NAMA MAHASISWA
FAKULTAS TEKNIK
NOVEMBER 2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang MERANCANG
ANALISIS KEBUTUHAN.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan suatu bagian terpenting dalam dunia pendidikan. Dimana di
dalam proses pembelajaran inilah hasil dari pendidikan ditentukan. Ketika proses ini berjalan baik,
maka baik pulalah hasil dari pendidikan itu dan begitu pula bila prosesnya buruk maka buruk pulalah
hasilnya. Namun begitu, proses pembelajaran di indonsia sering kali berjalan kurang maksimal. Ke
kurang maksimalan ini disebabkan oleh berbagai hal yang diantara hal itu adalah kurangnya
perencanaan dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran berlangsung tidak seperti
seharusnya.
Untuk memaksimalkan proses pembelajaran hingga bisa mendapatkan hasil sesuai dengan
yang diharapkan maka diperlukanlah perencanaan pembelaran terlebih dahulu. Sedangka sebelum
membuat perencanaan pembelajaran, terlebih dahulu kita perlu melakukan analisis kebutuhan
terhadap siswa. Hal ini perlu dilakukan agar nantinya materi/pelajaran yang diterima oleh siswa
benar – benar suatu yang dibutuhkan oleh siswa. Oleh karena pentingnya analisis kebutuhan ini,
maka disini kami akan sedikit membahas tentang analisis kebutuhan atau yang sering juga disebut
need assessment.
B. Rumusan Masalah
Untuk menghindari kesimpang siuran pembahasan dan untuk mengerucutkan pembahasan
maka kami membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa itu analisis keutuhan?
2. Apa fungsi analisis kebutuhan?
3. Bagaimana langkah-langkah analisis kebutuhan?
4. Apa peranan analisis kebutuhan?
5. Bagaimana menganalisis kebutuhan dalam belajar mengajar?
BAB II
PEMBAHASAN
2
Metode Need Assessment dibuat untuk bisa mengukur tingkat kesenjangan yang terjadi dalam
pembelajaran siswa dari apa yang diharapkan dan apa yang sudah didapat. Dalam pengukuran
kesenjangan seorang analisis harus mampu mengetahui seberapa besar masalah yang dihadapi.
Beberapa fungsi Need Assessment menurut Morisson sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi kebutuhan yang relevan dengan pekerjaan atau tugas sekarang yaitu masalah apa
yang mempengaruhi hasil pembelajaran.
2. Mengidentifikasi kebutuhan mendesak yang terkait dengan finansial, keamanan atau masalah lain
yang menggangu pekerjaan atau lingkungan pendidikan
3. Menyajikan prioritas-prioritas untuk memilih tindakan.
4. Memberikan data basis untuk menganalisa efektifitas pembelajaran.
Ada enam macam kebutuhan yang biasa digunakan untuk merencanakan dan mengadakan analisa
kebutuhan (Morrison, 2001: 28-30).
1. Kebutuhan Normatif
Membandingkan peserta didik dengan standar nasional, misal, UAN, SNMPTN, dan sebagainya.
2. Kebutuhan Komperatif, membandingkan peserta didik pada satu kelompok dengan kelompok lain
yang selevel. Misal, hasil Ebtanas SLTP A dengan SLTP B.
3. Kebutuhan yang dirasakan, yaitu hasrat atau kinginan yang dimiliki masing-masing peserta didik
yang perlu ditingkatkan. Kebutuhan ini menunjukan kesenjangan antara tingkat
ketrampilan/kenyataan yang nampak dengan yang dirasakan. Cara terbaik untuk mengidentifikasi
kebutuhan ini dengan cara interview.
4. Kebutuhan yang diekspresikan, yaitu kebutuhan yang dirasakan seseorang mampu diekspresikan
dalam tindakan. Misal, siswa yang mendaftar sebuah kursus.
5. Kebutuhan Masa Depan, Yaitu mengidentifikasi perubahan-perubahan yang akan terjadi dimasa
mendatang. Misal, penerapan teknik pembelajaran yang baru, dan sebagainya.
6. Kebutuhan Insidentil yang mendesak, yaitu faktor negatif yang muncul di luar dugaan yang sangat
berpengaruh. Misal, bencana nuklir, kesalahan medis, bencana alam, dan sebagainya.
Prof.Dr.H. Wina Sanjaya, M.Pd (2008) Perencanaan dan desain system pembelajaran,
Jakarta.kencana group.
http://lilisherlinaznyemnyem.blogspot.com/2012/03/need-assessment.html
http://bukan-situs.blogspot.com/2012/02/analisis-kebutuhan-pembelajaran-dan_28.html