Anda di halaman 1dari 65

PANCASILA DALAM

KONTEKS SEJARAH
PERJUANGAN BANGSA
INDONESIA
KELOMPOK 2

ANGGOTA KELOMPOK:

 Ragiel Nandasyah

 Listiya Aulia Rahmah


 Eka Priyaningsih
 Sabila Novarina

 Hilmi Muyassar
 Ferri Fernando
 Ummi Fadhilah
PENGANTAR
Pancasila sebagai dasar negara RI sebelum disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI,
nilai-nilainya telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum bangsa
Indonesia mendirikan negara RI. Nilai-nilai tersebut berupa adat-istiadat, kebudayaan serta nilai-
nilai relegius. Nilai-nilai tersebut telah melekat dan teramalkan oleh masyarakat ketika itu dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itulah maka Kausa Materialis dari Pancasila itu pada dasarnya
adalah Bangsa Indonesia itu sendiri.
Nilai-nilai tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan secara formal oleh para pendiri negara
untuk dijadikan sebagai dasar filsafat negara Indonesia. Dan proses perumusan materi Pancasila
secara formal tersebut dilakukan melalui proses: berbagai sidang, mulai sidang BPUPKI pertama,
Sidang Panitia “9”, sidang BPUPKI kedua, yang diakhiri dengan disyahkannya Pancasila secara
yuridis sebagai dasar Filsafat negara Republik Indonesia.
Oleh sebab itu untuk memahami Pancasila secara lengkap alam kaitannya dengan jati diri
bangsa Indonesia, mutlak diperlukan pemahaman sejarah perjuangan dari bangsa Indonesia,
diperlukan adanya pemahaman tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam membentuk
suatu negara yang didasari atas asas hidup bersama demi kesejahteraan hidup bersama yaitu
negara yang berdasarkan Pancasila.
Nilai-nilai essensial yang terkandung dalam Pancasila yaitu: Ketuhanan, Kemanusiaan,
Persatuan, Kerakyatan serta Keadilan, yang secara nyata dan objektif telah dimiliki oleh bangsa
Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum negara RI ini terbentuk.
Proses terbentuknya negara dan bangsa Indonesia melalui suatu proses sejarah yang cukup
panjang, yaitu sejak zaman batu, serta sejak timbulnya kerajaan-kerajaan pada abad ke IV dan ke
V. Dan dasar-dasar kebangsaan Indonesia telah mulai tampak pada abad ke VII, yaitu ketika
timbulnya kerajaan Sriwijaya di Palembang di bawah Wangsa Syailendera, dan kerajaan
Airlangga dan Majapahit di Jawa Timur, serta kerajaan-kerajaan lainnya.
Dasar-dasar pembentukan nasionalisme modern dirintis oleh para pejuang kemerdekaan bangsa
Indonesia, yang antara lain dilakukan oleh tokoh-tokoh pejuang pada kebangkitan nasional pada
tahun 1908, yang kemudian dicetuskan pada sumpah pemuda pada tahun 1928. Dan akhirnya
titik kulminasi sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mendirikan bangsa Indonesia baru
tercapai dengan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Untuk memberikan gambaran bagaimana Pancasila dalam konteksnya dengan sejarah
perjuangan bangsa dapat di jelaskan secara singkat jalannya sejarah tersebut sebagai berikut:
ZAMAN KUTAI
Kerajaan Kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia. Kerajaan ini terketak di sungai Mahakam,
Kalimantan Timur. Pada tahun 400 M, masyarakat Kutai membuka zaman sejarah Indonesia
untuk pertama kalinya menampilkan nilai-nilai sosial, politik, dan ketuhanan dalam bentuk
kerajaan, kenduri, serta sedekah kepada para Brahmana. Hal tersebut terbukti dengan
ditemukannya 7 Yupa (tiang batu) yang memiliki arti bahwa saat itu, Raja Mulawarman
mengadakan kenduri dan memberi sedekah pada para Brahmana dan para Brahmana membangun
Yupa tersebut sebagai tanda terima kasih kepada Raja yang dermawan(Bambang
Sumadjo,dkk.;1977:33-32).
Bentuk kerajaan agama sebagai tali pengikat kewibaawaan ini tampak dalam kerajaan-kerajaan
yang muncul kemudian di Jawa dan Sumatra. Dalam zaman kuno (400-1500) terdapat dua
kerajaan yang berhasil mencapai integrasi dan wilayah yang meliputi hampir separuh Indonesia
dan seluruh wilayah Indonesia sekarang, yaitu Kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan Kerajaan
Majapahit yang berkusa di Jawa.
ZAMAN SRIWIJAYA
1. Pada abad ke VII berdirilah 2. Kerajaan Sriwijaya menguasai
kerajaan Sriwijaya yang terletak Selat Sunda dan Selat
di Sungai Musi, Palembang Malaka, daratan dan lautan
Sumatera Selatan di bawah Sunda, Jawa Barat sampai
kekuasaan Wangsa Syailendra. Srilangka, Semenanjung
Kerajaan berbahasa Melayu Kuno Malaya dan kepulauan di
yang menggunakan huruf pallawa sekitarnya. Sriwijaya
tersebut dikenal sebagai kerajaan menguasai pedalaman
maritime yang mengandalkan Sumatera, pelabuhan di
jalur perhubungan laut. Sumatera Timur dan Selat
Malaka. Sistem perdagangan
telah diatur dengan baik,
3. Sistem pemerintahannya sudah terdapat dimana pemerintah melalui
pegawai pengurus pajak, harta benda pegawai raja membentuk
kerajaan, dan rohaniawan yang menjadi suatu badan yang dapat
pengawas teknis pembangunan gedung- mengumpulkan hasil
gedung dan patung-patung suci, sehingga kerajinan rakyat sehingga
saat itu kerajaan dapat menjalankan rakyat mengalami
sistem negaranya dengan nilai-nilai kemudahan dalam
ketuhanan. pemasarannya.
Dari perkembangan Sriwijaya yang Moehammad Yamin sebut
sebagai ‘Negara Pertama’ dengan dasar kedatuan, dapat
ditemukan nilai-nilai Pancasila material yang masih saling
berkaitan satu sama lain, diantaranya yaitu :

 Nilai persatuan yang tidak terpisahkan dengan nilai ketuhanan


yang tampak pada raja sebagai pusat kekuasaan dengan kekuatan
religius berusaha mempertahankan wibawanya terhadap para
datu.
 Nilai-nilai kemasyarakatan dan ekonomi yang terjalin satu sama
lain dengan nilai tradisionalisme dalam bentuk hubungan dagang
yang terentang dari pedalaman sampai ke negeri seberang lautan
lewat pelabuhan kerajaan dan selat Malaka yang diamankan oleh
para nomad laut yang menjadi bagian dari birokrasi
pemerintahan Sriwijaya.
Selain itu, nilai-nilai budaya bangsa semasa Kerajaan
Sriwijaya pada hakikatnya telah menunjukkan nilai-
nilai Pancasila, yaitu sebagai berikut :

1. Nilai sila pertama, terwujud dengan adanya umat agama Budha dan
Hindu hidup berdampingan secara damai. Pada kerajaan Sriwijaya
terdapat pusat kegiatan pembinaan dan pengembangan agama
Budha.
2. Nilai sila kedua, terjalinnya hubungan antara Sriwijaya dan India
(Dinasti Harsha). Pengiriman para pelajar untuk belajar di India. Telah
tumbuh nilai-nilai politik luar negeri yang bebas dan aktif.
3. Nilai sila ketiga, sebagai negara maritime, Sriwijaya telah menerapkan
konsep negara kepulauan sesuai dengan konsepsi wawasan nusantara.
4. Nilai sila keempat, Sriwijaya telah memiliki kedaulatan yang sangat
luas, meliputi Siam (Indonesia sekarang), dan Semenanjung Melayu.
5. Nilai sila kelima, Sriwijaya menjadi pusat pelayanan dan perdagangan,
sehingga kehidupan rakyatnya sangat makmur.
Dokumen tertulis yang membuktikan terdapatnya unsur-
unsur menjiwai bangsa Indonesia, atau nilai pancasila
yang dihayati serta dilaksanakan pada zaman Sriwijaya,
yaitu :

 Prasasti-prasasti di Talang Batu

 Kedudukan Bukit

 Karang Brahi

 Talang Tuo

 Kota Kapur
ZAMAN KERAJAAN-KERAJAAN SEBELUM
MAJAPAHIT

Sebelum kerajaan Majapahit berdiri


sebagai suatu kerajaan yang
memancangkan nilai-nilai
nasionalisme, telah muncul Kerajaan
di Jawa Tengah dan Jawa Timur
secara silih berganti.
1. Kerajaan Kalingga pad
ga a abad ke VII, Sanjaya
abad ke VIII, yang ya
ya ikut membantu
membangun candi Kalas
ala an untuk Dewa Tara
dan sebuah wihara un
tuk pendeta Budha.
Didirikan di Jawa Teng
ah bersama dengan
dinasti Syaile
ilendra abad ke VII dan IX. Refle
ksi
cak budaya dari Jawa Tengah efl
punca
periode ke dalam
ra
ke jaan-kerajaan tersebut ad
dibangunnya ca alah
candi Borobudur dan candi
Prambanan.
2. Selain kerajaan di Jawa Tengah, di Jawa Timur
munculah kerajaan Isana pada abad ke IX,
Darmawangsa abad ke X, dan kerajaan
Airlangga abad ke XI. Agama yang diakui oleh
kerajaan adalah Budha, Wisnu, dan Syiwa yang
hidup berdampingan secara damai. Raja
Airlangga memiliki sikap toleransi dalam
beragama dengan mengadakan hubungan
dagang dan bekerjasama dengan Benggala,
Chola,dan Champa serta perhatiannya pada
kesejahteraan pertanian bagi rakyat dengan
membangun tanggul & waduk. Hal ini
menunjukan adanya nilai-nilai pancasila,
terutama sila Kemanusiaan.
KERAJAAN
MAJAPAHIT
Pada Kerajaan Majapahit

Pusat Kerajaan
Majapahit ada di
Jawa (Jawa
Timur).
Bercorak Hindu-
Buddha.

Pada tahun 1293 berdirilah kerajaan Majapahit di bawah pemerintahan raja Hayam Wuruk dengan Majapahit
Gajah Mada yang dibantu oleh Laksamana Nala, ketika itu kekuasaan Majapahit membentang dari semenanjung
melayu hingga Irian Barat melalui Kalimantan Utara. Pada saat itu, Mpu Prapanca menulis kitab
Negarakertagama yang didalamnya terdapat istilah Pancasila, dan Mpu tantular menulis buku Sutasoma dan
didalamnya terdapat selokan persatuan nasional, yaitu Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua
(walaupun berbeda namun satu jua).
Dari selokan ini, terlihat bahwa Kerajaan
Majapahit paham demokrasi, pada sila pertama
dengan mengakui adanya toleransi dan adanya
perbedaan antar agama Budha, Hindu dan Islam
(Kerajaan Samudera Pasai, Aceh). Kerajaan
Majapahit ini memiliki cita-cita untuk
mempersatukan seluruh nusantara raya, terdapat pada
sila ketiga dengan bersumpah (Sumpah Palapa)
“Saya tidak akan makan buah palapa (kelapa) jikalau
belum seluruh nusantara bertakluk di bawah
kekuasaan Negara, jikalau Gurun, Seram, Tanjung,
Haru, Pahang, Dempo, Bali, Sunda, Palembang, dan
Tumasik belum dikalahkan”.

Pada sila kelima, terwujud dengan berdirinya


Pada sila kedua, Kerajaan Majapahit mempunyai nilai kerajaan selama beberapa abad yang ditopang
hubungan bertetangga dengan baik dan nilai musyawarah dengan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
mufakat yang dilakukan oleh sistem pemerintahannya.
Istilah Pancasila berasal Panca artinya 5 dan sila
dari bahasa Sansekerta adalah dasar, asas, atau
yang terdiri dari dua kata, prinsip.
yaitu Panca Sila. Sehingga Pancasila memiliki
arti 5 dasar, 5 asas, atau 5
prinsip.

Bukti-bukti lain yang menunjukkan bahwa nilai-


nilai Pancasila sudah ada pada zaman Kerajaan
Majapahit adalah: pada sila keempat, pemeluk
agama Hindu dan Budha yang pada waktu itu Pancasila yang terdapat dalam buku
hidup rukun dan damai, dalam tata pemerintahan Sutasoma memiliki 5 nilai :
Kerajaan Majapahit ada semacam penasihat raja Tidak boleh melakukan kekerasan,
yang bertugas membantu raja untuk memutuskan mencuri, berjiwa dengki, berbohong,
masalah bersama, dan kesejahteraan rakyat mabuk dan minuman keras.
Majapahit sebagai perwujudan keadilan sosial.
ZAMAN
PENJAJAHAN
Pada Zaman Penjajahan

Ketika itu, setelah Majapahit runtuh maka berkembanglah agama dan kerajaan Islam seperti Demak dan bangsa-
bangsa Eropa yang ingin mencari rerempahan. Portugis dan Belanda pada awalnya datang ke Indonesia hanya untuk
berdagang dan kemudian berubah menjadi praktek penjajahan.

Pada akhir abad ke 16 bangsa 1. Menghilangkan persaingan


Belanda datang ke Indonesia yang akan merugikan para
dengan mendirikan suatu pedagang.
perkumpulan dagang yang 2. Menyatukan tenaga untuk
bernama VOC, dan bertujuan menghadapi saingan dari
untuk : >> bangsa Portugis dan
pedagang lainnya di
Nusantara.
3. Mencari keuntungan untuk
membiayai perang
Spanyol.
Penghisapan makin memuncak ketika
Belanda melakukan sistem ekonomi Tanam Praktek VOC penuh dengan paksaan sehingga
Paksa (1830-1870). mendapatkan perlawanan dari rakyat dan
kerajaan. Tindakannya bukan lagi menjadi
pedagang, tetapi sudah menjadi penjajah.
Belanda menjajah selama 3 setengah abad yang
membuat rakyat sengsara.

Penjajah Belanda membuat kedaulatan negara


hilang, persatuan dihancurkan, kemakmuran
lenyap, dan wilayah diinjak-injak oleh
penjajah. Semua yang telah dicapai oleh
bangsa Indonesia pada masa kerajaan
Sriwijaya dan Majapahit menjadi lenyap.
Penjajahan Eropa yang memusna
Dimana-mana terjadi pemberontakan dan
1. Dengan devide et empera
perlawanan dari seluruh penjuru
(politik adu domba)
nusantara, yang memiliki tujuan mengusir
2. Monopoli
penjajah.
3. Benteng Stelsel (Penyempitan
Dan untuk melenggengkan kekuatan juga
gerak)
kekuasannya, Belanda menggunakan
4. Kultur Stelsel (Tanam paksa).
strategi, antara lain : >

devide et impera yang memecah belah


Hak-hak khusus yang diberikan kepada VOC:
bangsa menjadi kepingan-kepingan
kekuasaan yang berupa kerajaan-kerajaan
kecil, yang terisolasi satu dengan yang
lain.

1. Hak mengadakan perjanjian dengan raja atau


penguasa setempat atas nama pemerintahan
Belanda.

2. Hak membentuk pasukan militer, mendirikan


benteng, dan mengumumkan perang.

c c
• Tujuan dagang selalu diikuti dengan kekuasaan politik.
~ penguasaan daerah-daerah (Maluku, Jayakarta, Malaka,
Mataram, Makasar, Banten dll) dan sebagainya.
• Pada abad XVII, kompeni telah memperluas daerah
kekuasaannya sampai ke daerah yang vital artinya bagi dunia
perniagaan dan politik Indonesia pada waktu itu.

Pada permulaan abad XIX


penjajah Belanda mengubah
sistem kolonialismenya dari
VOC menjadi badan
pemerintahan resmi yakni
pemerintahan Hindia Belanda.
Inggris sempat berkuasa, namun
tidak lama kemudian Belanda
menguasai lagi.
~Penjajah Belanda membuat kedaulatan negara hilang,
persatuan dihancurkan, kemakmuran lenyap, dan wilayah
diinjak-injak oleh penjajah. Semua yang telah dicapai oleh
bangsa Indonesia pada masa kerajaan Sriwijaya dan
Majapahit menjadi lenyap.~
KEBANGKITAN NASIONAL

Kebangkitan Nasional Indonesia adalah


periode pada paruh pertama abad ke-20,
di mana rakyat Indonesia mulai
menumbuhkan rasa kesadaran nasional
sebagai "orang Indonesia". Masa ini
ditandai dengan dua peristiwa penting
yaitu berdirinya Boedi Oetomo 
(20 Mei 1908) dan ikrar
 Sumpah Pemuda
 Penandatangan Hari
 (28 Oktober 1928).[1] Masa ini Kebangkitan Nasional 1948.
merupakan salah satu dampak politik etis
 yang mulai diperjuangkan sejak masa 
Multatuli.
TOKOH – TOKOH YANG MEMPELOPORI
KEBANGKITAN NASIONAL

Soetomo (EBI: Sutomo)

Dr. Tjipto Mangunkusumo (EBI: Cipto Mangunkusumo)

Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (EBI: Suwardi Suryaningrat,


sejak 1922 menjadi Ki Hajar Dewantara)

Dr. Douwes Dekker
FAKTOR PENDORONG

 Secara garis besar, faktor pendorong


 Sedangkan faktor eksternal, yakni:
kebangkitan nasional terbagi 1. Timbulnya paham-paham baru di
menjadi dua, yaitu faktor eksternal Eropa dan Amerika. Paham-paham
dan internal. Faktor internal, yakni [2] baru tersebut seperti nasionalisme, 
: liberalisme, dan sosialisme.
1. Penderitaan rakyat yang 2. Munculnya gerakan Turki Muda, 
berkepanjangan akibat penjajahan. Kongres Nasional India, dan 
2. Kenangan kejayaan masa lalu, Gandhisme. Gerakan-gerakan ini
seperti pada masa Kerajaan muncul karena kebangkitan
Sriwijaya atau Majapahit. nasional di Asia pada masa itu.
3. Munculnya kaum intelektual yang 3. Kemenangan Jepang atas Rusia
menjadi pemimpin gerakan. pada perang Jepang-Rusia yang
menyadarkan negara-negara di
Asia untuk melawan negara barat.
ASAL USUL
 Berdirinya Budi Utomo (BO) pada 20 Mei 1908 dinilai sebagai awal
gerakan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Tanggal berdirinya BO
diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Namun, penetapan waktu
tersebut masih mengundang diskusi yang bersifat polemis.[3][4] Dasar
pemilihan BO sebagai pelopor kebangkitan nasional dipertanyakan
lantaran keanggotaan BO masih sebatas etnis dan teritorial Jawa.
Kebangkitan nasional dianggap lebih terwakili oleh Sarekat islam, yang
mempunyai anggota di seluruh Hindia.[5][6]
 Pada tahun 1912, Douwes Dekker bersama Cipto Mangunkusumo dan 
Suwandi Suryaningrat mendirikan Indische Partij (Partai Hindia).[7] Pada
tahun itu juga, Sarekat Dagang Islam yang didirikan Haji Samanhudi
 bertransformasi dari koperasi pedagang batik menjadi organisasi politik.
[8] Selain itu, KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah, orang

yang bersifat sosial dan bergerak di bidang pendidikan.


JAMAN PENJAJAHAN JEPANG
 Secara resmi Jepang telah menguasai Indonesia sejak 8 Maret 1942 ketika
Panglima Tertinggi Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat di Kalijati,
Bandung. Jepang berhasil menduduki Hindia-Belanda dengan tujuan untuk
menguasai sumber-sumber alam, terutama minyak bumi, guna mendukung potensi
perang Jepang serta mendukung industrinya. Jawa dijadikan sebagai pusat
penyediaan seluruh operasi militer di Asia Tenggara, dan Sumatera menjadi sumber
minyak utama.
Jepang tanpa banyak menemui perlawanan berhasil menduduki Indonesia.
Bahkan, bangsa  Indonesia menyambut kedatangan bala tentara Jepang dengan
perasaan senang dan gembira karena berpikir Jepang telah membebaskan bangsa
Indonesia dari belenggu penjajahan kolonial Belanda.
 Pada awal pergerakannya, pemerintah militer Jepang bersikap baik terhadap bangsa
Indonesia dengan mengaku sebagai saudara tua bangsa Indonesia. Tetapi akhirnya sikap
baik itu berubah setelah sekian waktu Jepang menduduki Indonesia. Apa yang ditetapkan
pemerintah Jepang seolah mendukung kemerdekaan Indonesia. Padahal sebenarnya Jepang
berlaku demikian demi kepentingan pemerintahannya yang pada saat itu sedang menghadapi
perang. Apalagi setelah Jepang mengetahui harapan yang besar dari Indonesia untuk
mencapai kemerdekaan, mereka mulai menciptakan propaganda-propaganda untuk menaruh
kepercayaan pada hati bangsa Indonesia. Jepang pun terlihat seolah-olah memihak pada
kepentingan bangsa Indonesia.

Untuk memengaruhi masyarakat Indonesia, agar mau membantu Jepang maka
Jepang melakukan berbagai cara antara lain sebagai berikut:
1) Bendera Merah Putih diizinkan berkibar.
2) Lagu Indonesia Raya diizinkan untuk dinyanyikan.
3) Bahasa Indonesia diizinkan digunakan sebagai bahasa pengantar.
4) Mendirikan berbagai organisasi.
 Selain upaya-upaya berlaku manis, Jepang juga membentuk organisasi yang
akan memperkuat keyakinan Indonesia bahwa Jepang berada di pihaknya.
Organisasi-organisasi tersebut antara lain:
1) Gerakan Tiga A, merupakan organisasi pertama yang didirikan Jepang
pada 29 April 1942 yang dipimpin oleh Mr. Syamsuddin.
2) Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) atau Majelis Syura Muslimin
Indonesia (Masyumi) dibentuk pada 22 November 1943, dibawah
pimpinan K.H Hasyim Asy’ari, menjadi organisasi Islam yang didirikan
oleh Jepang.
3) Putera (Pusat Tenaga Rakyat), didirikan pada 1 Maret 1942. Organisasi ini
dipimpin oleh empat serangkai, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta,
Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur.
4) Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa), didirikan pada 8 Januari 1944.
Organisasi ini dipimpin oleh pejabat-pejabat Jepang.
 Propoganda terkenal yang diusung Jepang adalah gerakan tiga A. Propoganda gerakan tiga
A tersebut yaitu:
1. Jepang pelindung Asia
2. Jepang pemimpin Asia
3. Jepang cahaya Asia
 Pada awal gerakan tiga A dikenalkan kepada masyarakat Indonesia, terlihat bahwa
pemerintah Jepang menjanjikan kemerdekaan bagi Indonesia. Tetapi gerakan Tiga A hanya
bertahan sementara. Penyebabnya adalah kurangnya simpati masyarakat Indonesia
terhadap gerakan itu. Sebagai gantinya, pemerintah Jepang menawarkan kerja sama yang
menarik, yaitu membebaskan pemimpin-pemimpin Indonesia yang ditahan Belanda,
seperti Ir. Soekarno, Drs. Moch. Hatta, Sutan Syahrir dan lain-lain.
 Pengalaman dari penjajahan Jepang di Indonesia sangat beragam, tergantung di mana
penduduk itu tinggal dan bagaimana status sosial orang tersebut. Jika tinggal di daerah
yang berkepentingan dalam perang, akan mendapat siksaan, yang wanita akan dijadikan
budak seks, penahanan liar atau sembarangan, memberikan hukuman mati, hingga
kejahatan perang lainnya. Orang Belanda dan campuran Indonesia-Belanda adalah sasaran
utama dalam penguasaan Jepang
 Sebagai negara imperialis baru, Jepang membutuhkan bahan-bahan mentah untuk
memenuhi kebutuhan industrinya dan pasar bagi barang-barang industrinya. Mereka dapat
memenuhi industri dengan mengolah tanah atau daerah jajahan itu. Demikianlah jelasnya
tujuan kedatangan bala tentara Jepang ke Indonesia. Mereka ingin menanamkan
kekuasaannya, dengan kata lain untuk menjajah Indonesia.

 Jepang semakin jelas menjajah Indonesia setelah sumber-sumber ekonomi
dikontrol secara ketat oleh pasukan Jepang. Pengontrolan ini dilakukan untuk
kepentingan perang dan kemajuan industri Jepang. Cara-cara yang mereka
lakukan adalah:
 Mengadakan romusha. Tidak sedikit para pemuda yang ditangkap dan dijadikan
romusha. Romusha adalah tenaga kerja paksa yang diambil dari para pemuda dan
petani untuk bekerja paksa pada proyek-proyek yang dikembangkan pemerintah
pendudukan Jepang. Banyak rakyat kita yang meninggal ketika menjalankan
romusha, karena umumnya mereka menderita kelaparan dan berbagai penyakit.
 Para petani diawasi secara ketat dan hasil-hasil pertanian harus diserahkan kepada
pemerintah Balatentara Jepang.
 Hewan peliharaan penduduk dirampas secara paksa untuk dipotong guna
memenuhi kebutuhan konsumsi perang.
 Selain itu, Jepang memberlakukan sistem kerja paksa atau romusha untuk
membangun jalan, jembatan, dan lapangan udara. Mereka tidak hanya
dipekerjakan di dalam negeri tetapi juga dikirim ke Malaysia, Vietnam, Myanmar,
dan Thailand. Mereka bekerja tanpa upah dan tanpa makanan yang cukup.
Meskipun Jepang hanya berkuasa selama tiga setengah tahun di Indonesia, namun
beban penderitaan yang dirasakan penduduk Indonesia seperti dijajah ratusan
tahun.
Sejarah Perumusan Pancasila
 Pembentukan BPUPKI
Jepang memberi janji kepada Indonesia bahwa
akan diberi merdeka pada tanggl 24 Agustus 1945,
sehingga untuk mewujudkan janji tersebut
berdirilah BPUPKI (Dokuritsu Zyunbii Tioosakai).
Badan ini beranggota 60 orang, diketuai dr.
Radjiman Wedjodiningrat, dan wakil ketua Raden
Panji Soeroso serta Ichubangasa (Jepang).
A. Sidang Pertama BPUPKI (29 Mei-1 Juni 1945)
Agenda sidang dalam pertemuan ini adalah
membicarakan tentang landasan-landasan
bernegara, atau dasar-dasar Indonesia merdeka.
Dalam kesempatan ini:
 Moh. Yamin (29 Mei 1945) mengusulkan dasar
Indonesia merdeka, yaitu:
- Peri kebangsaan;
- Peri Kemanusiaan;
- Peri Ketuhanan;
- Peri kerakyatan;
- Kesejahteraan rakyat.
 Mr. Soepomo (31 Mei 1945) memaparkan 3
teori, yaitu
- Negara individualistik, atau negara yang disusun
atas dasar kontrak sosial dari warganya dengan
mengutamakan kepentingan individu sebagaimana
diajarkan oleh Thomas Hobbes, John Locke, Jean
Jacques Rousseau, Hebert Spencer, dan H.J Laski.
- Negara golongan (class theori) yang diajarkan Marx,
Engels, dan Lenin.
- Negara Integralistik, yaitu negara tidak boleh
memihak pada salah satu golongan, tetapi berdiri di
atas semua kepentingan (Spinoza, Adam Muller, dan
Hegel).
Dalam hal ini Soepomo menolak negara individualistik
dan negara golongan, namun mengusulkan negara
integralistik (negara persatuan), yaitu negara satu
untuk semua orang.
 Ir. Soekarno (1 Juni 1945) mengusulkan bahwa
dasar Indonesia yang dimaksud adalah philosophishe
gronslag (filsafat, fundamen, dan pikiran yang
sedalam-dalamnya yang di atasnya didirikan gedung
Indonesia merdeka). Dasar yang diusulkan yaitu:
- Kebangsaan atau Nasionalisme;
- Kemanusiaan (internasionalisme);
- Musyawarah, mufakat, perwakilan;
- Kesejahteraan sosial;
- Ketuhanan yang berkebudayaan.
Kelima prinsip tersebut diberi nama Pancasila.
Menurut Soekarno, jika yang lima tidak
disetujui, dapat diperas menjadi Trisila (Sosio
Nasionalisme, Sosio Demokratis, dan Ketuhanan).
Selanjutnya, jika yang tiga juga tidak disenangi,
dapat diperas menjadi Ekasila, yaitu Gotong-
royong, dan inilah dasar asli bangsa Indonesia.
 Pada tanggal 1 Juni 1945 juga dibentuk
panitia Kecil yang beranggotakan 8 orang.
- Anggota 8 meliputi: Ir. Soekarno, Drs.
Moh.
Hatta, Sutardjo, A. Wachid Hasyim, Ki Bagus
Hadikusumo, Oto Iskandardinata, Moh.
Yamin, dan Mr. A.A. Maramis.
- Tugas panitia 8 ini adalah menampung dan
mengidentifikasi usulan anggota BPUPKI.
- Berdasarkan usulan yang masuk
diketahui, ada perbedaan usulan tentang
dasar negara. Golongan Islam menghendaki
negara berdasar syariat Islam, sedang
golongan nasionalis menghendaki negara
tidak berdasarkan hukum agama tertentu.
 Untuk mengatasi perbedaan ini, dibentuklah Panitia Kecil 9
orang, yang anggotanya berasal dari golongan Islam dan
golongan Nasionalis, yaitu : Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta,
Mr. Moh. Yamin, Mr. A.A. Maramis, Ahmad Soebardjo,
Abikusno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakkir, A. Wachid
Hasyim, dan H. Agus Salim.
 Panitia Sembilan bersidang tanggal 22 Juni 1945,
menghasilkan kesepakatan dasar negara yang tertuang dalam
alinea keempat rancangan Preambule, yaitu “Ketuhanan,
dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya; Kemanusiaan yang adil dan beradab; Persatuan
Indonesia; Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan; dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Isi
selengkapnya kesepakatan itu disebut Rancangan Preambule
Hukum Dasar. Mr. Moh. Yamin mempopulerkan kesepakatan
tersebut dengan nama “Piagam Jakarta”.
B. Sidang BPUPKI Kedua (10-16 Juli)
1945, menghasilkan:
1. Dasar negara yang disepakati, yaitu Pancasila seperti
dalam Piagam Jakarta.
2. Bentuk negara republik (hasil kesepakatan dari 55
suara dari 64 yang hadir).
3. Wilayah Indonesia disepakati meliputi wilayah Hindia
Belanda + Timor Timur + Malaka (39 suara).
4. Dibentuk tiga panitia kecil:
a. Panitia Perancang UUD, diketuai Ir. Soekarno.
b. Panitia Ekonomi dan Keuangan, diketuai Moh.
Hatta.
c. Panitia Pembela Tanah Air, diketuai Abikusno
Tjokrosoejoso.
Proklamasi
Kemerdekaan
Dan
Sidang PPKI
Proklamasi Kemerdekaan
17 Agustus 1945
Beberapa hari menjelang proklamasi terjadi peristiwa Rengasdengklok yang
ditandai menyerahnya Jepang kepada Sekutu.Jepang lumpuh karena hantaman
bom atom pada 9 Agustus 1945 di Kota Nagasaki.
Mereka menyerah kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945. Awalnya, kemerdekaan
Indonesia akan dihadiahkan oleh Jepang dengan dibentuknya Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Untuk keperluan membentuk panitia persiapan kemerdekaan pada tanggal 8


Agustus Ir. Soekarno , drs. Moh. Hatta dan Dr. Radjiman diberangkatkan ke
Saigon atas panggilan Jendral Besar Terauchi.

Pada tanggal 9 Agustus Jendral Terauchi memberikan 3 cap kepadanya.


3 Cap Jendral Terauchi

1. Soekarno diangkat sebagai Ketua Panitia Persiapan


Kemerdekaan, Moh. Hatta sebagai wakil ketua, Radjiman
sebagai Anggota.

2.
Panitia persiapan boleh mulai bekerja pada tanggal 9 Agustus
itu.
Wednesday
Lesson 3: The title goes here

3.
Cepat atau tidaknya pekerjaan Panitia diserahkan sepenuhnya
kepada panitia. Thursday
Lesson 4: The title goes here

Panitia Persiapan Kemerdekaan beranggotakan 21 orang


termasuk ketua dan wakil
Menyerahnya Jepang kepada Sekutu membuat sekelompok orang ingin kemerdekaan Indonesia disegerakan tanpa
menunggu keputusan Jepang.

Hal itu menimbulkan perbedaan pendapat antara golongan tua dengan golongan muda yang terdiri atas beberapa
perkumpulan. Golongan muda ingin kemerdekaan segera diproklamasikan. Sebaliknya, golongan tua tidak sepakat karena
tidak ingin ada pertumpahan darah, mengingat anggota pasukan Jepang di Indonesia masih banyak.

Hal tersebut berlanjut pada penculikan Soekarno dan Mohammad Hatta oleh sekelompok pemuda. Soekarno-Hatta diculik
pada 16 Agustus 1945 dan dibawa ke Rengasdengklok, sebuah kota kecil dekat Karawang.
Soekarno didesak para pemuda. Namun, Soekarno tetap berpegang teguh untuk melaksanakan rencana proklamasi pada 17
Agustus 1945.

Sementara itu, di Jakarta, Achmad Soebardjo dari golongan tua dan Wikana dari golongan muda membicarakan
kemerdekaan Indonesia harus dilaksanakan di Jakarta.
Akhirnya, mereka bersepakat Soekarno dan Hatta dijemput untuk kembali ke Jakarta, dengan jaminan proklamasi
kemerdekaan akan diumumkan pada 17 Agustus 1945.

Rombongan Soekarno dan Hatta tiba di Jakarta pada pukul 23.00 WIB, 16 Agustus 1945. Tepatnya di rumah Laksamana
Muda Maeda Tadashi.
Penyusunan Naskah Proklamasi

Dirumah Laksamana Muda Maeda Tadashi telah berkumpul


B.M. Diah, Bakri, Sayuti melik, Iwa Kusumasumantri, Chaerul
Saleh dkk.
Di ruang makan, Soekarno, Mohammad Hatta, dan Achmad
Soebardjo mulai merumuskan teks Proklamasi Kemerdekaan
Mohammad Hatta dan Ahmad Soebardjo menyumbangkan
pikirannya secara lisan.
Kalimat pertama Proklamasi merupakan saran dari Achmad
Soebardjo.
Sedangkan kalimat terakhir disempurnakan oleh Mohammad
Hatta.

Rumah Laksamana Muda Maeda


17 Agustus 1945 TEKS PROKLAMASI

Pukul 04.00 WIB tanggal 17 Agustus 1945,


Soekarno membuka pertemuan dini hari dan
naskah Proklamasi kemudian diketik oleh Sajuti
Melik.
Setelah jadi, Soekarno dan Hatta langsung
menandatangani teks tersebut.

Kemudian pagi harinya pada tanggal 17 Agustus


1945 di Pegangsaan Timur 56 Jakarta, tepat
pada hari Jum’at, jam 10 pagi waktu Indonesia
Barat, Bung Karno dengan didampingi Bung
Hatta membacakan naskah Proklamasi.
FAKTA FAKTA PROKLAMASI

Bendera dari seprai

Fakta menarik bahwa bendera resmi


pertama bagi RI
Warna putih dari kain seprai dan Naskah asli proklamasi
warna kain merah dari tukang soto. ditemukan di tempat sampah

Wartawan bernama B.M Diah menemukan naskah asli di


keranjang sampah di rumah Laksamana Maeda.
Naskah tersebut ditemukan pada 17 Agustus 1945 dini
hari.
Dia memberikan naskah itu kepada Presiden Soeharto
setelah menyimpan naskah tersebut selama 46 tahun 9
bulan 19 hari.
Alasan dibuang di tempat sampah karna naskah tersebut
tidak bias disimpan oleh pemerintah Indonesia.
Sukarno sakit

2 jam sebelum pembacaan teks


Proklamasi pada bulan
proklamasi, Sukarno masih tertidur pulas
di kamarnya di Jalan Pegangsaan Timur Ramadhan
Nomor 56 Jakarta Pusat.
Sukarno ternyata terserang malaria Saat teks proklamasi dibacakan ternyata
tertiana. Suhu badannya saat itu sangat pada hari kedelapan Ramadhan.
tinggi. Dokter pribadi Sukarno datang
dan memberikannya obat untuk
menurunkan panas tubuh Bung Karno.
SIDANG PANITIA
PERSIAPAN
KEMERDEKAAN
INDONESIA
Sehari setelah Proklamasi keesokan
harinya pada tanggal 18 Agustus
1945, PPKI mengadakan sidangnya
yang pertama.
Sidang PPKI diadakan sebanyak 3
kali.
Putusan Sidang Pertama

Pada tanggal 18 Agustus 1945


1. mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945,
2. memilih Soekarno sebagai Presiden dan Mohammad Hatta sebagai
wakil,
3. membentuk komite nasional untuk membantu tugas Presiden
sementara sebelum dibentuknya MPR dan DPR.
Putusan Sidang Kedua

Pada tanggal 19 Agustus 1945


1. pembagian wilayah Indonesia yang terdiri atas 8 provinsi,
2. membentuk Komite Nasional (daerah),
3. menetapkan 12 departemen dengan menterinya yang mengepalai
departemen dan 4 menteri agama.
Putusan Sidang Ketiga

Pada tanggal 22 Agustus 1945


1. pembentukan Komite Nasional,
2. pembentukan Partai Nasional Indonesia,
3. pembentukan Badan Keamanan Rakyat atau
Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Pada 29 Agustus 1945 PPKI dibubarkan
bersamaan dengan pelantikan anggota
Komite Nasional Indonesia Pusat.
MASA SETELAH PROKLAMASI
KEMERDEKAAN
Setelah proklamasi ternyata Indonesia masih dijajah oleh belanda. Yaitu
pemaksaan untuk mengakui pemerintahan Nica
(Netherland Indies Civil Administration).

Untuk Melawan Propaganda Belanda Pada Dunia Internasional,


Maka Pemerintah RI Mengeluarkan Tiga Buah Maklumat.

 Maklumat Wakil Presiden No. X  Maklumat pemerintah


tanggal 16 Oktober 1945 yang tanggal 03 Nopember 1945,
menghentikan kekuasaan luar tentang pembentukan partai
biasa dari Presiden sebelum politik yang sebanyak–
masa waktunya (seharusnya banyaknya oleh rakyat. Hal
berlaku selama enam bulan). ini sebagai akibat dari
Kemudian maklumat tersebut anggapan pada saat itu
memberika kekuasaan tersebut bahwa salah satu ciri
kepada MPR dan DPR yang demokrasi adalah multi
semula dipegang oleh Presiden partaiMaklumat tersebut juga
kepada KNIP. sebagai upaya agar
dunia barat menilai bahwa
negara Proklamasi sebagai
negara Demokratis
 Maklumat pemerintah tanggal 14 Nopember 1945, yang intinya
maklumat ini mengubah sistem kabinet Presidental menjadi kabinet
parlementer berdasarkan asas demokrasi liberal .
PEMBENTUKAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERIKAT
Pada tanggal 27 Desember 19Sebagai hasil dari konprensi meja bundar (KMB) maka
ditanda tangani suatu persetujuan (mantel resolusi) Oleh ratu belanda Yuliana dan wakil
pemerintah RI di Kota Den Hag pada tanggal 27 Desember 1949 yang menghasilkan
Keputusan sebagai berikut:

• Konstitusi RIS menentukan bentuk negara serikat (federal) yaitu 16 Negara pasal (1 dan 2)

• Konstitusi RIS menentukan sifat pemerintah berdasarkan asas demokrasi liberal dimana
mentri-mentri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah terhadap
parlemen (pasal 118 ayat 2).

• Mukadiamah RIS telah menghapuskan sama sekali jiwa dan semangat maupun isi
pembukaan UUD 1945, proklamasi kemerdekaan sebagai naskah Proklamasi yang
terinci.
• Sebelum persetujuan KMB, bangsa Indonesia telah memiliki kedaulatan, oleh karena itu
persetujuan 27 Desember 1949 tersebut bukannya penyerahan kedaulatan melainkan
“pemulihan kedaulatan” atau “pengakuan kedaulatan”.
TERBENTUKNYA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Berdirinya negara RIS dalam Sejarah ketatanegaraan Indonesia adalah


sebagai suatu taktik secara politis untuk tetap konsisten terhadap deklarasi
Proklamasi yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 yaitu negara
persatuan dan kesatuan sebagaimana termuat dalam alinea IV, bahwa
pemerintah negara.......” yang melindungi segenap bangsa Indoneia dan
seluruh tumpah darah negara Indonesia .....” yang berdasarkan kepada
UUD 1945 dan Pancasila. Maka terjadilah gerakan unitaristis secara
spontan dan rakyat untuk membentuk negara kesatuan yaitu
menggabungkan diri dengan Negara Proklamasi RI yang berpusat di
Yogyakarta, walaupun pada saat itu Negara RI yang berpusat di Yogyakarta
itu hanya berstatus sebagai negara bagian RIS saja.
TERBENTUKNYA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Pada suatu ketika negara bagian RIS tinggalah 3 buah negara bagian saja yaitu :

• Negara Bagian RI Proklamasi


• Negara Indonesia Timur
• Negara Sumatera Timur

Akhirnya berdasarkan persetujuan RIS dengan negara RI tanggal


19 Mei 1950, maka seluruh negara bersatu dalam negara kesatuan,
dengan Konstitusi Sementara yang berlaku sejak 17 Agustus 1950.
DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1950

Pada pemilu tahun 1955 dalam kenyataannya tidak dapat memenuhi harapan
dan keinginan masyarakat, bahkan mengakibatkan ketidakstabilan pada
politik, social ,ekonomi, dan hankam. Hal ini disebabkan oleh konstituante
yang seharusnya membuat UUD negara RI ternyata membahas kembali
dasar negara, maka presiden sebagai badan yang harus bertanggung jawab
mengeluarkan dekrit atau pernyataan pada tanggal 5 Juli 1959, yang isinya :

1. Membubarkan kosntituante,
2. Menetapkan kembali UUDS 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950,
3. Di bentuknya MPRS dan DPAS dalam waktu sesingkat-singkatnya,
4. Berdasarkan Dekrit Presiden tersebut maka UUD 1945 berlaku kembali di
negara Republik Indonesia hingga saat ini.
MASA ORDE BARU

‘Orde Baru’, yaitu suatu tatanan masyrakat dan pemerintahan yang


menutut dilaksanakannya Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen. Munculnya orde baru diawali dengan aksi-aksi dari seluruh
masyarakat antara lain : Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia
(KAPPI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Aksi guru
Indonesia (KAGI), dan lainnya. Aksi tersebut menuntut dengar tiga
tuntutan atau yang dikenal dengan ‘Tritura’, adapun isi tritura
tersebut sebagai berikut :

• Pembubaran PKI dan ormas-ormas lainnya


• Pembersihan kabinet dari unsur G30SPKI
• Penurunan harga
PERANAN PANCASILA DALAM ERA REFORMASI

• Pancasila (Paradigma ketatanegaraan)


• Pancasila (Paradigma pembangunan nasional)
• Pancasila (Paradigma ilmu pengetahuan)
• Pancasila (Negara hukum)
PANCASILA (PARADIGMA KETATANEGARAAN)

Pancasila menjadi kerangka pikir atau pola pikir bangsa Indonesia, khususnya
sebagai Dasar Negara. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Ini berarti bahwa setiap gerak langkah bangsa dan negara Indonesia
haru selalu dilandasi oleh sila-sila yang terdapat dalam Pancasila.
PANCASILA (PARADIGMA PEMBANGUNAN NASIONAL)

Bidang kebudayaan, mengandung pengertian Pancasila adalah etos


budaya persatuan, dimana pembangunan kebudayaan menjadi sarana
pengikat persatuan dalam masyarakat yang majemuk.

Oleh karena itu semboyan bhineka Tunggal Ika dan pelaksanaan UUD 1945 yang
menyangkut pembangunan kebudayaan bangsa hendaknya menjadi prioritas, karena
kebudayaan nasional sangat diperlukan sebagai landasan media sosial yang memperkuat
persatuan. Dalam hal ini bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa persatuan.
PANCASILA (PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN ALAM)

Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus senantiasa berorientasi


pada nilai-nilai Pancasila. Sebaliknya Pancasila dituntut terbuka darikritik,
bahkan ia merupakan kesatuan dari perkembangan ilmu yang menjadi tuntutan
peradaban manusia.

Peran Pancasila sebagai paradigma pengembangan ilmu harus sampai pada


penyadaran, bahwa fanatisme kaidah kenetralan keilmuan atau kemandirian
ilmu hanyalah akan menjebak diri seseorang pada masalah-masalah yang
tidak dapat diatasi dengan semata-mata berpegang pada kaidah ilmusendiri,
khususnya mencakup pertimbangan etis, religius, dan nilai budaya yang
bersifat mutlak bagi kehidupan manusia yang berbudaya.
PANCASILA (NEGARA HUKUM)

Setiap perbuatan baik dari warga masyarakat maupun dari pejabat-pejabat harus
berdasarkan hukum, baik yang tertulis maupun tidak tertulis.

Dalam kaitannya pengembangan hukum, Pancasila harus menjadi landasannya.


Artinya hukum yang akan dibentuk tidak dapat dan tidak boleh bertentangan
dengan sila-sila pancasila. Substitansi produk hukumnya tidak bertentangan
dengan Pancasila.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai