Anda di halaman 1dari 13

EMOSI DAN STRESS

ADAPTASI
SITTI AMINAH
PENGERTIAN EMOSI

Emosi adalah “Manifestasi perasaan atau afek keluar


dan disertai banyak komponen fisiologik, dan biasanya
berlangsung tidak lama” (Maramis, 1990). Sedangkan
menurut Bimo Walgito, 1989 emosi adalah suatu keadaan
perasaan yang telah melampaui batas sehingga untuk
mengadakan hubungan dengan sekitarnya mungkin
terganggu.
Bisa perasaan marah, takut, sedih, senang, benci cinta,
antusias, bosan dan lain-lain sebagai akibat dari peristiwa
yang terjadi pada kita.
UNSUR-UNSUR EMOSI

Menurut Atkinson R.L., dkk Unsur emosi terdiri dari:


1. Respon atau reaksi tubuh internal, terutama yang
melibatkan sistem otomatik, misalnya bila marah suara
menjadi tinggi dan gemetar.
2. Keyakinan atau penilaian kognitif bahwa telah terjadi
keadaan positif atau negatif, misalnya kegembiraan
saat diterima disalah satu Perguruan Tinggi ternama.
3. Ekspresi wajah, apabila merasa benci pada seseorang,
mungkin akan mengerutkan dahi atau kelopak mata
menutup sedikit.
4. Reaksi terhadap emosi, misalnya marah-marah
menjadi agresi atau gembira hinggah meneteskan air
mata
PERKEMBANGAN EMOSI

Proses terjadinya emosi dalam diri seseorang menurut


Lewis and Rose Blum yaitu :
1. Elicitors : adanya dorongan peristiwa yang terjadi
contoh : Peristiwa banjir, gempa bumi maka timbullah
perasaan emosi seseorang.
2. Receptors : kegiatan yg berpusat pada sistem syaraf
contoh : Akibat peristiwa banjir tersebut maka
berfungsi sebagai indera penerima.
3. State : perubahan spesifik yang terjadi dalam aspek
fisiologi contoh : Gerakan reflex atau terkejut pada
sesuatu yang terjadi.
4. Experission : terjadinya perubahan pada rasiologis.
Contoh : Tubuh tegang pada saat tatap muka.
Menurut Syamsuddin Kelima komponen tadi
digambarkan dalam 3 variabel yaitu:
1. Variabel Stimulus: rangsangan yang menimbulkan
emosi.
2. Variabel Organismik: Perubahan fisiologis yang terjadi
saat mengalami emosi.
3. Variabel Respon : Pada sambutan ekspresik atas
terjadinya pengalaman emosi
Perkembangan emosi pada anak usia sekolah melalui
beberapa fase yaitu :
1. Pada bayi hingga 18 bulan
a. Pada fase ini, bayi butuh belajar dan mengetahui
bahwa lingkungan di sekitarnya aman dan familier.
Perlakuan yang diterima pada fase ini berperan
dalam membentuk rasa percaya diri
b. Pada minggu ketiga atau keempat bayi mulai
tersenyum jika ia merasa nyaman dan tenang.
Minggu ke delapan ia mulai tersenyum jika melihat
wajah dan suara orang di sekitarnya.
c. Pada bulan keempat sampai kedelapan bayi mulai
belajar mengekspresikan emosi seperti gembira,
terkejut, marah dan takut.
2. 18 bulan sampai 3 tahun
a. Pada fase ini, anak mulai mencari-cari aturan dan
batasan yang berlaku di lingkungannya. . Fase ini
anak belajar membedakan cara benar dan salah
dalam mewujudkan keinginannya.
b. Pada anak usia dua tahun belum mampu
menggunakan banyak kata untuk mengekspresikan
emosinya. Namun ia akan memahami keterkaitan
ekspresi wajah dengan emosi dan perasaan.
c. Pada usia antara 2 sampai 3 tahun anak mulai
mampu mengekspresikan emosinya dengan bahasa
verbal.
3. Usia antara 3 sampai 5 tahun
a. Pada fase ini anak mulai mempelajari kemampuan
untuk mengambil inisiatif sendiri.
b. Pada fase ini untuk pertama kali anak mampu
memahami bahwa satu peristiwa bisa menimbulkan
reaksi emosional yang berbeda pada beberapa
orang.
4. Usia antara 5 sampai 12 tahun
a. Pada usia 5-6 anak mulai mempelajari kaidah dan aturan
yang berlaku. Anak mempelajari konsep keadilan dan
rahasia. Anak mulai mampu menjaga rahasia.
b. Anak usia 7-8 tahun perkembangan emosi pada masa ini
anak telah menginternalisasikan rasa malu dan bangga.
Anak dapat menverbalsasikan. konflik emosi yang
dialaminya
c. Anak usia 9-10 tahun anak dapat mengatur ekspresi
emosi dalam situasi sosial dan dapat berespon terhadap
distress emosional yang terjadi pada orang lain.
d. Pada masa usia 11-12 tahun, pengertian anak tentang
baik-buruk, tentang norma-norma yang berlaku di
lingkungannya.
PENGARUH EMOSI TERHADAP PERILAKU
1. Memperkuat semangat, apabila orang merasa senang atau
puas atas hasil yang telah dicapai.
2. Melemahkan semangat, apabila timbul rasa kecewa karena
kegagalan dan sebagai puncak dari keadaan ini ialah
timbulnya rasa putus asa (frustasi).
3. Menghambat atau mengganggu konsentrsi belajar, apabila
sedang mengalami ketegangan emosi dan bisa juga
menimbulkan sikap gugup dan gagap dalam berbicara.
4. Terganggu penyesuaian sosial, apabila terjadi rasa
cemburu dan iri hati.
5. Suasana emosional yang diterima dan dialami individu
semasa kecilnya akan mempengaruhi sikapnya dikemudian
hari, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang
lain
PENGERTIAN & TUJUAN ADAPTASI

Adaptasi adalah proses penyesuaian diri terhadap


beban lingkungan agar organisme dapat bertahan hidup
(Sarafino, 2005). Sedangkan menurut Gerungan (2006)
menyebutkan bahwa adapatasi atau penyesuaian diri
adalah mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan,
tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan
(keinginan diri). Tujuan Adaptasi yaitu:
1. Menghadapi tuntutan keadaan secara sadar.
2. Menghadapi tuntutan keadaan secara realistik
3. Menghadapi tuntutan keadaan secara obyektif
4. Menghadapi tuntutan keadaan secara rasional
MACAM-MACAM ADAPTASI

1. Adaptasi fisiologis
Adalah proses dimana respon tubuh terhadap stresor
untuk mempertahankan fungsi kehidupan, dirangsang
oleh faktor eksternal dan internal, respons dapat dari
sebagian tubuh atau seluruh tubuh serta setiap tahap
perkembangan punya stresor tertentu.
2. Adaptasi psikologis
Perilaku adaptasi psikologi membantu kemampuan
seseorang untuk menghadapi stresor, diarahkan pada
penatalaksanaan stres dan didapatkan melalui
pembelajaran dan pengalaman sejalan dengan
pengidentifikasian perilaku yang dapat diterima dan
berhasil.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai