Salinan THT
Salinan THT
Derajat ISO
0-25 db : Normal
26-40 db : Tuli ringan
41-55 db : Tuli sedang
56-70 db : Tuli sedang berat
71-90 db : Tuli berat
>90 db : Tuli sangat berat
Tuli sensorineural vs Tuli Konduktif
Tuli Konduktif Tuli Sensorineural
Otitis Eksterna (OE) Tuli Kongenital
Serumen Prop Labirinitis
Otitis Media Pesbiaskusis
Otosklerosis Ototoksis
Timpano-sklerosis Retrokoklear (kelainan otak)
Presbiakusis
• Orang tua >60 tahun
• Penurunan pendengaran perlahan dan progresif
• Coctail party deafness (kalau bising atau rame gak dengar)
• TULI SENSORINEURAL
• Audiometri: Slopping pada frekuensi > 2000 hz
• Tx : Alat bantu dengar, speech reading auditory therapist
Tuli pada bayi dan anak
• Tuli Kongenital bagian dari sindrom Rubella dan CMV
• Perkiraan ada gangguan :
• 12 bulan : gak bisa ngoceh atau niru bunyi
• 18 bulan : gak bisa nyebut 1 kata yang berarti
• 24 bulan : <10 kata bermakna
• 30 bulan : belum dapat merangkai 2 kata
• Pemeriksaan :
• BOA ( behavioral observation audiometry)
• BERA (brainstem evoked response audiometry) atau AABR (automated
auditory brainstem response)
• OAE (Otoacustic emmison)
Tuli Mendadak (Sudden Deafness) Tuli akibat obat Ototoksik
• Mendadak • Aminoglikosida :
• Etio : Iskemia koklea dan infeksi STREPTOMISIN, polimiksin
virus dan
• Rule of 3 : neomisin,kanamisin,gentamisin
• >30db pada 3 frekuensi berturut turut • Makrolida : Eritromisin,
• Berlangsung kurang dari 3 hari Azitromisin
• TULI SENSORINEURAL • Salisilat, kinda dan klorokuin
• Tes SISI (+) • TULI SENSORINEURAL
Noise Induce Hearing Loss (NIHL)
• Bekerja ditempat bising
• Tes penala : kesan sensorineural
• Audiometri : Takik/ palung pada frekuensi 4000hz
• Tes SISI (+) : fenomena rekrutment (suara pelan gak dengar dan
suara bising nyeri)
• Lama pajanan :
• INGAT 85 db : 8 jam
• Rumus : >85 : db +3 , jamnya dibagi 2
cth: (85+3) = 88 lama pajanan 8:2 = 4 jam
<85: db -3, jamnya dikali 2
cth : (85-3) = 82 lama pajanan 8x2=16 jam
Kelainan telinga luar
Tanda : • Serangan :
• Ringan
• Allergic shinner (statis vena bawah mata) • Sedang-berat : udah ganggu aktifitas
• Allergic Salute (Gerakan gosok hidung) • Tatalakana :
• Allergic Crease (garis hidung) • Anti histamin
• Mukosa edem, pucat / Livide • generasi 1 : difenhidramin, klorfeniramin 3-4 x
4mg
• Sekret cair • generasi 2 : cetirizine 1x10mg, loratadine (gak
• Pemeriksaan : uji cukit kulit (skin prick ngantuk) 1x10mg
test) Untuk persisten -> steroid spray
Rhinitis
Rhinitis Vasomotor (4A) Rhinitis medikamentosa (3A)
• Pencetusnya gak spesifik • Riwayat pemakaian
• Gejala mirip dengan alergi tapi gak ada vasokonstriktor topical berulang
keluhan mata
• Bergantian tersumbat kiri-kanan
(tetes hidung)
• Klasifikasi : • Obat hidung semprot atau obat
• Sneezer (bersin) kokain
• Runners (ingus / berair)
• Blockers (tersumbat) • Tx: steroid topikal
• Tatalaksana : hindari stimulus
• Simptomatis : dekongestan, neurektomi
N.vidianus kalau gejala gak ada perbaikan
Rhinitits Infeksi
Akut : <12 minggu
Kronik : > 12 minggu