0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut membahas analisis kebutuhan (need assessment) dalam bidang desain pembelajaran. Ia menjelaskan definisi analisis kebutuhan, fungsi dan peranannya dalam desain pembelajaran, jenis-jenis kebutuhan yang dianalisis, langkah-langkah analisis kebutuhan menurut beberapa ahli, serta strategi yang digunakan.
Dokumen tersebut membahas analisis kebutuhan (need assessment) dalam bidang desain pembelajaran. Ia menjelaskan definisi analisis kebutuhan, fungsi dan peranannya dalam desain pembelajaran, jenis-jenis kebutuhan yang dianalisis, langkah-langkah analisis kebutuhan menurut beberapa ahli, serta strategi yang digunakan.
Dokumen tersebut membahas analisis kebutuhan (need assessment) dalam bidang desain pembelajaran. Ia menjelaskan definisi analisis kebutuhan, fungsi dan peranannya dalam desain pembelajaran, jenis-jenis kebutuhan yang dianalisis, langkah-langkah analisis kebutuhan menurut beberapa ahli, serta strategi yang digunakan.
mendefinisikan analisis kebutuhan sebagai suatu proses formal untuk menentukan jarak atau kesenjangan antara keluaran dan dampak yang nyata dengan keluaran dan dampak yang diinginkan, kemudian menempatkan deretan kesenjangan ini dalam skala prioritas, lalu memilih hal yang lebih penting untuk diselesaikan masalahnya. Fungsi Dan Peranan Analisis Kebutuhan Dalam Desain Pembelajaran
Beberapa fungsi Need Assessment menurut Morisson sebagai
berikut: • Mengidentifikasi kebutuhan yang relevan dengan pekerjaan atau tugas sekarang yaitu masalah apa yang mempengaruhi hasil pembelajaran. • Mengidentifikasi kebutuhan mendesak yang terkait dengan finansial, keamanan atau masalah lain yang menggangu pekerjaan atau lingkungan pendidikan. • Menyajikan prioritas-prioritasuntuk memilih tindakan. • Memberikan data basis untuk menganalisa efektifitas pembelajaran. Ada enam macam kebutuhan yang biasa digunakan untuk merencanakan dan mengadakan analisa kebutuhan (Morrison, 2001: 28-30). • Kebutuhan Normatif • Kebutuhan Komperatif • Kebutuhan Yang Dirasakan • Kebutuhan Yang Diekspresikan • Kebutuhan yang dirasakan seseorang mampu diekspresikan dalam tindakan. • Kebutuhan Masa Depan • Kebutuhan Insidentil yang mendesak Langkah-Langkah Analisis Kebutuhan Dalam Desain Pembelajaran Bentuk langkah-langkah need assessment menurut Glasgow sebagai berikut: 1. Tahapan pengumpulan informasi; 2. Tahapan identifikasi kesenjangan; 3. Analisis Performa; 4. Identifikasi Hambatan dan Sumber; 5. Identifikasi Karakteristik Siswa; 6. Identifikasi tujuan; 7. Menentukan permasalahan Sedangkan menurut Morrison langkah-langkah need assessment sebagaiberikut: • Perencanaan : yang perlu dilakukan; membuat klasifikasi siswa, siapa yang akan terlibat dalam kegiatan dan cara pengumpulannya. • Pengumpulan data : perlu mempertimbangkan besar kecilnya sampel dalam penyebarannya (distribusi). • Analisa data : setelah data terkumpul kemudian data dianalisis dengan pertimbangan: ekonomi, rangking, frequensi dan kebutuhan. • Membuat laporan akhir : dalam sebuah laporan analisa kebutuhan mencakup empat bagian; analisa tujuan, analisa proses, analisa hasil dengan table dan penjelasan singkat, rekomendasi yang terkait dengan data. Strategi Analisis Penilaian Kebutuhan Dalam Desain Pembelajaran Atwi Suparman (2001 : 65-72) ada 8 langkah dalam mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran sebagai berikut: Langkah 1. Mengidentifikasi kesenjangan hasil prestasi saat ini dengan yang diidealkan.
Langkah 2. Sebelum mengambil tindakan pemecahan
masalah, kesenjangan tersebut harus dinilai terlebih dahulu dari segi tingkat signifikasi pengaruhnya, luas ruang lingkup, dan pentingnya peranan kesenjang-anterhadap masa depan lembaga atau program. Langkah 3. Yang dilakukan dalam langkah ini: • Menganalisis kemungkinan penyebab kesenjangan melalui ob-servasi,wawancara, analisa logis. • Memisahkan kemungkinan penyebab yang tidak berasal dari kekurangan pengetahuan, ketram- pilan dan sikap untuk diserahkan penyelesaiannya kepada pihak lain. • Mengelompokkan kemungkinan penyebab yang berasal dari ke-kurangan pengetahuan ketrampilan dan sikap tertentu untuk diteruskan ke langkah 4. Langkah 4. Menginterview siswa untuk memisahkan antara yang sudah pernah dan yang belum memperoleh pendidikan, bagi yang sudah berpendidikan melanjutkan ke-langkah 5 dan bagi yang belum meneruskan ke-langkah 8. Langkah 5. Bagi peserta yang sudah ber- pendidikan pada langkah ini dike-lompokkan lagi mejadi peserta yang sering mengikuti pendidikan menuju ke-langkah 6 dan jarang mengikuti pendidikan melanjutkan ke-langkah 7. Langkah 6. Kelompok yang sudah sering men- dapat pendidikan diberi umpan balik atas kekurangannya dan diminta untuk mem- praktekkan kembali sampai dapat melakukan tugasnya seperti yang diinginkan. Langkah 7. Bagi kelompok yang masih jarang mengikuti pendidikan diberi kesempatan lebih banyak untuk berlatih kembali, ini perlu disupervisi dari dekat agar men-capai hasil yang diinginkan. Langkah 8. Untuk kelompok peserta yang belum pernah memperoleh pendidikan perlu dibuatkan intruksional yang men-cakup pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan untuk diketahui peserta. Setelah selesai pada tahapan ini dilanjutkan analisis pembelajaran, agar sistematis dan prosedural perlu diurutkan tujuan pembelajaran dari yang bersifat abstrak umum kepada tujuan yang kongkrit operasional. Ketrampilan melakukan analisis pembelajaran penting bagi kegiatan pembelajaran, karena pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang harus diberikan lebih dulu dibanding yang lain, ini berarti pengajaran terhindar dari pem-berian isi pelajaran yang tidak relevan dengan TPU (Tujuan Pembelajaran Umum).
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti