Anda di halaman 1dari 49

Perubahan Fisiologis pada

Usia Lanjut
Edy soesanto
Menua merupakan suatu proses menghilangnya secara
perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki, mengganti diri dan mempertahankan
struktur dan fungsi normalnya.
 Kehilangan secara progresif lean body mass (LBM =
jaringan aktif tubuh) yang sudah dimulai sejak usia 40
tahun
 Menurunnya metabolisme basal sebesar 2% setiap
tahunnya
 Perubahan disemua sistem didalam tubuh manusia.
Beberapa perubahan fisiologis yang terjadi ketika
memasuki usia lanjut adalah :
A. Perubahan pada panca indera terutama rasa
Sekresi saliva berkurang mengakibatkan pengeringan
rongga mulut.
Papil-papil pada permukaan lidah mengalami atrofi
sehingga terjadi penurunan sensitivitas terhadap rasa
terutama rasa manis dan asin.
Keadaan ini akan mempengaruhi nafsu makan, dan
dengan demikian asupan gizi juga akan terpengaruh.
Keadaan ini mulai pada usia 70 tahun.
Perubahan indera penciuman, penglihatan dan
pendengaran juga mengalami penurunan fungsi seiring
dengan bertambahnya usia.
Penglihatan
Kornea lebih berbentuk skeris.
Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon
terhadap sinar.
Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa).
Meningkatnya ambang pengamatan sinar : daya
adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat, susah
melihat dalam cahaya gelap.
Hilangnya daya akomodasi.
Menurunnya lapang pandang & berkurangnya luas
pandang.
Menurunnya daya membedakan warna biru atau
warna hijau pada skala.
Pendengaran.
Presbiakusis (gangguan pada pendengaran) :
Hilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada
telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara, antara
lain nada nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit
mengerti kata kata, 50 % terjadi pada usia diatas umur
65 tahun.
Membran timpani menjadi atropi menyebabkan
otosklerosis.
Terjadinya pengumpulan serumen, dapat mengeras
karena meningkatnya kreatin.
Pengecap dan penghidu.
Menurunnya kemampuan pengecap.
Menurunnya kemampuan penghidu sehingga
mengakibatkan selera makan berkurang.
Indera pengecap menurun, Adanya iritasi yang kronis dari
selaput lendir, atropi indera pengecap (± 80 %), hilangnya
sensitivitas dari syaraf pengecap dilidah terutama rasa
manis, asin, asam & pahit.

Peraba.
Kemunduran dalam merasakan sakit.
Kemunduran dalam merasakan tekanan, panas dan
dingin.
Kehilangan gigi,
Penyebab utama adanya periodontal disease yang
biasa terjadi setelah umur 30 tahun, penyebab lain
meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang
buruk.
B. Esofagus

Lapisan otot polos esofagus dan sfingter gastro


esofageal mulai melemah yang akan menyebabkan
gangguan kontraksi dan refluk gastrointestinal
spontan sehingga terjadi kesulitan menelan dan
makan menjadi tidak nyaman.
C. Lambung

Pengosongan lambung lebih lambat, sehingga orang akan


makan lebih sedikit karena lambung terasa penuh,
terjadilah anoreksia.
Penyerapan zat gizi berkurang dan produksi asam lambung
menjadi lebih sedikit untuk mencerna makanan.
Diatas umur 60 tahun, sekresi HCl dan pepsin berkurang,
akibatnya absorpsi protein, vitamin dan zat besi menjadi
berkurang.
Terjadi overgrowth bakteri sehingga terjadi penurunan
faktor intrinsik yang juga membatasi absorbsi vitamin B12,
Penurunan sekresi asam lambung dan enzim pankreas,
fungsi asam empedu menurun menghambat pencernaan
lemak dan protein, terjadi juga malabsorbsi lemak dan
diare.
Lambung, rasa lapar menurun (sensitivitas lapar
menurun ), asam lambung menurun, waktu
mengosongkan menurun.
Peristaltik lemah & biasanya timbul konstipasi.
Fungsi absorbsi melemah ( daya absorbsi terganggu ).
Liver ( hati ), Makin mengecil & menurunnya tempat
penyimpanan, berkurangnya aliran darah.
D. Tulang

Kepadatan tulang akan menurun, dengan


bertambahnya usia.
Kehilangan massa tulang terjadi secara perlahan pada
pria dan wanita dimulai pada usia 35 tahun yaitu usia
dimana massa tulang puncak tercapai. Dampaknya
tulang akan mudah rapuh (keropos) dan patah,
mengalami cedera, trauma yang kecil saja dapat
menyebabkan fraktur.
E. Otot

Penurunan berat badan sebagai akibat hilangnya


jaringan otot dan jaringan lemak tubuh.
Presentasi lemak tubuh bertambah pada usia 40 tahun
dan berkurang setelah usia 70 tahun.
Penurunan Lean Body Mass ( otot, organ tubuh,
tulang) dan metabolisme dalam sel-sel otot berkurang
sesuai dengan usia.
Penurunan kekuatan otot mengakibatkan orang sering
merasa letih dan merasa lemah, daya tahan tubuh
menurun karena terjadi atrofi.
Berkurangnya protein tubuh akan menambah lemak
tubuh. Perubahan metabolisme lemak ditandai dengan
naiknya kadar kolesterol total dan trigliserida.
Tulang kehilangan densikusnya : rapuh.
resiko terjadi fraktur.
kyphosis.
persendian besar & menjadi kaku.
pada wanita lansia > resiko fraktur.
Pinggang, lutut & jari pergelangan tangan terbatas.
Pada diskus intervertebralis menipis dan menjadi pendek
( tinggi badan berkurang ).
 Gerakan volunter : gerakan berlawanan.
 Gerakan reflektonik : Gerakan diluar kemauan sebagai
reaksi terhadap rangsangan pada lobus.
 Gerakan involunter : Gerakan diluar kemauan, tidak
sebagai reaksi terhadap suatu perangsangan terhadap lobus
 Gerakan sekutu : Gerakan otot lurik yang ikut bangkit
untuk menjamin efektifitas dan ketangkasan otot volunter.
F. Ginjal

Fungsi ginjal menurun sekitar 55% antara usia 35 – 80


tahun.
Banyak fungsi yang mengalami kemunduran, contohnya
laju filtrasi, ekskresi, dan reabsorbsi oleh ginjal.
Reaksi asam basa terhadap perubahan metabolisme
melambat.
Pembuangan sisa-sisa metabolisme protein dan
elektrolit yang harus dilakukan ginjal menjadi beban
tersendiri.
Ginjal,
Mengecil dan nephron menjadi atropi, aliran darah ke
ginjal menurun sampai 50 %, penyaringan
diglomerulo menurun sampai 50 %, fungsi tubulus
berkurang akibatnya kurangnya kemampuan
mengkonsentrasi urin, berat jenis urin menurun
proteinuria ( biasanya + 1 ) ; BUN meningkat sampai 21
mg % ; nilai ambang ginjal terhadap glukosa
meningkat.
Vesika urinaria / kandung kemih,
Otot otot menjadi lemah, kapasitasnya menurun
sampai 200 ml atau menyebabkan frekwensi BAK
meningkat, vesika urinaria susah dikosongkan pada
pria lanjut usia sehingga meningkatnya retensi urin.
Pembesaran prostat ± 75 % dimulai oleh pria usia
diatas 65 tahun.
Atropi vulva.
Vagina, Selaput menjadi kering, elastisotas jaringan
menurun juga permukaan menjadi halus, sekresi
menjadi berkurang, reaksi sifatnya lebih alkali
terhadap perubahan warna.
Daya sexual, Frekwensi sexsual intercouse cendrung
menurun tapi kapasitas untuk melakukan dan
menikmati berjalan terus.
G. Jantung dan Pembuluh darah

Perubahan yang terkait dengan ketuaan sulit dibedakan dengan


perubahan yang diakibatkan oleh penyakit. Pada lansia jumlah
jaringan ikat pada jantung (baik katup maupun ventrikel)
meningkat sehingga efisien fungsi pompa jantung berkurang.
Pembuluh darah besar terutama aorta menebal dan menjadi
fibrosis.
Pengerasan ini, selain mengurangi aliran darah dan
meningkatkan kerja ventrikel kiri, juga mengakibatkan
ketidakefisienan baroreseptor (tertanam pada dinding aorta,
arteri pulmonalis, sinus karotikus).
Kemampuan tubuh untuk mengatur tekanan darah berkurang.
Katub jantung menebal dan menjadi kaku.
Kemampuan jantung memompa darah menurun 1 %
pertahun sesudah berumur 20 tahun. Hal ini
menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
Kehilangan elastisitas pembuluh darah.
Kurangnya efektifitasnya pembuluh darah perifer untuk
oksigenasi, perubahan posisi dari tidur keduduk
( duduk ke berdiri ) bisa menyebabkan tekanan darah
menurun menjadi 65 mmHg ( mengakibatkan pusing
mendadak ).
4) Tekanan darah meningkat akibat meningkatnya
resistensi pembuluh darah perifer (normal ± 170/95
mmHg ).
H. Paru-paru

Elastisitas jaringan paru dan dinding dada


berkurang,kekuatan kontraksi otot pernapasan
menurun sehingga konsumsi oksigen akan menurun
pada lansia.
Perubahan ini berujung pada penurunan fungsi paru.
 Otot pernafasan kaku dan kehilangan kekuatan,
sehingga volume udara inspirasi berkurang, sehingga
pernafasan cepat dan dangkal.
Penurunan aktivitas silia menyebabkan penurunan
reaksi batuk sehingga potensial terjadi penumpukan
sekret.
Penurunan aktivitas paru ( mengembang &
mengempisnya ) sehingga jumlah udara pernafasan
yang masuk keparu mengalami penurunan, kalau pada
pernafasan yang tenang kira kira 500 ml.
Alveoli semakin melebar dan jumlahnya berkurang
( luas permukaan normal 50m²), Ù menyebabkan
terganggunya prose difusi.
Penurunan oksigen (O2) Arteri menjadi 75 mmHg
menggangu prose oksigenasi dari hemoglobin,
sehingga O2 tidak terangkut semua kejaringan.
CO2 pada arteri tidak berganti sehingga komposisi O2
dalam arteri juga menurun yang lama kelamaan
menjadi racun pada tubuh sendiri.
kemampuan batuk berkurang, sehingga pengeluaran
sekret & corpus alium dari saluran nafas berkurang
sehingga potensial terjadinya obstruksi.
I. Kelenjar endokrin

Terjadi perubahan dalam kecepatan dan jumlah


sekresi,respon terhadap stimulasi serta struktur
kelenjar endokrin.
Pada usia diatas 60 tahun terjadi penurunan sekresi
testosteron, estrogen, dan progesteron
Produksi hampir semua hormon menurun.
Fungsi paratiroid dan sekesinya tak berubah.
Pituitary, Pertumbuhan hormon ada tetapi lebih
rendah dan hanya ada di pembuluh darah dan
berkurangnya produksi dari ACTH, TSH, FSH dan LH.
Menurunnya aktivitas tiriod : BMR turun dan
menurunnya daya pertukaran zat.
Menurunnya produksi aldosteron.
Menurunnya sekresi hormon bonads : progesteron,
estrogen, testosteron.
Defisiensi hormonall dapat menyebabkan
hipotirodism, depresi dari sumsum tulang serta
kurang mampu dalam mengatasi tekanan jiwa (stess).
J. Kulit dan rambut
Kulit berubah menjadi tipis,kering,keriput dan tidak
elastis lagi.Rambut rontok dan berwarna putih,kering
dan tidak mengkilat.
Kulit keriput akibat kehilangan jaringan lemak.
Kulit kering & kurang elastis karena menurunnya
cairan dan hilangnya jaringan adiposa
Kelenjar kelenjar keringat mulai tak bekerja dengan
baik, sehingga tidak begitu tahan terhadap panas
dengan temperatur yang tinggi.
Kulit pucat dan terdapat bintik bintik hitam akibat
menurunnya aliran darah dan menurunnya sel sel
yang meproduksi pigmen.
Menurunnya aliran darah dalam kulit juga
menyebabkan penyembuhan luka luka kurang baik.
Kuku pada jari tangan dan kaki menjadi tebal dan
rapuh.
Pertumbuhan rambut berhenti, rambut menipis dan
botak serta warna rambut kelabu.
Pada wanita > 60 tahun rambut wajah meningkat
kadang kadang menurun.
Temperatur tubuh menurun akibat kecepatan
metabolisme yang menurun.
Keterbatasan reflek menggigil dan tidak dapat
memproduksi panas yang banyak rendahnya akitfitas
otot.
K. Fungsi imunologik
Penurunan fungsi imunologik sesuai dengan umur
yang berakibat tingginya kemungkinan terjadinya
infeksi dan keganasan.
Ada kemungkinan jika terjadi peningkatan
pemasukan vitamin dan mineral termasuk zinc, dapat
meniadakan reaksi ini.
L. Sistem persyarafan.

Cepatnya menurunkan hubungan persyarafan.


Lambat dalam merespon dan waktu untuk berfikir.
Mengecilnya syaraf panca indera.
Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran,
mengecilnya syaraf pencium & perasa lebih sensitif
terhadap perubahan suhu dengan rendahnya
ketahanan terhadap dingin.
M. Perubahan sistem reproduksi.

selaput lendir vagina menurun/kering.


menciutnya ovarium dan uterus.
atropi payudara.
testis masih dapat memproduksi meskipun adanya
penurunan secara berangsur berangsur.
dorongan sex menetap sampai usia diatas 70 tahun,
asal kondisi kesehatan baik.
Kegiatan sexual.
Sexualitas adalah kebutuhan dasar manusia dalam manifestasi
kehidupan yang berhubungan dengan alat reproduksi.
Setiap orang mempunyai kebutuhan sexual, disini kita bisa
membedakan dalam tiga sisi :
1) Fisik, secara jasmani sikap sexual akan berfungsi secara
biologis melalui organ kelamin yang berhubungan dengan
proses reproduksi,
2) Rohani : tertuju pada orang lain sebagai manusia, dengan
tujuan utama bukan untuk kebutuhan kepuasan sexualitas
melalui pola pola yang baku seperti binatang dan
3) Sosial : kedekatan dengan suatu keadaan intim dengan
orang lain yang merupakan suatu alat yang apling
diharapkan dalammenjalani sexualitas.
Perubahan-perubahan mental/ psikologis

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental adalah :


Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa.
kesehatan umum
Ttingkat pendidikan
Keturunan (herediter)
Lingkungan
Gangguan saraf panca indra, timbul kebutaan dan ketulian
Gangguan konsep diri akibat kehilangan jabatan
Rangkaian dari kehilangan yaitu kehilangan hubungan
dengan teman dan famili
Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik, perubahan terhadap
gambaran diri dan perubahan konsep diri
Pengaruh proses penuaan pada fungsi psikososial.
perubahan fisik, sosial mengakibatkan timbulnya
penurunan fungsi, kemunduran orientasi,
penglihatan, pendengaran mengakibatkan kurangnya
percaya diri pada fungsi mereka.
Mundurnya daya ingat, penurunan degenerasi sel sel
otak.
Gangguan halusinasi.
Lebih mengambil jarak dalam berinteraksi.
Fungsi psikososial, seperti kemampuan berfikir dan
gambaran diri.
Perubahan Spiritual
Agama atau kepercayaan makin terintegarsi dalam
kehidupannya (Maslow,1970). Lansia makin matur
dalam kehidupan keagamaannya, hal ini terlihat
dalam berpikir dan bertindak dalam sehari-hari.
(Murray dan Zentner,1970)

Anda mungkin juga menyukai