Anda di halaman 1dari 44

GAIT ANALYSIS

OLEH :
SUDARYANTO, S.ST, M.Fis
DEFINISI
 Menurut Jacquelin Perry (1996), berjalan adalah usaha
seseorang untuk melangkah ke depan atau perjalanan dari
satu tempat ke tempat lain dengan melibatkan komponen-
komponen fundamental berjalan yakni arkus gerakan
sendi, rangkaian aksi otot, kecepatan tubuh bergerak ke
depan, alignment trunk dan gaya reaksi lantai.
 Menurut Lynn Lippert (1994), berjalan adalah bergerak
atau berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan
menggunakan kaki.
 Menurut Jacquelin Perry (1992), berjalan adalah
rangkaian gerakan tungkai yang berulang untuk meng-
gerakkan tubuh ke depan sementara secara simultan
terjadi pemeliharaan stabilitas saat menumpu.
 Menurut Lynn Lippert (1994), siklus gait adalah aktivitas
yang terjadi antara waktu tumit dari salah satu extremitas
menyentuh lantai dan ketika kaki yang sama menyentuh
lantai lagi.
 Dengan kata lain, siklus gait adalah aktivitas yang terjadi
antara heel strike tungkai kanan dan heel strike tungkai
kanan lagi.
 Menurut Jacquelin Perry (1992), siklus gait adalah suatu
rangkaian dari fungsi kontak salah satu tungkai ke lantai.
 Siklus gait terdiri dari fase menumpu (stance phase) dan
fase mengayun (swing phase).
 Fase menumpu (stance phase) adalah aktivitas yang
terjadi ketika kaki kontak dengan tanah/lantai (Lynn
Lippert ,1994).
 Fase menumpu (stance phase) mulai dari heel strike satu
kaki dan berakhir ketika terangkat dari tanah/lantai, dan
terjadi sekitar 60% dari siklus gait (Lynn Lippert, 1994).
 Stance merupakan istilah yang digunakan untuk men-
desain seluruh periode dimana kaki kontak dengan
tanah/lantai (Jacquelin Perry, 1992).
 Fase mengayun (swing phase) adalah aktivitas yang terjadi
ketika kaki tidak kontak dengan tanah/lantai (Lynn
Lippert ,1994).
 Fase mengayun mulai dari kaki terangkat dari tanah/ lantai
dan berakhir ketika tumit pada kaki yang sama mulai
menyentuh tanah/lantai, dan terjadi sekitar 40% dari siklus
gait (Lynn Lippert ,1994).
 Kata swing menunjukkan pada saat kaki berada di udara
selama tungkai bergerak ke depan. Swing mulai terjadi saat
kaki terangkat dari lantai (toe-off) (Jacquelin Perry, 1992)
STRIDE (LANGKAH)
 Dalam siklus berjalan juga dikenal dengan istilah “stride”,
kadang2 digunakan kata “step” tapi kurang tepat
(Jacquelin Perry, 1992).
 Stride ekuivalen dengan siklus gait  stride berdasar-kan
pada aksi salah satu tungkai (Jacquelin Perry, 1992).
 Panjang stride adalah jarak dari siklus gait, dengan kata
lain adalah jarak antara heel strike dari satu tung-kai dan
heel strike dari selanjutnya.
 Durasi stride adalah interval antara 2 rangkaian dari
kontak awal kaki pada lantai pada tungkai yang sama.
 Step merupakan timing (waktu) antara kedua tungkai
(Jacquelin Perry, 1992).
 Kontak awal dari setiap kaki disebut dengan step (yakni
kaki kiri dan kaki kanan) (Jacquelin Perry, 1992) 
normalnya 15 inchi.
 Dalam setiap stride terdapat 2 step (1 siklus gait)
(Jacquelin Perry, 1992).
 Lebar base normal pada step adalah 2 – 4 inchi.
TUGAS FUNGSIONAL BERJALAN
 Forward Progression (bergerak kedepan)  dibutuhkan 3
fungsi yaitu (Jacquelin Perry, 1996) :
 Shock absorption : adanya transfer (perpindahan) berat tubuh
yang cepat ke kaki yang bergerak ke depan.
 Momentum kontrol : kontrol stabilitas pada tungkai sebagai
penumpuan berat tubuh dari interaksi sistem persarafan dan
kerja otot.
 Forward propultion : gaya yang cukup dari sekelompok otot
untuk mendorong tubuh bergerak ke depan.
 Single Limb Balance (penumpuan satu tungkai)
(Jacquelin Perry, 1996) :
 Pada saat satu tungkai terayun ke depan untuk bergerak maka
tungkai yang lain harus mampu menyeimbangkan tubuhnya.
 Dalam keadaan off-balance (hanya 1 tungkai yang menum-puh),
seseorang dapat jatuh kecuali :
 Ada gaya yang besar dari otot abduktor hip untuk mempertahankan
tubuh.
 Dia memiringkan tubuhnya kearah lateral di atas tungkai yang menumpu.
 Bagi orang yang mengalami kelemahan abduktor hip namun
memiliki proprioceptor dan kontrol otot yang normal maka
keseimbangannya akan dikompensasi oleh lateral shift trunk
yang berlebihan.
 Pasien yang mengalami gangguan proprioceptor dan SSP (spt
hemiparese), tidak akan mampu melakukan gerakan kompensasi
untuk menghasilkan keseimbangan sehingga pasien akan jatuh
kearah sisi tungkai yang terangkat.
 Single limb balance dapat menghasilkan valgus thrust (lateral
thrust) pada knee dan ankle, sehingga pada kondisi OA dan
paralysis akibat polio dapat menyebabkan resiko terjadinya
deformitas valgus pada knee dan ankle karena terjadi sprain
yang berulang pada ligamen-ligamen.
 Ada 2 mekanisme yang mengontrol terjadinya valgus thrust
pada knee yaitu :
 Mekanisme untuk menyanggah knee bagian medial melawan valgus
thrust oleh aksi dari 3 otot sisi medial (group otot pes anserine).
 Mekanisme proteksi dari aksi m. vastus medialis untuk mencegah
pergeseran patella kearah lateral dan mengontrol angulasi valgus knee.
 Stress valgus pada ankle diproteksi oleh aksi m. tibialis
posterior.
 Limb length adjustment (penyesuaian panjang tungkai)
(Jacquelin Perry, 1996) :
 Pada saat berjalan terjadi perubahan posisi sehingga diperlu-kan
perubahan panjang dari kedua tungkai, dimana tungkai bagian
depan diarahkan untuk lurus sedangkan tungkai bagian belakang
harus membengkok.
 Tungkai yang bergerak ke depan harus mencapai ekstensi penuh
daripada tungkai yang dibelakang.
 Untuk mencapai hal tersebut maka terjadi rotasi pelvis kearah
depan dan pelvis drop pada sisi ipsilateral serta ankle
dipertahankan tetap 90o.
FASE-FASE BERJALAN
 Satu stride merupakan satu siklus gait yang terdiri dari
fase menumpu (stance phase) dan fase mengayun (swing
phase).
 Stance terdiri dari 3 tugas dasar yaitu weight acceptan-ce,
single limb support dan double limb support.
 Swing terdiri dari 1 tugas dasar yaitu limb advance-ment.
 Dalam weight acceptance terjadi 2 fase yaitu fase initial
contact/heel strike dan loading response/foot flat
 Dalam single limb support terjadi 2 fase yaitu mid
stance/trunk glide, terminal stance (push/heel-off)
 Dalam double limb support terjadi 1 fase yaitu pre-swing
atau balance assistance (toe-off & heel strike)
 Dalam limb advancement terdiri dari 3 fase yaitu initial
swing/accelerasi (toe-off sampai fleksi knee), mid-swing
(fleksi knee ke ekstensi knee), dan terminal
swing/decelerasi (sedikit ekstensi knee ke ekstensi penuh
sampai tibia dan femur dalam posisi vertikal dgn
tanah/lantai).
STANCE PHASE
 Initial swing dan mid swing juga dikenal sebagai pick-up.
 Terminal swing atau decelerasi juga dikenal sebagai
reach.
 Stance terjadi sekitar 60% dari siklus gait yang terdiri dari
10% weight acceptance, 40% single limb support, dan
10% double limb support.
SWING PHASE
STANCE PHASE
 Pada fase initial contact atau heel strike, terjadi shock
absorption, momentum kontrol, & forward propultion
serta double limb balance awal ketika tumit kaki
menyentuh tanah/lantai.
 Pada fase loading response atau foot flat, juga terjadi
shock absorption, momentum kontrol, & forward
propultion serta double limb balance saat kaki datar
terhadap lantai/tanah.
 Pada fase mid stance atau trunk glide, terjadi momentum
kontrol dan single limb balance penuh pada tungkai yang
stance, serta forward propultion & limb length
adjustment pada tungkai yang swing.
 Pada terminal stance atau push (heel-off), terjadi
momentum kontrol dan single limb balance pada tungkai
yang stance serta gaya push & forward propultion untuk
mendorong tubuh ke depan pada tungkai yang swing,
ketika tumit yang stance sedikit terangkat.
 Pada pre swing atau balance assistance, terjadi shock
absorption, momentum kontrol & forward propultion
serta double limb balance ketika tumit yang stance
terangkat (heel-off) dan tungkai yang swing mengalami
heel strike (initial contact).
SWING PHASE
 Pada initial swing atau accelerasi atau pick-up, terjadi
forward propultion dan limb length adjustment (disertai
rotasi pelvis ke depan), ketika kaki toe-off sampai terjadi
fleksi knee.
 Pada mid swing atau pick-up juga terjadi forward propultion
dan limb length adjustment, ketika tungkai mengayun ke
depan dari fleksi knee – hip sampai sedikit ekstensi knee.
 Terminal swing atau decelerasi atau reach juga terjadi
forward propultion dan limb length adjustment (disertai
rotasi pelvis ke depan dan drop pelvis), ketika tungkai
mengayun ke depan dari sedikit ekstensi ke posisi vertikal
tibia – femur terhadap tanah/lantai.
ROTASI PELVIS
KOORDINASI STANCE DAN SWING
 Ketika satu tungkai mengalami stance maka tungkai yang
lain mengalami swing dengan pola berjalan yang halus
dan energi yang minimal (Jacquelin Perry, 1996).
 Pada saat tungkai didepan mengalami heel strike maka
tungkai yang dibelakang mengalami heel off, hal ini
dalam keadaan double limb support  terjadi shock
absorption.
 Pada saat tungkai didepan mengalami foot flat maka
tungkai yang dibelakang mengalami heel off yang lebih
besar dan masuk kedalam pre swing  terjadi shock
absorption
 Pada saat tungkai didepan mengalami mid stance/ trunk
glide maka tungkai yang dibelakang mengalami initial
swing dan mid swing  terjadi single limb balance
 Tungkai yang mengalami initial swing – mid swing akan
bergerak mengayun ke depan sehingga menjadi tungkai di
depan, sedangkan tungkai yang mengalami mid stance
atau trunk glide akan menjadi tungkai dibelakang.
 Tungkai yang didepan mengalami terminal swing maka
tungkai yang dibelakang akan masuk terminal stance.
 Tungkai yang dibelakang mengalami terminal stance
maka tungkai yang didepan akan mengalami heel strike
 terjadi shock absorption.
KONTROL OTOT
 Regio ankle :
 Otot yang berperan mengontrol ankle adalah dorsifleksor dan
plantar fleksor ankle.
 Plantar fleksor ankle secara konsisten aktif saat stance,
sebaliknya dorsifleksor ankle aktif saat swing tetapi berparti-
sipasi aktif saat foot flat/loading respon (stance) untuk
mengontrol kecepatan gerak plantar fleksi.
 Dorsifleksor utama yang bekerja adalah otot tibialis anterior,
ekstensor digitorum longus, dan ekstensor hallucis longus.
 Ketiga otot tersebut mulai aktif pada saat pre swing – terminal
swing sampai initial contact/heel strike – foot flat/ loading
response.
AKTIVITAS DORSI FLEXOR ANKLE
 Persentase intensitas kerja dari ketiga otot tersebut bervariasi.
 Plantar fleksor utama yang bekerja adalah group otot triceps
surae (soleus dan gastrocnemius) dan group otot perimalleolar
(tibialis posterior, fleksor hallucis longus, fleksor digitorum
longus, peroneus longus et brevis).
 Plantar fleksor mulai bekerja saat initial contact/heel strike
sampai terminal stance.
 Persentase intensitas kerja dari kedua group otot tersebut
bervariasi.
 Regio knee
 Otot yang berperan adalah extensor knee dan flexor knee.
AKTIVITAS PLANTAR FLEXOR ANKLE
 Selama stance, extensor knee berperan sebagai decelerasi fleksi
knee
 Selama swing, baik fleksor maupun ekstensor memberikan
kontribusi terhadap progresi tungkai ke depan.
 Extensor knee adalah group otot quadriceps (vastus intermedius,
vastus lateralis, vastus medialis, dan rectus femoris).
 Vastus intermedius, vastus lateralis dan vastus medialis mulai
aktif bekerja saat initial contact/heel strike sampai pertengahan
mid stance/trunk glide, dan saat terminal swing ke initial
contact/heel strike.
 Rectus femoris hanya aktif saat pre swing ke initial swing.
AKTIVITAS EXTENSOR KNEE
 Fleksor knee yang berperan adalah 2 otot one-joint (popliteus &
caput brevis biceps femoris), 3 otot two-joint hamstring (caput
longum biceps femoris, semimembranosus & semitendinosus),
dan 2 otot pembantu/sinergist (gracilis & sartorius).
 Otot gastrocnemius bekerja aktif saat loading response/foot flat
sampai terminal stance.
 Otot popliteus bekerja dalam intensitas sedang mulai initial
contact sampai pre swing, dan saat mid swing sampai initial
contact.
 Otot caput brevis biceps femoris bekerja dalam intensitas sedang
mulai initial swing sampai mid swing.
 Otot two-joint hamstring bekerja aktif saat initial contact, dan
saat mid swing sampai initial contact.
AKTIVITAS FLEXOR KNEE
 Otot gracilis bekerja dalam intensitas sedang saat initial swing
sampai mid swing.
 Otot sartorius bekerja dalam intensitas sedang saat pre swing
sampai initial swing.
 Regio hip
 Selama stance, otot utama yang mengontrol hip adalah extensor
hip dan abduktor hip.
 Selama swing, otot yang mengontrol hip adalah fleksor hip.
 Ekstensor hip yang berperan adalah otot hamstring, otot gluteus
maximus, & adductor magnus.
 Ketiga otot tersebut aktif saat initial contact sampai loading
response.
AKTIVITAS EXTENSOR HIP
 Otot hamstring juga aktif saat mid swing sampai ke initial
contact/heel strike.
 Otot gluteus maximus dan adductor magnus juga aktif saat
terminal swing ke initial contact.
 Abduktor hip yang berperan adalah gluteus medius, gluteus
maximus, dan tensor fascia latae.
 Gluteus medius dan maximus aktif bekerja saat initial contact
sampai mid stance.
 Tensor fascia latae aktif bekerja saat mid stance ke terminal
stance.
 Fleksor hip yang berperan saat swing adalah otot iliacus, rectus
femoris, sartorius.
AKTIVITAS ABDUKTOR HIP
AKTIVITAS FLEXOR HIP
 Otot rectus femoris, iliacus dan sartorius mulai aktif saat pre
swing sampai initial swing.
 Adduktor hip juga bekerja saat swing yaitu otot adduktor
longus, gracilis, dan adduktor magnus.
 Adduktor longus mulai aktif saat terminal stance sampai awal
mid swing, sedangkan otot gracilis mulai aktif saat initial swing
sampai mid swing.
 Otot adduktor magnus mulai aktif saat terminal swing sampai
initial contact – loading response.
AKTIVITAS ADDUKTOR HIP
LATERAL SHIFT
 Lateral shift adalah pergeseran gaya berat tubuh ke arah
lateral tubuh sehingga terjadi lateral pelvic tilting dari
tungkai yang mengayun serta valgus thrust pada knee dan
ankle dari tungkai yang stance.
 Lateral pelvic tilting yang terjadi adalah drop pelvis
sedikit ke bawah pada tungkai yang mengayun.
 Valgus thrust adalah kecenderungan knee dan ankle
kearah valgus karena adanya pengaruh gaya berat tubuh.
 Lateral shift terjadi saat mid stance/trunk glide.
VERTIKAL DISPLACEMENT
 Vertikal displacement adalah perpindahan atau per-ubahan
pusat gravitasi tubuh terhadap tumpuan.
 Besarnya perpindahan pusat gravitasi terjadi sekitar 2
inchi.
 Pada saat mid stance/trunk glide (tungkai kiri) atau mid
swing (tungkai kanan), pusat gravitasi naik ke atas dan
turun kembali saat tungkai kanan heel strike.

Anda mungkin juga menyukai