Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN ADAB BERTAUHID DALAM BERNEGARA

Dosen pengampu : Dr. Amir Mahrudin, M.Pd.


I.

Disusun oleh :
Adam Erza F (B.1810680)
Afrizal Araaf Majid (B.1810339)
Akbar (B.1811062)
Dandi Arifin (B.181200)
Dihya Al-Faqih A.R (B.1810656)
Moh. Derio Tabah (B.1810685)
Rafif (B.1810999)
Sasaran Pembelajaran
Mahasiswa dapat memahami:

Konsep dasar bernegara dalam Islam

Adab seorang
terhadapwarga
non Muslim
negara
1. Konsep Dasar Bernegara Dalam Islam

Berbangsa dan bernegara menurut Al-Qur’an seba


gai alat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT,
oleh karena itu berbangsa dan bernegara harus di
yakini merupakan salah satu ibadah yang tidak kal
ah pentingnya dengan ibadah-ibadah yang lainny
a, karena ini kaitannya dengan bangsa, negara sert
a identitas pendukungnya yaitu warga negara.
Konsep Dasar Bernegara Dalam Islam

Konsep bernegara dalam islam sudah dimulai oleh nabi-nabi te


rdahulu, manusia sudah mengenal sistem pemerintahan yang
umumnya dipimpin oleh seorang raja

4
Konsep Das Pada masa Khulafaurrasyidin- di masa Na
bi konsep bernegara dikenal dengan nega

ar Bernegar ra Madinah yang memiliki banyak peruba


han-perubahan yang disesuaikan dengan
zaman. Dari masa Abu Bakar kepada Um
a Dalam Isla ar dengan cara wasiat, Umar kepada Ust
man dengan tim formatur, Ustman kepad

m a Ali dengan cara aklamasi. Setelah itu ak


hirnya kekuasaan Islam diambil alih oleh
Mu’awiyah dan mengawali sistem monar
ki dalam pemerintahan.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 5


Konsep Dasar Bernegara Dalam Islam

Setelah itu akhirnya kekuasaan Islam diambil alih oleh Mu’awiyah dan mengawali sistem monarki dalam pemerintahan.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 6


Konsep Dasar Bernegara Dalam Islam

Bernegara mempunyai berbagai variable-variable yang salin


g mendukung satu dengan yang lainnya, dari sekian banyak
variable itu ada beberapa variable yang harus kita perhatika
n yaitu persatuan dan kesatuan yang merupakan aspek pent
ing dalam kesatuan konsep berbangsa dan bernegara.
Tidak dapat disangkal bahwa Al-Qur’an memerintahkan pers
atuan dan kesatuan secara jelas, sejelas Allah menyatakan d
alam Al-Qur’an surat Al-Anbiya ayat 92 “Sesungguhnya umat
ini adalah umat yang satu”..

7
Konsep Dasar Bernegara Dalam Islam

Salah satu Ayat Al-Qur’an yang memperkuat pendirian ini ialah


hablun min Allah wa hablum min al-nas (QS. Ali Imron/3 : 112),
artinya “hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manu
sia dengan manusia” yang merupakan satu kesatuan. Dalam ko
nteks inilah sesungguhnya masalah hubungan agama (Islam) d
an negara harus ditempatkan.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 9


Konsep Dasar Bernegara Dalam Islam

Islam tidak mengharuskan bentuk tertentu untuk sebuah nega


ra, seperti : monarki, presidensial, parlementer, dan lain-lain. I
nti bernegara dalam Islam adalah kemampuan dalam mewuju
dkan keadilan di tengah-tengah masyarakat.

10
2. Adab Seorang Warga Negara

Adab bernegara dalam islam jelas menjunjung tinggi nilai-nilai kemanus


iaan, karena islam mengutamakan prinsip musyawarah “bermusyawarah
lah untuk berbagai urusan” (QS. Ali-Imran : 159). Maka dari itu diperlu
kan organisasi yang dapat menjadi perwakilan dari masyarakat yang san
gat heterogen agar tercipta suatu keputusan yang mufakat yang bisa diter
ima oleh seluruh lapisan masyarakat. Disini keadilan sangat dujunjung ti
nggi agar tidak terjadi kecemburuan sosial. Organisasi tersebut disebut P
emerintahan, maka dari itu dalam memilih seorang pemimpin atau wak
il rakyat haruslah dipilih yang terbaik, teradil, dan yang paling mencintai
negaranya, bukan hanya orang-orang yang haus akan jabatan dan kekay
aan semata.
11
Adab Seorang Warga Negara

Adab-Adab seorang warga negara dalam islam


• Moralitas
• Introspeksi (tidak mudah menyalahkan orang atau oihak lain)
• Disiplin diri
• Hormat terhadap martabat setiap manusia
• Hormat terhadap aturan (rule of the law)
• Berpikir kritis
• Kemauan untuk mendengar
• Bernegosiasi dan berkompromi
• Toleransi dalam perbedaan
12
• Mementingkan keuntungan bersama bukan pribadi
3. Adab Terhadap non Muslim

• Menolong non Muslim yang lemah


• Tidak membalas kejahilannya
• Memberikan perlindungan dan pemahaman Islam jika meminta
• Bersikap adil dan berbuat baik
• Tidak menzolimi, bertindak kasar, dan berlaku semena-mena
• Saling tolong-menolong dalam muamalah bukan dalam ibadah
• Tidak bercampur dalam masalah Peribadatan
• Tidak memberikan wala’ (kedekatan; loyalitas, kesetiaan) dan ke
cintaan kepada orang kafir
13
Kisah Nabi dengan pengemis tua Yahudi

Nabi Muhammad adalah orang yang paling perhatian terhadap kondisi pe


ngemis tua dari bangsa Yahudi yang menetap di salah satu sudut pasar di
Madinah. Setiap hari Nabi datang menyuapi pengemis tersebut, yang selai
n faktor usia, ia juga tidak bisa melihat (tunanetra). Dan setiap hari nabi da
tang menyuapinya, pengemis Yahudi itu selalu menyebut-nyebut Muham
mad sebagai orang yang jahat yang harus dijauhi dan sebagainya.
Hingga pada akhirnya Yahudi itu terkejut, ketika tangan yang biasa menyu
apinya selama ini berbeda pada hari itu. Tangan itu adalah tangan Khalifah
Abu Bakar yang senantiasa ingin mengikuti amal Nabi dalam segala hal.
Saat itulah, Yahudi tua tersebut mendapat berita bahwa tangan yang sela
ma ini menyuapinya telah tiada, dan tangan itu adalah tangan Nabi Muha
mmad Shallallahu Alayhi Wasallam.
14
15

Anda mungkin juga menyukai