dibuat untuk disembah.
Pengertian dan Hakikat Agama Islam
■ Pengertian Agama Islam
o Menurut bahasa, Islam berasal dari kata salm yang artinya adalah damai. Dari kata aslama
islam berarti menyerah. Dari kata saliim islam artinya suci dan bersih. Dari kata salam,
islam memiliki arti selamat, damai, sejahtera.

o Menurut istilah, islam adalah ketundukan hamba kepada Allah sebagai Tuhan seluruh
alam semesta, meyakini bahwa Nabi Muhammad Saw adalah utusan-Nya dan Al-Quran
adalah kitab suci dari Allah untuk membimbing umat manusia menuju kebahagiaan sejati
dunia dan akhirat.

■ Hakikat Agama Islam


o Hakikatnya agama adalah keyakinan akan adanya Tuhan yang tidak bisa dipisahkan dari
kehidupan manusia, maka sangat perlu dipahami secara seksama oleh setiap manusia.
Agama juga membawa peraturan-peraturan berupa hukum-hukum yang harus dipatuhi baik
dalam bentuk perintah yang wajib dilaksanakan maupun berupa larangan yang harus
ditinggalkan.
Makna Islam
■ Islam adalah Ketundukan

Ikhlas berserah diri kepada Pencipta alam yang kepadaNya alam tunduk patuh berserah diri. Maka, Islam identik
dengan ketundukan kepada sunnatullah yang terdapat di alam semesta (tidak tertulis) maupun Kitabullah yang tertulis
(Al-Qur'an). Ketundukan terhadap alam semesta maksudnya kita sebagai manusia harus merawat alam semesta dan
tidak merusaknya. Sedangkan ketundukan terhadap Al-Qur'an adalah kita sebagai harus menjaga kemurnian Al-Qur'an
dan mengamalkannya.

■ Islam adalah Wahyu Allah

Islam merupakan satu-satunya agama yang bersandar kepada wahyu Allah secara murni. Artinya, seluruh sumber nilai
dari nilai agama ini adalah wahyu yang Allah turunkan kepada para Rasul-Nya terdahulu.

■ Islam adalah Agama Para Nabi dan Rasul

Nabi-nabi lain pun mendakwahkan ajaran Islam kepada manusia. Mereka mengajarkan agama sebagaimana yang
dibawa Nabi Muhammad saw. Hanya saja, dari segi syariat (hukum dan aturan) belum selengkap yang diajarkan Nabi
Muhammad saw. Tetapi, ajaran prinsip-prinsip keimanan dan akhlaknya sama. Nabi Muhammad saw datang
menyempurnakan ajaran para Rasul, menghapus syariat yang tidak sesuai dan menggantinya dengan syariat yang baru.
■ Islam adalah Jalan Allah Yang Lurus

Islam merupakan satu-satunya pedoman hidup bagi seorang muslim. Baginya, tidak ada agama lain
yang benar selain Islam. Karena ini merupakan jalan Allah yang lurus yang diberikan kepada orang-
orang yang diberi nikmat oleh Allah.

■ Islam Pembawa Keselamatan Dunia dan Akhirat

Sebagaimana sifatnya yang bermakna selamat sejahtera, Islam menyelamatkan hidup manusia di
dunia dan di akhirat. Keselamatan dunia adalah kebersihan hati dari noda syirik dan kerusakan jiwa.
Sedangkan keselamatan akhirat adalah masuk surga yang disebut Daarus Salaam. Allah menyeru
(manusia) ke Daarus Salaam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendakiNya kepada jalan yang
lurus (Islam). Dengan prinsip kita dapat memahami kemuliaan dan keagungan ajaran agama Allah ini.
Islam Sebagai Agama Rahmatan Lil'alamin
Islam adalah agama rahmatan lil alamin artinya islam merupakan agama yang membawa rahmat dan
kesejahteraan bagi seluruh alam semesta termasuk hewan, tumbuhan dan lainnya apalagi sesama manusia.
Pernyataan bahwa islam adalah agama rahmatan lil alami sebenarnya adalah kesimpulan dari firman Allah:
“Dan tidaklah kami mengutus kamu melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-
Anbiya ayat 107)

Islam melarang manusia berlaku semena-mena terhadap makhluk Allah, sebagaimana Rasulullah telah
bersabda yang terdapat dalam hadis riwayat al-Imam al- Hakim yang artinya:

“Siapa yang dengan sewenang-wenang membunuh burung atau hewan lainnya yang lebih kecil darinya,
maka Allah akan meminta pertanggungjawaban kepadanya”. 

             Sungguh begitu indahnya islam,  dengan binatang saja tidak boleh sewenang-wenang apalagi
dengan manusia. Bayangkan jika manusia memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran islam, maka akan
sungguh indah dan damainya dunia ini. Nabi Muhammad SAW diutus dengan membawa ajaran Islam,
maka islam adalah rahmatan lil alamin, rahmat artinya kelembutan yang berpadu dengan rasa iba. Atau
dengan kata lain rahmat dapat diartikan dengan kasih sayang.
Islam Untuk Seluruh Manusia

Kedua, islam merujuk kepada amal manusia, yaitu keimanan dan ketundukan manusia kepada
nash ( teks ) wakhu yang berisi ajaran din ( agama ) Allah swt. Berdasarkan makna pertama, islam
yang dibawa satu rasul berbeda dengan rasul yang lain, dalam hal keluasan dan keuniversalannya.
Islam yang dibawa nabi Muhammadd saw. Lebih luas lagi dari pada yang dibawa oleh nabi-nabi
sebelumnya. Apalagi nabi-nabi sebelumnya diutus hanya untuk kamunya sendiri. Nabi Muhammad
diutus untuk seluruh umat manusia.  Oleh karna itu islam yang dibawanya lebih luas dan menyeluruh.
Tak heran jika Al-Qur’an bisa menjelaskan dan menunjukan tentang segala sesuatu kepada manusia
Konsep Rahmatan Lil'alamin
Agama islam adalah agama rahmatan lil alamin namun banyak orang yang salah kaprah dalam
menafsirkannya. Sehingga banyak mengalami kesalahan dalam praktik beragama bahkan dalam hal
yang fundamental yaitu aqidah. Pernyataan bahwa islam dalah agama yang rahmatan lil
alamin sebenarnya dalah kesimpulan dari Firman Allah swt. “kami tidak mengutus engkau ( wahai
Muhammad ) melaikan sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta “. Tugas nabi Muhammad adalah
mebawa rahmat bagi sekalian alam, maka itu pulalah risalah agama yang dibawanya. Tegasnya,
risalah islam ialah medatangkan rahmat bagi seluruh alam. Lawan dari pada rahmat ialah bencana dan
malapetaka. Maka jika dirumuskan dalam bentuk kalimat yang menggunakan kata peniadaan, kita lalu
mendapat penegrtian baru tetapi lebih tegas bahwa islam itu “bukan bencana alam”.
Pengaruh Islam Sebagai Rahmatan Lil'alamin Bagi Non-muslim

Dalam memperlakukan non muslim (Ahli Dzimmah) mereka mendapatkan hak seperti yang
didapatkan oleh kaum Muslimin, kecuali pada perkara-perkara yang terbatas dan perkecualian.
Sebagaimana halnya juga mereka dikenakan kewajiban seperti yang dikenakan terhadap kaum
Muslimin. Kecuali pada apa-apa yang diperkecualikan. Ialah hak memperoleh perlindungan yaitu
melindungi mereka dari segala permusuhan eksternal. Ijma’ ulama umat Islam terjadi dalam hal ini
seperti  yang diriwayatkan Abu Daud dan Al-Baihaqi “Siapa-siapa yang menzhalimi kafir mu’ahad
atau mengurangi haknya, atau membebaninya di luar kesanggupannya, atau mengambil sesuatu
daripadanya tanpa kerelaan, maka akulah yang menjadi  seterunya pada hari kiamat (HR. Abu Daud
dan Al-Baihaqi). Kemudian melindungi darah dan badan mereka, melindungi harta mereka, menjaga
kehormatan mereka, memberikan jaminan sosial ketika dalam keadaan lemah, kebebasan beragama,
kebebasan bekerja, berusaha dan menjadi pejabat, inilah beberapa contoh dan saksi-saksi yang dicatat
sejarah mengenai sikap kaum Muslimin dan pengaruhnya terhadap Ahli Dzimmah.
Thank You !

Anda mungkin juga menyukai